Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN MASALAH KOMUNIKASI SERTA PERENCANAAN


TINDAKAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN MASALAH
KOMUNIKASI

(Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gerontik)

Di susun Oleh kelompok 5 :

1. ANGGIK PRAHESTI (920173005)


2. DEVI OKTANIA (920173012)
3. EVA NOOR HADIYANTI (920173018)
4. ISMAUL WIJAYATRI (920173024)
5. KHOIRUN NISA (920173029)
6. NAIMATUL FARIDA (920173034)
7. NAWA EVALATUL HAWA (920173036)
8. TASYA ALFIONITA (920173044)
9. PANJI NURPRASETYA ADI (920173141)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Makalah Perumusan Diagnosis Keperawatan Pada Lansia Dengan Masalah
Komunikasi Serta Perencanaan Tindakan Keperawatan Pada Lansia Dengan Masalah
Komunikasi”. Semoga ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,  petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam dunia psikososial dan budaya dan dunia kesehatan untuk
mengedukasikannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi dari makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya. Makalah ini, kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman kami yang masih kurang. Oleh karena itu, kami berharap
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini dan harap maklum.

Kudus, 6 Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian
(Hutapea, 2015).  Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Constantinides 2014).
Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai menurun.
Beberapa perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat jelas oleh
seseorang pengamat biasa meskipun mereka berdampak pada beberapa lansia lebih dari yang
lain.
Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi
masyarakatnya juga sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
komposisi masyarakat yang disebut “Triple Burden”, dimana jumlah kelahiran bayi yang
masih tinggi, masih dominannya penduduk muda, dan jumlah lansia yang terus meningkat.
Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam gangguan kesehatan juga dapat dialami
para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi
permasalahn lansia, diantaranya dengan tindakan keperawatan.
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan
sosial serta dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan
pada upaya prevensi dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal
bagi lanjut usia. Aplikasi secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan menggunakan
proses keperawatan (pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan
evaluasi).

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. Apa yang dimaksud dengan ?
B. Bagaimana keutamaan (Fadhilah) bekerja dalam islam ?
C. Apa saja syarat mendapatkan surga dengan bekerja ?

D. Apa yang harus dilakukan seorang profesionalisme dalam bekerja ?


E. Bagaimana profesionalitas dalam berprofesi ?
F. Apa profesionalisme menurut islam ?
1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian dari akhlak dalam bekerja ?
2) Untuk mengetahui bagaimana keutamaan (Fadhilah) bekerja dalam islam ?
3) Untuk mengetahui apa saja syarat dari mendapatkan surga dengan bekerja ?
4) Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan seorang profesionalisme dalam bekerja ?
5) Untuk mengetahui bagaimana profesionalitas dalam berprofesi ?
6) Untuk mengetahui apa profesionalisme menurut islam ?
A. Perencanaan Tindakan Keperawatan Pada Lansia Dengan Masalah Komunikasi
Perencanaan Keperawatan Gerontik ini merupakan langkah ketiga dalam proses
keperawatan. Perawat memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan
praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya. Pengetahuan dan keterampilan
lain yang harus dimiliki perawat adalah kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
mengambil keputusan, kemampuan menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi
keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis intruksi keperawatan serta
kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan perangkat kesehatan lain.

1. PENGERTIAN PERENCANAAN KEPERAWATAN GERONTIK


Perencanaan keperawatan gerontik adalah suatu proses penyusunan berbagai
intervensi keperawatan yang berguna untuk untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah lansia.

2. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah


tahap diagnosis keperawatan. Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka
perawat dapat mengetahui diagnosis mana yang akan dilakukan atau diatasi pertama
kali atau yang segera dilakukan. Terdapat beberapa pendapat untuk menentukan
urutan prioritas, yaitu:

a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)


Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang
dilatarbelakangi oleh prinsip pertolongan pertama, dengan membagi beberapa
prioritas yaitu prioritas tinggi, prioritas sedang dan prioritas rendah.
1) Prioritas tinggi: Prioritas tinggi mencerminkan situasi yang mengancam
kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan terlebih dahulu seperti
masalah bersihan jalan napas (jalan napas yang tidak effektif).
2) Prioritas sedang: Prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat dan
tidak mengancam hidup klien seperti masalah higiene perseorangan.
3) Prioritas rendah: Prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak
berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik,
seperti masalah keuangan atau lainnya.

b. Berdasarkan kebutuhan Maslow


Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang
dilatarbelakangi oleh prinsip pertolongan pertama, dengan membagi beberapa
prioritas yaitu prioritas tinggi, prioritas sedang dan prioritas rendah.
1) Kebutuhan fisiologis
Meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan
kulit, mobilitas, dan eliminasi.
2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan, pakaian,
bebas dari infeksi dan rasa takut.
3) Kebutuhan mencintai dan dicintai
Meliputi masalah kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok antar
manusia.
4) Kebutuhan harga diri
Meliputi masalah respect dari keluarga, perasaaan menghargi diri sendiri.
5) Kebutuhan aktualisasi diri
6) Meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan.

3. PENENTUAN TUJUAN DAN HASIL YANG DI HARAPKAN


Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah
diagnosis keperawatan, dengan kata lain tujuan merupakan sinonim kriteria hasil
(hasil yang diharapkan) yang mempunyai komponen sebagai berikut:
S (subyek) P (predikat) K (kriteria) K (kondisi) W (waktu), dengan penjabaran
sebagai berikut:
S : Perilaku lansia yang diamati.
P : Kondisi yang melengkapi lansia.
K : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan.
K : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.
W :Waktu yang ingin dicapai.

Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) merupakan standard evaluasi yang


merupakan gambaran faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah
tercapai. Kriteria hasil ini digunakan dalam membuat pertimbangan dengan cirri-ciri
sebagai berikut: setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah
ditetapkan, hasil yang ditetapkan sebelumnya memungkinkan dicapai, setiap kriteria
hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, harus sekongkrit mungkin untuk
memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat diukur, hasilnya dapat
dilihat, didengar dan kriteria menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata
negatif.

4. RENCANA TINDAKAN
Setelah menetapkan tujuan, kegiatan berikutnya adalah menyusun rencana
tindakan. Berikut ini dijelaskan rencana tindakan beberapa masalah keperawatan
yang lazim terjadi pada lansia.
- Gangguan hubungan interpersonal melalui komunikasi
Rencana tindakan yang dilakukan antara lain :
1. Berkomunikasi dengan lansia dengan kontak mata
2. Mengingatkan lansia terhadap kegiatan yang akan dilakukan
3. Menyediakan waktu berbincang-bincang untuk lansia
4. Memberikan kesempatan lansia untuk mengekspresikan atau perawat tanggap
terhadap respon verbal lansia
5. Melibatkan lansia untuk keperluan tertentu sesuai dengan kemampuan lansia,
6. Menghargai pendapat lansia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan


bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara
individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun
Puskesmas, yang diberikan oleh perawat.
Dalam keperawatan lanjut usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social
maupun spiritual. Keperawatan lanjut usia berfokus pada peningkatan kesehatan (helth
promotion), pencegahan penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan
mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca khususnya


mahasiswa/i keperawatan, hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan
lansia dan memberikan asuhan keperawatan lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat
sesuai dengan evaluasi yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA

Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC, Dilengkapi
dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika

Craven, R.F & Hirnle, C.J. 2013. Fundamental of nursing: Human health ang function. (4th ed.),
Philadelphia: Lippincott.

NANDA, 2014. North American Nursing Diagnosis Association, Nursing Diagnosis, Definition
dan Classification 2015-2017. Pondicherry, India.

Eliopoulos, C.E. 2015. Gerontological nursing. (6 th ed.), Philadelphia; Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai