Oleh :
Kelompok B
A. Topik
Mengenal Halusinasi
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan umum
Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien mengenal isi halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya saat terjadi halusinasi
C. Latar Belakang
Gangguan kesehatan jiwa yang terjadi di era modernisasi, globalisasi dan
persaingan bebas ini cendrung semakin menigkat jumlahnya. Peristiwa kehidupan
yang penuh dengan tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai, putusnya
hubungan sosial, pengangguran, masalah dalam pernikahan, krisi ekonomi, tekanan
dalam pekerjaan, dan diskriminasi meningkatkan resiko terjadinya gangguan jiwa.
Jenis dan karakteristik gangguan jiwa beragam, satu diantaranya gngguan jiwa yang
sering ditemukan dan dirawat adalah Skizofrenia. Skizofrenia merupakan satu
diantaranya bentuk psikosis yang sering dijumpai. Diperkirakan lebih dari 90 %
pasien Skizofrenia mengalami halusinasi, yaitu suatu gangguan persepsi pasien yang
mempersepsikan suatu yang tidak sebenarnya terjadi.
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penciuman. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Bali khususnya
Ruang Drupadi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
E. Jadwal Kegiatan
a. Tempat
Ruang Drupadi RSJ Provinsi Bali.
b. Lama
±30 menit
c. Waktu
Rabu, 15 Januari 2020 pukul 09.00 – 09.30
F. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
G. Media dan Alat
a. Papan nama karton
b. Spidol
c. Bola
d. Musik (Laptop/Handphone)
H. Pelaksanaan
SESI I
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
b. Waktu : 09.00 - 09.30 pagi (sesi I)
c. Alokasi waktu :
Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (20 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Drupadi
e. Jumlah klien : ..... orang
I. Pengorganisasian
a. Leader Sesi I: ...................................
Uraian tugas:
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol terapi aktivitas kelompok
4) Membuka terapi aktivitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok
6) Memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainnya untuk
memperkenalkan diri
7) Membacakan tujuan terapi aktivitas kelompok
8) Membaca tata tertib terapi aktivitas kelompok
9) Menjadi motivator anggota kelompok
10) Membantu anggota kelompok untuk menyadari
11) Menutup terapi aktivitas kelompok
b. Co-leader Sesi I: …………………………….
Uraian tugas:
1) Mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya
2) Memotivasi kesatuan kelompok
3) Membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
4) Membantu leader mengorganisasi anggota
5) Apabila terapi aktivitas pasif di ambil alih oleh Co-Leader
6) Membacakan aturan main
L CL
F
O F
P P
F F
P P
F P F P F
Keterangan:
L : Leader O : Observer
CL : Co-Leader
P : Pasien
F : Fasilitator
K. Antisipasi
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitasi
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
c. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai
d. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Rencana Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi
4) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan dilakukan selanjutnya, yaitu cara
mengontrol halusinasi
b. Menyepakati waktu dan tempat
M. Evaluasi
1. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu
memperkenalkan nama, nama panggilan, alamat, dan hobi. Semua pasien sudah
mampu menyebutkan isi dari halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi dan
perasaan terjadinya halusinasi, dan semua pasien mengikuti kegiatan sampai
selesai.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengenal Halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien
tidak mampu.
N. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.
A. Topik
Mengontrol Halusinasi
C. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Bali khususnya
Ruang Drupadi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
E. Jadwal Kegiatan
a. Tempat
Ruang Drupadi RSJ Provinsi Bali.
b. Lama
±60 menit
c. Waktu
Rabu, 15 Januari 2020 pukul 09.30 – 10.30
F. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi.
H. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
2. Waktu : 09.30 - 10.30 pagi (sesi II)
3. Alokasi waktu :
Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (50 menit)
Penutup (5 menit)
4. Tempat : Ruang Drupadi
5. Jumlah klien : ….. orang
I. Pengorganisasian
1. Leader Sesi 2: ................
Uraian tugas:
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol terapi aktivitas kelompok
4) Membuka terapi aktivitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok
6) Memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainnya untuk
memperkenalkan diri.
7) Membacakan tujuan terapi aktivitas kelompok.
8) Membaca tata tertib terapi aktivitas kelompok.
9) Menjadi motivator anggota kelompok.
10) Membantu anggota kelompok untuk menyadari.
11) Menutup terapi aktivitas kelompok.
J. Setting Tempat
K. Gambar Setting Tempat
L CL
F
O F
P P
F F
P P
F P F P F
Keterangan:
L L. : Leader O : Observer
CLM. : Co-Leader
P N. : Pasien
F O. : Fasilitator
K. Antisipasi
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
3. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai
e. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu menyebutkan
jenis halusinasi, mampu menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik dan pasien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
SESI 2: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengontrol Halusinasi
Petunjuk:
i. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
ii. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengotrol halusinasi dengan
menghardik. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien tidak
mampu.
f. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Erlangga University Press.
Stuart, G.W.,Sundeen, S.J. 2014. Pakku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Suliswati dkk,. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC