Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Tuning Control

Nama Mahasiswa : Muhammad Farhan Ramadhany Latupono


NIM : 181420023
Program Studi : Teknik Pengolahan Migas
Bidang Minat : Refinery
Tingkat : III (Tiga)

I. Soal Kasus
Steady State
II. Input Parameter
Adapun parameter yang digunakan adalah:
 Fluid Package = Peng Robinson
 Component list:

 Laju aliran:
 Hot water : 1000 kg/h
 Cold water : 500 kg/h
 Air : 50 kg/h
 Kondisi operasi:
 Hot water :

 Cold water :

 Air :

 Pressure drop semua valve 1 kPa.


 Komposisi:
 Hot water :

 Cold water :

 Air :
III. Flowsheet Case
Setelah mengetahui input parameter yang digunakan maka langkah selanjutnya yaitu
membuat PFDnya.
Berikut adalah gambar tampilan dari flowsheet casenya:

Gambar III.1. Flowsheet case


Dynamic Mode
IV. Parameter PID Controller
a. Connections
b. Parameters
Adapun parameter yang diubah hanyalah TIC-100 yang diubah parameternya. Sedangkan
FIC-101, LIC-102 dan LIC-103 maka datanya sebagai berikut:

Sebelum mengubah ke dynamic mode maka masuk ke dynamic asisten lalu klik make
changes. Tampilannya akan seperti berikut:
Setelah masuk ke dynamic mode maka aktifkan face plate dan strip chart. Seperti berikut:

Lalu tuning parameter sesuai dengan modul


V. Hasil
Hasil yang diperoleh adalah:
1. Percobaan tuning pertama
 Tuning Parameter (TIC-100)

Gambar awal sebelum tuning


Sebelum tuning terlihat ada offset antara set point dan actual value, hal ini terjadi karena
controller (TIC-100) hanya berfungsi sebagai proportional controller.

Setelah tuning pertama (suhu diubah ke 60oC dari 71,16oC)


Setelah dilakukan tuning, dapat dilihat bahwa terdapat osilasi pada grafik dan masih
terdapat offset

Setelah tuning kedua (suhu diubah dari 60oC ke 75oC)

2. Percobaan tuning dengan metode Ziegler-Nichols tuning rules


 Tuning Parameter (TIC-100)

Sebelum tuning (perbedaan sebelum menggunakan metode Ziegler-Nichols)


Dapat dilihat perbedaan setelah menggunakan metode Ziegler-Nichols offset yang ada
menjadi berkurang.
Setelah tuning (suhu diubah ke dari 75oC dari 65 oC)
Tetapi masih ada osilasi yang banyak. Hal ini karena metode Ziegler-Nichols merupakan
metode dengan parameter yang agresif sehingga terdapat overshoot yang besar pada
grafik.
3. Percobaan tuning dengan Cohen-Coon tuning method
 Tuning Parameter (TIC-100)

Setelah tuning (suhu diubah ke dari 75oC dari 65 oC)


Dapat dilihat setelah menggunakan metode ini offset yang ada menjadi hilang dan osilasi
yang ada juga berkurang.
4. Percobaan tuning dengan ITAE method
 Tuning Parameter (TIC-100)

Setelah tuning (suhu diubah ke dari 75oC dari 65 oC)


Dapat dilihat pada metode yang terakhir, offset dan osilasi yang ada menjadi hilang. Hal
ini menunjukan bahwa metode ini adalah metode yang paling bagus karena tidak ada
offset dan osilasi pada grafik.
VI. Simpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu dengan menggunakan aspen hysys
dan tiga metode tadi kita dapat mengetahui respon dari masing-masing metode pada grafik
yang dihasilkan. Pada metode pertama masih terdapat offset dan osilasi. Sedangkan metode
kedua offset yang ada jadi berkurang akan tetapi masih terdapat osilasi. Dan pada metode
offset dan osilasi menjadi hilang.
Sehingga dapat disimpulkan metode ketiga yaitu ITAE method adalah metode yang
paling bagus.

Anda mungkin juga menyukai