Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

PENDEKATAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING


DALAM PEMILIHAN STRATEGI SISTEM PERAWATAN

(PT.USTEGRA MALANG)

Disusun Oleh :

SYUKRON TAUFIQURROHMAN HALIFAH


201510140311069

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
(PT USTEGRA MALANG)

PENDEKATAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING


DALAM PEMILIHAN STRATEGI SISTEM PERAWATAN

Disusun Oleh :

SYUKRON TAUFIQURROHMAN HALIFAH

201510140311069

Malang, 9 Juni 2019

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Industri Ketua KBK Otomasi Sistem


Industri

Ilyas Masudin, M.Log.Scm, Ph.D Annisa Kesy Garside, S.T., M.T.


NIDN : 0710047601 NIDN : 0731076
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
(PT USTEGRA MALANG)

PENDEKATAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING


DALAM PEMILIHAN STRATEGI SISTEM PERAWATAN

Disusun Oleh :

SYUKRON TAUFIQURROHMAN HALIFAH

201510140311069

Malang, 9 Juni 2019

Mengetahui, Menyetujui,

Sekertaris Jurusan Teknik Industri Ketua KBK Otomasi Sistem


Industri

Dian Palupi Restuputri, S.T,. M.T Annisa Kesy Garside, S.T., M.T.
NIDN : 0727078501 NIDN : 0731076
A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan harus dapat berkembang terus-menerus dalam


meningkatkan produktivitas dan efektivitas guna mengoptimalkan output yang
dihasilkan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi yang digunakan dalam lingkup perusahaan akan
semakin berkembang serta melibatkan banyak mesin dalam proses produksinya.
Setiap proses pengolahan yang menggunakan mesin, akan menggantungkan
kecepatan dan ketepatan proses pada kondisi kesiapan mesin-mesin tersebut
sebagai salah satu kunci kesuksesannya (Rinawati dan Dewi, 2014). Demi
meningkatkan produktivitas dalam proses produksi dibutuhkan adanya penetapan
sistem perawatan yang tepat. Hal ini perlu mempertimbangkan secara cermat
mengenai sistem perawatan yang akan diterapkan dimana berhunbungan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi peralatan yang dikerjakan.
Kegiatan perawatan mesin sangatlah diperlukan demi mengatasi permasalahan
yang terjadi. Kegiatan perawatan mesin itu sendiri merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam upaya memperbaiki atau mempertahankan kondisi mesin agar
tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Almeanazel (2010) mengemukakan
bahwa untuk memastikan mesin-mesin dan peralatan produksi dalam kondisi siap
untuk dioperasikan, diperlukan adanya sistem perawatan dan perbaikan yang
terorganisir. Menurut Corder (1996), mesin atau peralatan yang dirawat dan
dipantau kondisinya akan lebih baik keadaannya di akhir masa produktifnya
dibandingkan dengan yang yang tidak dirawat. Pemilihan Strategi sistem
perawatan yang tepat akan memberikan hasil yang optimal pada kesiapan mesin
dalam melakukan produksi. Dengan demikian, penerapan sistem perawatan yang
tepat merupakan suatu cara untuk mencapai usaha yang menguntungkan.
Pada pemilihan alternatif sistem perawatan tersebut dibutuhkan adanya metode
pendukung, yaitu analisa keputusan yang merupakan suatu metode yang
digunakan oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi seluruh alternatif yang
ada. Umumnya alternatif-alternatif tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing, yang membuat pengambilan keputusan sukar untuk menentukan
pilihannya. Dari alasan diatas, maka salah satu cabang analisa keputusan yang
sesuai dengan masalah ini adalah Multi-Criteria Decision Making.
B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan komponen kritis dan tidak kritis pada suatu sistem perawatan.
2. Melakukan pengambilan keputusan terhadap alternatif-alternatif sistem
perawatan.
3. Melakukan perhitungan menggunakan metode heuristic untuk menentukan
kriteria keputusan yang paling penting.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi perusahaan
Dapat memberikan solusi alternatif terhadap pemilihan strategi perawatan
terhadap komponen yang kritis dan yang tidak kritis.
2. Bagi peneliti
Sebagai bahan pembanding teori teori yang telah didapatkan selama
perkuliahan serta mendapatkan ilmu dan pengalaman yang tidak didapat di
dalam perkuliahan.

D. Landasan Teori
1. Manajemen Perawatan
Perawatan (Maintenance) adalah sebuah kombinasi yang meliputi berbagai
tindakan yang menjaga suatu barang dalam keadaan baik ataupun
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang dapat diterima (corder, 1992).
Assauri (1999), juga mengemukakan bahwa, perawatan adalah kegiatan untuk
menjaga atau memelihara fasilitas peralatan perusahaan dan melakukan perawatan
maupun penggantian yang semestinya dan sesuai dengan yang direncakan.
Manajemen perawatan adalah pendekantan formal dalam melaksanakan fungsi
manajemen pemeliharaan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya yang
ada untuk kertersediaan mesin dan peralatan setiap saat berdasarkan karakteristik
kemampuan dan kehandalan pemeliharaan.
Manajemen pemeliharaan menghasilkan banyak keuntungan melalui:
 Kesiapan mesin saat dibutuhkan untuk proses produksi, menghasilkan hasil
produksi yang tinggi dengan biaya yang rendah.
 Produktivitas tenaga kerja pada saat produksi meningkat.
 Dapat menurunkan biaya perbaikan.
 Menurunkan kerja lembur.
Secara skematik pembagian maintenance dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1 diagram perawatan (maintenance)


2. Strategi Perawatan
Program pemeliharan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas
produksi perusahaan. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang cermat mengenai
bentuk pemeliharaan yang akan digunakan terutama yang terkait dengan
kebutuhan produksi, waktu, biaya, kehandalan tenaga pemeliharaan dan kondisi
peralatan yang dikerjakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan antara lain:
 Umur peralatan/mesin produksi.
 Tingkat kapasitas pemakaian mesin.
 Kesiapan suku cadang.
 Kemampuan bagian pemeliharaan untuk bekerja cepat.
 Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
 Menyebarkan angket (kuesioner) kepada pimpinan, supervisor, dan operator.
 Melakukan riset pada literasi-literasi perusahaan yang berhubungan dengan
data yang dibutuhkan.
Dalam menentukan sistem pemeliharaan yang digunakan oleh perusahaan
apakah menggunakan Preventive Maintenance atau Total Productive
Maintenance, maka sebelumnya perlu dipahami bagaimana pola hubungan antara
ketiga sistem pemeliharaan itu sendiri.
3. Multi-Criteria Decision Making
Multi-criteria decision making (MCDM) merupakan teknik pengambilan
keputusan dari beberapa pilihan alternatif yang ada. Di dalam MCDM ini
mengandung unsur atribut, obyektif, dan tujuan
 Atribut menerangkan, memberi ciri kepada suatu obyek. Misalnya tinggi,
panjang dan lain sebagainya.
 Obyektif menyakan arah perbaikan atau kesukaan terhadap atribut, misalnya
memaksimalkan umur, meminimalkan harga, dan sebagainya. Obyektif dapat
pula berasal dari atribut yang menjadi obyektif jika pada atribut tersebut diberi
arah tertentu
 Tujuan ditentukan terlebih dahulu. Misalnya suatu proyek mempunyai
obyektif memaksimumkan profit, maka proyek tersebut mempunyai tujuan
mencapai profit 10 juta/bulan.
Kriteria merupakan ukuran, aturan-aturan ataupun standar-standar yang
memandu suatu pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan
melalui pemilihan atau memformulasikan atribut-atribut, obyektif-obyektif,
maupun tujuan-tujuan yang berbeda, maka atribut, objektif, maupun tujuan
dianggap sebagai kriteria. Kriteria dibangun dari kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia serta nilai-nilai yang diinginkannya. Ada dua macam kategori dari Multi-
criteria decision making (MCDM), yaitu:
1. Multiple Objective Decision Making (MODM), menyangkut masalah
perancangan (design), dimana teknik-teknik matematik optimasi digunakan,
untuk jumlah alternatif yang sangat besar (sampai dengan tak terhingga) dan
untuk menjawab pertanyaan apa (what) dan berapa banyak (how much).
2. Multiple Attribute Decision Making (MADM), menyangkut masalah
pemilihan, di mana analisa matematis tidak terlalu banyak dibutuhkan atau
dapat digunakan untuk pemilihan hanya terhadap sejumlah kecil alternative
saja. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu
bagian dari teknik MADM.
3.1. Analytival Hierarcy Process
Analytical Hierarcy Process (AHP) adalah sebuah hirearki fungsional dengan
input utamanya ialah persepsi manusia. Hirearki ini dapat memecahkan masalah
kompleks atau tidak terstruktur dalam setiap bagian permasalah, lalu disusun
menjadi sebuah bentuk hirearki yang tersruktur (Kursini,2007)
Analytical Hierarcy Process (AHP) yang dikembangkan oleh saaty, 1990
dapat memecahkan masalah yang kompleks di mana kriteria yang diambil cukup
banyak. Juga kompleksitas ini disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas,
ketidakpastian persepsi pengambilan keputusan serta ketidakpastian tersedianya
data yang akurat atau bahkan tidak ada sama sekali.
Konsep dasar dari AHP ialah menggukan matriks pairwise comparison
(matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antara
kriteria maupun alternatif. Kriteria tersebut akan dibandingkan dengan kriteria-
kriteria lainnya dalam hal seberapa penting hal tersebut terhadap pencapaian
tujuan di atasnya (Saaty,1986).
Gossen dan Basten (2015) mengemukakan bahwa terdapat empat langkah
dalam pengambilan keputusan pada AHP antara lain:
 Menentukan letak permasalahan dan alternatif solusinya.
 Membuat struktur hirearki.
 Menentukan kriteria serta pemilihan alternatifnya dengan melakukan
perbandingan dari setiap elemen pada tingkatan yang sama dan pada tingkatan
dibawahnya.
 Menentukan keputusan akhir dari alternatif tersebut dengan melakukan
perbandingan terhadap setiap elemen pada satu tingkatan untuk menentukan
bobotnya.
Untuk menghitung preferensi akhir dari tiap alternative menggunakan rumus
sebagai berikut:
N
Pi=∑ aij W j , untuk i = 1,2,3, ….,m
j=1

Untuk masalah memaksimumkan, alternative yang terbaik adalah alternatif


dengan nilai Pi yang terbesar.
3.2. Perbandaingan Berpasangan
Dalam pengambilan keputusan hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat
pengambilan data, di mana data ini diharapkan dapat mendekati nilai yang
sesungguhnya. Seringkali data kualitatif tidak bisa diketahui dalam artian nilai-
nilai mutlak.
Salah satu cara pendekatan yang dikemukakan oleh saaty adalah perbandingan
berpasangan. Perbandingan berpasangan ini digunakan untuk menentukan
kepentigan relative dari alternatif-alternatif dan kriteria-kriteria yang ada. Dalam
pendekatan ini pengambilan keputusan harus dapat memberikan pendapatnya
tentang nilai dari perbandingan tersebut. Jika terdapat n alternatif / kriteria, maka

akan terdapan n × [ (n−1)


2 ]perbandingan berpasangan.

4. Metode Heuristik
George poyla (dalam Kristanto. A, 2003) mendefiniskan metode heuristik
sebagai “studi mengenai sebuah metode dan aturan discovery serta invention”
dalam pencarian state space, heuristik sendiri dapat didefinisikan sebagai aturan
untuk memilih alternatif-alternatif yang paling tepat guna mencapai solusi
permasalahan yang dapat diterima.
Secara intuitif, orang mungkin berfikir bahwa kriteria yang paling
penting/kritis adalah kriteria yang mempunyai bobot W j yang tertinggi. Namun
konsep tentang kekritisan ini tidak selalu benar. Dengan metode heuristik ini
kriteria yang paling penting / kritis ialah kriteria yang memiliki perubahan yang
terkecil dalam bobotnya dan akan mengubah rangking alternatif-alternatif yang
ada.
E. Metodologi Penelitian

Mulai

Studi Lapangan Studi Literatur F.

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Pengolahan Data
1. Penentuan komponen kritis dan tidak kritis
2. Perhitungan pembobotan komponen tiap
alternative
3. pengambilan keputusan terbaik

Analisa dan Pembahasan

Usulan / Rekomendasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai
G. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : PT. Ustegra Malang


Alamat : Jalan Terusan Yonkav 3 tank, No. 8, Ardimulyo, Singosari
Waktu : 19 Agustus (waktu dapat berubah sesuai dengan kesepakatan yang dibuat
oleh perusahaan dengan mahasiswa)

H. Identitas Pengusul
Nama : Syukron Taufiqurrohman Halifah
NIM : 201510140311069
No. HP : 081295114029
Alamat Asal : Jl.Mertojoyo Barat, Perum. Dinoyo Residence Kav. 5, kelurahan
Merjosari, kecamatan Lowokwaru, Malang.
Email : syukrontaufiqurrahman@gmail.com
Jurusan : Teknik Industri
Fakultas : Fakultas Teknik
Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang

I. Penutup

Demikian proposal penelitian yang saya ajukan mengenai “PENDEKATAN


MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PEMILIHAN STRATEGI
SISTEM PERAWATAN” Besar harapan saya dapat diterima untuk melakukan
penelitian diperusahaan Bapak/Ibu. Sekian saya ucapkan terima kasih atas
perhatiannya.
SYUKRON TAUFIQURROHMAN HALIFAH
a/n Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 615144
Telp (0341) 464318-319 Pswt 166
Fax (0341) 460435,460782

Anda mungkin juga menyukai