Anda di halaman 1dari 6

TUGAS IPA

KELAS : IX D
NAMA KELOMPOK

1. MELISA APRILIANI
2. MELIZA DWI ARISTA
3. RATNA YUNINGSIH
4. UMI WIDIA ASTUTI
5. VERA APRELIA

SMP N 2 SEPUTIH MATARAM


LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DETERJEN ATTACK

KOMPOSISI :
Dengan surfaktan biodegradable yang ramah lingkungan.
Bahan aktif dimekas:
 22% surfaktan utama,
 33% natrium karbonat,
 Enzim Protease,
 8% pelembut.

Berdasarkan kandungan gugus aktif nya deterjen iniu termasuk dalam kaegori deterjen lunak.
Bahan penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak
aktif lagi setelah dipakai yang tidak akan menyebabkan pencemaran air.

Dampak terhadap tubuh

- Surfaktan yang terkandung dalam detergen ini dapat menyebabkan permukaan kulit kasar
dan hilangnya kelembaban alami kulit' Derajat keasaman (PH) yang tinggi akan
menyebabkan tangan iritasi (panas. gatal. dan mengelupas).
PEMUTIH PAKAIAN TOTAL

Bahan kimia yang terdapat dalam pemutih pakaian adalah campuran dari:
natrium hipoklorit (NaOCl),
natrium hidroksida (NaOH),
hidrogen peroksida (H2O2), dan
kalsium hipoklorit (Ca(ClO)2).

Pembahasan:
Pemutih yag digunakan pada pakaian sebenarnya adalah campuran bahan-bahan
kimia, yang mana bahan kimia utamanya adalah larutan dengan kadar ~ 3%-6% dari natrium
hipoklorit (NaOCl), yang dicampur dengan sejumlah kecil natrium hidroksida (NaOH),
hidrogen peroksida (H2O2), dan kalsium hipoklorit (Ca(ClO)2).
Zat pemutih pakaian degan bahan natrium hipoklorit ini pertama dikembangkan pada
tahun 1785 oleh ilmuwan Perancis, Claude Louis Berthollet. Awalnya pemutih ini ini
digunakan untuk memutihkan kapas, tetapi segera menjadi bahan populer untuk memutihkan
bahan pakaian lainnya, karena natrium hipoklorit dapat menghilangkan noda dari pakaian.
Natrium hipoklorit yang murni berbentuk bubuk putih. Senyawa ini mudah larut
dalam air dan membentuk larutan agak kekuningan dengan bau khas. Konsentrasi natrium
hipoklorit yang berbeda memiliki potensi berbeda dalam hal efek pemutihannya.

Efek Samping

Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan kerusakan juga berdampak
negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah
maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih
terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri
menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu.

Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan
pencemaran lingkungan baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui
iklaniklan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya. Hal ini karena
beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti mengandung logam berat merkuri (raksa).
Pemutih yang mengandung merkuri jika digunakan secara terus-menerus dapat bersifat
sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker ( bersifat karsinogen).
Vanish Penghilang Noda Cair

Komposisi
- Oxygen bleaching agent 50%,
- Surfactants 3.20%,
- Enxymes 0.36%

Efek Samping
Bahaya jika tertelan. Iritasi pada kulit. Risiko kerusakan serius pada mata. Hindari kontak
langsung dengan kulit dan mata. Jika terjadi kontak dengan mata, segera bilas dengan air
bersih dan hubungi dokter. Jika terkena kulit, segera bilas dengan air bersih dan hubungi
dokter. Gunakan perlindungan mata / wajah. Jika tertelan, segera hubungi dokter dan
tunjukan kemasan / label ini. Untuk kulit sensitif, dianjurkan untuk memakai surng tangan.

Pembersih Lantai S.O.S

Pembersih lantai SOS selain membersihkan dan mengharumkan, juga membunuh kuman.
Bahan aktif : 1% benzalkonium chloride.

Efek Samping
Dari label kemasannya yang beredar diketahui bahwa bahan aktif yang terkandung dalam
bahan pembersih lantai dan lantai kamar mandi adalah Cresylic Acid (1,5 persen),
Ethoxylated Alcohol (4 persen), Benzalkonium Chloride (2 persen), Natrium Lauril Eter
Sulfat (2,5 persen), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodium
Laureth Sulfate (SLS).

"SLS itu sering menimbulkan iritasi kulit dan mata, terutama bagi yang sensitif. SLS menjadi
bahan penyebab polusi air (polutan) dan beracun bagi ikan dan organisme air. Juga, dapat
mencemari air tanah kita," katanya.

Untuk Cresylic Acid atau disebut juga cresol dinilai EPA (Environmental Protection Agency)
AS sebagai bahan yang memungkinkan menyebabkan kanker pada manusia (possible human
carcinogens).

"Itu didasari uji klinis pada hewan bahwa golongan bahan kimia ini dapat menyebabkan
kanker. Bagi makhluk hidup, jika cresol ini terhirup, dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan, sedangkan penelitian pada mencit dapat memengaruhi peredaran darah, hati,
ginjal, sistem syaraf, dan penurunan berat badan," katanya.

Selain untuk desinfektan, Cresol sering dipakai sebagai herbisida dan insektisida. EPA
sendiri belum merekomendasikan batas aman untuk penggunaan Cresylic Acid dalam bentuk
konsentrat.

Sementara itu, Benzalkonium Chloride merupakan bahan aktif yang sangat beracun bagi
organisme air seperti ikan. Benzalkonium chloride digunakan dalam bentuk cairan dan
konsentrasi 10 persen bersifat toksik bagi manusia, yang dalam jangka waktu yang lama atau
terminum dapat menyebabkan kematian.

Jet Klin

Bahan aktif : Sodium dodecyl alky, benzene sulfonate yang mudah terurai dan ramah
lingkungan.

Inilah komposisi utama penyusun deterjen pakaian.


Surfaktan
Kata surfaktan atau dalam bahasa Inggris ‘surfactant’ merupakan singkatan dari ‘surface
active agent’ dan merupakan salah satu bahan paling penting dalam komposisi kimia deterjen
pakaian.
Surfaktan pada dasarnya terdiri dari dua jenis: bagian hidrofilik dan hidrofobik, yang bekerja
sama untuk menghilangkan noda dari pakaian.
Molekul-molekul surfaktan hidrofobik (pembenci air) memecahkan partikel kotoran pada
kain, sedangkan molekul surfaktan hidrofilik (penyuka air) mengendapkan partikel tanah dan
kotoran dalam air cucian.
Pada dasarnya, surfaktan memiliki sifat ionik (muatan listrik) dan dikategorikan dalam tiga
jenis surfaktan yaitu:
1. Surfaktan Kationik
Seperti namanya, surfaktan ini mengandung muatan positif dalam air sehingga tidak
bereaksi dengan ion yang bermuatan positif pada air sadah.
Surfaktan kationik terutama digunakan dalam deterjen untuk conditioning kain dan
efektif bila dikombinasikan dengan surfaktan non-ionik pada perbandingan yang
tepat.
2. Surfaktan Anionik
Surfaktan anionik membawa muatan negatif sehingga bereaksi dengan ion bermuatan
positif pada air sadah.
Untuk diketahui, air sadah mengandung senyawa magnesium dan kalsium.
Surfaktan anionik bereaksi dengan senyawa pada air sadah untuk kemudian
menetralkannya.
3. Surfaktan Nonionik
Karena surfaktan nonionik tidak memiliki muatan, maka mereka tidak mengalami
ionisasi dalam air.
Surfaktan jenis ini membantu membersihkan noda berminyak melalui proses
emulsifikasi.

Efek samping
Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian menyebutkan bahwa
deterjen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan bersifat karsinogen, misalnya 3,4
Benzonpyrene, selain gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air
minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Sedangkan tinja merupakan jenis vektor
pembawa berbagai macam penyakit bagi manusia. Bagian yang paling berbahaya dari limbah
domestik adalah mikroorganisme patogen yang terkandung dalam tinja, karena dapat
menularkan beragam penyakit bila masuk tubuh manusia, dalam 1 gram tinja mengandung 1
milyar partikel virus infektif, yang mampu bertahan hidup selama beberapa minggu pada
suhu dibawah 10 derajat Celcius.

Anda mungkin juga menyukai