Anda di halaman 1dari 18

CLERK BEDAH

M.Fahmi Budiman

1. Hari pertama dr.Eka Sp.B (K) Onk


Bedah → BTKV, Plastik, Digestif, Urologi, Anak, Saraf, Ortopedi, Onkologi,
Umum, khusus Kepala Leher (tidak masuk Internasional)

→ Melakukan pengobatan utamanya dengan pembedahan

Anamnesa → 80 % dari diagnosa, harus bisa memisahkan diagnosa diagnosa

Setelah ananmesa baru pemeriksaan fisik, kalau masih ragu→ pemeriksaan


penunjang

Setelah itu melakukan terapi, “OBATI PENYEBABNYA JANGAN


KELUHANNYA”

Semakin banyak membaca→semakin tajam diagosa

Semakin sering melihat→semakin pandai

Rajin rajinlah membaca dan rajin ke pasien

2. Hari kedua visite pasien pagi dan kuliah dr.Hertanto Sp.B


Setiap pagi DM melakukan SOAP..yaitu mencatat perkembangan pasien hari
demi hari yang terdiri dari Subjektif, Objektif, Assesment, Planning

Kalau pasien baru masuk nulis status dulu

Penjelasan SOAP :

1. SUBJEKTIF→ Keluhan utama


→ Keluhan tambahan
→ Riwayat penyakit
→ Riwayat penyakit dahulu
→ Riwayat penyakit keluarga
→ Riwayat penggunaan obat → Alergi
→ Riwayat obat kronis

2. OBJEKTIF
a) Pemeriksaan Umum→ Kesadaran
 Keadaan umum → Tinggi badan, Berat Badan, Status Gizi
 Vital sign→ Suhu, Nadi, Tekanan Darah, Respiratory Rate,
Skala Nyeri
b) Pemeriksaan Fisik → Kepala, Leher, Dada, Abdomen, Extremitas,
Columna Vertebra
c) Risiko Jatuh → Ya / Tidak, pasang kancing warna kuning
d) Pemeriksaan Penunjang → Lab, Rontgen, CT-Scan, MRI dll

3. ASSESMENT
a) Diagnosa Kerja
b) Differential Diagnosa

4. Planning
a) Penatalaksanaan
b) Rencana Selanjutnya

#Ke POLI UROLOGI

Ada pasien Post Operasi di daerah genitalia, dokter menyuruh merawat luka
jahitan

Alat dan Bahan :

a) Bengkok
b) Betadine
c) Gunting
d) Hypafix
e) Kasa steril

Cara merawat : Cuci tangan, pasang handschoen secara lege artis

a) Buka pampers
b) Bersihkan dengan kasa+betadine secara sentrifugal
c) Gunting benang sisa jahitan dengan bantuan Pinset
d) Desinfeksi lagi kalau sudah selesai gunting
e) Tutup luka bekas operasi dengan Kasa dan Hypafix

#Jam 1 kuliah dr. Hertanto

Clerkship → Hanya Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik ( DP)

Dokter harus mempunyai etika dan disiplin

Etika vertikal ke atas→ ke dosen, guru, dokter dll

Etika vertikal ke bawah → ke Office Boy, karyawan, tukang sapu, tukang parkir

Dokter makhluk sosial

Etika artinya obati pasien anda sesuai dengan kompetensi yang anda miliki

Dengan SOAP → Mengetahui perkembangan pasien

Beberapa penyakit yang bisa didiagnosa tanpa pemeriksaan penunjang :

1) Abses
2) Hemorhoid
3) Hernia Inguinalis→ Kalau berlari, menangis muncul benjolan di
lipatan paha, kalau tidur tidak muncul

Pemeriksaan Orthopedi → Look, Feel, Move

Pemeriksaan umum → Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi

Auskultasi lebih dulu → Untuk mendengarkan bising usus yang sebenarnya

Perkusi :

a) Perut normal → Timpani


b) Thorax normal → Sonor
c) Ada udara di regio Thorax→Pneumotorax→ Hipersonor
d) Ada cairan/darah → Redup
e) Udara banyak dalam perut → Hipertimpani
f) Lateral perut ada cairan → Redup
g) Benda padat → Pekak
Pemeriksaan Fisik Urologi → Bimanual Palpasi

Pemeriksaan Fisik Neurologi → Lasegue Test → Untuk Hernia Nukleus


Pulposus

Pemeriksaan Fisik → Dari ujung rambut sampai ujung kaki

#Ke Paviliun G2 bersama dr.Hertanto Sp.B

Ada seorang ibu post operasi Kanker Payudara, menunggu pemulihan dan cek
hasil Lab Patologi Anatomi

Anamnesa Tumor Payudara :

a) Nama e) Ukuran awal benjolan sampai sekarang


b) Usia (waktu singkat, cepat membesar→ganas)
c) Jenis kelamin f) Faktor predisposisi → Usia, Menopause,
d) Alamat Menarki, Belum Menikah sampe tua beresiko
kena Kanker Payudara

Sel ganas → Infiltasi


→ Metastase
Kalau sel kanker infiltasi ke kulit → akan tampak seperti Kulit Jeruk (keriput)

Pemeriksaan :

1) Inspeksi :
a) Dada simetris / tidak
b) Ada kemerahan / tidak
c) Lihat ukurannya
d) Tumor Payudara paling sering kuadran kanan atas
2) Palpasi :
a) Bisa digoyangkan apa tidak
b) Konsistensinya bagaimana
c) Terletak di kuadran berapa benjolannya
d) Permukaannya berdungkul apa tidak, kalau berdungkul hampir
pasti Tumor
e) Menyebar ke KGB apa tidak → Ketiak, atas bawah Klavikula,
Mammaria Interna
Pasca Operasi pasien dilatih menggerakkan payudara

#Ke Paviliun G1 bersama dr. Hertanto

Ada seorang pasien Hemorhoid

Darah segar dan Feses keluar dulu baru darah menetes KHAS pada
HEMORHOID

Pemeriksaan Hemorhoid→ Anuskopi dan Rectoscopy

Darah bercampur feses bisa → Kolitis, Tumor

Feses seperti pensil→ Bisa penyempitan saluran, Tumor

Feses bulat bulat seperti kotoran kambing→ Bisa penyempitan, Tumor

Hemorhoid :

a) Grade 1 : tidak keluar


b) Grade 2 : keluar,bisa masuk spontan
c) Grade 3 : keluar, bisa masuk manual
d) Grade 4 : tidak bisa masuk

3.Hari ke 3 visite pasien tumor payudara dan kuliah dr.Sakti


Sp.U
Pasien yang hari kedua di visite oleh dr hertanto, hari ketiga di visite oleh dr.
Darmawan Sp. B

Perintah dr.Darmawan ke perawat :

a) Infus dilepas diganti drip


b) Diberikan ceftriaxone dan metronidazole
c) Kateter boleh dilepas

Pasien selulitis :

a) Injeksi obatnya mahal, 1 ampul 200 ribu


#Kuliah Pemeriksaan Fisik Urologi dr. Sakti Sp.U

1. Ginjal :
a. Inspeksi :
 Jelas
 Bulging → desakan dari dalam kulit, dinding abdomen tipis,
ginjal membesar

b. Palpasi bimanual → terlentang ( 2 tangan, 1 dibawah, 1 diatas)


 Fleksi Hip dan lutut
 Pasien ekspirasi maksimal
 Kontour → ukuran secara kasar
 Konsistensi → kistik dan solid
 Solid → meraba jaringan→ ex: padat kenyal
 Kistik → cairan, kantong berisi cairan
 obstruksi→ ginjal menipis, cortex bisa cumen 1 cm
 Nyeri, cause → obstruksi, infeksi, maligna→ bisa kita tekan
 Macam nyeri → nyeri tumpul (dullpain), bisa obstruksi,
Infeksi, malignancy→peregangan kapsul
ginjal
→ nyeri kolik ( nyeri hebat, teriak teriak , akut
mendadak,sering disertai keluhan visceral
seperti mual muntah akibat spasme organ
berongga
 Volume ginjal meningkat→peregangan kapsul ginjal→nyeri
kemmeng
 Infeksi →sel ginjal edema, volume ginjal bertambah, ex :
pielonefritis
 Tumor → volume ginjal bertambah
 Nyeri ketok costovertebral angle

2. Buli buli (Vesica Urinaria)→ retropubic, kalau terisi penuh terasa di


suprapubic
Fungsi buli buli :
 Menampung urine ( reservoar)
 Mencegah aliran balik ke ginjal (reflux)
 Membuang urine
a. Inspeksi → distensi atau tidak
b. Palpasi → massa kistik atau solid
c. Perkusi → mencari fundus buli

3. Uretra → Anterior ( Pars Bulbosa, Pars Pendulosa)


→ Posterior ( Pars Prostatica, Pars Membranacea)
a. Inspeksi → ada darah dengan discharge atau tidak
→ hematoma serotal atau tidak
b. Palpasi massa

4. Prostat
Harus bisa colok dubur/ rectal touche
Volume : grade I-III
Konsistesi : padat, kenyal, berdungkul
Nyeri
Refleks sacral : Bulbo Cavernosa Reflex
Pembesaran prostat → Benign, Maligna, Peradangan
Usia muda, lunak, nyeri → PROSTATITIS
Parasimpatis→ S1-S4
Simpatis → T11,T12,L2

5. Scrotum /Testis
a. Palpasi → massa testis bengkak
 Hidrokel→tanpa nyeri
 Tumor → nyeri ringan
 Torsio → puntiran, strangulasi,ada timbunan darah→ nyeri
mendadak
 Keradangan → nyeri gradual ( orchitis, epididimitis ), nyeri
bertahap dari ringan sampai berat
 Suhu dingin→ mengkeret
 Suhu panas→ longgar
 Nyeri
 Pelebaran plexus pampini formis
b. Valsava manuver
c. Prehn test→ testis yang mengalami kelainan diangkat, pasien berdiri
saat dilakukan Prehn Test
 Pada torsio testis→ nyeri tidak berkurang
 Pada keradangan → nyeri berkurang
d. Bulbo Cavernosa Reflex→ jari di ampula recti, lalu di kasih
rangsangan di penis

4.Hari ke 4 visite pasien bersama PPDS bedah umum


Seorang pasien post operasi Ca Caput Pankreas bengkak di seluruh tubuh

Albumin : 2,4 g/dl

Instruksi dokter ke perawat : lakukan suntikan lasik→untuk mengeluarkan


cairan→ mengurangi edema→berakibat tensi turun→kasih cairan lagi→dilasik
lagi

#Ke poli Orthopedi bersama dr. Dian Anggraini

Contoh kertas untuk pasien di poli

Tanggal Anamnesa dan Pemeriksaan Diagnosa Terapi Ttd Dokter

1. Pasien dengan Osteoatritis genu


Terapi: Sohobion 2x1
Paracetamol 2x1
Ranitidin 2x1
2. Pasien dengan benjolan di bahu kanan
Terapi : permintaan foto
3. Pasien dengan post plating tibia plateu
Terapi : osteocal

#Ke poli Bedah Saraf bersama dr. Amiril Sp.BS

1. Pasien datang dengan keluhan nyeri tangan, bahu, dan bagian belakang.
Setelah dilihat gambaran radiologi oleh dokter, ada penyempitan pada
daerah cervival. Dokter menyarankan untuk operasi dari pangkalnya
lewat bagian depan (daerah leher anterior), kalau operasi perifer bisa 3x
operasi. Harus dioperasi karena bantalan cervical sudah goyang, nanti
diberi bantalan khusus yang bisa bertahan seumur hidup.
Diagnosa : HNP Cervical
Pemeriksaan lab : Leukosit, eritrosit, Hb, Hct, MCH, MCHC,
MCV,Trombosit, LED, SGPT, SGOT, Kreatinin,
BUN, Gula darah puasa, Gula darah 2 jam pp, Masa
perdarahan, Masa Pembedahan, PT, APT
2. Seorang pria datang dengan keluhan menoleh ke kanan, pipi kiri sakit,
kalau parah nyerinya sampai ke punggung, sampai pusing, sudah 6 bulan,
terakhir kali habis terjun pingsan.
Dokter meminta pemeriksaan MRI Cervical
Pasien telah periksa radiologi dari RS Mojosari, didapat : segmen 4,5
tidak lurus, tidak pas

3. Seorang laki laki usia sekitar 25-30 tahun mengeluh kakinya nyeri, mau
tidur nyeri menjalar rata, naik sepeda motor dulu gemetar
Terapi : Mecobalamin No XV
S 1 dd 1

Tanggal 9 bulan depan di foto lagi, untuk mengetahui kekuatan tulang

4. Wanita usia sekitar 50 tahun, nyeri bagian bokong, punya diabetes,


diinjeksi nyeri, ada jepitan daerah bokong
Terapi : Gabapentin 300 mg no IX
S 2 dd 1
Myonal (muscle relaxant)
S 3 dd 1
Mecobalamin (vitamin)
S 1 dd 1
N. Ischiadicus ibu terjepit oleh M. Piriformis
Cara tesnya : Kaki pasien apabila endorotasi akan terasa nyeri, apabila
eksorotasi tidak terasa nyeri

5. Pria 40 tahun bangun tidur terasa pusing berputar, kecapekan


Terapi : Freego 10 mg no XX
S 2 dd 1

6. Pria usia sekitar 45-50 tahun datang denga keluhan setelah minum obat
Piracetam jantung berdebar, minum Versyl langsung pusing+muntah,
minum pil warna pink kalau 1 ngantuk, berjalan selangkah selangkah
objek diam, kalau berjalan cepat objek terasa bergoyang, kepala ada
benjolan di daerah parietal
Terapi : Dimenhydrinate no X dan Mecobalamin
S 3 dd ½ S 1 dd 1
7. Pria usia 40-50 tahun datang dengan keluhan nyeri leher, apalagi kalo ada
gronjalan, pasien menggunakan Collar Brace
Terapi : Glukosamin no xx
S 1 dd 1

8. Wanita usia sekitar 55-60 tahun dengan keluhan pinggang sebelah kanan
sakit
Terapi : Paracetamol 500 mg no XXX
S 3 dd 1
Codein 20 mg no XXX
S 3 dd 1

#Kuliah dr. Tanjung Sp.OT banyak menangani ekstremitas bawah pasien

Orthopedi : Wajib Belajar Anatomi

 Spine
 Lower extremity→ hip joint-kaki
 Upper extremity→ klavikula-jari tangan
 Anak
 Onkology
 Sport injury

Sendi simphysis pubis lepas → simphysiolisis

Ligamen yang menyilang di Patella→lig. Crusiatum

Bantalan patella → meniscus

Fracture ext.bawah :

 Fracture sub trochanter


 Fracture tibia plato
 Fracture tibia plafon
 Fractur cruris → tibia fibula fracture
 Fracture 1/3 proximal
 Fracture malleolus medialis
 Fracture 1/3 distal fibula
 Fracture engkel
 Fracture calcaneous

Bagian organnya :

 Tulang
 Saraf
 Otot
 Sendi
 Pembuluh darah

Pemeriksaan Orthopedi

1. Identitas :
 Nama
 Jenis kelamin
 Alamat
2. Anamnesa :
 KU/ Keluhan utama
 RPS/ Cerita singkat penyebab
 RPD/ Riwayat penyakit dahulu yang berhubungan
 RPK/ Kongenital
3. Pemeriksaan :
 Keadaan umum
 Pemeriksaan → kepala, dada, abdomen, extremitas
4. Pemeriksaan lokal/status lokalis
 LOOK →Jejas, ekskoriasi, luka, edema, merah, biru, fistel, hitam,
nekrosis, DEFORMITAS (angulasi,rotasi, diskrepensi)
 FEEL→Sakit tekan, hangat, dingin, diskontinuitas tulang, teraba
ujung fragmen, KREPITASI, sensibilitas (dermatom)
 MOVE→Sakit gerak, “ False Movement”, gerakan→
stiffness/contractive, sudutnya bagaimana,kelumpuhan apa tidak
 DEFORMITAS+EDEMA+NYERI TEKAN+FALSE
MOVEMENT SUDAH PASTI “FRACTURE”
 Kalau ada KREPITASI → Sudah Pasti Fracture
 Kalau TIDAK ADA Deformitas, Krepitasi, False Movement→
masih Suspect Fracture→ex.Buckle Pressure (incomplete fracture)
 Deformitas → Perubahan/ kelainan
 Angulasi → Bengkok
 Diskrepensi → Panjang tidak sama, terjadi pemendekan
 Krepitasi → Gesekan, seperti bunyi gesekan kertas
 False Movement→Gerakan yang tidak seharusnya
 Semakin jauh dari persendian, False Movement semakin berarti

Cara menjawab Diagnosa Fracture harus lengkap, contoh :

“Close Fracture Humerus 1/3 Tengah Sinistra”

Edema , nyeri tekan, di foto normal, tidak ada deformitas, krepitasi, false
movement→ Contusio Musculorum

Bengkak, nyeri, tetapi digoyang goyang stabil, di daerah sendi, tidak ada
deformitas, krepitasi, false movement→ Sprain Joint

Diagnosa Fracture:

 Ada deformitas, krepitasi, false movement


 Krepitasi tanda pasti
 Tanda tambahan (secunder sign)
 Trauma adekuat
 Ada deformitas,false movement + 1 tanda tambahan
 Ada tanda tambahan, tidak ada tanda utama → Suspect Fracture
 Hanya deformitas tanpa tanda tambahan bisa→ Malunion
 Hanya false movement tanpa tanda tambahan bisa →Non Union

Fracture pada anak :

 Bend
 Buckle
 Greenstick
 Complete

Ada terapi namanya Refracturasi,yaitu dipatahkan lalu diperbaiki

Malunion terapinya→ dipatahkan lagi lalu disambung lagi


Union → terapinya di Osteotomi

Fracture 1/3 distal radius → Fracture Galleasi

Malunion → Union+deformitas

5.Hari ke 5 poli bedah umum bersama dr. Dharmawan Sp.B


Tentiran DM sambil berdiri

Alur pemeriksaan

1. Anamnesa
 Nyeri → Lokasi, Frekuensi, Menjalar, Faktor yang
memperberat
 Benjolan → Lokasi, Ukuran, Konsistensi, Mobile, Pus, Luka
2. Pemeriksaan fisik
 Status generalis→ Keluhan Utama, Kesadaran, Vital Sign,
Periksa Kepala-Kaki
 Pemeriksaan Leher → cek Kelenjar Getah Bening, otot bantu
pernafasan +/-, deviasi trachea, pemeriksaan thyroid, JVP,
Hepatojugular reflux
 Pemeriksaan thorax
 Inpeksi → bentuk dada normal/tidak
→ pigeon / barrel chest
→ jarak antar costa
 Palpasi → gerak nafas
→ fremitus suara
 Perkusi → sonor, hipersonor, redup, pekak, timpani,
hipertimpani
 Auskultasi
 Abdomen → inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi
 Genitalia → urologi→bimanual palpasi, bulbus cavernosus
reflex, rectal touche, vagina touche
 Extremitas →akral hangat/dingin, jejas +/-, edema +/- pitting
atau non pitting
 Status lokalis → Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
 Pemeriksaan khusus yang berhubungan
 Lab, Radiologi

Titik Mc.Burney : Titik 1/3 Umbilical dan SIAS

Appendix : di Caecum, Iliocaecal Junction

Pasien : abdominal pain, kanan bawah, ada batu 0,8 cm di ginjal kanan, perut
terasa kemmeng, batu di pool atas ginjal. Dokter menyarankan USG

Pemeriksaan Rectal Touche kata dr.Dharmawan Sp.B , yang diperiksa adalah :

 Tonus sphincter ani


 Mukosanya licin / tidak
 Teraba massa/tidak→ lokasi, ukuran, permukaan, konsistensi,
jarak tumor dengan anal ridge, nyeri +/-
 Nyeri arah jam berapa
 Nilai pembesaran prostat
 Sulcus mediana teraba atau tidak
 Polus atas teraba atau tidak
 Nodul → curiga keganasan
 Cek ada lendir → kalau ada lendir normal
 Kalau ada feses→ ada obstruksi
 Kalau ada darah→ hemorhoid / keganasan

#Poli Bedah Urologi

HNP Lumbal paling sering di L3-L4, L4-L5, L5-S2

Foto polos abdomen BOF→ ginjal tidak lebih dari 3 corpus vertebra

4s foto polos abdomen :

 SITE : Identitas, marker, ukuran


 SOFT TISSUE : Kulit, cari gambaran radioluscent, psoas shadow, massa
(keganasan, abses, tumor ginjal, hidronefros)
 SKELETAL : Allignment/ kelurusan, discus, illiac wing (a. 1 , b.
Osteolytic,osteoblastic)
 STONE : gambaran radioopaque sepanjang tractus urinary

Bagian URETER :

 1/3 superior proximal


 1/3 medial→tertutup dengan sacroiliaca joint superior inferior
 1/3 inferior

Batu staghorn→batu ginjal yang cabangnya lebih dari 1, bukan batu calyx

Terapi batu staghorn → pembedahan litotrypsi / bivalve

Alat : Litotryptor

Dengan MRI : di Slice dari bawah

#Kuliah dr. Andi Sp.OT

Epidemiologi → penyebaran penyakit

Kuasai penyakit apa yang sering muncul

Patologi :

 Congenital
 Infeksi
 Neoplasma
 Trauma
 Metabolic
 Singkatnya : CINTRAM

Ex : pasien dengan nyeri pada tungkai bawah kanan→ pikirkan bisa karena
trauma, infeksi, atau neoplasma

Etiologi Fracture :

 Trauma
 Patologis
 Stress fracture

Nyeri keganasan → malam hari terus menerus, kasih obat, hilang...timbul

Pemeriksaan orthopedi → LOOK, FEEL, MOVEMENT

Setelah anamnesa lakukan pemeriksaan fisik→ untuk memantapkan diagnosa

Fracture → membutuhkan pemeriksaan radiologi


Tungkai bawah kanan

 Radiologi → femur dextra AP Lateral


 AP Lateral→ 2 proyeksi, 2 sendi

Cara membedakan open dan close fracture→ melihat LUKA

Mengapa dibagi menjadi open dan close fracture → penanganan berbeda

Open fracture→akurasi BAIK, golden periode 6-8 jam→kalau tidak segera


ditangani bisa infeksi, kuman masuk→DEMAM,NYERI→ OSTEOMYELITIS

Kasus gawat darurat Orthopedi→OPEN FRACTURE, COMPARTMEN


SYNDROME

COMPARTMENT SYNDROME→komplikasinya bisa NEKROSIS,ada gejala


dan gambaran :

 Pain (nyeri) karena Iskemia


 Palor (pucat)→ capillary refill time tidak nampak
 Parese (tidak terasa)
 Pulselessness (tidak ada denyutan)
 Poikilotermia
 Singkatnya “5P”

Tamban dr. Rudy tentang “HERNIA”

HERNIA
A. Defnisi : Penonjolan dinding abdomen, karena Hukum Pascal, tekanan ke
segala arah. Kalau ada dinding yang lemah, akan terdorong, dan beberapa
bagian organ masuk ke dalam kantong tersebut.
Hernia memiliki : Kantong, Cincin, Isi
B. Sifat
 REPONIBLE : Isi dapat kembali ke rongga abdomen secara
spontan, bisa kecil / besar
 IRREPONIBLE : Isi terjepit tidak dapat kembali, sering pada
Hernia Lateralis
 Terjadi proses Reponible baru kemudian Irreponible
C. Jenis
I. Lipat paha → Hasselbach→ sebagai patokan
II. Hernia Medialis → Biasanya Reponible, Direct, langsung
menembus, tidak ada yang menghalangi. Bentuknya seperti Kubah,
cincinnya besar
III. Hernia Lateralis → Biasanya Irreponible, Indirect, karena tidak
bisa menembus lig.inguinale, melewati Funiculus Spermaticus.
Bentuknya seperti Alpukat / Lonjong. Kalau terjepit otot / tendon
tidak bisa keluar
IV. Hernia Inkarserata → Gangguan pasase ( peristaltik ), terjadi
obstruksi, tidak bisa kentut, tidak bisa BAB.
V. Hernia Strangulata→ Irreponible, terjadi gangguan vaskularisasi,
iskemik sampai nekrosis, arcaden / anyaman usus terjepit, dan
terasa nyeri
VI. Henia Umbilikalis → Sering pada bayi
VII. Hernia Ventralis → Daerah ventral
VIII. Hernia Incisional → Akibat luka incisi→ operasi→ fascianya
robek
IX. Hernia Nukleus Pulposus → Daerah vertebra, dinding saraf terjadi
penonjolan
X. Hernia Diafragmatika ( Bochdalek ) → Ada penonjolan ke rongga
diatas diafragma
XI. Hernia Trauma → Robeknya dinding Diafragmatika
XII. Hernia Femoralis → tonjolan dilipat paha, biasanya pasien usia
>40 tahun

Dinding yang lemah disebut LOKUS MINORIS, Wanita jarang


terjadi Hernia Inguinalis Lateralis

D. Tata Laksana
 Operasi → Membuat Lokus Minoris menjadi kuat
 Tehnik Operasinya → HERNIORAPI
 Pada anak anak bersifat Kongenital, operasinya bukan herniorapi
TETAPI HERNIOTOMY
 Bassini Plasty → Menjahitkan tendon, agak nyeri
 Proline Mass→ Free tension, tidak nyeri, bahan nilon bentuknya
seperti jaring

E. Faktor Pencetus
 Tekanan di Abdomen meningkat
 Obesitas

 Mengedan :
oBAB tidak lancar
oBAK tidak lancar → BPH
oBatuk kronis
oPekerja keras
oPemain terompet

Anda mungkin juga menyukai