Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN PENGUAT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I


Yang dibina oleh Dr. Sulisetijono, M.Si. dan Umi Fitriyati, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Ahmad Iqbal hafikhi
190342621279
Offering G

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Februari 2020
A. Hari / Tanggal & Tujuan

Hari : Senin
Tanggal : 17, Februari 2020

1. Mengenal jaringan penguat pada tumbuhan


2. Mengamati letak jaringan penguat pada tumbuhan
3. Mengamati penampang melintang dan membujur sel-sel penyusun
jaringan kolenkima.
4. Mengamati penampang melintang dan membujur sel-sel penyusun
jaringan sklerenkima
5. Membedakan kolenkima dan sklerenkima
6. Menjelaskan macam struktur, fungsi, serta letak jaringan kolenkima dan
sklerenkima dalam tubuh tumbuhan.

C. Jawaban Diskusi
1. Pada pengamatan mikroskopis, bagaimanakah cara membedakan antara jaringan
kolenkima dan sklerenkima menurut: letaknya pada organ dan sifat sel penyusunnya?
Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan memiliki
penebalan dinding yang tidak merata. Ujung pada selnya mungkin siku, serong atau
meruncing. Dinding selnya umunya tidak mengandung zat kayu dan memiliki sifat
plastis, artinya mampu membetangkan dan menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
memanjang organ tetapi tidak dapat kembali lagi, bersama dengan pertumbuhan organ
pada tempat yang berada apabila organnya tumbuh. Sedangkan pada sklerenkim
memiliki dinding sangat tebal dan sangat kuat kemudian mengandung lignin.
Dinding sel mengalami penebalan yang memiliki sifat sekunder. Pada rentang sel
dewasa yang akan memiliki sifat mati.
2. Sebutkan tipe kolenkima dan skelerenkima pada bahan-bahan yang telah saudara
amati !
Kolenkim pada tipe anular dapat ditemukan di dalam preparat irisan melintang
tangkai daun Nerium oleander penebalan pada dinding yang merata sehingga lumen
dapat memnjadi bentuk seperti pipa.
Kolenkim pada tipe lamener dapat ditemukan di preparat irisan melintang tangkai
daun Tithonia diversifiola dengan penebalan dinding sel yang terjadi, terutama pada
dinding tangensial (sejajar dengan organ), dinding pada radial relatif ridak menebal,
susunan sel teratur sesuai dengan deretan tangensial, dan tidak terdapat ruang antar
sel.
Skelereida tipe trikosklereida dapat ditemukan dalam irisan melintang alat pengapung
eceng gondok Erchormia erassipes memiliki bentuk bercabang-cabang yang sangat
panjang, berbentuk mirip rambut, terkadang memiliki bentuk cabang, berujung
runcing dengan jari-jari yang kemudian masuk pada ruang-ruang antar sel , seperti
trikoma.
Skelereida pada tipe brakhisklereid (sel batu) dapat ditemukan pada preparat irisan
melintang buah pir, memiliki bentuk yang membulat seperti pada sel parenkima,
terkadang dapat disebut sel batu biasanya dapat ditemui pada korteks, floem, korteks
dan kulit batang serta daging buah beberapa tumbuhan.
Skelereida tipe osteosklereid (sel tulang) dapat ditemukan pada preparat irisan
melintang biji kacang merah, bentuk sel yang bercabang-cabang atau seperti bintang
pada umunya yang ditemukan dalam sel daun, batang yang berserofit.
Skelereida pada tipe serat (serabut) dapat ditemukan pada preparat irisan melintang
daun Agave sisialana, serabut ekstra xilar umumnya memiliki unsur panjang dengan
ujung yang runcing, tumpul, atau bercabang dan dindingnya sangat tebal. Dinding
yang terdapat pada Skelereida berupa lignin atau selulose.
Tipe skelereida asterosklereida ditemukan pada preparat irisan melintang daun
Camella sinensis bentul sel bercabang-cabang atau seperti bintang, umumnya
ditemukan pada ruang antar sel daun.
Kolenkim tipe angular (penebalan sudut) dapat ditemukan dalam preparat irisan
melintang dan membujut batang Cucurbita dan preparat awetan irisan melintang daun
seledri penebalan dinding sel terdapat pada susut sel dan pemanjangan mengkuti
sumbu sel.
3. Sebutkan jaringan penguat yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada organ
tumbuhan yang masih muda!
Jaringan kolenkim merupakan salah satu jaringan yang dapat berfungsi sebagai
jaringan penguat atau penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan pengembangan. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat
atau jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang memiliki ketebalan yang
dikarenan mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dapat dijumpai pada
organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
4. Jelaskan perbedaan antara serabut sklerenkima dan skelereida!
Serat berkembang dari diferensiasi meristem primer dengan langsung. Sklerenkim
jenis ini memiliki bentuk sel yang memanjang, sehingga dapat disebut dengan bentuk
serat atau serabut.Pada umumnya sel ini berkumpul membentuk suatu berkas silinder
yang tidak terputus, Aka tetapi ada juga yang membentuk sel tunggal. Serat bisa
ditemukan di antara jaringan pengangkut, berkas serat daun, batang, pelindung biji,
dan lainnya.Disebut juga dengan sel batu. Sklereid berkembang dari diferensiasi
jaringan parenkim. Karakteristik yang dimiliki sklereid nyaris sama dengan serat,
mulai dari penebalan sekunder pada lignin di dinding selnya, ada pada organ dewasa.
Yang membedakan keduanya yaitu asal pembentukannya, selain itu sklereid lebih
banyak mempunya variasi bentuk, antara lain:
a) Bulat (sel batu/ brakisklereid)
b) Seperti tulang (osteosklereis)
c) Batang (tiang/makrosklereis)
d) Asterosklereis (bintang)
e) Rambut (trikosklereid)

5. Mengapa untuk mengamati sklerenkima dan kolenkima diperlukan reagen yang


berbeda. Jelaskan jawabanmu!
Jaringan sklerenkima merupakan jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan
dinding sekunder yang tebal dikarenan dapat mengandung zat lignin.
Pada pengamatan skelerenkima menggunakan reagen floroglusin dan HCl 25%
karena pada reagen ini berfungsi untu mendeteksi lignin dan berubah warna menjadi
merah.
Jaringan kolenkima merupakan jaringan yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penguat atau penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan pengembangan. Pada pengamatan kolenkim digunakan metil biru
karena untuk mendeteksi sel hidup.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses lignifikasi?


Lignifikasi adalah penebalan dinding sel oleh zat kayu. Jaringan yang berperan dalam
penebalan dinding sel merupakan jaringan penguat pada kolenkima dan sklerenkima.
Ciri kolenkima yang mengalami penebalan sudut pada selulosa, pektin, dan
hemiseluosa. Penebalan kolenkim terus berlanjut hingga pada semua bagian pada tepi
sel dan penebalan dilakukan oleh lignin. Penebalan oleh lignin ini pada akhirya
dilakukan oleh jaringan sklerenkim.  
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses sklerifikasi?
Dinding sel kolenkim mengalami sklerifikasi (penebalan dengan lignin).
Kolenkim dewasa memiliki sifat yang tidak lentur, kemudian lebih keras dan lebih
rapuh dibandingkan dengan kolenkim muda. Kolenkim dewasa terdapat pada bagian
tumbuhan yang berhenti memanjang.

Anda mungkin juga menyukai