Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fiergy Agustino

NIM : 195040200111231
Kelas :G

Review Materi Fieldtrip Virtual Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

Survei tanah dan evaluasi lahan merupakan hal yang sangat kompleks karena
mencakup aspek fisik, ekonomi-sosial, dan politik. Kegiatan ini digunakan untuk menentukan
jenis dan karakteristik tanah pada suatu wilayah. Menurut Supriyadi et.al., (2009) evaluasi
lahan secara fisik dapat menjawab tingkat kesesuaian lahan dengan tananaman sedangkan
secara ekonomi dapat menjawab tentang kelayakan suatu uasaha tani. Dengan mengetahui
karakteristik tanah pada suatu lahan maka dapat diketahui penolahan lahan yang tepat dan
penggunaan lahan yang tepat.
Sebelum melakukan survei, orang yang melakukan survey harus memastikan terlebih
dahulu tempat lahan yang akan dituju dan juga menyiapkanalat dan bahan yang akan
digunakan. Alat dan bahan peralatan minimal yang dibutuhkan adalah cangkul guna
menggali tanah dalam pembuatan minipit atau profil, sekop untuk memapras penampang
tanah sebagai media pengamatan morfologi tanah bor guna menggali tanah hingga kedalaman
yang ditentukan dan survei set. Dalam kegiatan fieldtrip tersebut alat dan bahan yang
digunakan hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi et.al., (2009).
Adapun isi dari survei set meliputi pedoman dan metodologi survei guna menentukan
sifat fisik tanah yang akan dilakukan dengan metode feeling, pisau lapang guna menentukan
konsistensi dan pengambilan sampel tanah, botol semprot sebagai tempat air, sabuk profil
sebagai pendukung dokumentasi penampang tanah, soil mussel chart sebagai alat untuk
membantu menentukan warna tanah, meteran untuk mengukur kedalaman minipit,
klinometer guna penghitung kelerengan, dan juga GPS sebagai navigasi.
Persiapan peta kerja pada kegiatan prasurvey digunakan sebagai penentu titik lokasi
dan menggunakan GPS dengan memasukkan koordinat yang telah ditentukan dengan tujuan
untuk mencapai titik lokasi sesuai dengan analisa pada peta kerja. Setelah sampai di titik yang
telah ditentukan Buatlah minipit sesuai dengan bentuk lahan lakukan grown cek terlebih
dahulu pada saat tahap pra survei pastikan tidak mengganggu vegetasi yang ada.
Setalah minipit dibuat tentukan nilai kelerengan lahan tersebut dengan menggunakan
klinometer. Hal ini merupakan salah satu hal penting dalam pengamatan fisiografi lahan.
Karena pengamatan fisiografi merupakan bagian dari pengamatan identifikasi tanah. Kondisi
tanah yang ada sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar seperti kelerengan lahan
(Djaenuddin et.al., 2006).
Pengamatan morfologi menggunakan minipid dimulai dengan menentukan garis batas
sebagai pembeda antara horizon satu dengan horizon lainnya dengan standar adanya
perubahan warna dan konsistensi tanah (Agustina et.al., 2013). Setelah terbentuk garis batas
horizon pasang sabuk profil guna keperluan dokumentasi. Lakukan pengambilan sampel tanah
dimulai dari horizon yang terbawah sampai ke horizon paling atas hingga didapatkan semua
aspek tanah pada tiap-tiap horizon. Sampel tanah yang telah di ambil lalu di identifikasi baik
lapang maupun laboratorium sesuai dengan ketentuan yang ada di modul. Salah satu
contohnya adalah pengamatan tekstur tanah dengan menggunakan metode feeling. Ambil
sampel tanah kemudian bentuk hingga menjadi bentuk bola bentuk cacing dan merasakan
tingkat kasar atau halus nya suatu tanah. Kemudian lakukan klasifikasikan ke dalam kelas
tekstur tanah dengan menggunakan bantuan modul fieldtrip

Metode bor dapat dilakukan untuk mengetahui sebaran tanah melakukan kegiatan
pengeboran tanah 6 kali 1 mata bor dengan kedalaman total sekitar 120 cm. Pengeboran
bertujuan untuk mengetahui sebaran data tanah seperti warna tanah konsistensi dan tekstur
tanah. Pengeboran harus dilakukan dengan hati-hati, karena menurut Jayasumarta (2012)
kegiatan yang dilakukan manusia akan mengganggu aktifitas mikroorganisme yang berarti
menghilangkan kesuburan tanah. Bagi mahasiswa pertanian diharapkan melakukan kegiatan
ini di rumah. Dengan tujuan mengasah dalam mengidentifikasi suatu tanah.

Daftar Pustaka
Agustina, Diyantri., Ali kabul mahi, Rusdi evizal, Tamaluddin syam. 2013. Evaluasi
Kesesuaian Lahan Kuantitatif dan Kualitatif Kakao di Kelompok Tani Karya Subur
Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. J.Agrotek Tropika. Vol.02, No.1 :
230-234.
Djaenudin, D., M. Hendrisman, dan Z. Zaini. 2006. Penelitian kesesuaian lahan tanaman
pangan dan perkebunan: studi kasus di daerah Tanjung Bintang, Provinsi Lampung.
Jurnal Tanah Tropika 12 (1): 61-68.
Jayasumarta, Darmawati. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk P Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai. J. Agrium. Vol. 17 No.3 hal. 143-154.
Supriyadi, Slamet., Agus imam santoso, Achmad amzeri. 2009. Evaluasi Kesesuaian Lahan
untuk Tanaman Pangan di Desa Bilaporah Bangkala. Agrovigor. Volume 2 No. 02 Hal
110-117.

Anda mungkin juga menyukai