Anda di halaman 1dari 31

rhinitis ALERGI

Ahmad Musyafiq Arif C014182100


Muhammad Alim Abdillah C014182099
Zakiyyah Darajat C014182088

PEMBIMBING
dr. Michelia Iustiana Devi Pallupi
SUPERVISOR
Prof. Dr. dr. Eka Savitri, Sp. THT-KL(K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
STANDAR KOMPETENSI
PENDAHULUAN
---Rhinitis merupakan penyakit yang umum
ditemui secara global yang secara luas
diartikan sebagai penyakit peradangan pada
mukosa hidung.
---Rhinitis alergi didefinisikan sebagai
gejala bersin, hidung gatal, terjadinya
sumbatan aliran udara, dan sebagian besar
menyebabkan keluarnya cairan hidung yang
disebabkan oleh reaksi yang diperantarai
oleh IgE terhadap alergen yang dihirup.

Small, P., Keith, P. and Kim, H., 2018. Allergic rhinitis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 14(S2).
Brożek, J., Bousquet, J., Agache, I., Agarwal, A., Bachert, C., Bosnic-Anticevich, S., et al. 2020. Allergic Rhinitis And Its Impact On Asthma (ARIA) Guidelines—2016 Revision.
ANATOMI HIDUNG

Marieb, Elain N., Hoehn, Katja. 2013. Human Anatomy & Physiology. 9th ed. USA: Pearson. 803-806
Dhilon, RS., Charles AE. 2013. Ear, Nose, and Head and Throat and Neck Surgery: An Illustrated Colour Text. 4th ed. USA: Elsevier. 30-35
ANATOMI HIDUNG

Netter, Frank. 2011. Atlas of Human Anatomy. 5th ed. USA: Elsevier. 40-41
FISIOLOGI HIDUNG

01 03 05
Penghidu Fonetik Mekanik

Respirasi Pengatur kondisi udara Penyaring dan pelindung


02 04 06

Marieb, Elain N., Hoehn, Katja. 2013. Human Anatomy & Physiology. 9th ed. USA: Pearson. 803-806
Dhilon, RS., Charles AE. 2013. Ear, Nose, and Head and Throat and Neck Surgery: An Illustrated Colour Text. 4th ed. USA: Elsevier. 30-35
DEFINISI
• Defenisi menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and it’s Impact on Asthma)
tahun 2001 adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen
spesifik tersebut.
• Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi
pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen
yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi
paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut

Soperadi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti J. 2012. Buku Ajar IImu Penyakit THT-KL. Edisi Ke 7 Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
EPIDEMIOLOGI

● Rhinitis alergi menyerang sekitar 10% -


30% dari penduduk di dunia.

● Di setiap negara, prevalensi penderita


rhinitis alergi bervariasi karena
perbedaan geografi dan potensi
aeroallergen.
● Gejala rhinitis alergi diperberat bila
terdapat riwayat alergi pada keluarga
(faktor genetik).

Husni, TR., Yusni, Fadhlia. 2020. Perbandingan Kadar Immunoglobulin E Serum Pada Pasien rhinitis Alergi Dengan Faktor Risiko Genetik. Journal of Medical Science, 1(1), p.55-56.
Etiologi

Inhalan Ingestan Injektan Kontaktan


• Debu rumah • Susu • Penisilin • Bahan
• Tungau • Telur • Sengatan kosmetik
• Serpihan • Coklat lebah • Perhiasan
epitel • Ikan • Jam tangan
• Bulu binatang • Udang
• Jamur

Soperadi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti J. 2012. Buku Ajar IImu Penyakit THT Edisi Ke 7 Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
Small, Peter., Paul KK, Harold K. Allergic Rhinitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018. 14(2): 31-41.
KLASIFIKASI

Small, Peter., Paul KK, Harold K. Allergic Rhinitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018. 14(2): 31-41.
Bousquet J. cauwenberge P. Khaltaev N, Bachert c, Durham sR, Lund v, Mygind N dkk. WHO Initiative Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma ( ARIA) 2016. 950-58.
PATOFISIOLOGI

Martin, Bjorn., Alexander W, Edward U. Allergic Rhinitis: To Sneeze or to Wheeze. Pollen is The Question, What is The Answer. S Afr Pharm J. 2018. 85(5): 37-42.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
Gejala
• Pilek dengan cairan jernih
• Kongesti nasal
• Bersin yang paroksismal
• Gatal pada mata, hidung, telinga dan palatum
• Post nasal drip

Tanda
• Konka hidung yang berwarna merah muda pucat
atau abu-abu kebiruan
• Bengkak dengan sekret hidung yang jernih
• Allergic shiner
• Allergic salute
• Nasal crease
Irawati Nina et al. 2012. Rhinitis Alergi ini Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. FKUI. Page 106-111.
diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang

Peter Small, Paul KK, Harold Kim. Allergic rhinitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018; Vol 14(2). p31-41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Skin Prick Test
• Untuk mengetahui penyebab dasar alergi.
• Alergen akan ditusuk ke lapisan epidermis, dinilai apakah terdapat reaksi alergi.
• Penilaian dapat dilakukan dalam 15-20 menit

Allergen-Spesific IgE Test


• Pengukuran secara in vitro terhadap level IgE spesifik terhadap alergen.
• Dapat dilakukan meskipun saat eksema muncul atau telah mengkonsumsi
antihistamin
• Biaya mahal

Peter Small, Paul KK, Harold Kim. Allergic rhinitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018; Vol 14(2). p31-41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi Nasi
• Salah satu pilihan dalam mengevaluasi pasien
• Dapat membantu dalam mengeksklusi penyakit lain.

Radiologi
• Tidak Rutin dilakukan
• Pasien terekspose radiasi
• Dapat membantu dalam mengeksklusi penyakit lain

Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
Diagnosis BANDING

Rhinitis Vasomotor
• Rhinopati Non Alergi (Tidak dimediasi IgE)
• Manifestasi Klinis mirip rhinitis alergi
• Pencetus berbeda
• Butuh pemeriksaan penunjang untuk konfirmasi

Rhinitis Medikamentosa
• Akibat rebound efek dari dekongestan topikal
• Ada riwayat penggunaan dekongestan topikal jangka panjang

Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
TATALAKSANA

Menghindari Alergen
• Edukasi sangat penting
• Harus menjadi langkah awal pada tatalaksana rhinitis alergi

Antihistamin
• Sebagai terapi farmakoterapi awal
• Diutamakan antihistamin generasi kedua
• Contoh ceterizen dan loratadine

Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
TATALAKSANA

Kortikosteroid Intranasal
• Lebih dipilih kortikosteroid topikal dibanding oral

Dekongestan
• Baik oral maupun intranasal sangat bermanfaat dalam melegakan kongesti nsai
• Pengunaan topikal tidak boleh jangka panjang

Leukotriene Receptor Antagonist (LTRAs)


• Dapat diberikan apabila antihistamin dan kortikosteroid topikal tidak bekerja
secara efektif

Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
TATALAKSANA

Immunoterapi
• Menjadi opsi bila penghindaran alergen sulit dilakukan dan terapi farmakologis
diberikan tetapi tidak efektif

Operasi
• Operasi dapat bermanfaat pada pasien tertentu dengan rhinitis, polyposis, atau
penyakit sinus yang kronis yang kurang efektif dengan terapi medikamentosa

Atika Aziza, Arif Dermawan, Vycke YKD. Effectiveness of Allergic rhinitis Management Related to WHO Guideline on Allergic rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA). Althea Medical Journal. 2016;
Vol3(4). p538-544
Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
TATALAKSANA

Sarah K, et all. International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. International Forum of Allergy & Rhinology 2018; Vol8(2).p108-352
TATALAKSANA
Visual Analog Scale
Nilai VAS pada pasien rhinitis alergi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
• Nilai VAS < 2 = terkontrol dengan baik.
• Nilai VAS 2 - 5 = terkontrol sebagian
• Nilai VAS > 5 = tidak terkontrol

Gambar disamping merupakan contoh aplikasi instrumen


VAS untuk penilaian rhinitis alergi pada smarthphone
(MACVIA-ARIA app).

Klimek Ludger et all. Visual analogue scales (VAS): Measuring instruments for the documentation of symptoms and therapy monitoring in cases of allergic rhinitis in
everyday health care. Allergo J Int. 2017: 26. P16-24
TATALAKSANA
Assesment of Control in Untreated Symptomatic Patient

Bousquet J, et all. Next-generation Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol .2020:; Vol 145(1). P70-80
TATALAKSANA
Assesment of Control in Treated Symptomatic Patient

Bousquet J, et all. Next-generation Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol .2020:; Vol 145(1). P70-80
TATALAKSANA
Klasifikasi Pengobatan yang Digunakan pada Pasien Rhinitis Alergi
Berdasarkan ARIA 2020

Bousquet J, et all. Next-generation Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol .2020:; Vol 145(1). P70-80
TATALAKSANA
Cara Step Up dan Step Down pada Pengobatan Rinitis Alergi
berdasarkan ARIA 2020

Bousquet J, et all. Next-generation Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol .2020:; Vol 145(1). P70-80
TATALAKSANA
Cara Step Up dan Step Down pada Pengobatan Rhinitis Alergi
berdasarkan ARIA 2020

Bousquet J, et all. Next-generation Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) guidelines for allergic rhinitis based on Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) and real-world evidence. J Allergy Clin Immunol .2020:; Vol 145(1). P70-80
KOMPLIKASI

01 02 03

Polip hidung Otitis media efusi Rhinosinusitis

Soperadi E., Iskandar N., Bashiruddin J., Restuti J. 2012. Buku Ajar IImu Penyakit THT Edisi Ke 7 Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
Prognosis

• Penyakit ini bersifat kronis


• Mengganggu kualitas hidup
• Paparan alergen dapat membuat gejala muncul kembali

Peter Small, Paul KK, Harold Kim. Allergic rhinitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 2018; Vol 14(2). p31-41
KESIMPULAN
• Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya
sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan
ulangan dengan alergen spesifik tersebut.
• Reaksi alergi terdiri dari 2 fase yaitu immediate phase allergic reaction atau reaksi alergi fase cepat (RAFC) dan
late phase allergic reaction atau reaksi alergi fase lambat (RAFL)
• Klasifikasi berdasarkan sifat berlangsungnya penyakit: Intermitten dan persisten. Dan berdasarkan tingkat berat
ringannya penyakit, dibagi menjadi ringan dan sedang-berat.
• Gejala khas dari rhinitis alergi berupa allergic shiner, allergic salute, dan allergic crease.
• Pilihan terapi yang dapat diberikan diantaranya menghindari alergen, irigasi nasi dengan larutan saline,
antihistamin oral, kortikosteroid intranasal/antihistamin semprot, leukotriene receptor antagonis (LTRA) dan
immunoterapi.
• Perubahan guideline dari 2008, 2016, dan 2020 semakin didasarkan pada preferensi pasien, kontrol gejala dan
dampak gejala terhadap kualitas hidup pasien.
• Pada ARIA 2020, VAS digunakan sebagai alat untuk mengukur dampak gejala terhadap kualitas hidup pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai