Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Rahmawati Naue

Nim : 821419043
Kelas : B-S1 Farmasi 2019
Tugas : Farmakologi Toksikologi I
1. Parasimpatik
Berikut contoh obat parasimpatik yang bersifat parasimpatolitik
No Contoh Obat Mekanisme Kerja Obat Dosis
1. Hyoscyamine Hyoscyamine bekerja dengan cara Dosis Dewasa biasa untuk
mengurangi produksi asam di Irritable Bowel Syndrome:
lambung, memperlambat gerakan Tablet immediate-relase: 0,125-
alami dari usus, dan relaksasi 0,25 mg oral atau sublingual
otot-otot di banyak organ setiap 4 jam atau sesuai
(misalnya, perut, usus, kandung kebutuhan. Jangan minum lebih
kemih, ginjal, kandung dari 12 tablet dalam 24 jam
empedu). Hyoscyamine juga
dapat mengurangi jumlah cairan
tubuh tertentu (misalnya, air liur,
keringat). Obat ini termasuk
dalam kelas obat yang dikenal
sebagai
anticholinergics/antispasmodics.

Hyoscyamine
- Indikasi: Hyoscyamine adalah obat untuk mengobati berbagai masalah perut/masalah usus
seperti kram dan sindrom iritasi usus besar. Obat ini juga digunakan untuk mengobati
kondisi lain seperti masalah untuk mengontrol kandung kemih dan masalah buang air besar
masalah tersebut, rasa nyeri kram perut yang disebabkan oleh batu ginjal dan batu empedu,
dan penyakit Parkinson. Selain itu, Hyoscyamine juga digunakan untuk mengurangi efek
samping dari obat tertentu (obat yang digunakan untuk mengobati myasthenia gravis) dan
insektisida.
- Kontraindikasi: Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat
makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau
tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Apabila
dikonsumsi dengan antasida, maka antasida akan menurunkan penyerapan hyoscyamine.
- Efek Samping: Pusing, Palpitasi, Takikardi, Ataksia, Urtikaria, Penekanan laktasi, Perut 
kembung, sembelit, Mulut kering, Impotensi, Keraguan berkemih, retensi urin, Kelemahan,
Penglihatan kabur, Peningkatan ketegangan mata, Midriasis, Reaksi alergi, Berkeringat
berkurang.
2. Simpatik
Berikut merupakan contoh obat simpatik yang bersifat simpatolitik/simpatomimetik tidak
langsung
No Contoh Obat Mekanisme Kerja Obat Dosis
1. Metamfetamin Meningkatkan jumlah zat kimia otak ADHD- Anak usia
(neurotransmiter) dopamin, serotonin, dan 6 tahun ke bawah:
norepinefrin. Peningkatan kadar ketiga disarankan untuk
neurotansmiter tersebut akan menyebabkan berkonsultasi
aktivitas otak dan sistem peredaran darah dengan dokter
mengalami peningkatan. terlebih dulu untuk
Metamfetamin adalah senyawa yang mempunyai ukuran dosis tepat.
efek simpatomimetik tak langsung dengan
aktivitas sentral maupun perifer. Strukturnya ADHD- Anak usia
sangat mirip dengan katekolamin endogen seperti 6 tahun ke atas: 5-
epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Efek alfa dan 10 mg per hari.
beta adrenergik disebabkan oleh keluarnya
neurotransmiter dari daerah presinap. Obesitas- Anak
Metampetamin juga mempunyai efek usia 12 tahun ke
menghalangi re-uptake dari katekolamin oleh atas: 5 mg per hari
neuron presinap dan menginhibisi aktivitas (sebelum makan).
monoamin aksidase, sehingga konsentrasi dari
neurotransmitter cenderung meningkat dalam
sinapsis. Mekanisme kerja metampetamin pada
susunan saraf pusat dipengaruhi oleh pelepasan
biogenik amine yaitu dopamin, norepinefrin dan
serotonis atau ketiganya dari tempat penyimpanan
pada presinap yang terletak pada akhiran saraf.
Efek yang dihasilkan dapat melibatkan
neurotransmitter atau sistim monoamine oxidase
MAO pada ujung presinaps saraf.

Metamfetamin
- Indikasi : obat stimulan sistem saraf pusat yang bisa digunakan untuk mengobati
gangguan hiperaktif (ADHD) pada anak-anak, yang ditandai dengan gejala perilaku
hiperaktif dan impulsif, mudah terganggu, serta sulit berkonsentrasi.
- Kontraindikasi : Meningkatkan tekanan darah, jika dikonsumsi bersama dengan obat
penghambat beta atau golongan penghambat enzim monoamin oksidase (MAOIs).
Meningkatkan resiko gangguan jantung dan pembuluh darah, jika dikonsumsi bersama
dengan obat antidepresan triksiklik. Menghambat efek stimulan dari metamfetamin jika
dikonsumsi bersama dnengan chlorpromazine atau haloperidol.
- Efek samping : Mild / Efek Ringan  adalah Mual, muntah, diare, tremors, peningkatan
efleks, dilatasi pupil, berkeringat, insomnia. Moderate / Efek Sedang adalah Hiperaktivitas,
pusing, takikardi, hipotensi, hipertensi, sulit bernapas, dehidrasi. Severe/efek parah adalah
koma, seizures, gagal ginjal, paranoid, kardiomiopati, hiperpireksia, kelainan pendarahan.

Anda mungkin juga menyukai