Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEKUASAAN LEGISLATIF
Kompetensi Dasar 3.1’’Menganalisis Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan
Negara’’

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NIS

NAMA KELAS KOMPE


TENSI
KEAHL
IAN
10.18.72.029 SISKA PITRI XII TKJ Teknik Komputer dan
AMELIA Jangan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMK BINA MANDIRI MULTIMEDIA
Jalan Raya Cileungsi Jonggol Km.1 Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

LEMBAR PENGESAHAN

Penyelesaian Tugas makalah Ujian Praktek Pendidikan Kewarganegaraan semester


Akhir Kelas XII TKJ, telah diverifikasi oleh Guru Mata Pelajaran PKn dan disahkan
oleh Waka bidang Kurikulum untuk Penyelesaian Ujian Praktek PKn Tahun
pelajaran 2020/2021.

Cileungsi, 23 Nopember 2020

1. Wali Kelas XII TKJ 1 Setiani S.Pd

2. Kepala Jurusan Luthfi Abdul Rahman S.Pd

3. Waka Bidang Kurikulum Andi Muhamad Yusup, S.Kom

4. Guru Mapel PendidikanKewarganegaraan Edi Sugilar, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan atas kehadiran Tuhan semesta alam, Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan segala karunia rahmat dan hidayah-
Nya. Sehingga, pembuatan makalah yang merupakan tugas kelompok ini dapat kami
selesaikan dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam pun selalu tercurah kepada
junjungan kita, baginda Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, yang
dengan kehadirannya Islam dapat sampai kepada kita hari ini

Proses pembuatan makalah dengan tema “Badan Legislatif” ini pun dapat
berjalan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, yang tak bisa
kami sebutkan satu persatu namanya disini. Maka dari itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,
kami menyampaikan maaf jika ada beberapa kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua. Yang sempurna datang dari Allah, sementara manusia
hanyalah tempat salah.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................
1.4 Manfaat Penulsan ..............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................................
2.1 Pengertian .........................................................................................................
2.2 Pengertian .........................................................................................................
2.3 Penjelasan .........................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................
3.1 Pengertian Kekuasaan Legislatif diIndonesia ...................................................
3.2 fungsi legislatif .................................................................................................
3.3 Badan Legislatif ................................................................................................
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam tatanan kenegaraan modern, praktik penyelenggaraan


demokrasi dilakukan melalui sistem perwakilan. Amat janggal apabila seluruh
warga negara berkumpul di suatu tempat, kemudian secara bersama-sama
menggunakan haknya sebagai pemegang kedaulatan sejati untuk
menyelenggarakan negara secara langsung. Indonesia yang memiliki luas yang
besar ini bukanlah negara kota yang pernah melaksanakan demokrasi langsung.
Lembaga perwakilan rakyat merupakan institusi final perwujudan kedaulatan
rakyat tersebut.

Oleh karena itu, kita perlu memahami kedudukan lembaga legislatif


dalam sistem politik Indonesia. Sejarah panjang lembaga legislatif di Indonesia
berkali-kali memakai konstitusi yang berbeda-beda menurut “selera” elite
politik yang berkuasa. Tidak jarang ditemukan lembaga legislatif yang sejajar
dengan lembaga-lembaga politik negara yang ada. Tetapi pada suatu masa
pernah terjadi lembaga legislatif berada di bawah satu lembaga politik negara.

Untuk itu perlu juga dipelajari bagaimana kedudukan lembaga


legislatif di Indonesia dikaitkan dengan kedudukan lembaga-lembaga politik
yang lain, seperti presiden (eksekutif) dan MA (yudikatif). Hal ini menarik
karena akan ditemui posisi kedudukan parlemen yang berbeda pada masa
Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin berhadapan dengan
lembaga-lembaga politik negara ketika itu. Bahkan juga hubungan parlemen
Indonesia dengan para menteri.

Pembahasan lembaga legislatif di atas yang bersifat mikro, tetapi


terperinci juga dapat mengetahui beberapa lembaga legislatif yang hidup pada
masa tersebut. Selain itu mengetahui sebab-sebab pembubaran lembaga
legislatif, masalah-masalah yang terjadi di sekitar lembaga legislatif dan faktor-
faktor yang mempengaruhi peranan lembaga legislatif di Indonesia pada masa-
masa tersebut.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan legislatif ?


2. Apa fungsi badan legislatif ?
3. Ada berapa badan legislatif ?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memperkenalkan kekuasaan legislatif, fungsi badan legislatif, dll.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari kekuasaan legislatif


2. Untuk mempelajari apa tugas-tugas badan legislatif
3. Untuk membantu mengingat fungsi dari kegunaan lembaga-lembaga negara
yang ada di indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kekuasaan

Kekuasaan adalah kewenangan yang di dapatkan oleh seseorang atau


kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan
yang di berikan, kewenangan tidak boleh di jalankan melebihi kewenangan yang
diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain

2.2. Pengertian Lembaga Legislatif

Lembaga legislatif merupakan lembaga atau dewan yang mempunyai


tugas serta wewenang membuat atau merumuskan UUD yang ada di sebuah
negara. Selain itu, lembaga legislatif juga diartikan sebagai lembaga legislator,
yang mana jika di negara indonesi lembaga ini dijalankan oleh DPD (Dewan
Perwakilan Daerah), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan MPR (Majlis
Permusyawaratan Rakyat).

2.3. Penjelasan Kekuasaan Legislatif

Kekuasaan legislatif berkuasa yang memiliki tugas dalam menyusun serta


membentuk peraturan undangan-undangan. Legislatif menggunakan badan
musyawarah pemerintah yang memiliki kekuasaan dalam membuat hukum.
Sistem pemerintahan, kekuasaan legislatif adalah sebagai lembaga tertinggi serta
mengangkat lembaga eksekutif.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Kekuasaan Legislatif di Indonesia

Kekuasaan legislatif berkuasa yang memiliki tugas dalam menyusun serta


membentuk peraturan undangan-undangan. Legislatif merupakan badan
musyawarah pemerintah yang memiliki kekuasaan dalam membuat hukum.

Pemerintaha sistem pemerintaha, kekuasaan legislatif adalah sebagai lembaga


tertinggi serta mengangkat lembaga eksekutif. Sedangkan, dalam sistem
pemerintahan prsidensial, kekuasaan legislatif merupakan perwkilan pemeritah
yang sama serta bebas dari lembaga eksekutif.

3.2. Fungsi Badan Legislatif

Badan legislatif yang berada di Indonesia diduduki oleh Dewan Perwakilan


Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR).

Dimana setiap badan legislatif memiliki tugas serta wewenang yang berbda-
beda yang akan dibahas dalam masing-masing badan legislatif.namun pada
intinya badan ini bertugas untuk menyusun Undang-Undang.

3.3. Badan Legislatif

 Dewan Perwakilan Rakyat

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ialah badan perwakilan rakyat yang


memiliki kedudukan sebagai badan negara. Anggota DPR merupakan
anggota dari partai politik peserta pemilu yang terpilih dalam pemilu.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berada pada tingkat pusat, sedangkan
DPRD Provinsi berada pada tingat provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota
berada pada tingkat kabupaten/kota.

Presiden memberikan keputusan terhadap pembentukan keanggotaan


DPR dan anggota DPR berasal harus bertempat tinggal di ibu kota.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ialah badan perwakilan rakyat yang
memiliki kedudukan sebagai badan negara Sesuai dengan UU Pemilu No.
10 Tahun 2008 ditetapkannya jumlah anggota DPR/DPRD yaitu:

1. Dewan Perwailan Rakyat (DPR) berjumlah 560 orang


2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi berjumlah paling
sedikit 35 orang serta paling banya ialah 100 orang
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berjumlah
paling sedikt 20 orang serta paling banyak 50 orang

Fungsi Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Badan negara yaitu DPR yang mana sebagai badan legislatif memiliki
beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi legislasi, yaitu DPR memiliki peran sebagai badan yang


membuat undang-undang.
2. Fungsi anggaran, yaitu DPR memiliki peran sebagai bedan yang
mempunyai hak dalam melakukan penetapan terhadap Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
3. Fungsi pengawasan, yaitu DPR sebagai badan yang memiliki peran
untuk mengawasi pemerintah dalam menjalankan undang-undang

Hak-Hak Dewan Perwakilan Rayat (DPR)

Sebagai badan negara, DPR juga memiliki beberapa hak, yakni sebagai
berikut:

1. Hak interpelasi, yaitu DPR memiliki hak dalam meminta


keterangan pada pemerintah tentang prosedur pemerintah yang
penting serta strategis yang mempunyai efek yang sangat luas
dalam kehidupan masyarakat.
2. Hak angket, yaitu DPR memiliki hak dalam melakukan
penyelidikan dalam sebuah prosedur yang telah dibuat oleh
pemerintah yang memiliki indikasi menyeleweng dari perundang-
undangan
3. Hak menyatakan pendapat, yaitu DPR memiliki hak dalam
menjelaskan pendapat terhadap prosedur pemerintah tentang
peristiwa luar biasa yang terjadi dalam negeri, disertai dengan
rekomendasi dalam menyelesaikannya sebagai tinda lanjut dalam
melaksanakan hak interpelasi serta hak angket. Dengan adanya
komisi-komisi yang saling bekerja sama dengan pemerintahan akan
sangat membantu tugas anggota DPR.

 Dewan Perwakilan Derah

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ialah badan perwakilan daerah yang


mempunyai posisi sebagai badan negara. DPD terdiri atas wakil-wakil
dari setiap provinsi yang terpilih dalam pemilihan umum dan masa
jabatannya selama lima tahun.

Jumlah anggota DPD yang berasal dari setiap provinsi tidak sama,
namun ditentukan paling banyak empat orang dan untuk jumlah secara
keseluruhan dari anggota DPD tidak boleh melebihi 1/3 jumlah dari
anggota DPR.

Tugas Dan Wewenang DPD

1. Sesuai dengan Pasal 22D UUD 1945, DPD memiliki wewenang


sebagai berikut:
2. DPD berwenang untuk mengajukan rancangan undang-undan
terhadap DPD terkait dalam hal otonomi daerah, hubungan pusat
terhadap daerah, pembentuan serta pemekaran, penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi,
serta perimbangan terhadap keuangan pusat dengan daerah
3. DPD ikut serta dalam merancang undang-undang yang
bersangkutan dalam hal otonomi daerah, interaksi pusat terhadap
daerah, pembentuan serta pemekaran, penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi, serta
perimbangan terhadap keuangan pusat dengan daerah
4. DPD berwenang untuk memberikan pertimbangan terhadap DPR
terkait masalah rancangan undang-undang, RAPBN, pajak,
pendidikan, serta agama
5. DPD berwenang dalam melakukan pengawasan terkait dengan
masalah melaksanakan undang-undang otonomi daerah, hubungan
pusat terhadap daerah, pembentuan serta pemekaran, penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi,
perimbangan terhadap keuangan pusat dengan daerah, pajak,
pendidikan, serta agama.
 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Badan MPR terdiri dari anggota DPR serta anggota DPD yang terpilih
dalam pemilihan umum, yang akan menjabat selama lima tahun serta
berakhir ketika saat anggota baru MPR mengucapkan sumpah atau janji
setia yang dituntun langsung oleh Ketua Mahkamah Agung dalam acara
sidang Paripurna MPR.

Di dalam UUD 1945 yang belum mengalami amandeman,


kedududkan MPR adalah sebagai badan tertinggi negara, namun setelah
UUD 1945 di amandemen istilah tersebut digantikan oleh badan lembaga
negara.

Tugas Dan Wewenang MPR

Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945, tugas serta wewenang MPR
adalah sebagai berikut ini:

1. MPR memiliki tugas dan wewenang untuk mengubah serta


menetapkan undang-undang.
2. MPR memiliki tugas dan wewenang untuk melantik presiden serta
wakil presiden MPR berwenang dalam memberhentikan presiden
serta wakil presiden, ketika pada masa jabatannya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar.
3. Hak Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Anggota MPR memiliki hak sebagai berikut ini:

1. Hak untuk mengajukan usulan atas perubahan pasal-pasal dalam


undang-Undang Dasar
2. Hak untuk memutuskan sikap serta pilihan dalam pengambilan
sebuah keputusan
3. Hak untuk memilih serta dipilih dalam pemilihan umum
4. Hak untuk melakukan pembelaan diri
5. Hak memiliki kekebalan
6. Hak dalam protokoler
7. Hak dalam keuangan serta adminstrasi
BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kekuasaan legislatif adalah sebuah lembaga yang mewakili seluruh rakyat


dalam menyusun undang-undang serta ikut mengawasi atas implementasi
undang-undang yang ada oleh badan eksekutif yang mana setiap anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum.

Kekuasaan legislatif di Indonesia mempunyai struktur yang di dalamnya


terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat, kemudian Dewan Perwakilan Daerah, lalu
Dewan Perwakilan Rakyat, dan yang terakhir adalah Majelis Permusyawaratan
Rakyat.

Negara Indonesia merupakan penganut demokrasi sehingga pemerintah


menerapkan Trias Politika dan presidensial merupakan sistem pemerintahan
Indonesia. Trias Politika sendiri di dalamnya mengatur pembagian kekuasaan
pemerintah melalui 3 lembaga yang berdiri sejajar, salah satunya adalah lembaga
legislatif yang tugasnya adalah membuat undang-undang.

4.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah saya buat, maka saya
memberikan saran agar fungsi kelembagaan DPD, DPR dan MPR untuk
menerapkan mekanisme cheks and balences, sebaiknya sistem bikameral (sistem
dua kamar) yang di terapkan di indonesia lebih memperhatikan kepada kemauan
dan partisipasi seluruh rakyatnya yang diwakili oleh DPD.
DAFTAR PUSTAKA

http://coretanfajarmaulana.blogspot.com/2016/03/makalah-badan-legislatif-dan-
peranannya.html?m=1

https://belajargiat.id/kekuasaan-legislatif-2/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai