DISUSUN OLEH :
AMALIA NURLAILY
NIM. 40220001
NIM : 40220001
Kediri, ...........................
Mengetahui,
NIK. NIK.
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
Benson, Ralp C & Martin L. Pernol. 2010. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Edisi 9.
Jakarta : EGC
Manuaba, I. A., Manuaba, I. B. G. F. & Manuaba, I. B. G. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2010.
Nugroho T. 2012, Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi
Persalinan.Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica.
Prawirohardjo. 2012.Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Ramadhani, N.P. & Sukarya, W.S. (2011). Hubungan antara Karakteristik Pasien
dengan Kejadian Retensio Plasenta pada Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Al-
Ihsan Bandung Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2010. Prosiding SnaPP
Sains, Teknologi, dan Kesehatan, 2 (1).
Rohani, Reni Saswita dan Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika.
Rueda et al. Severe Postpartum Hemorrhage from Uterine Atony: A Multicentric Study.
Journal of Pregnancy; 2013.
Saifuddin, A.B. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
SarwonoPrawirohardjo
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id
Varney; Kriebs, Dan Georger. 2010. Buku ajar asuhan kebidanan :538-543.Jakarta :
ECG
Wiknjosastro H,dkk (ed.). 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
Seorang perempuan berusia 21 tahun mengeluh perdarahan setelah 2 jam post partum.
Pasien mengatakan ia mengalami pusing, lemas, muka terlihat pucat. Ketika diperiksa
TFU 1 jari diatas pusat dan teraba lunak. Hasil observasi TTV, TD : 100/60 mmHg, S :
36,5 C, RR : 21x/menit dan HR : 88x/menit.
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL
KEPERAWATAN MATERNITAS
1. DATA UMUM
Inisial klien : .Ny. A
Inisial suami : Tn. B
Usia : 21 Tahun
Usia suami : 28 Tahun
Status perkawinan: Menikah
Status Perkawinan: Menikah
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Pedidikan : Sarjana
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Ngancar
Dst
NILAI APGAR
0 1 2
5. PERENCANAAN PULANG :
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS : Kehilangan banyak darah Hipovolemia
1. Px mengeluh mengalami
perdarahan setelah 2 jam
melahirkan Perdarahan
DO :
1. Turgor kulit menurun Kekurangan volume cairan
2. Membran mukosa kering
3. Sudah 4x ganti pembalut
4. TTV : Hb , O2 menurun
TD : 100/60 mmHg
N : 88x/m
5. Pem. Lab :
Ht : 8 gr/Dl
Hb : 37 %
2. DS : Kehilangan banyak darah Perfusi
1. Px mengeluh pusing perifer tidak
2. Px mengeluh lemas efektif
Perdarahan
DO :
1. Akral teraba dingin
2. Warna kulit pucat Kekurangan volume cairan
3. Turgor kulit menurun
4. CRT >3 detik
5. N : 88x/m Hb, O2 menurun
6. Pem. Lab
Ht : 8 gr/Dl
Hb : 37 % Keterlambatan pengisian
kapiler
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2. Kolaborasi pemberian cairan hipotonis
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid
4. Kolaborasi pemberian produk darah
2. Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
berhubungan dengan selama 1x24 jam diharapkan status cairan 1. Periksa sirkulasi perifer
penurunan konsentrasi membaik dengan kriteria hasil : 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri / bengkak
hemoglobin ditandai dengan
warna kulit pucat, CRT >3 1. Denyut nadi perifer meningkat Terapeutik
detik, dan akral dingin 2. Warna kulit pucat menurun 1. Lakukan hidrasi
3. Akral membaik
4. Pengisian kapiler membaik Edukasi
5. Turgor kulit membaik 1. Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan
3. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
dengan agen pencedera 1x24 jam diharapkan masalah nyeri dapat 1. Identifikasi
fisiologis ditandai dengan teratasi dengan kriteria hasil: lokasi,larakteristik,durasi,frekuensi, kualitas,
pasien mengatakan nyeri intensitas nyeri
pada luka episotomi 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
3. Frekuensi nadi membaik 4. Identifikasi factor yang memperberat nyeri
4. Tekanan darah membaik
Terapeutik
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri.
3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
3. Ajarkan menggunakan analgesic dengan tepat.
4. Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesic, jika
diperlukan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
O:
1. Membran mukosa kering
2. Turgor kulit menurun
3. TTV (TD : 110/70 mmHg, N : 90 x/m)
4. Hasil pemeriksaaan Lab (Hb : 12g/dl, Ht :
39%)
5. Perdarahan 3x ganti pembalut
6. Intake (Nacl 20 tp, Oral 1200cc).
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
P : Hentikan intervensi
3. Nyeri akut 24 15.00 1. Mengidentifikasi skala nyeri 25 November 2020 16.00 wib
nov 15.10 2. Mengidentifikasi respon nyeri nonverbal S:
2020 15.20 3. Mengidentifikasi factor yang memperberat
nyeri Ny. A mengatakan sudah tidak nyeri
15.40 4. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri.
16.00 5. Memfasilitasi istirahat dan tidur.
16.10 6. Menjelaskan strategi meredakan nyeri.
16.20 7. Mengajarkan menggunakan analgesic dengan O:
tepat.
16.50 8. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk 1. Px nampak lebih tenang
mengurangi nyeri 2. TTV ( TD : 100/70 mmHg, N : 88 x/m)
18.00 9. Berkolaborasi pemberian analgesic, jika
diperlukan A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi