Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI


PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) SESI I DAN II

Oleh :
Kelompok B

1. Putu Ayu Suadnyani (P07120217012)


2. Ni Putu Anggi Widyasari (P07120217013)
3. Luh Made Mas Swandewi (P07120217014)
4. G.A.A Divasya Sasmayaswari (P07120217015)
5. I Gusti Ayu Intan Setyari (P07120217016)
6. Ni Wayan Lita Perdani (P07120217017)
7. Luh Gede Sumiari (P07120217018)
8. Ayu Dyah Kusumadewi W. (P07120217019)
9. Ni Kadek Sinta Mutiara D. (P07120217020)
10. Ni Made Nola Silpia W. (P07120217021)

S.Tr Keperawatan / Semester VI / Kelas 3.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 1
(MENGENAL HALUSINASI)

A. Topik
Mengenal Halusinasi
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan umum
Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien mengenal isi halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya saat terjadi halusinasi
C. Latar Belakang
Gangguan kesehatan jiwa yang terjadi di era modernisasi, globalisasi dan
persaingan bebas ini cendrung semakin menigkat jumlahnya. Peristiwa kehidupan
yang penuh dengan tekanan seperti kehilangan orang yang dicintai, putusnya
hubungan sosial, pengangguran, masalah dalam pernikahan, krisi ekonomi, tekanan
dalam pekerjaan, dan diskriminasi meningkatkan resiko terjadinya gangguan jiwa.
Jenis dan karakteristik gangguan jiwa beragam, satu diantaranya gngguan jiwa yang
sering ditemukan dan dirawat adalah Skizofrenia. Skizofrenia merupakan satu
diantaranya bentuk psikosis yang sering dijumpai. Diperkirakan lebih dari 90 %
pasien Skizofrenia mengalami halusinasi, yaitu suatu gangguan persepsi pasien yang
mempersepsikan suatu yang tidak sebenarnya terjadi.
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penciuman. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Bali khususnya
Ruang Drupadi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

D. Seleksi Pasien Dan Keluarga


1. Kriteria Klien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.

E. Jadwal Kegiatan
a. Tempat
Ruang Drupadi RSJ Provinsi Bali.
b. Lama
±30 menit
c. Waktu
Rabu, 15 Januari 2020 pukul 09.00 – 09.30

F. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi
G. Media dan Alat
a. Papan nama karton
b. Spidol
c. Bola
d. Musik (Laptop/Handphone)

H. Pelaksanaan
SESI I
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
b. Waktu : 09.00 - 09.30 pagi (sesi I)
c. Alokasi waktu :
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Terapi kelompok (20 menit)
 Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Drupadi
e. Jumlah klien : ..... orang

I. Pengorganisasian
a. Leader Sesi I: ...................................
Uraian tugas:
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol terapi aktivitas kelompok
4) Membuka terapi aktivitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok
6) Memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainnya untuk
memperkenalkan diri
7) Membacakan tujuan terapi aktivitas kelompok
8) Membaca tata tertib terapi aktivitas kelompok
9) Menjadi motivator anggota kelompok
10) Membantu anggota kelompok untuk menyadari
11) Menutup terapi aktivitas kelompok
b. Co-leader Sesi I: …………………………….
Uraian tugas:
1) Mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya
2) Memotivasi kesatuan kelompok
3) Membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
4) Membantu leader mengorganisasi anggota
5) Apabila terapi aktivitas pasif di ambil alih oleh Co-Leader
6) Membacakan aturan main

c. Observer Sesi I: ..........................


Uraian tugas:
1) Mengobservasi jalannya terapi aktivitas kelompok mulai dari persiapan, proses
dan penutup
2) Mencatat serta mengamati respon pasien, jalannya aktivitas terapi, peserta
yang aktif dan pasif dalam kelompok serta drop out ( tidak dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai ).
3) Melakukan evaluasi pada terapi aktivitas kelompok
4) Membuat laporan jelannya aktivitas kelompok

d. Fasilitator Sesi I: .....................................


.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
J. Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

L CL

F
O F

P P

F F

P P

F P F P F

Keterangan:

L : Leader O : Observer
CL : Co-Leader

P : Pasien

F : Fasilitator

K. Antisipasi
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitasi
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
c. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai

L. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan


a. Persiapan
1) Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan perubahan sensori
persepsi: halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Penjelasan Tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar.
3) Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4) Kontrak waktu
Lama kegiatan ±30 menit.

c. Kerja: penyampaian materi sesuai topik


a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Hidupkan musik dan oper bola sehingga yang mendapat bola menceritakan
sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di kertas.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara
yang biasa didengar.

d. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
3) Rencana Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi
4) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan dilakukan selanjutnya, yaitu cara
mengontrol halusinasi
b. Menyepakati waktu dan tempat

M. Evaluasi
1. Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu
memperkenalkan nama, nama panggilan, alamat, dan hobi. Semua pasien sudah
mampu menyebutkan isi dari halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi dan
perasaan terjadinya halusinasi, dan semua pasien mengikuti kegiatan sampai
selesai.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengenal Halusinasi

Evaluasi hasil klien selama melaksanakan TAK


Menyebut Menyebut Menyebut Mengikuti
Menyebut isi waktu situasi perasaan kegiatan
No Nama Klien
halusinasi terjadi terjadi saat sampai
halusinasi halusinasi halusinasi selesai
1 Tn.
2 Tn.
3 Tn.
4 Tn.
5 Tn.
6 Tn.
7 Tn.
8 Tn.
9 Tn.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien
tidak mampu.

N. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 2
(MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK)

A. Topik
Mengontrol Halusinasi

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan umum
Klien dapat mengontrol halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan
fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan
mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Bali khususnya
Ruang Drupadi sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

D. Seleksi Pasien Dan Keluarga


1. Kriteria Klien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.
2. Proses Seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

E. Jadwal Kegiatan
a. Tempat
Ruang Drupadi RSJ Provinsi Bali.
b. Lama
±60 menit
c. Waktu
Rabu, 15 Januari 2020 pukul 09.30 – 10.30

F. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi.

G. Media dan Alat


1. Papan nama karton
2. Spidol
3. Bola
4. Musik (Laptop/Handphone)

H. Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 15 Januari 2020
2. Waktu : 09.30 - 10.30 pagi (sesi II)
3. Alokasi waktu :
 Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
 Terapi kelompok (50 menit)
 Penutup (5 menit)
4. Tempat : Ruang Drupadi
5. Jumlah klien : ….. orang

I. Pengorganisasian
1. Leader Sesi 2: ................
Uraian tugas:
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol terapi aktivitas kelompok
4) Membuka terapi aktivitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok
6) Memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi lainnya untuk
memperkenalkan diri.
7) Membacakan tujuan terapi aktivitas kelompok.
8) Membaca tata tertib terapi aktivitas kelompok.
9) Menjadi motivator anggota kelompok.
10) Membantu anggota kelompok untuk menyadari.
11) Menutup terapi aktivitas kelompok.

2. Co-leader Sesi 2: ……………………..


Uraian tugas:
1) Mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya
2) Memotivasi kesatuan kelompok
3) Membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
4) Membantu leader mengorganisasi anggota
5) Apabila terapi aktivitas pasif di ambil alih oleh Co-Leader
6) Membacakan aturan main.

3. Observer Sesi 2: .......................


Uraian tugas:
1) Mengobservasi jalannya terapi aktivitas kelompok mulai dari persiapan, proses
dan penutup.
2) Mencatat serta mengamati respon pasien, jalannya aktivitas terapi, peserta
yang aktif dan pasif dalam kelompok serta drop out ( tidak dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai ).
3) Melakukan evaluasi pada terapi aktivitas kelompok
4) Membuat laporan jelannya aktivitas kelompok

4. Fasilitator Sesi 2: .....................................


.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
.....................................
Uraian tugas:
7) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
8) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
9) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
10) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
11) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
12) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

J. Setting Tempat
K. Gambar Setting Tempat

L CL

F
O F

P P

F F

P P

F P F P F

Keterangan:

L L. : Leader O : Observer
CLM. : Co-Leader

P N. : Pasien

F O. : Fasilitator

K. Antisipasi
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
3. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai

L. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan


1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Penjelasan Tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu dengan
latihan satu cara mengontrol halusinasi.
c. Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 60 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
d. Kontrak waktu
Lama kegiatan ±60 menit.

3. Kerja: penyampaian materi sesuai topik


1. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat
giliran.
2. Beri pujian setiap klien selesai bercerita
3. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi
saat halusinasi muncul.
4. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan
ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan…..”
5. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi. Hidupkan musik dan oper bola sehingga yang mendapat bola
menceritakan sampai semua peserta mendapatkan giliran.
6. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Evaluasi objektif
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
c. Rencana Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul
d. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun
kelompok lain.
b. Menyepakati waktu dan tempat

e. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

2. Evaluasi hasil
Dari kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok, semua pasien mampu menyebutkan
jenis halusinasi, mampu menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik dan pasien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien
SESI 2: TAK
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengontrol Halusinasi

Evaluasi hasil klien selama melaksanakan TAK


Menyebut Menyebutkan cara
Memperagakan cara
No Nama Klien jenis mengatasi halusinasi
menghardik halusinasi
halusinasi dengan menghardik
1 Tn.
2 Tn.
3 Tn.
4 Tn.
5 Tn.
6 Tn.
7 Tn.
8 Tn.
9 Tn.

Petunjuk:
i. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
ii. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengotrol halusinasi dengan
menghardik. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien tidak
mampu.

f. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta
partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta: EKG


Mansjoer, A. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Maramis, W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Erlangga University Press.

Stuart, G.W.,Sundeen, S.J. 2014. Pakku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC.

Suliswati dkk,. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Candra, I Wayan dkk,.2014. Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar Terhadap Perubahan

Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Gema Keperawatan. 7 (2) : 124-129.

Anda mungkin juga menyukai