Menggunakan Sistem Informasi
Menggunakan Sistem Informasi
INFORMASI
DISUSUN OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya juga
lah, kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
"Manfaat dan Hambatan Menggunakan Sistem Informasi". Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan .
Karena itu, kami mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun bagi
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi dan kami
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya. Amin Ya
robbal alamin.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Sistem Informasi Teknologi dalam Keperawatan 5
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Riset Keperawatan 5
C. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan 5
D. Pengembangan Sistem Informasi dan Hambatan-Hambatannya 6
E. Hambatan yang Secara Umum Sering Dijumpai di Puskesmas 8
F. Kendala-Kendala yang Secara Umum Sering Dijumpai di Rumah Sakit 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era teknologi informasi sekarang ini yang sangat pesat adalah salah satunya
dibidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan diharapkan dapat memberi informasi
yang dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan yang akurat, relevan dan
terintegrasi.Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang
terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Informasi adalah elemen dasar dari praktik disiplin ilmiah apa pun. Informasi
ini yang menggambarkan parameter praktik, mengidentifikasi klien, menentukan
layanan yang diperlukan, dan menetapkan kriteria yang dievaluasi. Efektivitas
pemrosesan informasi dapat menentukan kualitas berbagai hasil untuk klien, perawat,
dan instansi, termasuk efektivitas perawatan, kepuasan kerja dan produktivitas.
TIK dalam implementasi keperawatan nampaknya penting untuk memenuhi
tuntutan perawatan kesehatan yang semakin meningkat untuk diagnosa terkait,
perawatan dan beban sistem administratif, dalam mendukung perencanaan perawatan
pasien yang lebih baik, dan pengambilan keputusan klinis atau administratif. Akses
real time, pertukaran dan penerimaan data klinis yang disediakan oleh TIK telah
memperbaiki dokumentasi klinis, mengurangi duplikasi layanan perawatan dan
mendukung perencanaan yang lebih baik terkait dengan perawatan pasien.
Investasi dalam TI yang signifikan dan untuk menjamin efektivitas, evaluasi
sangat penting. Salah satu masalah utama yang diidentifikasi dalam literatur dalam
kaitannya dengan utilitas sistem TI adalah kurangnya adaptasi terhadap alur kerja dan
oleh karena itu, sistem TI tidak relevan secara klinis, tetapi dirancang untuk tujuan
hukum atau manajemen. Perawatan pasien harus menjadi tujuan utama dari sistem TI,
sehingga sistem ini harus relevan secara klinis.
Evaluasi teknologi informasi (TI) dalam keperawatan relevan untuk dilakukan
karena cepatnya implementasi sistem TI dalam bidang keperawatan. Namun
demikian, evaluasi semacam itu dapat dianggap masih sangat awam. Infomasi
terbatas telah dikembangkan dan banyak pertanyaan yang relevan denganpelaksanaan
yang efektif tidak terjawab
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem informasi teknologi dalam keperawatan?
2. Apa saja pemanfaatan teknologi informasi pada riset keperawatan?
3. Apa saja keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
4. Apa saja pengembangan sistem informasi dan hambatan-hambatannya?
5. Apa saja hambatan ataupun kendala-kendala yang secara umum sering
dijumpai di Puskesmas?
6. Apa saja kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di rumah sakit?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pengaplikasian sistem informasi keperawatan dirasakan memberikan manfaat
bagi perawat dan juga pasien, namun manfaat tersebut belum sempurna karena
adanya hambatan dan kendala dalam pengaplikasian sistem tersebut yang menjadikan
manfaat yang dirasakan belum begitu maksimal.
Kemudian direkomendasikan bahwa tingkat ketersediaan, keandalan, dan
dukungan teknis yang lebih besar. Setiap sistem harus cukup fleksibel untuk
disesuaikan agar sesuai dengan budaya pemberi perawatan dan organisasi di area
mana pun daripada memaksakan metode pengorganisasiannya sendiri. Jadi sistem
harus bersifat ‘organik’, memungkinkan pengembangan dan perbaikan untuk
memenuhi kebutuhan instansi.
B. Saran
Pelatihan lebih lanjut dibutuhkan untuk lebih mengefektifkan sistem ini, agar
perawat tidak merasa lebih banyak meluangkan waktu didepan komputer
dibandingkan bersama dengan pasien.
Selain dari sumber daya pengguna, sistem ini juga sebaiknya diberikan
dukungan oleh manajemen tingkat atas, agar pemeliharaan sistem juga dapat
dilakukan guna memperlancar operasional sistem yang ada.
DAFTAR PUSTAKA