Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MEMBUAT JARINGAN DENGAN


PERUSAHAAN TERKAIT KESEHATAN

Disusun oleh:
KELOMPOK I
1. Sutarno (122020030216)
2. Sri Handayani (122020030218)
3. Purwaningsih (122020030221)
4. Erma Vitasari (122020030238)
5. Erni Setiawati (122020030219)

PROGRAM KHUSUS S1 KEPERAWATAN SRAGEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bisnis dibidang kesehatan di Indonesia terus meningkat, diantaranya adalah rumah sakit,
peralatan kesehatan, obat-obatan dan juga asuransi kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu
sarana pelayanan kesehatan terus mengalami pertumbuhan yang baik dari segala populasi
rumah sakit, jumlah tempat tidur ataupun pelayanannya. Maraknya pengusaha terjun ke sektor
industri rumah sakit karena melihat perkembangan jumlah pasien yang terus meningkat dan
juga kebutuhan kualitas perawatan yang lebih prima. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan
yang lebih lengkap ini terindikasi dengan banyaknya pasien dari Indonesia yang berobat keluar
negeri.
Melihat dari fenomena perkembangan rumah sakit di Indonesia, hal ini dapat
menjadikan suatu peluang usaha bagi para pelaku usaha yang akan mencoba peruntungannya
di bisnis bidang kesehatan ini. Karena bisnis rumah sakit memiliki prospek jangka panjang hal ini
disebabkan bahwa rumah sakit selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Perkembangan dunia usaha dewasa ini begitu pesat menyebabkan persaingan antar
perusahaan semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien
dalam menjalankan aktifitasnya. Dalam menghadapi era globalisasi sekarang, lingkungan dunia
usaha harus dapat mengatasi perubahan teknologi yang semakin canggih, baik perusahaanyang
berorientasi laba maupun nirlaba. Pengertian organisasi nirlaba secara umum adalah organisasi
yang dalam operasinya ini tidak berorientasi dalam menghasilkan laba. Penekanan dalam
organisasi ini pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pihak-pihak eksternal.
Bisnis tanpa sebuah jaringan atau networking adalah sebuah hal yang mustahil.
Kenyataannya, setiap bisnis selalu memerlukan jaringan karena sebuah bisnis tidak dapat
berdiri sendiri. Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika sebuah perusahaan memiliki banyak
jaringan diantaranya mampu meningkatkan penjualan, menambah koneksi dan relasi, menjadi
solusi bagi persoalan bisnis, menambah wawasan atau memperluas pengetahuan bisnis.
B.     TUJUAN

Untuk mengetahui cara membuat jaringan dengan perusahaan terkait kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JEJARING KERJA


Dalam jejaring kerja terdapat bermacam-macam model perilaku yang bermaksut
mengembangkan dan memelihara hubungan dengan orang-orang penting yang dapat
memberi informasi dan bantuan baik dari dalam maupun luar lingkup organisasi. Pada
umumnya perilaku networking melibatkan bawahan langsung, pimpinan menengah,
maupun pimpinan puncak.
Selain itu ada juga networking yang melibatkan orang-orang dalam organisasi
manajer, seperti kawan sebaya, orang-orang muda sebagai bawahan, atau orang-
orangyang lebihberpengalaman sebagai pimpinan. Ada juga networking
yangmengikutsertakan orang luarorganisasi (external networking). Misalnya dengan
klien, pelanggan, dan penyalur.
Ada berbagai bentuk perilaku networking. Misalnya sosial networking termasuk
didalamnya diskusi/pembicaraan informasi yang tidak ada hubunganya dengan
pekerjaan (misalnya olah raga, liburan keluarga dan hobi), sosialisasi, pertemuan atau
kegiatan sosial, saling mengirim kartu atau surat, ikut serta dalamrekreasi dan aktifitas
yang menyenangkandengan orang lain (misalnya olah ragahandsball, bowling, tenis atau
golf, bahkan mungkindansa), atau ikut dalam asosiasiprofesional dan saling
mengunjungi atau rapat sambil makansiang. Alat yang dapat dipergunakan untuk
jejaring kerja adalah perilaku yang diharapkandapatmengembangkan dan saling tukar
menukar hubungan dengan manajer lain, sepertimemberikan bantuan dan bekerja
dengan baik sehingga dapat menghasilkan penghargaan, serta membantu menyediakan
informasi.
Wayne E. Baker mengatakan jejaring adalah proses aktif membangun dan
mengelola hubungan-hubungan yang produktif. Jejaring merupakan hubungan yang luas
dan kokoh baik personal maupun organisasi. Sedangkan pengertian jejaring dalam
organisasi adalah sesuatu proses pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian
kemampuan-kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dan partner dengan cara
mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis bagipeningkatan kinerja
organisasi.
B. TUJUAN POKOK MEMBANGUN JEJARING
Pokok Membangun Jejaring Craig Hickman dalam buku the fourth dimension,
mengatakan bahwa tujuan pokok jejaring kerja adalah:
1. Menyatukan bakat, potensi, kemampuan, baik individu, kelompok, maupun
seluruhjajaran organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta kemampuan bersama
yang makin besar.
2. Fokus yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan pokok, yaitu: Mempersatukan
bakat, kecakapan, ketrampilan serta kemampuan lainya yangmasih diperlukan
organisasi. Bagaimana membina dan mengembangkanhubungan untuk meningkatkan
kemampuan bersama guna memcapai tujuan yangdisepakati termasuk meningkatkan
kesatuan dan persatuan organisasi.
3. Unsur pokok yang dapat membantu tujuan membangun jejaring ialah:
a. Membina dan mengembangkan sumber daya manusia.
b. Mengembangkan kemampuan organisasi.
c. Mewujudkan pencapaian tujuan bersama.
d. Membantu mengembangkan berbagai ragam kemampuan anggota organisasi
sehingga dapat mewujudkan peningkatan kemampuan di setiap jenjang organisasi
secaramenyeluruh. Untuk melakukan networking perlu diperhatikan beberapa
prinsip, yaitu: Hubungan merupakan kebutuhan dasar manusia.
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa berhubungan
satusamalain. Hidup manusia selalu tergantung kepada manusia lainya. Dengan
demikian, hubungan merupakan kebutuhan dasar.
a. Manusia cenderung berbuat sebagaimana yang diharapkan.
b. Manusia cenderung berkumpul dengan orang yang mempunyai kesamaan.
c. Interaksi yang berulang-ulang mendorong orang untuk bekerja sama.
d. Dunia ini kecil. Sering dalam pergaulan manusia ditemui kata-kata atau istilah
“dunia inikecil”. Maksudnya manusia ini akan mudah mengadakan hubungan dan
menjalin kerjasama.
Untuk melakukan networking diperlukan prasyarat nilai-nilai pokok bagi
keberhasilan networking (Prequisite core values forthe success of networking), yang
dapat digambarkan sebagai berikut: Individu Kejujuran (Individual) (Honesty) Antar
Pribadi Kepercayaan(Inter-personal) (Trust) Manajerial Pemberdayaan (Managerial)
(Empowerment) Organisasi Kemitraan(Organizational) (Alignment).
C. PELAJARAN YANG DAPAT DIPEROLEH DARI JEJARING
Pelaku jejaring adalah pengembang-pengembang yang mau belajar sepanjang
hayatnya serta membangun hubungan-hubungan yang baik. Jejaring
menggunakankemampuan memelihara dan menyatukan untuk memilih kemampuan-
kemampuanyang diperlukan, menemukan bakat-bakat dengan membina hubungan-
hubungan serta kemitraan yang memberikan tambahan kemampuan. Secara konsisten
mengembangkan bakat dan hubungan-hubungan menuju pada tercapainya kemampuan
yang lebih tinggi baik individu maupun kolektif. Jejaring memdorong terciptanya
kemampuan yang besar sebagai jalan terbaik untukmencapailebih keuntungan yang
kompetitif dan keberhasilan ekonomi baik dalam jangka menengah maupun jangka
panjang.
Networking smart dapat diciptakan dengan:
1. Membangun dan mengelola jejaring yang produktif, luas, kokoh, cerdas, cerdik,
danetis.
2. Mengembangkan hubungan yang baik bagi anda, bagi karir anda, bagi orang
yangbekerja dengan anda, bagai organisasi anda dan bagi rekan anda. Namun
demikian, sering terjadi jejaring karena ketidak sengajaan atau karena
kekeliruan. Jejaringseperti ini disebut serendipity.
Dalam melakukan kegiatan networking tidak terlepas dari adanya feed back dari
orang lain atau dari networker. Hal ini demi berhasilnya networking yang
akandilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan. Umpan balik ini penting terutama
bagiorang-orang yang ikut serta dalam networking itu, agar yang bersangkutan
lebihmengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Selain itu, dari
feed back dapat diketahui tentang perilakuapa yang harus diubah dan perilaku apayang
dapat mempengaruhi networking atau perilakuorang lain terhadap diri kita.
D. PRINSIP UMPAN BALIK
Ada beberapa prinsip dalam memberikan dan menerima umpan balik yaitu:
1. Bagaimana memberikan umpan balik

a. Perhatikan apakah orang bersangkutan bersedia menerima umpan balik atau


tidak.
b. Hanya mengenai perlaku yang dapat diubah.
c. Gambarkan perilakunya yang dapat diubah.
d. Jelaskan pengaruh perilakunya itu terhadap anda.
e. Pastikan bahwa apa yang didengar orang sesuai dengan apa yangdimaksudkan.
f. Dorong yang bersangkutan untuk mencek balikan terssebut kepada orang lain.

2. Bagaimana menerima umpan balik.


Bila anda menerima umpan balik, jelaskan perilaku yang dimaksud. Tidak perlu
bertahan atau menilai. Berikan pemahaman pokok anda mengenai balikan tersebut.
Berbagi pikiran dan perasaan anda mengenai balikan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Bisnis tanpa sebuah jaringan atau networking adalah sebuah hal yang mustahil.
Kenyataannya, setiap bisnis selalu memerlukan jaringan karena sebuah bisnis tidak dapat
berdiri sendiri. Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika sebuah perusahaan memiliki banyak
jaringan diantaranya mampu meningkatkan penjualan, menambah koneksi dan relasi, menjadi
solusi bagi persoalan bisnis, menambah wawasan atau memperluas pengetahuan bisnis.
jejaring adalah proses aktif membangun dan mengelola hubungan-hubungan yang
produktif. Jejaring merupakan hubungan yang luas dan kokoh baik personal maupun organisasi.
Sedangkan pengertian jejaring dalam organisasi adalah sesuatu proses pemeliharaan,
penumbuhan serta pengintegrasian kemampuan-kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan
dan partner dengan cara mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis
bagipeningkatan kinerja organisasi.
Untuk melakukan networking diperlukan prasyarat nilai-nilai pokok bagi keberhasilan
networking (Prequisite core values forthe success of networking), yangdapat digambarkan
sebagai berikut: Individu Kejujuran (Individual) (Honesty) Antar Pribadi Kepercayaan(Inter-
personal) (Trust) Manajerial Pemberdayaan (Managerial) (Empowerment) Organisasi
Kemitraan(Organizational) (Alignment).

  
DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 2016. Konsep dasar Keperawatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


Hanggara, M.W. 2016. Kewirausahaan. Waringin Timur: Akademi Keperawatan.
Hisrich, R.D., Peters, M.P & Sheperd, D.A. 2008. Entrepreneurship. Mc Graw Hill International Edition.
Iyus, Y & Mardhiyah, A. 2010. Spririt and Sofrkill of Nursing Entrepreneur. Bandung: Rafika Aditama.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. Kementrian Pendidikan
Nasional.
Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Ricky. 2012. Perawat Pengusaha (Nurse Preneurs). http://rotikanricky.blogspot.com/2012/12/perawat-
pengusaha-nursepreneurs.
Yusuf, N. 2006. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF Depdiknas.
https://fiskajulismablogkeperawatan.blogspot.com/2019/03/kewirausahaandalam-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai