Anda di halaman 1dari 33

Diabetes mellitus

Oleh: Ismiyati,M.Sc,Apt

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 1


Pada kelenjar pankreas terdapat sel-sel yg disebut islet
langerhans, terdiri dari:
sel α: menghasil hormon glukagon;
sel β:menghasilkan hormon insulin

GLUKAGON:
Efeknya menaikkan kadar glukosa darah. Bila kadar
glukosa darah menurun(hipoglikemia) maka sel-sel
islet langerhans akan menstimulasi pembentukan
glukagon. Glukagon mengakibatkan glikogen(dihati)
diubah menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik.

Efek glukagon: berlawanan dg efek insulin, mempercepat


perombakan lemak, memperkuat kontraksi jantung.

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 2


Hormon insulin
Protein of 21 amino acid A chain and
30 amino acid B chain, Disulfide
linkages

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 3


Organ: kelenjar pankreas
– Alpha cells secrete glucagon-
elevates blood glucose
concentrations

– Beta cells secrete insulin-


reduces blood glucose
concentrations

– Delta cells secrete somatostatin- slows the


rate of food absorption and digestive
enzyme secretion

– F cells/PP cells secrete pancreatic


polypeptide

• Close interrelation among various cell types


allow regulation of secretion of some
hormones by other hormones: insulin inhibits
glucagon secretion, somatostatin inhibits ins

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 4


Insulin dihasilkan oleh sel β
langerhans. Efek fisiologis insulin :
Efek hipoglikemia: yaitu menurunkan glukosa darah, dg
cara mengubah glukosa darah menjadi glikogen dlm
liver & otot.
Efek anabolik:yaitu menstimulasi pembentukan protein
dari glukosa.
Menghambat lipolisis

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 5


Efek insulin pada berbagai jaringan(1)
 A.Jaringan Adiposa
1. Meningkatkan masuknya glukosa
2. Meningkatkan sintesis asam lemak
3. Meningkatkan sintesis gliserol fosfat
4. Meningkatkan penyimpanan trigliserida
5. Meningkatkan lipoprotein lipase
6. Menghambat lipase peka-hormon
7. Meningkatkan ambilan K+

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 6


Efek insulin pada berbagai jaringan(2)
 B. Jaringan Otot
1. Meningkatkan masuknya glukosa
2. Meningkatkan sintesis glikogen
3. Meningkatkan ambilan asam amino
4. Meningkatkan sintesis protein di ribosom
5. Meningkatkan ambilan keton
6. Meningkatkan ambilan K
7. Menurunkan katabolisme protein
8. Menurunkan pelepasan asam-asam amino
glukoneogenetik

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 7


Efek insulin pada berbagai jaringan(3)
 C. Pada hati
1. Menurunkan ketogenesis
2. Meningkatkan sintesis protein
3. Meningkatkan sintesis lipid
4. Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan
glukoneogenesis & peningkatan sintesis glikogen

 D. Umum
1. Meningkatkan pertumbuhan sel

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 8


RESULT

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 9


http://www.mhhe.com/biosci/ap/dynamichuman2/content/gifs/0231.gif
KLASIFIKASI Diabetes Mellitus

1. DM tipe 1=IDDM= insulin Dependent Diabetes


Mellitus. Adalah DM yg perlu penambahan insulin
mutlak. Krn telah tjadi kerusakan sel β, shg tjadi
defisiensi insulin.
2. DM tipe 2=NIDDM=Non Insulin Dependent
diabetes Mellitus. Terjadi terutama krn resistensi
insulin(& defisiensi juga)
3. DM tipe lain
4. DM Gestasional: DM pd masa kehamilan
5. Pra diabetes:
17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 10
Kadar glukosa
Glukosa plasma Glukosa plasma
puasa post prandial
Normal <100 mg/dl <140 mg/dl
Pradiabetes IFG 100 – 125 mg/dl -
Pradiabetes IGT - 140 – 199 mg/dl
Diabetes >120 mg/dl >=200 mg/dl

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 11


perbedaan
DM tipe 1= IDDM DM tipe 2 = NIDDM
 Muncul pd masa kanak2,  Muncul pd usia tua biasanya
remaja, dewasa < 40th > 40 th.
 Kadar insulin dlm darah  Kadar insulin: cukup/normal
rendah  Berat badan: gemuk/normal.
 Berat badan : kurus; populasi Populasi lebih sering.
jarang.
 Pengelolaan: diet, olah raga,
 Pengelolaan: insulin, diet,
olah raga obat antidiabetik oral.
 Terjadi krn kerusakan sel β  Terjadi krn multifaktor :
oleh reaksi autoimun genetik, lingkungan. Karena
sehingga sekresi glukagon resptor insulin tidak mampu
oleh sel α tidak normal. Yi memberi respon terhadap
pd kondisi hiperglikemia insulin secara normal.
glukagon msh diproduksi
 Mudah tjd ketoasidosis
17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 12
DM Gestasional
 DM yg muncul pd masa gestasi(kehamilan)
 Biasanya bersifat sementara.
 Terjadi pd 4-5% wanita hamil, terdeteksi pd trimester
II.
 Dapat pulih sendiri beberapa saat setelah melahirkan.
 Memperburuk kondisi janin karena:
a) Malformasi kongenital
b) Peningkatan bobot bayi ketika lahir
c) Resiko mortalitas perinatal

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 13


FAKTOR RESIKO
1. Orang yg mempunyai 1/lebih faktor resiko harus
waspada thd kemungkinan dirinya mengidap DM.
Beberapa faktor resiko untuk DM:
2. Riwayat: ada penderita DM dlm keluarga, DM
gestasional. kista ovarium
3. Obesitas: >120 % berat ideal
4. Umur: 20-59 th:8,7%; >65%: 18%
5. Hipertensi: > 140/90 mmHg
6. Hiperlipidemia: kadar HDL rendah<35 mg/dl. Kadar
lipid darah tinggi >250 mg/dl
7. Faktor lain: kurang olah raga, pola makan kurang
serat.

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 14


Insulin Glukosa

Reseptor
insulin

Sintesa GLUT 4
mRNA
PPARg + RXR

PPRE Transkripsi
promoter Coding reg
resistensi insulin
Insulin Glukosa

Translokasi
Reseptor
insulin
X

X Sintesa GLUT 4
PPARg X RXR mRNA

PPRE Transkripsi
promoter Coding reg
Yg sering terjadi & harus
diwaspadai pd penderita DM

Hiperglikemia
Hipoglikemia
Komplikasi makrovaskular
komplikasi mikrovaskular

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 17


Hipoglikemia
 Beban lemas
 Pusing,
 Gemetar, lapar  Kepala terasa ringan
 Mengantuk  Denyut jantung
 Keringat dingin: bertambah.
terutama berlebihan  Pandangan gelap
 Gugup bingung  Berkunang-kunang
 Pingsan

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 18


Hipoglikemia sering terjadi pd DM tipe 2.
hipoglikemia disebabkan oleh:

 Lupa/sengaja tdk sarapan/ terlalu sedikit


 Olah raga terlalu berat
 Mengkonsumsi obat antidiabetik oral berlebihan
 Mengkonsumsi alkohol
 Stress
 Mengkonsumsi obat lain yang berpotensi
hipoglikemik
 Dosis insulin berlebihan
 Saat pemberian tidak tepat
 Gangguan fungsi adrenal & hipofisis

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 19


Komplikasi makrovaskuler
 Penyakit jantung koroner
 Penyakit pembuluh darah otak
 Penyakit pembuluh darah perifer
Komplikasi tersebut sering terjadi pd DM tipe 2,
biasanya penderita juga mengalami penyakit
hipertensi,dislipidemia(kolesterol,lipid), kegemukan

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 20


Komplikasi mikrovaskuler
Terjadi karena pembuluh2 darah kecil menjadi lemah &
rapuh. Hal ini terjadi komplikasi berupa:
 Retinopati
 Nefropati
 Neuropati

Komplikasi tersebut dipengaruhi juga oleh faktor genetik.


DM tipe 1, gangguan mikrovaskuler lebih sering terjadi.
Disfungsi ereksi bisa terjadi karena gangguan pembuluh
darah perifer & komplikasi mikrovaskuler.

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 21


hiperglikemia
Adalah kondisi tubuh dg kenaikan kadar glukosa darah
melonjak secara tiba-tiba.
Tanda-tanda:
 poliuria
 Polidipsia
 Polifagia
 Kelelahan yang sangat(fatique)
 Pandangan kabur

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 22


Bila kondisi hiperglikemia berlangsung lama dapat
berakibat ketoasidosis diabetik
Asidosis adalah gangguan keseimbangan pH dlm tubuh yg
ditandai dg akumulasi asam didlm darah’
Ketoasidosis: asidosis yg disebabkan oleh pemecahan
lemak yg berlebihan. Menyebabkan akumulasi asam
lemak & senyawa keton. Gejala yg terlihat antara lain:
 Mulut berbau (khas),
 kecepatan bernafas lebih cepat dari normal,
 bila parah akan hilang kesadaran, koma, meninggal.
Hiperglikemia dpt dicegah dg mengontrol kadar glukosa
darah

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 23


PENATALAKSANAAN DM
Tujuannya menjaga kadar glukosa dalam kisaran
normal, meminimalkan komplikasi.
Cara penatalaksanaan:
1. Terapi tanpa obat
2. Terapi obat

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 24


Penatalaksanaan DM: terapi tanpa
obat
Pengaturan diet: karbohidrat:60-70g, protein:10-15g,
lemakn20-25g.serat min 25 g/hari. Disesuaikan dg
status gizi, umur, stress, aktivitas fisik. Penurunan
berat badan dpt mengurangi resistensi insulin,
memperbaiki respon sel β terhadap stimulasi glukosa.
Olah raga: 30-40 menit,pendinginan 5-10%, pemanasan
5-10 %
Tidak merokok
Tidak stess
Cara mensikapi
17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 25
kondisi awal DM
 Sekresi insulin gagal mengkompensasi
resistensi insulin. Bila tidak ditangani dg
baik dpt tjd kerusukan sel-selβ
 Jadi DM merpk penyakti yang progesif.
Sehingga penderita harus diterapi.

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 26


TERAPI DM DENGAN OBAT
Terutama digunakan u penatalaksanaan DM tipe 2, bila
penatalaksanaan terapi tanpa obat tidak memadahi:
Penggolongan obat anti diabetik oral

Sulfonilurea & Biguanida &


Inhibitor
glinida tiazolidinedion
glukosidase

Menaikkan
sensitivitas Inhibitor katabolik
Meningkatkan karbohidrat.
sekresi insulin insulin, shgg
manfaat insulin Menghambat
lebih efektif absorpsi glukosa
17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 27
Golongan sulfonilurea
Merupakan obat pilihan(drug of choice) pd penderita
DM:
 dewasa & baru(belum kronis)
 Berat badan normal
 Belum pernah mengalami ketoasidosis
Jangan diberikan pada: gangguan fungsi hati,
ketoasidosis, gangguan ginjal, tiroid.
Peringatan: hati-hati pd pasien tua, hamil, laktasi,
porfiria,cenderung menaikkan berat badan.

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 28


Yang termasuk obat golongan sulfunilurea
Glibenklamid Efek hipoglikemik poten;
Daonil.euglukon, dimetabolisme dihepar. Dosis
glimel,libronil, semieuglukon tunggal efektif. Ekskresi ginjal
25%
Glipizid Masa kerja lebih lama drpd
Glukotrol, minidiab glibenklamid. Menekan produksi
glukosa dari hepar. Meningkatkan
jumlah reseptor insulin.

Glikazid Efek hipoglikemia ringan. Efek


Diamicron, glidabet,glumeco, antiagregasi trombosit poten.
linodiab Dapat terjadi gangguan fungsi
hati/ginjal
Glimepirida Onset cepat, durasi lama. Aman
Amaryl terhadap efek hipoglikemia
Glikuidon Efek hipoglikemia sedang. Jarang
glurenorm terjadi serangan hipoglikemia
17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 29
GOLONGAN BIGUANIDA
Bekerja langsung pada hepar, menurunkan produksi
glukosa. Tidak merangsang sekresi insulin. Tidak
mengakibatkan hipoglikemia.
Contoh: metformin: diabex, glucotika, glumin,
glucophage
Jangan diberikan pada gangguan fungsi ginjal, hepar,
jantung kongesti, wanita hamil.

GOLONGAN TIAZOLIDINEDION
Bekerja meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin.
Tidak boleh diberikan pada pasien gagal jantung &
gangguan hati.
Contoh: Actos

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 30


GOLONGAN INHIBITOR α
GLUKOSIDASE
Bekerja menghambat enzim α glukosidase pada
dinding usus halus(yg berfungsi menghidrolisis
oligosakarida) sehingga absorpsi glukosa terhambat.
Contoh
Acorbase= glucobay

17/04/2020 FARMAKOLOGI POLTEKKES BSI YOGYAKARTA 31


Beberapa obat
Carbohydrate hipoglikemik oral
DIGESTIVE ENZYMES

Glucose

Acarbose I

Sulfonylureas Insulin
Meglitanides (I)

I
Metformin
Efek Sinergistik Kombinasi Metformin dan
Glibenklamid

Insulin Type 2 -cell


Resistance Diabetes Dysfunction

Metformin

Glibenclamide

Dysmetabolic
Hyperglycaemia
Syndrome

Macrovascular Microvascular
Complications Complications

Anda mungkin juga menyukai