Anda di halaman 1dari 17

Laporan Kasus

Asuhan keperawatan pada Ny. N dengan

CKD (Chronic Kidney Disease)

Disusun Oleh :

Shallu Annisa

183210308

3A

Dosen Pembimbing :

Tintin Sumarni S. Kep M. Kep

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI D III KEPERAWATAN SOLOK

T.A 2020
ASUHAN KEPERAWATAN NY. N DENGAN CKD

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a) Identitas Pasien
1) Nama : Ny. N
2) Usia : 78 tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Pendidikan : SMA (spg)
5) Pekerjaan : Pensiunan
6) Agama : Islam
7) Alamat : Jl. Puti indo jati no.7 Solok
8) Tanggal pengkajian : 24 November 2020
9) No. RM :-
b) Identitas Penanggung Jawab
1) Nama : Ny. R
2) Usia : 47 tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Pendidikan : S1
5) Pekerjaan : PNS
6) Agama : Islam
7) Alamat : Jl. Puti indo jati no. 7 Solok
8) Hub. Dengan pasien : Anak
c) Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Ny. N mengatakan saat ini mengalami BAK keluar sedikit, kaki
bengkak, nafsu makan menurun, nafas sesak setelah beraktivits
berat.
2) Riwayat penyakit sekarang
Ny. N mengatakan sekitar 5 hari yang lalu Ny. N sesak nafas saat
dibawa beraktivitas atau melakukan kegiatan yang menguras
tenaga, dan sesak nafas berkurang bila istirahat. Ny. N juga
pembengkakan pada kaki dan terasa kebas dan kesemutan dan saat
BAK keluar sedikit dan sering, nafsu makan juga menurun merasa
ingin muntah.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Ny. N mengatakan memiliki riwayat kencing batu sejak satu tahun
yang lalu, kencingnya keluar batu-batu kecil banyak dan pernah
dirawat di RS.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Ny. N mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit yang sama sepeti yang diderita pasien sekarang yaitu
gagal ginjal.

d) Pola Kesehatan Fungsional


1) Pola nutrisi
Sebelum sakit, klien makan 2-3x sehari dengan nasi, lauk dan
sayur. Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan. Setelah sakit
klien makan 1-2x sehari dan tidak habis, klien tidk nafsu makan,
dan merasa ingin mutah.
Sebelum sakit klien minum 5-10 sehari dengan jenis minuman air
putih dan air the. Setelah sakit klien hanya menghabisakan minum
kurang lebih 2-3 gelas sehari.
2) Pola eliminasi
Sebelum sakit klien BAB 1x/hari, setelah sakit klien BAB 2-3 hari
sekali.
Sebelum sakit klien BAK 5-6x /hari dengan volume yang banyak,
setelah sakit klien mengatakan BAK dengan frekuensi 3-5x/hari,
tapi keluarnya sedikit
3) Pola aktivitas
Sebelum sakit Ny. N mengatakan mampu melakukan aktivitas
sehari-hari, setelah sakit klien mudah lelah dalam melakukan
aktivitas dan sering dibantu anaknya.
4) Pola istirahat
Klien mengatakan tidurnya tidak bermasalh dan nyenyak, tetapi
terkadang terbangun karena ingin BAK
5) Pola personal hygiene
Sebelum sakit klien mandi 1x/hari dan sorenya hanya dilap-lap
saja menggnakan sabun, menggosok gigi 2x/ hari, sampo
1x/seminggu karena sudah renta pasien hanya keramas 1x/minggu.
Setelah sakit selama dirawat dirumah sakit kebersihan diri klien
sama dengan sebelumnya.
6) Pola konsep diri
Klien mengatakan pasrah dengan penyakit yang dideritanya. Bila
ada masalah klien sering mendiskusikan dengan anggota keluarga
yang lain.
7) Pola manajemen koping dan stress
Klien mengatakan hanya berserah diri kepada yang maha kuasa,
klien hanya meningkatkan ibadahnya, dengan berzikir, sholat
wajib maupun sunah dan mengaji, dan berharap dia bisa sembuh
8) Pola spritual
Ny. N beragama islam sebelum sakit dan setelah sakit klien tidak
meninggalkan kewajibanya dalam beribadah.

2. Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-tanda vital
KU : Lemah,
Tingkat Kesadaran : Composmentis
TTV
- TD : 110/70 mmHg
-P : 22x/menit
-N : 84x/menit
-S : 36,5°C
TB : 152 cm
BB : 38 kg
b) Kepala
Inspeksi : Tidak ada lesi di kepala, tidak ada benjolan, rambut
tampak beruban dan kepala bersih
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
c) Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis, pupil isokor, gerakan bola mata
terkoordinasi
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
d) Hidung
Inspeksi : Secret tidak ada, pembesaran polip tidak ada, lubang
hidung simetris
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
e) Telinga
Inspeksi : Serumen tidak ada, pendengaran baik, bentuk telinga
simetris kiri kanan
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
f) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, lidah bersih, stomatitis tidak ada,
gigi bersih, pembesaan tonsil tidak ada
g) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis maupun keenjer
tyroid dan limfe
Palpasi : Tidak ada teraba pembesaran kelenjer tyroid dan tidak ada
nyeri tekan
h) Dada/thorax
 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak menggunakan otot
bantu pernapasan
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Terdengar bunyi nafas veskuler
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Dullnes
Auskultasi : S1 lup S2 dup, tidak ada suara tambahan
i) Abdomen
Inspeksi : Asites tidak ada, distensi abdomen tidak ada, peristaltik
usus 8x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan di bawah suprapubis
j) Genitalia
Tidak ada kelainan genetalia, klien terpasang kateter, urine berwarna
kuning pekat.
k) Kulit
Tugor kulit kurang elastic, sianosis tidak ada, akral hangat
l) Ekstremitas
Atas : terpasang infuse di tangan kanan, tidak terdapat kelemahan di
ekstremitas atas, akral hangat, tidak ada nyeri dan lesi
Bawah : terdapat oedema pada kedua tungkai derajat 1, dengan kedalaman
3 mm dengan waktu kembali 3 detik, klien mersa kebas/kesemutan dan
terasa lemas.

3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 24 November 2020, Laboratorium darah
Hematoglogi
- Hemoglobin : 10,9 gr%
- Hematokrit : 33 %
- Eritrosit : 3,668 Juta/mmk
- MCH : 29,7 Pg
- MCV : 89,7 fL
- MCHC : 33,2 g/dl
- Leukosit : 4 Ribu/mmk
- Trombosit : 185 Ribu/mmk
- RDW : 14,4 %
- MPV : 7,4 fL
Kimia klinik
- Ureum : 99 mg/dl
- Creatinin : 9,1 mg/dl
- Albumin : 2,8 gr/dl
Elektrolit
- Natrium : 141 mmol/L
- Kalium : 3,5 mmol/L
- Chlorida : 100 mmol/L

4. Terapi
- IVFD D5% 8 tpm
- Ceftriaxone 1 x 2 gr (IV)
- Furosemide 2 x 20 mg (IV)
- Captopril 3 x 25 mg (oral)
- Dilitiazem 3 x 60 mg (oral)
- Clonidin 2 x 0,15 gr (oral)
- CaCO3 3 x 500 mg (oral)
- Asam folat 1 x 1000 mg (oral)
- Paracetamol 3 x 500 mg (oral)

B. Analisis Data

No Data Masalah Etiologi


1 DS: Hipervolemia Gangguan
- Klien mengatakan BAK hanya sedikit mekanisme regulasi
yang keluar ( ketidak mampuan
- Klien mengatakan kakinya bengkak ginjal mengsekresi
air dan natrium,
DO: gangguan filtrasi
- Tampak edema pada kedua tungkai kaki glomerulus)
- Kedalaman edema 3mm dengan waktu
kembali 3 detik
- Klien terpasang kateter, urine tamak
kuning pekat
- Mmembran mukosa kering
- Urine hanya 50 cc
- Ureum : 99 mg/dl
-Creatinin : 9,1 mg/dl
- Klien tampak lemah
- TTV
- TD : 110/70 mmHg
-P : 22x/menit
-N : 84x/menit
-S : 36,5°C

2 DO: Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan


- Klien mengatakan kedua tungkainya antara suplai dan
bengkak dan jika beraktivitas kaki terasa kebutuhan oksigen
kebas dan kesemutan (anemis dan
- Klien mengatakan kakinya juga lemas kelemahan
ekstremitas bawah
DO: akibat gagal ginjal)
- Klien tampak jika ingin ketoilet
memegang dindng
- Saat ini klien hanya beraktivitas di
tempat tidur
- Selama dirawat di rumah sakit klien
banyak di bantu keluarga
3 DS: Deficit Nutrii Kurangnya asupan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan Asupan makanan
- Klien merasa ingin muntah (mual muntah tidak
- Klien mengatakan badanya lemas nasu makan)

DO:
- Klien tampak sering membuang air
Liurnya
- Porsi makan 1-2x/hari dan hanya habis
¼ piring
- Klien tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Membran mukosa pucat
- Hb : 10,9 gr%
- TB : 152 cm
- BB : 38 kg

C. Diagnosis Keperawatan

No Diagnosis Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi


1 Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme 24 November 2020 26 November 2020
regulasi(ketidak mampuan ginjal
mengsekresi air dan natrium, gangguan
filtrasi glomerulus) d.d edema perifer
2 Intoleransi Aktivitas b.d 24 November 2020 26 November 2020
Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (anemis dan
kelemahan ekstremitas bawah
akibat gagal ginjal)
3 Defisit Nutrisi b.d Kurangnya asupan 24 November 2020 26 November 2020
makanan(mual muntah tidak nasu makan)
d.d membrane mokosa pucat
D. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSIS Standar Luaran Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan


Hipervolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi selama 24 PEMANTAUAN CAIRAN
ketidakmampuan ginjal mengsekresi air
jam, maka keseimbangan cairan, dengan
dan natrium Observasi
kriteria hasil: 1. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
DS: 2. Monitor frekuensi nafas
 Asupan cairan Meningkat
- Klien mengatakan BAK hanya sedikit yang 3. Monitor tekanan darah
keluar  Haluaran urin Meningkat 4. Monitor berat badan
- Klien mengatakan kakinya bengkak  Kelembaban membrane mukosa 5. Monitor waktu pengisian kapiler
meningkat 6. Monitor elastisitas atau turgor kulit
DO:  Edema menurun 7. Monitor jumlah, waktu dan berat jenis
- Tampak edema pada kedua tungkai kaki  Dehidrasi menurun urine
- Kedalaman edema 3mm dengan waktu  Tekanan darah membaik 8. Monitor kadar albumin dan protein total
kembali 3 detik  Denyut nadi radial membaik 9. Monitor hasil pemeriksaan serum
- Klien terpasang kateter, urine tamak kuning  Tekanan arteri rata-rata membaik 10. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia
pekat  Membrane mukosa membaik 11. Identifikasi tanda-tanda hypervolemia
- Membran mukosa kering  Mata cekung membaik (mis. Dyspnea, edema perifer, JVP
- Urine hanya 50 cc  Turgor kulit membaik meningkat, CVP
- Ureum : 99 mg/dl meningkat, refleks hepatojogular positif,
-Creatinin : 9,1 mg/dl berat badan menurun dalam waktu
- Klien tampak lemah singkat)
- TTV 12. Identifikasi factor resiko
- TD : 110/70 mmHg ketidakseimbangan cairan
-P : 22x/menit Terapeutik
-N : 84x/menit 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai
-S : 36,5°C dengan kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Ketidakseimbangan antara suplai dan Setelah dilakukan intervensi 24 jam, MANAJEMEN ENERGI
kebutuhan oksigen (anemis dan
toleransi aktivitas, dengan kriteria hasil :
kelemahan ekstremitas bawah Observasi
akibat gagal ginjal)  Kemudahan dalam melakukan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
DO: aktivitas Meningkat mengakibatkan kelelahan
- Klien mengatakan kedua tungkainya  Perasaan lelah Menurun 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
bengkak dan jika beraktivitas kaki terasa  Tekanan darah Membaik 3. Monitor pola dan jam tidur
kebas dan kesemutan  Frekuensi napas Membaik 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Klien mengatakan kakinya juga lemas selama melakukan aktivitas
Terapeutik
DO: 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Klien tampak jika ingin ketoilet memegang stimulus
dindng 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif
- Saat ini klien hanya beraktivitas di tempat dan/atau aktif
tidur 3. Berikan aktifitas distraksi yang
- Selama dirawat di rumah sakit klien banyak menenangkan
di bantu keluarga 4. Fasilitasi duduk din sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Kurangnya asupan Setelah dilakukan intervensi selama 24 MANAJEMEN NUTRISI
Asupan makanan jam, Status Nutrisi , dengan kriteria hasil:
(mual muntah tidak nasu makan) Observasi
 Porsi makanan yang di habiskan 1. Identifikasi status nutrisi
DS: meningkat 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan  Berat badan atau IMT meningkat 3. Identifikasi makanan yang disukai
- Klien merasa ingin muntah  Nafsu makan meningkat 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- Klien mengatakan badanya lemas  Frekuensi makan meningkat nutrient
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang
DO:  Perasaan cepat kenyang meningkat nasogastrik
- Klien tampak sering membuang air 6. Monitor asupan makanan
Liurnya 7. Monitor berat badan
- Porsi makan 1-2x/hari dan hanya habis ¼ 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
piring Terapeutik
- Klien tampak lemas 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan,
- Konjungtiva anemis jika perlu
- Membran mukosa pucat 2. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
- Hb : 10,9 gr% Piramida makanan)
- TB : 152 cm 3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
- BB : 38 kg yang sesuai
4. Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian makan melalui selang
nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

E. Implementasi

Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi

24 November 2020 Hipervolemia b.d Gangguan 1. Memeriksa tanda dan gejala hypervolemia
/08.00wib mekanisme regulasi 2. Mengidentifikasi penyebab
(ketidak mampuan ginjal hypervolemia
mengsekresi air dan natrium, 3. Memonitor status hemodinamik, tekanan darah, MAP, CVP, PAP,
gangguan filtrasi glomerulus) d.d PCWP, CO jika tersedia
edema perifer 4. Memonitor intaje dan output cairan
5. Memonitor tanda hemokonsentrasi ( kadar Natrium, BUN,
6. hematocrit, berat jenis urine)
7. Memonitor kecepatan infus secara ketat
8. Memonitor efek samping diuretik
9. Menimbang berat bada setiap hari pada waktu yang sama
10. Membatasi asupan cairan dan garam
11. Meninggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
12. Menganjurkan melapor jika haluaran urine <0.5 ml/kg/jam dalam 6
jam
13. Menganjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam sehari
14. Mengajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran
cairan
15. Mengajarkan cara membatasi cairan
16. Berkolaborasi pemberian diuritik
17. Memonitor frekuensi dan kekuatan nadi
18. Memonitor frekuensi nafas
19. Memonitor tekanan darah
20. Memonitor berat badan
21. Memonitor waktu pengisian kapiler
22. Memonitor elastisitas atau turgor kulit
23. Memonitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
24. Memonitor kadar albumin dan protein total
25. Memonitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum,
hematocrit, natrium, kalium, BUN)
26. Mengidentifikasi tanda-tanda
hipovolemia
27. Mengidentifikasi tanda-tanda
hypervolemia 9mis. Dyspnea, edema perifer, JVP meningkat,
CVP meningkat, refleks
hepatojogular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat)
28. Mengidentifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan
Mengatur interval waktu
pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
29. Mendokumentasi hasil pemantauan
30. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
31. Menginformasikan hasil pemantauan, jika perlu
Intoleransi Aktivitas b.d 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi
Ketidakseimbangan antara suplai tubuh yang mengakibatkan kelelahan
dan 2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
kebutuhan oksigen (anemis dan 3. Memonitor pola dan jam tidur
kelemahan ekstremitas bawah 4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
akibat gagal ginjal) 5. Menyeediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
6. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Memberikan aktifitas distraksi yang menenangkan
8. Memfasilitasi duduk din sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
7. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
8. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
Defisit Nutrisi b.d Kurangnya 1. Mengidentifikasi status nutrisi
asupan 2. Mengidentifikasi alergi dan
Asupan makanan intoleransi makanan
(mual muntah tidak nasu makan) 3. Mengidentifikasi makanan yang
d.d membrane mokosa pucat disukai
4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
5. Mengidentifikasi perlunya
penggunaan selang nasogastrik
6. Memonitor asupan makanan
7. Melakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
8. Memfasilitasi menentukan
pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
9. Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
10. Memberikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
11. Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
12. Memberikan suplemen makanan,
jika perlu
13. Menganjurkan posisi duduk, jika
mampu
14. Mengajarkan diet yang
diprogramkan
15. Memonitor adanya mual dan
muntah
16. Memonitor albumin, limfosit, dan
elektrolit serum
17. Menyediakan makan yang tepat sesuai kondisi pasien( mis.
Makanan dengan tekstur halus, makanan yang diblander, makanan
cair yang diberikan melalui NGT atau Gastrostomi, total perenteral
nutritition sesui indikasi)
18. Menghidangkan makan secara
menarik
19. Memberikan pujian pada pasien atau keluarga untuk peningkatan
yang dicapai
20. Menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namuntetap
terjangkau
21. Menjelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
F. Evaluasi
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan dari tgl 24-26 November 2020 maka evaluasi di ambil pada hari terakhir yaitu :
HARI/
DX SOAP
TANGGAL
Kamis, 26 Hipervolemia Hipervolemia b.d Gangguan mekanisme regulasi (ketidak mampuan ginjal
November 2020 mengsekresi air dan natrium, gangguan filtrasi glomerulus) d.d edema perifer

S : klien mengatakan tungkai masih bengkak. Klien mengatakan ketika berjalan masih
terasa kebas dan kesemutan, klien mengatakan paham tentang pembatasan cairan.

O:
- Mukosa bibir lembab

-Turgor kulit masih terlihat elastis dan masih tampak kering.


- Edema di tungkai masih grade +1
- Balance cairan : intakes – output
- TD : 130/80 mmHg
- P : 20x/menit
- N : 84x/menit
- S : 36,7°C

A : Masalah Hipovolemi teratasi sebagian

P : lanjutkan intervesi
1.      Kaji status cairan dengan menimbang bb per hari
2.      Keseimbanga intake dan output
3.      Batasi masukan cairan
Kamis, Intoleransi Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (anemis
26 November 2020 Aktivitas dan kelemahan ekstremitas bawah akibat gagal ginjal)
S : klien mengatakan masih lemas, masih memegang dinding saat berjalan, kaki masih
kebas dan kesemutan saat berjalan dan bengkak dikedua tungkai kaki mulai berkurang.

O:
Aktifitas masih ditempat tidur
Tampak berjalan menggunakan dinding
 Aktivitas sebagian masih di bantu.
- Konjungtiva tidak pucat dan anemis
Edema tungkai grade +1
HB : 11,9 gr%, Ureum : 38 mg /dl, Kreatinin : 1,5mg/dl.

A : Masalah Intoleransi aktivitas teratsi sebagian.

P : lanjutkan intervensi
1.         Monitor hasil lab hb, ht, ureum dan kreatinin.
2.         Berikan obat oral  jam 13.00 wib

Kamis, Defisit Nutrisi Defisit Nutrisi b.d Kurangnya asupan makanan (mual muntah tidak nasu makan) d.d
26 November 2020 membrane mokosa pucat

S : klien mengatakan “ nafsu makan baik“. Klien mengatakan perut sudah tidak kembung,
badan masih lemas dan bibir tidak kering dan pecah-pecah lagi.

O:
Klientampak sakit sedang, klien terlihat lemas, makan habis hanya 1 piring, berat badan
Naik 1 Kg
A : BB : 39 kg, TB : 152 cm
B : HB : 11,9 gr%, Ureum : 38 mg /dl, Kreatinin : 1,5mg/dl.
C :Konjungtiva merah muda, mukosa mulut lembab, abdomen tidak kembung, bising usus
8 x/menit.
D : Pola makan klien 3 x/haari, porsi makan habis 1 piring, minum 2 gelas.

A : Masalah deficit nutrisi teratasi sebagian.

P : lanjutkan intervensi
1.   Kaji pengukuran ABCD
2.   Pemberian obat oral jam 06.00 wib.
3.   Kolaborasi dengan dokter pemberian obat ketosteril

Anda mungkin juga menyukai