Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

ACS dd susp NSTEMI dd UAP

Disusun Oleh:
Gita Febriany Nahan S.Ked
NIM. FAB 118 072

Pembimbing:
dr. Tagor Sibarani
dr. Robertus Aris Maharyadi

Program Pendidikan Profesi


Bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine
Fakultas Kedokteran UPR/RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya
2021
PENDAHULUAN
Sindrom koroner akut (SKA)  keadaan darurat jantung dengan
manifestasi klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain
sebagai akibat iskemia miokardium

SKA sindrom yang terdiri dari beberapa penyakit koroner


yaitu, unstable angina, Acute Myocardial Infarction dengan
segmen ST elevasi (STEMI) dan Acute Myocardial Infarction
tanpa segmen ST elevasi (NSTEMI), maupun angina pektoris
pasca infark atau pasca tindakan intervensi koroner perkutan.
LAPORAN KASUS

Primary Survey (Tn. A/ 42 thn)


• Vital Sign:
• Tekanan Darah : 180/111 mmHg
• Denyut Nadi : 101 kali/menit (reguler, kuat angkat, dan isi cukup)
• Frekuensi Napas : 24 kali/menit, torako-abdominal
• Suhu : 35,80C
• SpO2 : 99%

• Airway : Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas


• Breathing : Spontan, 24 kali/menit, pernapasan torakal-abdominal,
pergerakan thoraks simetris kiri dan kanan
• Circulation : Denyut nadi 101 kali/menit, reguler, kuat angkat, dan
isi cukup. CRT < 2 detik
• Disability : GCS (E4M6V5), pupil isokor +/+, diameter 3mm/3mm
....Primary Survey
• Evaluasi masalah : Berdasarkan survey
primer sistem triase, kasus ini merupakan kasus
yang termasuk dalam priority sign karena
pasien datang dengan keluhan nyeri dada
dengan diberi label kuning.

• Tatalaksana awal : Tatalaksana awal pada


pasien ini adalah ditempatkan di ruang non
bedah, infus intravena menggunakan cairan
NaCl 0,9% 10 tetes/menit
Secondary Survey

Identitas
• Nama : Tn. A
• Usia : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Jl. Mulawarman, Tumbang Samba
• No. RM : 34.17.22
• Tgl Pemeriksaan : 6 Februari 2021 pukul 08.30 WIB
ANAMNESIS

Anamnesis
• Autoanamnesis dan Alloanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dada
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang hilang
timbul sejak 1 bulan SMRS dan memberat sejak beberapa jam SMRS.
Keluhan nyeri dirasakan seperti tertindih beban berat dan menjalar
tembus ke belakang sampai ke punggung kiri. Nyeri tidak dapat
ditunjuk dan dirasakan diseluruh dada. Nyeri biasa dirasakan timbul
dengan durasi <20 menit. Nyeri tidak berkurang saat beristirahat.
Dan nyeri biasa sering bertambah atau dipicu udara dingin. Nyeri
disertai keluhan sesak napas yang tidak berkurang dengan posisi.
Keluhan nyeri dan sesak disertai keringat dingin. Keluhan berdebar-
debar (-), demam (-), pingsan (-), mual (-), muntah (-)
....Anamnesis

• Riwayat Kebiasaan:
• Merokok (+) sejak SMA, per hari 2 bungkus, 2 tahun
terakhir berkurang menjadi 1 bungkus dalam 3 hari

• Riwayat Penyakit/Pengobatan Dahulu:


• Hipertensi dengan pengobatan Amlodipin 10 mg,
candesartan 8 mg
• Riwayat koroangiografi April 2020, hasil tidak dibawa

• Riwayat Penyakit Keluarga:


• Ibu pasien hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum: Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)

Vital sign :
• Tekanan Darah : 180 / 111 mmHg
• Denyut Nadi : 101 kali/menit (reguler, kuat angkat,
dan isi cukup)
• Frekuensi Napas :24 kali/menit, torako-abdominal
• Suhu :35,8 0C
....Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Leher
• Pembesaran kelenjar tiroid (-/-), peningkatan JVP (-)

Thoraks
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan, retraksi (-)
• Palpasi : Fremitus vokal normal kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
....Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi :Ictus cordis tidak teraba
• Auskultasi :Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2), tunggal, reguler,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen
• Inspeksi :Datar
• Auskultasi :Bising usus (+) normal
• Palpasi :Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba besar
• Perkusi :Timpani (+)

Ekstremitas
• Akral hangat (-/-), CRT < 2 detik, edem (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Pasien Kadar Normal
Hematologi
Hb 12,6 g/dl 13,5-18,0 g/dl
Hematokrit 39,4% 37-48 %
Leukosit 8.41 /ul 4.500-11.000/ul
Eritrosit 4.59 juta/ul 4-6 juta/ul
Trombosit 293.000/ul 150.000-400.000/ul

Glukosa Sewaktu 187 mg/dl < 200 mg/dl


Creatinin 1.99 mg/dl 0,17-1,5 mg/dl
Ureum 48 mg/dl 21-53 mg/dl
Na 140 mmol/L 135-148 mmol/L
K 3.7 mmol/L 3,5-5,3 mmol/L
Ca 1.16 mmol/L 0,98-1,2 mmol/L
Troponin I <0,10 ng/ml < 0,30 ng/ml
HbsAg - -
Antibodi SARS-Cov 2 Non Reaktif Non Reaktif
PEMERIKSAAN EKG

Kesan :
HR 92 x/menit, reguler, irama sinus, aksis normal
T inversi Lead I, AvL, V5-6
Gel S di V6
Interpretasi :
Lateral Miocard Ischemic, LVH
PEMERIKSAAN RONTGEN THORAX

Interpretasi :

Cor tampak membesar ke lateral kiri, CTR


69%, aorta normal, trachea di tengah

Sinuses costofrenikus dan diafragma


normal

Hili normal, corakan bronkovaskular me↑

Tampak lesi opasitas inhomogen di lapang


tengah dan bawah kedua paru

Jaringan lunak dan tulang dinding dada


tidak tampak kelainan

Kesan :

Pneumonia bilateral

Kardiomegali (LV) tanpa bendungan paru


DIAGNOSIS
ACS dd susp NSTEMI dd UAP
Hipertensi Gr. II

PENATALAKSANAAN
Infus NaCl 0,9% 10 tpm Terapi dr. Yusuf, SpJP (K)
Injeksi Ranitidin 50 mg Inj. Arixtra 1x2.5 mg
PO: PO :
CPG 2 tab CPG 1x1
Aspilet 4 tab Aspilet 1x1
ISDN 3x5 mg
Amlodipine 10 mg 1x1
Concor 1x2,5mg
Atorvastatin 20 mg 1x1 (malam)
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam


• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Kasus :
 RR = 24 x/m,
spontan
 CRT < 2
detik
 Kesadaran
(GSS
E4V5M6)

Label kuning
ANAMNESIS
Pasien Teori
• Nyeri dada sejak beberapa
Nyeri dada tipikal (angina):
jam SMRS. - Lokasi: substernal, retrosternal, dan prekordial.
- Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa
• Nyeri dada dirasakan seperti terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk,
seperti tertindih beban berat rasa diperas, dan dipelintir.
- Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga
dan menjalar tembus ke ke leher, rahang bawah, gigi,
punggung/interskapula, perut, dan dapat juga
belakang (punggung). ke lengan kanan.
- Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat
• Nyeri disertai keringat dingin, atau jika diberikan obat nitrat.
tidak berkurang jika - Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara
dingin, dan sesudah makan.
beristirahat.
- Gejala yang menyertai: mual, muntah, sesak
napas, keringat dingin, cemas dan lemas.
• Nyeri bertambah atau dipicu
• Dapat berlangsung lebih dari 20-30 menit
udara dingin
SKA  terminologi yang menggambarkan kumpulan proses
penyakit
PEMERIKSAAN EKG
Kasus Teori
Kesan :
HR 92 x/menit, reguler, irama
sinus, aksis normal
T inversi Lead I, AvL, V5-6
Gel S di V6

Interpretasi :
Lateral Miocard Ischemic
DIAGNOSTIK
GEJALA GEJALA KHAS
1. Nyeri a. Nyeri dada bagian dada depan ( bawah sternum) dengan/ tanpa
Dada penjalaran, kadang berupa nyeri dagu, leher/seperti sakit gigi,
penderita tidak bisa menunjukan rasa nyeri dengan satu jari
tetapi dengan tangan.
b. Kualitas nyeri seperti ditekan, rasa berat/panas terbakar.
c. Durasi >20 menit
d. Kadang disertai mual, keringat dingin, berdebar/sesak
e. Nyeri tidak hilang dengan istirahat/ nitrogliserin sublingual

2. Adanya a. Gelombang Q (signifikan infark) / Q patologis


perubahan b. Segmen ST elevasi
EKG c. Gel T meninggi/menurun
3. Kenaikan a. CKMB merupakan enzim yang spesifik sebagai penanda terjadinya
enzim otot kerusakan otot jantung , enzim ini meningkat 6 – 10 jam setelah nyeri
jantung dada dan kembali normal dalam 48 – 72 jam
b. Pemeriksaan Aspartate Amino Transferase (AST) pasien datang
setelahh hari ke 3 nyeri dada/LDH (laktat dehydrogenase meningkat
setelah hari ke 4 & normal pada hari ke 10
TATALAKSANA
Penatalaksanaan Teori
CPG 75 mg 1 tablet Penghambat reseptor ADP yg
dianjurkan bagi pasien yang
direncanakan untuk terapi reperfusi
menggunakan agen fibrinolitik
Aspilet 1 tablet Antiagregrasi platelet sehingga
mencegah pembentukan trombus
Aspirin harus diberikan kepada semua pasien tanda indikasi kontra dengan dosis
loading 150-300 mg dan dosis pemeliharaan 75-100 mg setiap harinya untuk jangka
panjang, tanpa memandang strategi pengobatan yang diberikan

Dosis loading clopidogrel adalah 300 mg, dilanjutkan 75 mg setiap hari.

Fondaparinuks secara keseluruhan memiliki profil keamanan berbanding risiko


yang paling baik. Dosis yang diberikan adalah 2,5 mg setiap hari secara subkutan

Tanpa melihat nilai awal kolesterol LDL dan tanpa mempertimbangkan modifikasi
diet, inhibitor hydroxymethylglutary-coenzyme A reductase (statin) harus
diberikan pada semua penderita UAP/NSTEMI, termasuk mereka yang telah
menjalani terapi revaskularisasi, jika tidak terdapat indikasi kontra.
Penyekat beta direkomendasikan bagi pasien UAP atau NSTEMI, terutama jika
terdapat hipertensi dan/atau takikardia, dan selama tidak terdapat indikasi
kontra

Pemberian penyekat beta pada pasien dengan riwayat pengobatan penyekat


beta kronis yang datang dengan SKA tetap dilanjutkan kecuali bila termasuk
klasifikasi Kilip ≥III
KESIMPULAN

Tn. A, 42 tahun datang dengan keluhan nyeri dada


disertai sesak napas. Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
pasien di diagnosis ACS UAP. Penanganan yang
cepat dan tepat harus diberikan untuk mengurangi
kerusakan lebih lanjut pada miokard.

Terapi awal adalah terapi yang diberikan pada pasien


dengan diagnosis kerja kemungkinan SKA atau SKA
atas dasar keluhan angina di ruang gawat darurat,
sebelum ada hasil pemeriksaan EKG dan/atau marker
jantung. Terapi awal adalah Oksigen, Nitrat, Aspirin,
dan Clopidogrel (disingkat ONACOM), yang tidak
harus diberikan semua atas bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA

• DAFTAR PUSTAKA
• Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia. Pedoman
Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Edisi 3. Jakarta: 2015.
• Brown, CT. 2005. Penyakit Aterosklerotik Koroner. dalam Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC. Hal
589-599.
• Alwi, I. 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. dalam Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI. Hal: 1616.
• Harun, S. 2000. Infark Miokard Akut. dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid I edisi 3. Jakarta: FKUI. Hal: 1090-1108.
• Zafari, AM. Myocardial Infarction. Available on:
http://emedicine.medscape.com/article/155919-overview. Diakses
pada tanggal 04 Oktober 2016 pukul 17.35. Amerika. 2016.
• Isselbacher, JK. 2000. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi
13 Volume 3. Jakarta : EGC.
• Sudoyo, W. Aaru, Bambang Setiyohadi. 2007. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi IV. Jakarta : FKUI.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai