Penggunaan ventilator mekanik untuk disusul dengan SK PB IDI No.231/ periode interval observasi 12
menangani henti nafas telah men- PB.A.4/07/90. Dalam fatwa tersebut jam
gubah rangkaian perjalanan gang- dinyatakan bahwa seorang dikatakan d. usia 18 tahun ke atas, periode
guan neurologis terminal. Saat ini mati, bila fungsi pernafasan dan jan- interval observasi berkisar 6
fungsi vital dapat dipertahankan se- tung telah berhenti secara pasti atau jam
cara “buatan”, meskipun fungsi otak irreversible, atau terbukti telah terjadi 5. Penilaian klinis ulang refleks
telah berhenti. Hal tersebut pada akh- kematian batang otak(5,6). batang otak
irnya berimplikasi terhadap definisi ke- 6. Tes apnea
matian secara medis, yang kemudian Diagnosis kematian batang otak 7. Pemeriksaan konfirmatif apabila
memunculkan suatu konsep kematian merupakan diagnosis klinis. Tidak terdapat indikasi
batang otak sebagai penanda kema- diperlukan pemeriksaan lain apabila 8. Persiapan akomodasi yang sesuai
tian(1). pemeriksaan klinis (termasuk pemer- 9. Sertifikasi kematian batang otak
iksaan refleks batang otak dan tes 10. Penghentian penyokong kardiore-
Seorang dokter harus memahami apnea) dapat dilaksanakan secara ad- spirasi
benar konsep kematian batang otak, ekuat. Apabila temuan klinis yang ses-
karena hal ini di antaranya dapat ber- uai dengan kriteria kematian batang Evaluasi kasus koma
makna tidak perlunya lagi life support otak atau pemeriksaan konfirmatif Penentuan kematian batang otak
(penyokong kehidupan) atau sebagai yang mendukung diagnosis kematian memerlukan identifikasi kasus koma
suatu syarat mutlak diperkenankan- batang otak tidak dapat diperoleh, ireversibel beserta penyebab koma
nya donor organ untuk transplantasi. diagnosis kematian batang otak tidak yang paling mungkin. Cedera kepala
Konsep kematian batang otak akan dapat ditegakkan(3). berat, perdarahan intraserebral hiper-
menimbulkan implikasi yang sangat tensif, perdarahan subarachnoid, jejas
kompleks, baik dari aspek bioetik, for- Langkah penetapan kematian otak hipoksik-iskemik, dan kegagalan
mulasi sosial, filosofi kultural dan re- batang otak hepatik fulminan adalah merupakan
ligius, maupun aspek hukum(2). Langkah-langkah penetapan kematian penyebab potensial hilangnya fungsi
batang otak meliputi hal-hal berikut:(1,3) otak yang bersifat ireversibel(3).
Definisi
Kematian batang otak didefinisikan 1. Evaluasi kasus koma Dokter perlu menilai tingkat dan re-
sebagai hilangnya seluruh fungsi otak, 2. Memberikan penjelasan kepada versibilitas koma, serta potensi ber-
termasuk fungsi batang otak, secara keluarga mengenai kondisi terkini bagai kerusakan organ. Dokter juga
ireversibel. Tiga tanda utama mani- pasien harus menyingkirkan berbagai fak-
festasi kematian batang otak adalah 3. Penilaian klinis awal refleks batang tor perancu, seperti intoksikasi obat,
koma dalam, hilangnya seluruh refleks otak blokade neuromuskular, hipotermia,
batang otak, dan apnea(3,4). 4. Periode interval observasi atau kelainan metabolik lain yang
a. sampai dengan usia 2 bulan, dapat menyebabkan koma namun
Seorang pasien yang telah ditetap- periode interval observasi 48 masih berpotensi reversible.
kan mengalami kematian batang otak jam
berarti secara klinis dan legal-formal b. usia lebih dari 2 bulan sampai Koma dalam: tidak adanya respon
telah meninggal dunia. Hal ini ditu- dengan 1 tahun, periode in- motorik serebral terhadap rangsang
angkan dalam pernyataan IDI ten- terval observasi 24 jam nyeri di seluruh ekstremitas (nail-bed
tang Mati dalam SK PB IDI No.336/PB c. usia lebih dari 1 tahun sampai pressure) dan penekanan di supraor-
IDI/a.4 tertanggal 15 Maret 1988 yang dengan kurang dari 18 tahun, bital(1,3).