Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOKIMIA LANJUT

SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME

DI SUSUN OLEH:
NAMA : FERI IRAWAN
STAMBUK : G 301 19 044
DOSEN : Dr. Abd. Rahman Razak M.Si., Apt.

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ
serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan
berfungsi memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang
siap diserap dalam tubuh.

Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan
itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat
makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan
air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik
dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti,
umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang
berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan
makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada
manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan
dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang
terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan
dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Makanan yang dikonsumsi hanya akan diserap dan digunakan oleh tubuh bila
telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu sendiri ada yang
bekerja secara mekanik dan adapula yang bekerja secara kimiawi. Saluran
pencernaan ada yang bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang
bekerja di luar kehendak (involunter).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sistem pencernaan ?
2. Apa saja organ-organ sistem pencernaan manusia ?
3. Bagaimana proses metabolisme dalam tubuh?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pencernaan.
2. Untuk mengetahui organ-organ sistem pencernaan.
3. Untuk mengetahui proses metabolisme dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi
energi dan menegeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem
pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran
pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran
makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah
proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian
proses pengeluaran sisa – sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan
proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan
hormon yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-
masing.

Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses


pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu
pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran
kecil. Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan
penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu
masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi
dengan unsur kimiawi yang dimiliki oleh lidah yang mengandung enzim
amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses sistem pencernaan manusia
dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil, pada
tahap berikutnya menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan
diproses menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui
usus dan sirkulasi darah.
2.2 Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Mulut

Mulut merupakan organ yang pertama dari saluran pencernaan yang terdiri
atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di
antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian rongga mulut atau bagian
dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,
palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan
faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di
bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir,
selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung
akhir saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu
dalam proses pencernaan, yaitu: bibir, gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air
liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi.

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, pemecahan partikel besar


menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan terdesak.
Proses ini merupakan proses mekanik pertama yang dialami makanan pada
waktu melalui saluran pencernaan sehingga makanan menjadi halus. Dan
lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit
dan asam.
Sedangkan kelenjar ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas,
dingin, asam, dan basa. Didalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan
suhu 37oC.

2. Faring

Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan


kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil
(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak
persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang
rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas
bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana.

Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan


lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari atas tiga bagian,
yaitu:
1. Bagian superior: bagian yang sama tinggi dengan hidung, bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
2. Bagian media: bagian yang sama tinggi dengan mulut, bagian media
disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah
3. Bagian inferior: bagian yang sama tinggi dengan faring, bagian inferior
disebut laringofaring yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak
dengan tenggorokkan (trakea).

Menelan (Deglutisio) disaat Jalan udara dan jalan makanan pada faring
terjadi penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher
bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan nafas
dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral
melalui ressus piriformis masuk keosofagus tanpa membahayakan jalan
udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara,
pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan,
otot mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.

3. Esofagus (Kerongkongan)

Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan


lambung, panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk
kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar; Lapisan
selaput lender (mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot melingkar
sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak di
belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks
menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan
lambung. kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di
kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan
ini di sebut gerak peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang
kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke dalam
lambung. Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.
Bagian pangkal kerongkongan (paring) berotot lurik, artinya kita menelan
makanan jika telah di kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses penelanan sehingga mengeluarkan proses. Kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak di
sadari).

4. Lambung

Lambung merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga


perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung
nasi. Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian
tengah yang membulat (fundus) dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep (sfingter) yang mengatur masuk dan keluarnya
makanan ke dalam dari lambung.

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang,


dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi.
Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga
akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan
makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lender ( musin ), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen.
Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang
masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa enzim renin berfungsi menggumpalkan
protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan
enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi
untuk mengeluarkan (sekresi) getah lambung. Lambung dapat meregang
sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan umumnya dapat bertahan
3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.

5. Usus Halus
Usus halus adalah bagia dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pilorus gaster dan berakhir pada sekum. Panjangnya + 6 meter,
merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorbs
hasil pencernaan. Di dalam lapisan usus halus merupakan sel-sel epitel
merupakan lipatan mukosa dan mikrovili yang memudahkan proses
pencernaan dan absorbsi.

Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda
melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian
kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila
vateri. Pada papila vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus)
dan saluran pankreas (duktus wirsungi / duktus pankreatikus).
Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus
koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan
lipase. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di
alirkan ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam- garam empedu
dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.

Bagian-bagian usus halus, yaitu:


1. Jejunum
Panjangnya 2-3 meter berkelok-kelok terdapat sebelah kiri atas dari
intestinum minor dengan perantaraan lipatan peritoneum, berbentuk
kipas (mesenterium). Akar mesenterium memungkinkan keluar masuk
arteri dan vena mesenterika superior. Pembuluh limfe dan saraf ke
ruang antara lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium
penampung jejunum lebih lebar, dindingnya lebih tebal dan banyak
mengandung pembuluh darah.
2. Ileum
Ujung batas antara jejunum dan ileum tidak jelas, panjangnya kira-
kira 4-5 meter. ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum
dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileoselkalis.
Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk
mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali
kedalam ileum.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan


berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak
di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi
asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian di
usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.

Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan
yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus
besar. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung
di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler dalam
darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.

Fungsi usus halus terdiri dari :


a. Menerima zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalu i
kapiler- kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
c. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.

6. Usus Besar
Usus besar (intestinum mayor) merupakan saluran pencernaan berupa usus
berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjang kira-kira 1,5-
1,7 meter, dan lebarnya 5 – 6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke
luar, lapisan selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang, lapisan Jaringan ikat.

Fungsi usus besar, terdiri dari:


1. Menyerap air dan makanan.
2. Tempat tinggal bakteri E. coli.
3. Tempat feses.

Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama


dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi fases. Dalam usus besar
juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
7. Rektum dan Anus
Rectum merupakan lanjutan dari kolon sigmoit yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus sepanjang 12 cm, dimulai dari pertengahan
sacrum dan berakhir pada kanalis anus. Rectum terletak dalam rongga
pelvis di depan os sacrum dan os koksigis. Rectum terdiri dari dua bagian:
1. Rectum propia: bagian yang melebar disebut ampula rekti. Jika
ampula rekti terisi makanan akan timbul hasrat defekasi.
2. Pars analis rekti: sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot polos
(M. sfingter ani internus) dan serabut otot lurik (M sfingter ani
eksterna). Kedua otot ini berperan pada waktu defekasi. Tunika
mukosa rectum banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan
mukosa dan jaringan otot membentuk lipatan disebut kolomna
rektalis. Bagian bawah kolomna rektalis terdapat pembuluh darah V.
rektalis. Sering terjadi pelebaran atau varises yang disebut hemorid
(wasir).

Defekasi adalah hasil repleks apabila bahan feses masuk kedalam rectum.
Dinding rectum akan meregang dan menyalurkan impuls aferens melalui
pleksus mesentrikus dan menimbulkan gerakan peristaltic pada kolon
desendens. Kolon sigmoid mendorong feses ke arah anus. Apabila
gelombang peristaltic sampai di anus, sfingter ani internus di hambat,
sfingter ani eksternus melemas sehingga terjadi defekasi.

2.3 Metabolisme Tubuh


Metabolisme adalah istilah yang mengacu pada perubahan-perubahan
kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi
vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan
memungut oksigen dan bahan keperluan lainnya, dan menyisihkan bahan
tertentu lainnya sebagai bahan buangan termasuk karbon dioksida. Namun,
antara berbagai perubahan yang terjadi di dalam sel itu terdapat bidang
kegiatan kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat yang bergantung dari
kegiatan tersebut.
Metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa
senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimi atau molekul
kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar, dapat berupa energi
cahaya atau energi kimia. Energi tersebut kemudian mengikat senyawa-
senyawa tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks.
2. Katabolisme adalah reaksi pemecahan/pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana
yang mengandung energi lebih rendah.

Fungsi metabolisme tubuh, yaitu:


1. Menghasilkan energi dari proses perubahan zat-zat makanan yang adadi
dalam tubuh.
2. Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna untuk pertumbuhan dan
respirasi jaringan tubuh.
3. Mengganti jaringan yang rusak atau membentuk jaringan.
4. Menyusun unit pembangun menjadi protein, asam nukleat dan komponen
sel lainnya.

Metabolisme basal merupakan istilah untuk menunjukkan keseluruhan


aktivitas metabolisme, dengan tubuh dalam keadaan istirahat fisik dan mental.
Kecepatan metabolisme basal diukur pada orang yang sedang istirahat di
tempat tidur, belum makan atau minum sewaktu malam dan yang belum
terganggu. Kecepatan metabolisme basal pada penyakit dipengaruhi beberapa
kelainan kelenjar teroid. Kegiatan kelenjar teroid yang berlebihan menaikkan
kecepatan metabolisme seperti pada hipertirodisme. Kekurangan kegiatan
kelenjarnya akan merendahkan kecepatan metabolisme seperti pada
kretinisme dan miksudem.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara
kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.

Fungsi saluran pencernaan untuk memproses makanan dan memilah zat yang
terkandung oleh tubuh untuk dijadikan energi.

Metabolisme adalah istilah yang mengacu pada perubahan-perubahan


kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi
vitalnya. Namun, antara berbagai perubahan yang terjadi di dalam sel itu
terdapat bidang kegiatan kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat yang
bergantung dari kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai