Gita 1 Lapsus
Gita 1 Lapsus
Disusun Oleh:
Gita Febriany Nahan S.Ked
NIM. FAB 118 072
Pembimbing:
dr. Tagor Sibarani
dr. Robertus Aris Maharyadi
Identitas
• Nama : Tn. A
• Usia : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Jl. Mulawarman, Tumbang Samba
• No. RM : 34.17.22
• Tgl Pemeriksaan : 6 Februari 2021 pukul 08.30 WIB
ANAMNESIS
Anamnesis
• Autoanamnesis dan Alloanamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dada
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri yang hilang
timbul sejak 1 bulan SMRS dan memberat sejak beberapa jam SMRS.
Keluhan nyeri dirasakan seperti tertindih beban berat dan menjalar
tembus ke belakang sampai ke punggung kiri. Nyeri tidak dapat
ditunjuk dan dirasakan diseluruh dada. Nyeri biasa dirasakan timbul
dengan durasi <20 menit. Nyeri tidak berkurang saat beristirahat.
Dan nyeri biasa sering bertambah atau dipicu udara dingin. Nyeri
disertai keluhan sesak napas yang tidak berkurang dengan posisi.
Keluhan nyeri dan sesak disertai keringat dingin. Keluhan berdebar-
debar (-), demam (-), pingsan (-), mual (-), muntah (-)
....Anamnesis
• Riwayat Kebiasaan:
• Merokok (+) sejak SMA, per hari 2 bungkus, 2 tahun
terakhir berkurang menjadi 1 bungkus dalam 3 hari
Vital sign :
• Tekanan Darah : 180 / 111 mmHg
• Denyut Nadi : 101 kali/menit (reguler, kuat angkat,
dan isi cukup)
• Frekuensi Napas :24 kali/menit, torako-abdominal
• Suhu :35,8 0C
....Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher
• Pembesaran kelenjar tiroid (-/-), peningkatan JVP (-)
Thoraks
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan, retraksi (-)
• Palpasi : Fremitus vokal normal kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
....Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi :Ictus cordis tidak teraba
• Auskultasi :Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2), tunggal, reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi :Datar
• Auskultasi :Bising usus (+) normal
• Palpasi :Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba besar
• Perkusi :Timpani (+)
Ekstremitas
• Akral hangat (-/-), CRT < 2 detik, edem (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Pasien Kadar Normal
Hematologi
Hb 12,6 g/dl 13,5-18,0 g/dl
Hematokrit 39,4% 37-48 %
Leukosit 8.41 /ul 4.500-11.000/ul
Eritrosit 4.59 juta/ul 4-6 juta/ul
Trombosit 293.000/ul 150.000-400.000/ul
Kesan :
HR 92 x/menit, reguler, irama sinus, aksis normal
T inversi Lead I, AvL, V5-6
Gel S di V6
Interpretasi :
Lateral Miocard Ischemic, LVH
PEMERIKSAAN RONTGEN THORAX
Interpretasi :
Kesan :
Pneumonia bilateral
PENATALAKSANAAN
Infus NaCl 0,9% 10 tpm Terapi dr. Yusuf, SpJP (K)
Injeksi Ranitidin 50 mg Inj. Arixtra 1x2.5 mg
PO: PO :
CPG 2 tab CPG 1x1
Aspilet 4 tab Aspilet 1x1
ISDN 3x5 mg
Amlodipine 10 mg 1x1
Concor 1x2,5mg
Atorvastatin 20 mg 1x1 (malam)
PROGNOSIS
Label kuning
ANAMNESIS
Pasien Teori
• Nyeri dada sejak beberapa
Nyeri dada tipikal (angina):
jam SMRS. - Lokasi: substernal, retrosternal, dan prekordial.
- Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa
• Nyeri dada dirasakan seperti terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk,
seperti tertindih beban berat rasa diperas, dan dipelintir.
- Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga
dan menjalar tembus ke ke leher, rahang bawah, gigi,
punggung/interskapula, perut, dan dapat juga
belakang (punggung). ke lengan kanan.
- Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat
• Nyeri disertai keringat dingin, atau jika diberikan obat nitrat.
tidak berkurang jika - Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara
dingin, dan sesudah makan.
beristirahat.
- Gejala yang menyertai: mual, muntah, sesak
napas, keringat dingin, cemas dan lemas.
• Nyeri bertambah atau dipicu
• Dapat berlangsung lebih dari 20-30 menit
udara dingin
SKA terminologi yang menggambarkan kumpulan proses
penyakit
PEMERIKSAAN EKG
Kasus Teori
Kesan :
HR 92 x/menit, reguler, irama
sinus, aksis normal
T inversi Lead I, AvL, V5-6
Gel S di V6
Interpretasi :
Lateral Miocard Ischemic
DIAGNOSTIK
GEJALA GEJALA KHAS
1. Nyeri a. Nyeri dada bagian dada depan ( bawah sternum) dengan/ tanpa
Dada penjalaran, kadang berupa nyeri dagu, leher/seperti sakit gigi,
penderita tidak bisa menunjukan rasa nyeri dengan satu jari
tetapi dengan tangan.
b. Kualitas nyeri seperti ditekan, rasa berat/panas terbakar.
c. Durasi >20 menit
d. Kadang disertai mual, keringat dingin, berdebar/sesak
e. Nyeri tidak hilang dengan istirahat/ nitrogliserin sublingual
Tanpa melihat nilai awal kolesterol LDL dan tanpa mempertimbangkan modifikasi
diet, inhibitor hydroxymethylglutary-coenzyme A reductase (statin) harus
diberikan pada semua penderita UAP/NSTEMI, termasuk mereka yang telah
menjalani terapi revaskularisasi, jika tidak terdapat indikasi kontra.
Penyekat beta direkomendasikan bagi pasien UAP atau NSTEMI, terutama jika
terdapat hipertensi dan/atau takikardia, dan selama tidak terdapat indikasi
kontra
• DAFTAR PUSTAKA
• Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia. Pedoman
Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Edisi 3. Jakarta: 2015.
• Brown, CT. 2005. Penyakit Aterosklerotik Koroner. dalam Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 1. Jakarta: EGC. Hal
589-599.
• Alwi, I. 2006. Infark Miokard Akut Dengan Elevasi ST. dalam Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI. Hal: 1616.
• Harun, S. 2000. Infark Miokard Akut. dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid I edisi 3. Jakarta: FKUI. Hal: 1090-1108.
• Zafari, AM. Myocardial Infarction. Available on:
http://emedicine.medscape.com/article/155919-overview. Diakses
pada tanggal 04 Oktober 2016 pukul 17.35. Amerika. 2016.
• Isselbacher, JK. 2000. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi
13 Volume 3. Jakarta : EGC.
• Sudoyo, W. Aaru, Bambang Setiyohadi. 2007. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi IV. Jakarta : FKUI.
TERIMAKASIH