MUQODDIMAH
Abstrak
Istilah eksepsi diatur dalam pasal 156 KUHAP, yang bertujuan untuk mengoreksi tata urutan
penyusunan sebuah dakwaan yang tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap dengan implikasi
yuridis berupa batalnya sebuah dakwaan sebagaimana yang dimaksud Pasal 143 ayat (3)
KUHAP dan sekaligus membahas berwenang atau tidak berwenangnya suatu Pengadilan
mengadili suatu kasus, diterima atau tidak diterimanya sebuah dakwaaan dan apakah perkara
yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum telah memenuhi persyaratan sebagai kasus pidana
atau bukan. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif untuk memperoleh data
skunder, dengan menggunakan pendekatan empiris, untuk memperoleh data primer melalui
penelitian lapangan, kemudian dianalisis secara kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif
untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang dibahas. Pembahasan bahwa
penuntut umum dalam membuat surat dakwaan masih cenderung tidak menguraikan secara
cermat, jelas dan lengkap tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa secara utuh dan
menyeluruh sehingga mengakibatkan surat dakwaan menjadi kabur (obscur libel) hali ini dapat
merugikan terdakwa dalam membela dirinya dihadapan persidangan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Eksistensi Ekspsi terhadap Surat Dakwaan Batal Demi Hukum dalam
perkara Pengerusakan diPengadilan Negeri Padangsidempuan baru satu yang dikabulkan
Majelis Hakim karena Hakim masih cenderung berpihak kepada Penuntut Umum dari pada
melindungi Hak-Hak terdakwa. Kesimpulan diharapkan kepada aparat penegak Hukum
khususnya Hakim, Jaksa Penuntut Umum, Penyidik harus mampu melaksakan tugas, fungsi
dan wewenangnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka
melindungi hak-hak terdakwa dari surat dakwaan yang tidak cermat, jelas, dan lengkap
sehingga mengakibatkan surat dakwaan batal demi hukum.
Kata Kunci : Eksepsi, Surat Dakwaan Batal Demi Hukum dan Pengerusakan
MUQODDIMAH
dakwaan batal demi hukum, karena mengambil keputusan. (Hamrat Hamid dan
didalam prakteknya menjadikan upaya Husein,1997 : 171).
hukum eksepsi seakan-akan suatu yang Bahwa sesuai dengan ketentuan
tidak jelas bagaimana keampuhannya di Pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut, yang
dalam sistim peradilan pidana. dapat diajukan sebagai alasan keberatan /
Menurut M. Yahya Harahap eksepsi adalah :
mengatakan : Eksepsi dengan alasan 1. Pengadilan tidak berwenang memeriksa
dakwaan batal demi hukum adalah berupa perkaranya
keberatan terhadap surat dakwaan yang 2. Dakwaan tidak dapat diterima
tidak jelas dan tidak lengkap memuat 3. Dakwaan batal.
elemen atau unsur-unsur tindak pidana
yang didakwakan, atau surat dakwaan tidak Rumusan Masalah
merinci secara jelas bagaimana tindak Permasalahan dalam penelitian ini
pidana dilakukan terdakwa atau surat sebagai berikut :
dakwaan tidak mencantumkan secara jelas 1. Apa sajakah alasan-alasan eksepsi
waktu dan tempat tindak pidana dilakukan, yang dapat diajukan terhadap surat
sehinnga mengakibatkan surat dakwaan dakwaan batal demi hukum ?
tisdak jelas dan kabur (obscurr libel), oleh 2. Bagaimanakah eksistensi eksepsi
karena itu surat dakwaan harus dinyatakan terhadap surat dakwaan batal demi
batal demi hukum (2000 : 123). hukum dalam perkara pengerusakan
Sebagai contoh konkrit surat dakwaan (Studi Kasus di Pengadilan Negeri
batal demi hukum adalah surat dakwaan Padangsidempuan perkara no
yang mencampuradukkan elemen atau 470/pid.B/2015/PN.Psp) ?
unsur penipuan dengan penggelapan,
padahal perbedaannya sangat esensial Tujuan Penelitian
yaitu penipuan adalah adanya rangkaian Bahwa dalam melakukan penelitian
perkataan-perkataan bohong seolah-olah terhadap eksistensi eksepsi terhadap surat
benar, sedangkan penggelapan yaitu dakwaan batal demi hukum, yang menjadi
barang itu ada padanya bukan hasil tujuan penulis adalah sebagai berikut:
kejahatan, karena jaksa penuntut umum 1. Untuk mengetahui alasan-alasan
mencampur adaukkan unsur yang satu eksepsi yang dapat diajukan terhadap
dengan yang lain, mengakibatkan surat surat dakwaan batal demi hukum
dakwaan menjadi tidak jelas dan kabur, 2. Untuk mengetahui eksistensi eksepsi
sehinnga terdakwa tidak mengerti tindak terhadap surat dakwaan batal demi
pidana yang didakwakan kepadanya, hukum dalam perkara pengerusakan
penggelapan atau penipuan. Oleh (Studi Kasus di Pengadilan Negeri
karenanya, surat dakwaan yang seperti itu Padangsidempuan)
harus dibatalkan.
Bahwa didalam ketentuan hukum Kerangka Tiori
acara pidana masalah “eksepsi” ini diatur
Selanjutnya dalam rangka
pada ketentuan Pasal 156 ayat (1) Kitab
menerapkan upaya hukum eksepsi yang
Undang-Undang Hukum Acara Pidana
merupakan istilah tehnik yuridis dalam
(Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981)
ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP, yang
yang berbunyi bahwa :
menyatakan : “Didalam prakteknya dikenal
Dalam hal terdakwa atau penasehat
istilah “tangkisan“ atau “eksepsi” yang
hukum mengajukan keberatan bahwa
berasal dari bahasa Belanda “Exceptio”
pengadilan tidak berwenang mengadili
atau dalam bahasa Inggris istilah “Exeption”
perkaranya atau dakwaan tidak dapat
dan atau bahasa latin disebut “Exeptio”.
diterima atau surat dakwaan harus
Bahwa dalam system common law
dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
terdapat istilah hukum (legal term) yang
kepada penuntut umum untuk menyatakan
saling dapat diperlukan antara satu dengan
pendapatnya, Hakim mempertimbangkan
yang lain, seperti : exeption atau plead atau
keberatan tersebut untuk selanjutnya
objection, merupakan action atau upaya
MUQODDIMAH
MUQODDIMAH
MUQODDIMAH
MUQODDIMAH