Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aisya Sabrina

NIM : 2008109010003
Prodi : Farmasi

MKU BAHASA INDONESIA


UJIAN FINAL GANJIL 2020/2021

I. Konstruksi yang terdaftar berikut ini merupakan konstruksi kalimat salah. Kemukakan
alasan secara teoretis tentang kesalahan tersebut, dan tulis kembali alternatif
pembetulannya!
1) Menyukai bahan bacaan, membiasakan membaca, berminat baca, pintar, dan
berkarya tulis adalah merupakan tahapan proses literasi yang ideal.
Jawab :
Penggunaan kata yang bermakna sama yaitu pada kata adalah dan merupakan. Selain
itu susunan kalimatnya juga salah karena didahului dari perincian suatu tahapan,
harusnya buat tahapannya apa kemudian baru dirincikan. Dikarenakan kalimat ini
merupakan perincian dari suatu tahapan jadi untuk mengungkapkan perinciannya
harus menggunakan kata yaitu jadi kata adalah dan merupakan dihapuskan.
Alternatif pembenaran:
Tahapan proses literasi yang ideal yaitu menyukai bahan bacaan, membiasakan
membaca, berminat baca, pintar, dan berkarya tulis.
2) Saya menyarankan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) wajib menjadi
salah satu syarat memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi di Indonesia.
Jawab :
Kata wajib dihilangkan karena menjadi salah satu syarat sudah tersirat kata wajib
didalamnya.
Alternatif pembenaran :
Saya menyarankan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) menjadi salah
satu syarat memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi di Indonesia.
3) Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak
mudah.
Jawab :
Kalimatnya menjadi rancu karena unsur subjeknya tidak jelas. Apakah saya atau
bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak mudah. Jika saya
sebagai subjek, maka verba predikatnya salah. Verba harusnya berbentuk aktif yang
diawali dengan imbuhan meng- karena subjek kalimat adalah berperan sebagai
pelaku. Kalimat tersebut juga bisa bersubjek bahwa berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar itu tidak mudah. Jika unsur itu merupakan subjek, bentuk predikat
kalimat itu tidak benar. Karena subjek adalah sasaran (bukan pelaku), predikat
kalimat itu seharusnya berbentuk pasif.
Alternatif pembenaran :
Sudah saya katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak
mudah.
4) Banyak buku kami telah baca, tetapi kami tidak temukan petunjuk pengunaan
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Jawab :
Pada kalimat tersebut pada banyak buku kami telah baca susnan katanya tidak tepat
harusnya diubah menjadi buku kami telah banyak dibaca karena setelah kata telah
berarti harus menggunakan preposisi di agar maknya pas yaitu telah dilakukan, jika
hanya menjadi telah baca maka menjadi rancu. Kemudian pada kata temukan
harusnya diubah menjadi menemukan karena kata temukan adalah kata perintah
yang mana tidak sesuai jika kata temukan diletakkan pada kalimat tersebut.
Alternatif pembenaran :
Buku kami telah banyak dibaca, tetapi kami tidak menemukan petunjuk
penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
5) Dalam seminar sehari itu membicarakan masalah HAM.
Jawab :
Jika kata dalam dihilangkan itu tidak berpengaruh apa-apa pada kalimat jadi
dihiangan karena pemborosan kata dan pada kata sehari dibuah menjadi hari, karena
yang ingin dimaksud dalam kalimat tersebut adalah waktu seminar tersebut
diadakan bukan berapa kali seminar itu diadakan.
Alternatif pembenaran :
Seminar hari itu membicarakan masalah HAM.
6) Dari hasil penelitian laboratorium membuktikan bahwa serum ini tidak berbahaya.
Jawab :
Preposisi dari dihilangkan karena pemborosan kata.
Alternatif pembenaran :
Hasil penelitian laboratorium membuktikan bahwa serum ini tidak berbahaya.
7) Menurut Keraf (1993:41) mengatakan bahwa syarat pembentukan paragraf adalah
kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
Jawab :
Pada kalimat terdapat dua unsur predikat yakni menurut dan mengatakan,
sedangkan suatu kalimat tidak boleh memiliki dua predikat jika hanya mempunyai
satu subjek.
Alternatif pembenaran :
Menurut Keraf (1993:41) bahwa syarat pembentukan paragraf adalah kesatuan,
kepaduan, dan kelengkapan.
8) Bila terlalu banyak berkata-kata maka dikhawatirkan banyak pula terselip dusta.
Jawab :
Terdapat dua anak kalimat dan diksi yang tidak tepat.
Alternatif pembenaran :
Jika terlalu banyak berbicara, dikhawatirkan banyak pula terselip dusta.
9) Sudah saya katakan berulang-ulang kepada mereka bahwa kalimat yang benar itu
sekurang-kurangnya harus memiliki subjek dan predikat. Tetapi, mereka tetap tidak
menyadarinya
Jawab :
Terjadi kesalah pada peletakan tanda baca titik dan koma serta pada kata berulang-
ulang bisa diubah dengan kata berulang kali.
Alternatif pembenaran :
Sudah saya katakan berulang kali kepada mereka bahwa kalimat yang benar itu
sekurang-kurangnya harus memiliki subjek dan predikat, tetapi mereka tetap tidak
menyadarinya
10) Para pedagang masih terus mendirikan kios-kios liar di lahan-lahan pingir jalan
milik negara. Padahal pemerintah kota sudah berulang kali melarangnya.
Jawab :
Terdapat kesalahan pada peletakan tanda baca titik dan koma serta penggunaan kata
yang bermakna sama yaitu kata “masih” dan “terus” dan juga pengulangan kata
pada kata kios dan jalan.
Alternatif pembenaran :
Para pedagang terus mendirikan kios liar di lahan pinggir jalan milik negara,
padahal pemerintah kota sudah berulang kali melarangnya.
11) Jika terlalu kaku dalam menggunakan bahasa tulis, maka kita akan ditinggalkan
pembaca.
Jawab :
Terdapat dua konjungsi yaitu “jika” dan “maka”
Alternatif pembenaran :
Jika terlalu kaku dalam menggunakan Bahasa tulis, kita akan ditinggalkan pembaca.
12) Generasi muda adalah merupakan generasi penerus perjuangan bangsa.
Jawab :
Terdapat kata yang bermakna sama yaitu kata “adalah” dan “merupakan”
Alternatif pembenaran :
Generasi muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa.
13) Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia kita demi untuk
masa depan bangsa kita.
Jawab :
Terdapat pemborosan kata yaitu kata “demi” dan “untuk” yang bermakna sama.
Alternatif pembenaran :
Mulai sekarang marilah kita tingkatkan mutu sumber daya manusia kita demi masa
depan bangsa kita.
14) Jenis-jenis logam, misalnya, emas, perak, tembaga, dan sebagainya dapat dijadikan
perhiasan.
Jawab :
Terdapat kesalah tanda baca koma setelah kata misalnya dan tembaga harusnya
dihilangkan.
Alternatif pembenaran:
Jenis-jenis logam misalnya emas, perak, tembaga dan sebagainya dapat dijadikan
perhiasan.
15) Dia termasuk korban terparah dalam musibah itu.
Jawab :
Terdapat kesalahan pada pemilihan kata “termasuk” karena kata “terparah” sudah
menunjukkan satu orang.
Alternatif pembenaran :
Dia korban terparah dalam musibah itu.
16) Syarat utama untuk memperoleh ilmu yaitu patuh dan sabar atas segala instruksi
guru.
Jawab :
Seharusnya sebelum kata yaitu diletakkan tanda baca koma.
Alternatif pembenaran :
Syarat utama untuk memperoleh ilmu, yaitu patuh dan sabar atas segala instruksi
guru.
17) Tulisan yang berkwalitas, antara lain, didasari atas ide yang brillian, topik yang
faktuil, data yang kuat, dan rujukan yang bernas.
Jawab :
Kesalahan pada penulisan kata serapan “berkwalitas”, “brillian” dan “faktuil”.
Selain itu juga terjadi kesalahan penulisan pada kata bernas yang harusnya benar.
Alternatif pembenaran :
Tulisan yang berkualitas, antara lain, didasari atas ide yang brilian, topik yang
faktual, data yang kuat, dan rujukan yang benar.
18) Selain itu, pengungkapannya mesti menggunakan bahasa yang baik dan benar, yaitu
bahasa yang sesuai konteks dan kaedah.
Jawab :
Kata kaedah merupakan bentuk tidak baku.
Selain itu, pengungkapannya mesti menggunakan Bahasa yang baik dan benar,
yaitu bahasa yang sesuai konteks dan kaidah.
19) Allah memberikan penghargaan yang luar biasa bagi orang-orang yang gemar
berliterasi Al-Quran, seperti belajar membacanya (tafakkur), membaca-bacanya
(tadarrus/mudarrasah) mengkajinya (tadabbur), dan mengamalkannya.
Jawab :
Pemilihan kata yang tidak tepat dan penulisan unsur serapan dari bahasa arab.
Alternatif pembenaran :
Allah memberikan pahala yang luar biasa bagi orang-orang yang gemar berliterasi
Al-Quran, seperti belajar membacanya (tafakur), membaca-bacanya
(tadarus/mudarasah) mengkajinya (tadabur), dan mengamalkannya.
20) Walaupun perjanjian gencatan senjata sudah ditandatangani, saling tembak-
menembak antara kedua belah pihak sulit dihindari.
Jawab :
Kata tembak-menembak sudah bermakna saling menembak.
Alternatif pembetulan :
Walaupun perjanjian gencatan senjata sudah ditandatangani, saling tembak antara
kedua belah pihak sulit dihindari.
II. Buatlah sebuah karagan singkat (minimal 5 paragraf, tiap paragraf minimal 5 kalimat)
dengan memilih salah satu dari topik berikut.
a. Kendala belajar secara daring.
b. Menyikapi Wabah Covic 19.
c. Dampak dari Ditutupnya Sekolah dan Rumah Ibadah
d. Manfaat Bantuan Sosial bagi Kaum Duafa,
e. Harapan Mahasiswa pada Pengambil Kebijakan di Perguruan Tinggi.
Kendala Belajar Secara Daring

Dunia sedang dilanda musibah yaitu terjadinya pandemi. Akibat pandemi


tersebut banyak kebiasan masyarakat yang berubah salah satunya dalam dunia
pendidikan. Proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah kini
dihentikan. Proses belajar mengajar di sekolah dihetikan bukan berarti para siswa tidak
belajar, tetapi digantikan dengan sistem pembelajaran secara daring. Sistem
pembelajaran secara daring merupakan sistem pembelajarn tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet.
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara mendadak, membuat banyak
guru tidak siap dalam melakukan proses belajar mengajar karena tidak menguasai
teknologi, terutama guru yang sudah berusia di atas 50 tahun. Ketidaksiapan juga
dialami siswa karena tidak semua siswa mampu menyediakan fasilitas belajar online,
seperti handphone dan laptop terutama siswa yang tinggalnya di daerah pedalaman.
Akibat dari ketidaksiapan tersebut maka waktu terbuang sia-sia yang pada akhirnya
proses belajar mengajar hanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Pembelajarn
secara daring susah dilakukan apalagi jika tidak ada kesiapan. Para siswa yang tidak
mempunyai fasilitas belajar secara online pun merasa sedih karena tidak bisa ikut
bergabung mengikuti proses belajar mengajar.
Pembelajaran secara daring ternyata banyak terdapat kendala dan cenderung
tidak efektif. Selain karena ketidaksiapan terdapat kendala lain yang menghambat
proses belajar mengajar. Salah satu Kendala yang paling banyak dikeluhkan adalah
internet. Pada saat pembelajaran secara daring dilakukan, banyak para siswa ataupun
mahasiswa yang tidak bisa mengikuti proses belajar, dikarenakan kondisi jaringan yang
tidak bagus,akibatnya banyak yang ketinggalan pelajaran. Kekurangan kuota internet
juga menjadi salah satu kendala yang paling banyak dikeluhkan pada awal-awal sistem
pembelajaran secara daring dilakukan. Namun, sekarang pemerintah telah memberikan
bantuan kuota internet, sehingga keluhan tentang kuota internet kini sudah tidak ada
lagi.
Kendala lain yang menghambat proses pembelajaran secara daring yaitu saat
mati lampu atau saat turun hujan. Jika lampu mati maka jaringan menjadi tidak bagus
dan daya baterai dari handphone atau laptop tidak bisa di cas jika sudah habis. Selain
itu, jaringan juga menjadi kurang kondusif saat turun hujan. Kendala lain yang juga
dikeluhkan yaitu suara pengajar atau suara siswa yang berbicara tidak terdengar karena
mic laptop atau mic di handphonenya rusak. Sehingga para siswa membuat para siswa
tidak fokus saat pembelajaran secara daring berlangsung.
Kendala pembelajaran secara daring bukan hanya karena kendala teknis. Ketika
pembelajaran berlangsung banyak siswa yang mematikan kamera, sehingga guru tidak
dapat melihat apa yang sedang dilakukan siswa, apakah sedang mendengar penjelasan
guru atau sedang melakukan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pelajaran.
Kendala tersebut banyak dikeluhkan oleh para pengajar. Oleh karena itu, pengontrolan
dari orang tua amat diperlukan agar pembelajaran secara daring dapat terlaksana dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai