Kelas : 64.3B.07
RISIKO OPERASIONAL
Pada akhir November 2001, seorang karyawan UBS Warburg, bank dari Swiss, melakukan kesalahan
dalam perdagangan saham di Tokyo. Trader tersebut menjual saham Dentsu sebanyak 610.000 lembar
dengan harga 16 yen perlembar saham, seharusnya dia menjual 16 lembar saham Dentsu dengan harga
610.000 yen. Dia menjual terlalu murah. Akibatnya, UBS Warburg mengalami kerugian sebesar AS$50
juta.
Masalah operasional tersebut mencakup misal, memasang peralatan, menyusun sistem gaji, mengawasi
karyawan, mengawasi kegiatan produksi, dsb. Tetapi karakteristik risiko operasional belum dipelajari
semaju risiko lainnya, sehingga pengukuran risiko operasional juga belum sebaik atau semaju risiko
lainnya.
Basel II (lembaga yang mengatur perbankan internasional) mendefinisikan risiko operasional sebagai
risiko yang timbul karena kegagalan dari proses internal, manusia, sistem, atau dari kejadian eksternal.
Risiko kegagalan proses internal merupakan risiko yang berkaitan dengan kegagalan proses atau
prosedur internal organisasi.
•Risiko yang diakibatkan kurang lengkapnya dokumentasi, atau dokumentasi yang salah
•Kesalahan transaksi
•Pengawasan yang kurang memadai
•Pelaporan yang kurang memadai sehingga kepatuhan terhadap peraturan internal dan eksternal tidak
terpenuhi.
o Kecelakaan kerja, dimana risiko ini timbul karena human error yang disebabkan oleh kelalaian
ataupun faktor lain seperti kelelahan dan kurang nya konsentrasi
o Terlalu bergantung pada karyawan tertentu, faktor ini timbul karena tidak ada nya penyerahan
pertanggung jawaban atau suatu pekerjaan tertentu kepada orang lain. Yang menimbulkan
masalah apabila karyawan yang selalu diandalkan tidak ada. Tidak ada yang mem backup/meng
handle pekerjaan tersebut
o Kurang nya integritas dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga faktor ini
dapat merugikan perusahaan secara moril dan materiil
Karena ada nya faktor faktor ini maka perusahaan harus menseleksi dengan baik karyawan yang akan di
hire, harus mempunyai kualifikasi, pengalaman, maupun integritas yang baik
RISIKO SISTEM
Beberapa risiko yang muncul yang berdampak pada sistem adalah :
o Kerusakan data, dimana risiko yang muncul yang mengakibatkan data yang terinput atau yang
didapatkan salah dan dapat merugikan perusahaan
o Kesalahan pemrograman, hal yang dapat merugikan perusahaan lain nya adalah kesalahan
pemrograman yang dapat mengakibatkan fatal error dan mengakibatkan ketidak selarasan
program
o Sistem Keamanan yang buruk, hal ini dapat menyebabkan kerugian yang fatal pada perusahaan
yang diakibatkan oleh hacker, pencurian data data perusahaan yang bisa merugikan perusahaan
itu sendiri
o Menggunakan teknologi yang belum teruji, mencoba hal baru memang baik untuk inovasi dalam
sebuah perusahaan tapi hal itu juga dapat menjadi sebuah boomerang untuk perusahaan itu
sendiri, teknologi yang belum teruji tidak akan menghasilkan hasil yang optimal juga.
o Terlalu mengandalakan model tertentu, sebuah perusahaan yang baik harus mempunyai backup
an cara atau sebuah plan lain, jika satu cara tidak dapat menghasilkan hasil yang optimal maka
perusahaan tersebut dapat menggati ke plan berikutnya
Bagan 1. Matriks Severity dan Frekuensi untuk Risiko Gagal Bayar dan Kesalahan Pemrosesan
C Debitur besar
A
Kesalahan pemrosesan
B Rate Risk
Frequency
Bagan diatas menunjukan matriks dengan dimensi frekuensi disumbu horisontal dan Severity disumbu
vertical.
penentuan tinggi rendah Severity atau Frekuensi bisa dilakukan melalui berbagai cara, contohnya,
severity atau frekuensi yang lebih besar dibandingkan median atau rata-rata dari risiko yang ada (dalam
daftar) dikelompokan ke dalam severity atau frekuensi yang tinggi, dan sebaliknya. Penentuaan tinggi
rendah tersebut bisa dilakukan melalui perhitungan angka absolut atau bisa melalui surve terhadap
manajer-manajer perusahaan.
Risk Map
Quadrant II Quadrant I
(Detect and Monitor) (prevent At Source)
tinggi
Wilayah
1
Wilayah
2
severity
Wilayah
3
Wilayah
4
rendah
Rendah Tinggi
Frekuensi
- Dari Tabel Diatas menunjukkan bahwa nilai kerugian Yang diharapkan adalah 12.6 Juta
Dengan Cara ( Frekuensi ) x ( Severity ) = 5,25 x 2,4 juta = Rp 12,6 juta
- Dalam beberapa situasi kita ingin tahu lebih banyak informasi. Misalkan, kita ingin tahu
distribusinya,pemakain asuransinya,nilai kerugian yang di harapkan. Jadi kita bisa menggunakan
simulasi untuk menjawab pertanyaa tersebut
- Bagan 4. Kurvanormal
95%
5%
PENDEKATAN SIMULASI
- Kerugian yang diharapkan adalah hasil perkalian antara frekuensi dengan severity
Setelah mengevaluasi frekuensi muncul kejadian yang merugikan, kesimpulannya adalah
distribusi possion bisa menjelaskan munculnya frekuensi merugikan, dengan nilai yang di
harapkan 5 kali terjadinya peristiwa tersebut setiap bulannya.
- Risiko operasional dan risiko lainnya berubah dari waktu ke waktu. Contoh jaman dulu,
pencatatan transakasi dilakukan secara manual.
- Cara manual semacam itu sekarang sudah banyak diganti dengan pencatatan terkomputerisasi.
Pencatatan itu akan menghilangkan kesalahan pencatatan karena kecapaian, karena system
computer tidak akan mengalami kelelahan.
Beberapa factor yang bisa menyebabkan perubahan karakterisitik semacam itu adalah :
- Globalisasi
- Otomatisasi
- Terlalu mengandalkan teknologi
- Outsourcing
- Perubahan budaya masyarakat
- Evaluasi diri ( self assessment ) dilakukan oleh anggota organisasi untuk melihat seberapa besar
risiko operasinal yang dihadapi oleh organisasi