Anda di halaman 1dari 6

Momen Inersia Produk (Product of Inertia)

Momen inersia produk elemen dA dengan


y
A koordinat (x, y), adalah :
x dA d Ixy = x y dA
Jadi, momen inersia produk untuk seluruh luasan
y A, adalah :
x
Ixy =  xydA

Teorema sumbu sejajar untuk momen inersia


produk :

Ixy = Ix’ y’ + A dx dy

y
Momen inersia produk penampang terhadap sumbu
yang melalui titik pusat penampang :
x h
Ixy = 0

Contoh 2.7 :

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 14


Tentukan momen inersia produk penampang
seperti gambar, terhadap sumbu x dan sumbu
y yang melalui titik pusat penampang.

Penyelesaian :

Penampang dibagi menjadi 3, yaitu


penampang A, B, dan penampang D.
Momen inersia produk masing-masing
penampang segiempat terhadap sumbu yang
melalui titik pusatnya sama dengan nol.

Segiempat A :
Ixy = Ix’ y’ + A dx dy
= 0 + (300 x 100)(-250 x 200)
= - 1.50 (109) mm4

Segiempat B :
Ixy = Ix’ y’ + A dx dy
= 0 + 0
= 0

Segiempat D :
Ixy = Ix’ y’ + A dx dy
= 0 + (300 x 100)(250 x -200)
= - 1.50 (109) mm4

Momen inersia produk seluruh penampang


terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui
titik pusatnya :

Ixy = -1.50 .109) mm4 + 0 + (-1.50 .109) mm4


= - 3 (109) mm4

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 15


Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 16
Momen Inersia terhadap sumbu yang berputar

Dalam perancangan struktur, kadang-kadang diperlukan perhitungan momen


inersia penampang dan momen inersia produk, terhadap sumbu yang
mengalami rotasi.
Sebelum rotasi sumbu x dan sumbu y,
diketahui besaran momen inersia Ix, Iy,
dan Ixy.
Jika sumbu dirotasi sebesar  , maka
posisi sumbu berubah menjadi sumbu x’
dan sumbu y’. Momen inersia juga
berubah menjadi Ix’, Iy’, dan Ix’y’,
sebagai berikut :

Momen Inersia Utama (Principal Moments of Inertia)

Jika pada orientasi/putaran sumbu x’y’ tertentu dicapai nilai momen inersia
maksimum dan minimum (dicapai kondisi ekstrim, Imaksimum dan Iminimum),
maka sumbu x’y’ tersebut disebut sumbu utama. Dan Imaksimum dan I minimum
disebut Momen Inersia Utama.

Pada kondisi ekstrim, besarnya rotasi/ putaran


sumbu () dapat dihitung dengan persamaan :

Besarnya Imaksimum dan Iminimum (momen


inersia ekstrim), dihitung dengan persamaan :

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 17


Contoh 2.8 :

Tentukan momen inersia utama penampang


seperti gambar, terhadap sumbu x dan sumbu
y yang melalui titik pusat penampang. Pada
kondisi ekstrim, hitung besarnya rotasi/
putaran sumbu ().
Telah dihitung / diketahui :
Ix = 2.90 (109) mm4
Iy = 5.60 (109) mm4
Ixy = - 3.00 (109) mm4

Penyelesaian :

− Ixy
tan 2 =
( Ix − Iy ) / 2
3.00 (109 )
= = − 2.22
{ 2.90 (109 ) − 5.60 (109 )} / 2
 =    = 
 = −   =−

Jadi, pada kondisi ekstrim, besarnya rotasi/


putaran sumbu adalah :
 =  dan  =−

2
2.90 (109 ) + 5.60 (109 )  2.90 (109 ) − 5.60(109 ) 
=    + {−3.00(109 )}2
2  2 
= 4.25 (109) + 3.29 (109)

Jadi, besarnya momen inersia utama :


Imaks = 7.54 (109) mm4
Imin = 0.96 (109) mm4

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 18


Menentukan momen inersia utama dengan Lingkaran Mohr (Mohr’s circle) :

Langkah penyelesaian :

a) Hitung Ix, Iy, dan Ixy


Hasilnya Ix = 2.90 (109) mm4
Iy = 5.60 (109) mm4
Ixy = - 3.00 (109) mm4
b) Gambarkan sistem sumbu, sumbu
horisontal untuk besaran Ix dan Iy ,
sumbu vertikal untuk besaran Ixy.

c) Tentukan skala, sehingga Ix , Iy , dan Ixy


dapat di gambar pada sumbu.

d) Ukurkan pada sumbu horisontal :


( Ix + Iy ) (2.90 + 5.60)
= = 4.25 satuan
2 2
dari titik origin, sehingga didapat titik C
sebagai titik pusat lingkaran.
Ukurkan pada sumbu horisontal sebesar
Ix = 2.90 satuan, sehingga didapat titik
B.

e) Dari titik B, ukurkan pada sumbu vertikal


sebesar Ixy = - 3.00 satuan sehingga
diperoleh titik A.

f) AC adalah jari-jari Lingkaran Mohr.


Buat/gambarkan lingkaran dengan titik
pusat di C dan jari-jari AC, sehingga
memotong sumbu horisontal di dua titik.
Ukur jarak titik potong tersebut ke titik
origin, kemudian kalikan dengan skala.
Imaks = titik potong terjauh
= 7.54 (109) mm4
Imin = titik potong terdekat
= 0.96 (109) mm4

Mekanika Rekayasa 1 (Kekuatan Bahan 1) 19

Anda mungkin juga menyukai