AVIATION
(PENERBANGAN)
(MHS 13)
This Major Hazard Standard has been approved for use by:
Mike Sylvester rd
23 September 2005
Acting
Senior Vice President and Chief Executive Officer PT Inco
These Standards are designed to address the major safety hazards at PT Inco. For each major
hazard they define the full range of available controls that could be implemented to address all
aspects of the hazard in the context of industry best-practice.
Compliance with these Standards comprises a long-term management goal for the site, as does
our commitment to zero injury for all workers. It is not expected that all areas of operation could
be in complete compliance with all aspects of each Standard, just as it is not expected that all
risk can be eliminated from any mining and processing operation.
However, the concept of best practice includes a commitment to ongoing improvement, and
these Standards provide a means of measuring and guiding that progress. A baseline audit will
be conducted in 2006 to measure compliance with all 18 Major hazard Standards, and this in
turn will form the basis for improvement plans in all Departments that will result in progressive
reduction of risk of injury from accidents.
Standar ini dirancang untuk mengatur bahaya keselamatan utama di PT Inco. Untuk tiap
bahaya utama yang sudah mempunyai pengendalian dengan jangkauan penuh yang dapat
diterapkan untuk mengatur semua aspek bahaya dalam konteks praktek-praktek terbaik dalam
industri.
Pematuhan terhadap standar ini terdiri dari tujuan manajemen jangka panjang di lokasi,
sebagaimana halnya komitmen kami untuk menuju nihil cidera bagi pekerja. Tidaklah
diharapkan bahwa semua area operasi dapat seluruhnya mematuhi semua aspek dari setiap
standar, sebagaimana yang tak diharapkan bahwa semua resiko dapat dieliminasi dari setiap
operasi penambangan dan pengolahan.
Namun demikian, konsep tentang praktek-praktek terbaik termasuk merupakan suatu komitmen
untuk terus menerus mengupayakan peningkatan, dan Standar ini memberikan suatu cara untuk
mengukur dan memberikan pedoman kemajuan itu. Suatu audit sebagai garis dasar akan
dilakukan pada tahun 2006 untuk mengukur kepatuhan terhadap seluruh 18 Standar Bahaya
Utama, dan ini pada gilirannya akan membentuk suatu basis dalam melakukan peningkatan
yang bakal memberikan hasil pengurangan secara progressiv terhadap resiko cedera yang
terjadi akibat kecelakaan.
Purpose / Tujuan.......................................................................................................................... 4
1. Hazard Identification Risk Assessment and Control / Mengenali Bahaya Penilaian Resiko dan
Pengendaliannya ............................................................................................................................................... 4
2. Selection, Training, Competency and Authorisation / Seleksi, Pelatihan, Kompetensi dan Kewenangan ...... 6
5. Work Method and Condition Control / Metoda Kerja dan Pengendalian Kondisi ........................................... 17
9. Reporting, Assessment and Corrective Actions / Pelaporan, Penilaian dan Tindakan Koreksi..................... 26
Untuk Meyakinkan bahwa operasi pesawat terbang yang dikontrak oleh PT Inco dikendalikan dengan cara yang aman.
Note: The requirements of this Standard do not apply when an independent freight service provider handles freight for
PT Inco unless operating from the PT Inco controlled airport facility in Sorawako.
Standar ini berlaku terhadap semua aktivitas yang berkaitan dengan operasi pesawat terbang yang memanfaatkan
lapangan terbang di Sorowako dan dan setiap perusahaan penerbangan komersial maupun charter yang melayani
angkutan penumpang, muatan atau pelayanan khusus bagi PT Inco.
Catatan: Persyaratan dalam Standar ini tidak berlaku terhadap penyedia pelayanan muatan independen yang
menangani muatan bagi PT Inco kecuali beroperasi dari fasilitas lapangan terbang yang berada di bawah kendali PT
Inco di Sorowako.
REQUIREMENTS / PERSYARATAN
Objectives
Tujuan
Meyakinkan semua peralatan operasi lapangan terbang yang disetujui itu tercatat dalam buku register.
Menerapkan proses Pengelolaan Resiko untuk mengendalikan resiko yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan peralatan lapangan terbang yang ditempatkan di fasilitas Lapangan Terbang PT Inco di Sorowako.
Meyakinkan diterapkannya pengelolaan proses perubahan PT Inco.
1.1 Airport Operations Equipment Register / Buku Register Peralatan General PT Inco Airport
Operasi Lapangan Terbang Manager GFS Management
Manual
All aircraft support equipment approved for use at the PT Inco Sorowako Airport
facility shall be recorded in a PT Inco Airport Equipment Register that will be
accessible and kept up to date.
Penambahan atau perubahan terhadap register ini harus didasarkan pada Risk
Assessment yang formal/resmi.
Registrasi harus mencakup (tetapi tidak terbatas pada) hal berikut ini:
1. Semua mobil/kendaraan pendukung yang dioperasikan dalam fasilitas
lapangan terbang.
2. Semua peralatan infrastruktur yang dioperasikan untuk tujuan melayani
pesawat terbang.
3. Semua peralatan khusus keselamatan penerbangan dan keadaan darurat.
All risk assessments on aircraft support equipment and airport service related
tasks shall follow the process outlined in the PT Inco Risk Assessment
Procedure.
The risk assessment shall assess the hazards associated with the operation and
maintenance of aircraft support equipment and airport service related tasks to
determine suitability for use at PT Inco and identify any limitations that must
apply as well as the hazards associated with service provision.
2. Maintenance;
¾ Type and quality of inspection and servicing.
¾ Frequency and currency of inspection and servicing.
Risk Assessment itu harus menilai bahaya yang berkaitan dengan tugas-tugas
yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan peralatan pendukung pesawat
terbang dan pelayanan lapangan terbang, untuk menetapkan laik pakai di PT
Inco dan mengidentifikasi setiap batasan-batasan yang harus diterapkan,
demikian pula bahaya yang berkaitan dengan ketersediaan pelayanan.
Tindakan harus diambil untuk mencegah setiap tugas yang dikenali memiliki
tingkat resiko yang tidak dapat diterima walau setelah pengendalian diterapkan,
itu dilaksanakan.
Objectives
Meyakinkan bahwa personel yang diwajibkan melaksanakan Risk Assessment itu kompeten.
Meyakinkan bahwa semua personel yang bekerja dalam fasilitas lapangan terbang PT Inco Sorowako sudah
terlatih dan kompeten.
Meyakinkan bahwa semua penilaian atas kompetensi itu dilaksanakan oleh orang yang berwenang sebagai
Penilai Tempat Kerja (Workplace Assessor).
Semua orang atau tim yang melaksanakan penilaian resiko harus memiliki:
All personnel who are required to perform work at the airport facility must be
trained and assessed as competent.
Semua personil yang bekerja di fasilitas bandara harus terlatih dan dinilai
berkompeten.
Penilaian tempat kerja bagi personil yang bekerja di fasilitas bandara harus pula
dilakukan.
Penilaian tempat kerja ini harus dilakukan oleh Penilai Tempat Kerja (Workplace
Assessor) yang telah terlatih dalam teknik penilaian dan:
Objectives
Tujuan
1. Restricted items.
2. Safe access to and egress from the aircraft.
3. No smoking requirements.
4. Use of seat belts and brace positions.
5. Locations and use of emergency equipment.
6. Emergency procedures and emergency exits.
7. Restricted activities during the flight.
8. Requirement to not use mobile phones and other electronic equipment.
9. Flight details.
The briefing card shall be specific to the type and cabin configuration of the
aircraft used.
1. Barang-barang terlarang.
2. Jalan masuk ke dan keluar dari pesawat terbang dengan cara yang aman.
3. Keharusan tidak merokok.
4. Penggunaan sabuk pengaman dan posisi duduk dengan muka telungkup
di atas paha seandainya terjadi pendaratan darurat.
5. Lokasi dan penggunaan peralatan darurat.
6. Prosedur darurat dan pintu keluar darurat.
7. Aktivitas yang dilarang selama di dalam penerbangan.
8. Keharusan untuk tidak menggunakan telepon cellular dan peralatan
elektronik lainnya.
9. Rincian penerbangan.
Kartu yang berisi briefing keadaan darurat bagi penumpang yang ditulis dalam
dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) harus disediakan bagi
setiap tempat duduk penumpang sebagai pelengkap briefing yang disampaikan
di darat.
Kartu yang berisi briefing ini harus khusus dan sesuai dengan jenis konfigurasi
pesawat tebang yang dipergunakan.
1. Firearms.
1. Senjata api.
2. Cairan yang mudah menyala.
3. Obat-obatan (yang illegal atau tidak dengan resep).
4. Bahan peledak.
5. Benda-benda bermagnet.
6. Bahan-bahan radioaktif.
7. Bahan-bahan penyebab korosi.
8. Bahan yang melepaskan oksigen (bahan pengoksidasi).
9. Bahan-bahan yang dapat menyala sendiri secara spontan.
10. Sharp objects. Benda-benda tajam.
4. SPECIFICATIONS / SPESIFIKASI
Objectives
To outline the process for aircraft selection for charter flight transportation of passengers.
To define PT Inco’s minimum aircrew numbers, experience and training requirements.
To define the requirements aircrew must not exceed for flight and duty times.
To outline requirements for the control of transportation by air of dangerous goods.
To define smoking restrictions at the airport and on aircraft.
To outline the safety requirements and survival equipment for aircraft operating over water.
To define specialised aviation role operations and their requirements.
Tujuan
Menjabarkan proses pemilihan pesawat terbang untuk dicharter sebagai alat transportasi penumpang.
Menetapkan persyaratan PT Inco mengenai jumlah minimum awak pesawat, pengalaman dan pelatihannya.
Menetapkan persyaratan bahwa awak pesawat harus tidak boleh melebihi jam terbang dan jam tugas kerja.
Menjabarkan persyaratan untuk mengendalikan penggunaan transpotasi udara untuk mengangkut bahan-bahan
berbahaya.
Menetapkan larangan merokok di lapangan terbang dan dalam pesawat terbang.
Menjabarkan persyaratan peralatan keselamatan dan peralatan survival (untuk bertahan hidup) bagi pesawat
Aircraft shall be selected from the list of aircraft approved following an aviation
audit. The charter company shall not be permitted to use cross hired aircraft
without prior written approval from PT Inco.
Urutan berikut ini merupakan urutan pilihan yang harus dipergunakan ketika
memilih pesawat terbang (pesawat bersayap tetap dan helikopter) untuk
penerbangan charter guna transportasi penumpang.
Pesawat terbang harus dipilih dari daftar pesawat yang disetujui setelah
menjalani audit penerbangan. Perusahaan charter harus tidak diijinkan
melakukan sewa silang pesawat terbang tanpa persetujuan tertulis dari PT Inco.
4.2 Aircrew Manning and Experience / Awak Kru Udara dan Charter
Pengalamannya Services
Manager
All contracts with charter companies shall require conformance with PT Inco’s
minimum aircrew experience and training requirements as detailed in
Attachment A, unless a lesser experienced level has been approved in writing.
The charter company shall not be permitted to provide freelance aircrew without
the prior written approval of PT Inco.
4.3 Flight and Duty Limits / Batasan Tugas Terbang dan Batasan Tugas Charter
Services
Flight and duty times for aircrew shall not be more than the following. Manager
A duty period will not normally exceed 12 hours and will be followed by a rest
period which shall be at least twice the number of hours flown during the
preceding tour of duty, and shall not be in any case less than 8 hours.
Any proposal for pilots to exceed these flight and duty hours shall be referred to
PT Inco for review on a case by case basis as part of the exemption procedure.
Jam terbang dan jam tugas bagi awak udara tidak boleh lebih dari yang
ditentukan berikut ini:
Jam penerbangan harus dibatasi sesuai dengan batas maksimum berikut ini:
Periode tugas normalnya harus tidak melebihi 12 jam dan harus diikuti dengan
periode istirahat yang harus diberikan sekurang-kurangnya dua kali jumlah jam
terbang selama tugas perjalanan berikutnya. Dan harus tidak boleh kurang dari
8 jam.
Setiap proposal bagi pilot yang akan melebihi jam tugas dan jam terbang harus
dirujuk ke PT Inco untuk dikaji dengan dasar kasus per kasus sebagai bagian
dari prosedur pengecualian.
Barang bawaan penumpang harus diperiksa untuk mencari bahan peledak dan
bahan lain yang berbahaya.
Apabila muncul keraguan terhadap sifat barang yang diinginkan diangkut lewat
udara atau pengepakannya atau prosedur penangannanya, maka barang itu
harus tidak diangkut lewat udara.
1. Be equipped with life jackets for all personnel on board the aircraft.
2. Carry life rafts with combined capacity sufficient to accommodate the
maximum certified number of passengers and crew that can be carried by
the aircraft.
3. In the case of helicopters, be fitted with approved floatation equipment, and
4. All passengers and crew shall wear approved constant wear, inflatable life
jackets whenever a helicopter is operating over water.
Pesawat terbang yang beroperasi di atas perairan diluar jangkauan jarak layang
dari daratan dan helikopter dioperasikan di atas perairan diluar jarak auto-
rotation dari daratan harus:
Paket untuk bertahan hidup harus di dalam kontainer yang diberi tanda yang
sesuai, dan kontainer itu terbuat dari bahan yang mampu bertahan dalam
kecelakaan pesawat, dan sesuai dengan lingkungan dimana pesawat
dioperasikan dan cukup memadai untuk bertahan hidup bagi seluruh personel
dalam pesawat minimum untuk dua hari.
Charter services for specialised role operations shall comply with the additional
or amended requirements specific to those operations as stated in Attachment
D.
Passengers other than personnel directly involved in the work activity shall not
be carried in aircraft conducting specialist services.
Survey udara untuk tujuan geophisik harus dilakukan sesuai dengan buku
manual keselamatan International Airborn Geophysical Safety Association
(IAGSA). Hanya anggota asosiasi IAGSA yang diperbolehkan melakukan
survey semacam ini.
Penumpang selain personel yang langsung terlibat dalam aktivitas kerja itu
harus tidak diperbolehkan ada di dalam pesawat yang sedang melaksanakan
peran khusus itu.
5. WORK METHOD AND CONDITION CONTROL / METODA KERJA DAN PENGENDALIAN KONDISI
Objectives
To outline the establishment of an Airport Management Manual contain all Airport Operations procedures.
To define the Standard Operating Procedures that must be included in the Airport Management Manual.
To ensure complete manifest are created for every flight leaving PT Inco’s Sorowako Airport.
To define and acknowledge the authority of the Aircrew for the safety of passengers and the aircraft.
To outline requirements for fuel handling and supply for aircraft operations.
Tujuan
Menjabarkan ditegakkannya Manual Manajemen Lapangan Terbang yang berisi semua Prosedur Operasi
Lapangan Terbang.
Menetapkan Prosedur Operasi Standar yang harus dimasukkan dalam buku Manual Manajemen Lapangan
Terbang.
Meyakinkan bahwa daftar penumpang (manifest) sudah dibuat untuk setiap penerbangan yang meninggalkan
Lapangan Terbang PT Inco Sorowako.
Menetapkan dan mengakui kewenangan Awak Udara atas keselamatan penumpang dan pesawat terbang.
Menjabarkan persyaratan untuk penanganan bahan bakar dan pasokannya bagi operasi pesawat terbang.
5.2 Weighing of Passengers, Baggage and Freight / Penimbangan General SOP Airport
Bagasi Penumpang dan Barang Muatan Manager GFS Management
The work method to ensure all passengers, baggage and freight is weighed for
all flights shall include:
Pilot Senior pesawat terbang harus memiliki wewenang penuh atas hal-hal yang
menyangkut:
5.5 Fuel Supply and Handling / Pasokan dan Penanganan Bahan Bakar Charter Service
Manager
The work method to ensure safety for Aviation Fuel Handling which shall include
the following requirements:
6. MAINTENANCE / PEMELIHARAAN
Objectives
To ensure all maintenance activities on aircraft and facilities is conducted to an international standard.
Tujuan
Meyakinkan bahwa semua aktivitas pemeliharaan terhadap pesawat terbang dan fasilitasnya dilaksanakan
sesuai dengan standar international.
Objectives
Tujuan
Menetapkan respon dan pengelolaan keadaan emergensi ketika terjadi insiden pesawat terbang.
Untuk meyakinkan bahwa rencana antisipasi respon terhadap keadaan darurat sudah ditetapkan dan dimatapkan
untuk operasi lapangan terbang.
Menetapkan persyaratan dipasangnya ELT (Emergency Locator Transmitter) pada setiap pesawat yang
dioperasikan di luar daerah fasilitas Lapangan Terbang PT Inco Sorowako.
7.1 Airport Emergency Plan / Rencana Antisipasi Emergensi Lapangan General Airport
Terbang Manager EHS Emergency
Plan
PT Inco ground facilities shall have an Airport Emergency Plan (AEP) which
details the response procedures for potential aviation related incidents at the Airport Fire
facility or involving aircraft operating from the facility. and Rescue
Manual
These procedures should include (but are not limited to):
Operational
1. Aircraft overdue. Response
Procedures
2. Aircraft missing.
3. Aircraft emergency landing.
4. Aircraft crash on land or water.
5. Fire fighting and rescue services.
6. Non aircraft fire associated with facilities.
Objectives
Tujuan
Audit harus dilakukan untuk menilai tingkat pematuhan terhadap standar ini
sesuai dengan jadwal audit yang sudah disetujui.
Objectives
To require all personnel to identify, report, correct and record airport operations equipment hazards.
Tujuan
Mensyaratkan kepada semua personel untuk mengenali, melaporkan dan mencatat bahaya-bahaya dari
peralatan yang dipergunakan untuk operasi lapangan terbang.
Helicopters
MTOW >5700 kg & <5700 kg Multi Single Engine
Multi Eng Eng
Pilot
Licenses ATPL (H) ATPL (H) CPL (H)
Lisensi
Type rating / contract type Current Current Rating for class
Jenis Rating / Jenis Kontrak
Current IR contract a/c (1) Command Command (2)
Kontrak Current IR a/c
CIR renewals – minimum 3 Renewals 3 Renewals (2)
Pembaharuan CIR - minumum
Experience not less than
Pengalaman tidak kurang dari
Total hours 3000 2500 1500
Jumlah jam terbang
Total hours command (3) 2500 1500 1500
Jumlah jam terbang sebagai
komandan
Total hours – multi engine >5700 kg 1500
Jumlah jam terbang –mesin ganda
>5700kg
Total command – multi engine (3) 500 500
Jumlah jam sebagai komandan –
mesin ganda
Total hours command – gas turbine or (3) 500 300 500
jet aircraft
Jumlah jam terbang sebagai
komandan – pesawat turbin gas / jet
Hours command contract type 100 100 100
Jam terbang jenis kontrak sebagai
komandan
Total hours last 90 days 50 (10 on type) 50 (10 on type) 50 (10 on type)
Jumlah jam terbang pada 90 hari
terakhir
15 - 19 85 69 16 43 63 57
20 - 39 84 69 16 42 63 57
40 - 59 83 68 16 42 62 56
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Total
Total Weight of Pax and Freight / Jumlah bobot Penumpang dan Barang Muatan
PT Inco Aircraft
Representative Captain;
Wakil PT Inco Kapten
Pesawat
Rationalised inconsistent descriptors for accountabilities. (eg. All Managers, All PTI
1.2 19/05/2006 General Managers and Relevant Managers were changed to PTI Managers to be
consistent descriptors in all standards) Note: No actual accountability was changed.