Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASESMEN KEPRIBADIAN :
Minat dan Bakat Remaja.
Dosen pengampu :
Zaenal Muttaqin, S.Psi.

Disusun oleh :

Alinda Dwi Anuri (19610022)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG

2020
Daftar Isi :

Daftar Isi………………………………………………………………...…….…................i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..………...1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………….……………..1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
1.3. Tujuan…………………………………………………………………………....2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..............2
2.1 Asesmen Kepribadian.............................................................................................2
2.2. Pengertian Minat dan Bakat……………………………………………………...2
2.2.1 Pengertian Minat…………………………………………………………….2
2.2.2 Pengertian Bakat………………………………………………….....……....3
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat dan Bakat Remaja ……....................3
2.4. Cara Mengetahui Minat dan Bakat Remaja...........................................................4
2.4.1.Alat Tes Minat.................................................................................................4
2.4.2.Alat Tes Bakat.................................................................................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................6
3.1. Kesimpulan............................................................................................................6
Daftar Pustaka......................................................................................................................7

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada semua usaha manusia menggunakan pengukuran,alat ukur serta unit
pengukuran pada bidangnya masing-masing. Misalnya anda baru saja membuka usaha
dagang, maka anda akan beajar dengan satuan ukuran yang disebut gram.. Sebagai
mahasiswa jurusan psikologi, maka juga perlu terbiasa dengan beberapa unit pengukuran
yang biasa digunakan dalam lingkup psikologi dan pengetahuan .Unit pengukuran pada
lingkup psikologi ialah pengujian serta penilaian, yang dipelajari dalam mata kuliah asesmen.
Awal dari pengetahuan tentang asesmen, dimulai pada awal abad dua puluh. Alfred Binet dan
temannya menerbitkan tes yang dikenal sebagai tes binet, tes ini di rancang untuk membantu
anak sekolah di Prancis dalam menentukan kelas yang sesuai. Pada Perang Dunia II tahun
1917 militer Amerika membutuhkan cara untuk menyaring anggota baru dengan cepat padsa
amasalah intelektual dan emosional, tes psikologi menyediakan metodologi ini. Setelah
perang, semakin banyak tes yang terus dikembangkan dan digunakan. Tes ini tidak hanya
mengukur kecerdasan, namun juga kepribadian, aspek fungsi otak, fungsi psikologis dan
sosial, kinerja di tempat kerja, serta minat dan bakat seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari,
banyak remaja yang masih bingung dengan minat serta bakat yang mereka miliki
Para ahli psikologi berpendapat bahwa minat dipandang sebagai aspek non kognitif
yang sama sekali berbeda dengan aspek kognitif. Sebagai konsekuensinya, untuk mengetahui
minat seseorang digunaka instrumen yang harus tidak mengungkap aspek kognitif, yang
biasanya disebut dengan kemampuan. Tes bakat dirancang untuk mengukur potensi prestasi.
Sedangkan tes IQ merupakan tes terstandarisasi yang dirancang untuk mengukur inteligensi.
Tes-tes bakat untuk mengukur kemampuan yang lebih spesifik dan terbatas ketimbang tes
inteligensi. Secara tradisional, tes inteligensi mengukur konstruk yang lebih global seperti
inteligensi umum. Pada awalnya hasil tes inteligensi digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan diberbagai bidang, namun pengalaman kemudian menunjukkan bahwa
dua orang yang memiliki skor inteligensi sama ternyata memiliki prestasi kerja atau prestasi
belajar yang tidak sama . (Widyastuti, dalam Wahyuni, 2013: 63). Dari hal tersebut maka
akan timbul beberapa pertanyaan dalam dirinya mengenai bakat apa yang ada pada mereka,
bagaimana caranya untuk menengetahui hal tersebut serta bagaimana mengeluarkan dan
mengembangkannya . Maka dari itu untuk mengembangkan kompetensi bakat yang ada pada
mereka, remaja membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun
sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari asesmen kepribadian ?
2. Apa yang dimaksut minat dan bakat ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi minat dan bakat ?
4. Bagaimana menentukan minat dan bakat pada remaja ?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang asesmen
2. Memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan minat dan bakat.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi minat dan bakat
4. Memahami bagaimana cara menentukan minat dan bakat pada seorang remaja

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asesmen Kepribadian


Kepribadian menurut McClelland (1951, p.69) adalah sebagai “Konseptualisasi
perilaku seseorang yang paling memadai dalam semua detailnya”. Asesmen Kepribadian
dapat di definisikan sebagai pengukuran dan evaluasi ciri-ciri psikologis, status, nilai, minat,
sikap, pandangan dunia, akulturasi, pribadi, identitas, selera humor, gaya kognitif, perilaku,
dan karakteristik individu. Adapun berbagai metode penilaian dalam asesmen kepribadian,
yaitu metode obyektif,proyektif dan perilaku. (Cohen−Swerdlik, Psychological Testing and
Assessment, hlm.391).
Metode obyektif biasanya terkait dengan kertas, pensil dan teks kepribadian yang
dikelola oleh computer, berisi item jawaban singkat yang akan dipilih oleh penilai dari
beberapa respon untuk satu respon. Metode ini ditulis dalam format pilihan ganda, benar-
salah atau cocok. (Cohen- Swerdlik, Psychological Testing and Assessment, hlm.424).
metode proyektif adalah teknik penilaian kepribadian, dimana beberapa penilaian dinilai
berdasarkan kinerja pada tugas yang melibatkan penyediaan semacam struktur untuk
rangsangan tidak terstruktur atau tidak lengkap. Titik,tinta,foto,kata,gambar, dan hal-hal lain
digunakan sebagai rangsangan proyektif. . (Cohen−Swerdlik, Psychological Testing and
Assessment, hlm.426). Penekanan dalam penilaian perilaku adalah pada “apa yang dilakukan
seseorang dalam situasi daripada kesimpulan tentang atribut apa yang dia miliki secara lebih
global” ( Mischel,1968, hal 10). Memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang dianggap
memerlukan pemahaman tentang orang yang dinilai sehubungan dengan kondisi sebelumnya
konsekuensi dari situasi tertentu (Smith & Iwata, 1997)

2.2 Pengertian Minat dan Bakat


2.2.1.Pengertian Minat
Minat adalah kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan perhatian kepada
seseorang, atau kepada aktivitas-aktivitas tertentu (Crow and Crow dalam Djaali, 2009).
Sedangkan menurut Elizabeth B Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan
merasa senangatau tertarik terhadap obyek yang diminati tersebut.

2
2.2.2. Pengertian Bakat
Guilford mendefenisikan bakat sebagai kemampuan kinerja yang mencakup dimensi
perceptual, psikomotor, dan intelektual. Sedangkan Woodworth dan Marquis (dalam
Suryabrata, dalam Wahyuni dkk, 2013:62) mendefenisikan bakat sebagai prestasi yang dapat
diramalkan dan diukur melalui tes khusus. Oleh karena itu bakat dikategorikan sebagai suatu
kemampuan (ability) yang memiliki tiga arti, yaitu:
a) Achievement, merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur tertentu.
b) Capacity, merupakan kemampuan potensial, yang dapat diukur secara tidak
langsung melalui pengukuran kecakapan individu, dimana kecakapan
berkembang dari perpaduan antara dasar dengan latihan yang intensif dan
pengalaman. Keseluruhan kemampuan intelektual yang dimiki seseorang.
c) Aptitude , yaitu kualitas pada diri individu yang hanya dapat diukur dengan
menggunakan alat tes khusus yang sengaja dibuat untuk mengungkap
kemampuan tersebut. Menurut Conny Semiawan (dalam Sukardi, 2003,106)
Bakat sebagai aptitude biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih. Kartini Kartono (1979) juga berpendapat bahwa Bakat mencakup
segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari kehidupannya
yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan, dan
keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial (dalam arti dapat
mekar berkembang).

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat dan Bakat Remaja


1. Mengikuti minat teman
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap
teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan
yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja
mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat
serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja
perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
2. Penelusuran bakat & minat secara dangkal
Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan
berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya,
”Saya merasa bakat saya di bidang olahraga karena saya suka sekali menonton pertandingan
bola voli”. “Saya suka travelling karena terlihat menyenangkan,setelah lulus SMA saya ingin
menjadi pramugari”. Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas
tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi
yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.
Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak
dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan
akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya
disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa
menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

3
2.4 Cara Menentukan Minat dan Bakat Remaja

2.4.1.Alat Tes Minat


Dalam mengetahui minat remaja, bisa dilakukan dengansalah satu tes minat yang bisa diakses
di internet, yaitu Tes Minat RMIB (The Rothwell Miller Interest Blank) yang disusun oleh
Rothwell Miller pada tahun 1947, terdiri dari 12 kategori jenis pekerjaan,yang bertujuan
untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan.
Selain itu juga didasarkan atas ide-ide streotipe terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Keunggulan dari test ini ialah :
1. Dapat dimasukkan kedalam susunan battery test (pengujian)
2. Lebih mudah dikerjakan oleh testee
3. Tugas pengisian tes ini dapat menimbulkan minat testee dan kerja sama yang
bersifat aktif
4. Skor dapat disusun lebih cepat
5. Lebih cocok apabila diberikan kepada orang dewasa
6. Hasil keseluruhan tes akan memperlihatkan pola minat testee.
Tes ini terdiri dari satu formulir yang berisi suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9
kelompok dengan kode huruf A sampai I, dan dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Masing-masing kelompok A sampai dengan I masing-masing mewakili kategori pekerjaan
tertentu. Kedua belas kategori itu adalah:
1. Outdoor : aktivitas pekerjaan yang dilakukan di luar, di udara terbuka,
tidak berhubungan dengan hal-hal yang rutin.
2. Mechanical : pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat mekanik.
3. Computational : pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka.
4. Scientific : pekerjaan yang menyangkut aktivitas analisis, penyelidikan
penelitian, eksperimen kimia, dan ilmu pengetahuan lainnya.
5. Personal contact : pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi,
membujuk, bergaul dengan orang lain, pada dasarnya adalah suatu pekerjaan
yang membutuhkan kontak dengan orang lain.
6. Aesthetic : pekerjaan yang berhubungan dengan hal seni dan
menciptakan sesuatu.
7. Literary : pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca dan
mengarang.
8. Musical : memainkan musik, apresiasi dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan musik
9. Social service : pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap
kepentingan masyarakat, kesejahteraan umum, membimbing, menasehati,
memahami, melayani dsb.
10. Clerical : pekerjaan yang menuntut kecepatan, ketelitian dan kerapian.
11. Practical : pekerjaan yang memerlukan keterampilan, praktek, karya
pertukangan.
12. Medical : pekerjaan yang berhubungan dengan pengobatan, perawatan
penyakit, penyembuhan dan hal yang berkaitan dengan medis dan biologis.

4
2.4.2. Alat Tes Bakat
Sama seperti minat, bakat juga bisa diketahui melalu test yang dapat diakses di internet salah
satu test yang dapat membantu mengetahui bakat remaja ialah DAT (Differential Aptitude
Test). Test ini disusun oleh : George K. Bennet, Holan G. Seasshore, dan Alexander G.
Wesman, tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan mental dari beberapa faktor
bukan hanya satu faktor sehingga skor yang dihasilkan tidak pula satu akan tetapi sesuai
dengan kemampuan yang diukur. DAT memilki 8 tes, yaitu :
1.Verbal reasoning/penalaran verbal : mengungkapkan kemampuan membaca dan memehami
konsep-konsep yang disusun dari kata, melihat alasan yang logis, serta untuk mengambil
keputusan dalam setuasi praktis..
2.Numerical ability/penalaran numeric: mengukur kemampuan berfikir dengan angka,
penguasaan hubungan numeric, misalnya penjumlahan sederhana.
3.Abstract reasoning/ penalaran abstrak : mengukur kemampuan individu untuk memahami
adanya hubungan yang logis dari figure-figur abstrak atau prinsip-prinsip non verbal desaign.
Adapun yang tersedia berupa buku cetakan.. Soal berjumlah=50 butir dan lembar jawaban
terpisah. Tes ini ditujukan untuk mengukur kemampuan individu yang bersifat “non-verbal
desaigns”. Abstark reasoning bersama-sama dengan verbal reasoning dan numerical
mengukur geberal intelegenci. Cara pemberian skor, apabila sesuai dengan kunci jawaban
diberi nilai 1, bila tidak sesuai diberi niali 0. Sehingga skor tertinggi = 50. Rumus pemberian
skor kasar =R-1/4 W(jumlah yang benar dikurangi ¼ kali jumlah yang slah.
4.Space relation/hubungan ruang: mengukur kemmpuan mengenal benda konkret melalui
prose penglihatan tiga dimensi.
5.Mechanical reasoning/ pelaran mekanis : mengukur daya penalaran disbanding kerja
mekanik dan prinsip fisika.
6.Perceptual (clerical) speed and acurary/ kecepatan dan akurasi perceptual : mengukur
respon subjek terhadap tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepan persepsi (dari
stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan angka,
ingatan yang sifatnya tidak lama (momentary retention).
7.Language usage-part 1: spelling/ejaan: mengungkap kemmapuan membedakan ejaan
behasa inggris yang betul.
8.Language usage-part 2: sentence/bahasa: mengungkap kemampuan membedakan tata
bahasa yang baik dan buruk, tanda-tanda baca, penggunaan kata-kata.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa asesmen kepribadian merupakan
sebuah alat pengukuran yang digunakan dalam mengukur suatu kepribadian,sikap dan
perilaku seseorang dengan berbagai metode, yaitu merode obyektif, proyektif, dan perilaku.
Metode ini biasa digunakan pada suatu tes,tes ini bisa kita temukan di dalam kehidupan kita
sehari hari, seperti tes psikologis pada ujian masuk ASN, tes masuk perguruan tinggi, dan
yang paling sering kita temui di SMA yaitu tes minat bakat, biasanya tes ini dilakukan ketika
siswa akan menentukan jurusan yang akan mereka ambil, atau dilakukan ketika mereka ingin
mengetahui bakat apa yang mereka miliki. Jadi setiap orang pasti memiliki bakat-bakat
tertentu,dan masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua,
pembimbing perlu mengenal bakat-bakat yang ada pada putra putri mereka atau peserta didik
mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi yang ada pada mereka dengan
kebutuhannya masing-masing.Untuk mengetahui potensi dalam diri remaja, mereka bisa
menggunakan test minat dan bakat yang bisa diakses di internet.
Maka dari itu untuk para remaja, jangan menyerah dalam menjalain kehidupan karena
pada dasarnya setiap orang diciptakan dengan memiliki bakat yang berbeda –beda, dengan
mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini pada remaja,
mereka akan semakin menyadari mengenai apa yang mereka suka dan sesuatu yang mampu
dilakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan
ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia
bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

6
Daftar Pustaka

Cohen, dan Swerdlik. 2010. Psychology : Psychology Testing and assessment : An


introduction to Tes and Measurement 7th Edition. United States of America: McGraw-Hill

Sitorus, Marina diakses dari


https://www.academia.edu/30314407/Asesmen_Minat_Bakat_dan_Inteligensi.docx . tanggal 28 Juli
2020 jam 11.00

Ranti, Putu diakses dari


https://www.academia.edu/11907801/mengembangkan_bakat_dan_minat_pada_remaja tanggal
28 Juli 2020 jam 10.43

https://widyaningrachmawati.blogspot.com/2015/04/bakat-dan-minat-manusia-psikologi.html

Anda mungkin juga menyukai