Anda di halaman 1dari 7

Independensi Analis

Kebijakan Sebagai
Sebuah Profesi

Erwan Agus Purwanto


Fisipol-UGM
Independensi AK

• Apa tugasnya?
• Kepada siapa dia bekerja?
• Bagaimana dia dinilai kinerjanya?
• Apakah ada jenjang karier yang jelas?
• Siapa yang menggaji?
• Apa rujukan nilai untuk menilai kualitas seorang AK
• Apakah ada pedoman etika untuk menjamin nilai-
nilai tersebut dapat dijaga
• Apakah sudah ada organisasi profesi yang dapat
menjamin etika tersebut akan dipatuhi.
Tugas Analis Kebijakan?

• Memberikan policy advise/recommendation kepada policy


maker;
• Rekomendasi dapat diberikan baik diminta maupun tidak;
• Rekomendasi yang diberikan bisa memiliki berbagai bentuk
• Tertulis (policy memo, policy brief, policy research
report)
• Tidak tertulis (briefing)
• Rekomendasi yang diberikan kepada policy maker bisa
diterima:
• Digunakan sebagai rujukan untuk merumuskan policy),
• Bisa juga tidak digunakan oleh policy maker.
• Apakah kinerja seorang AK • Siapa yang berhak menilai
Bagaimana dinilai dari seberapa banyak kinerja seorang AK?
rekomendasi yang
Kinerja AK dirumuskan (dalam berbagai
• Apakah atasannya?
• Atau semacam Tim
bentuknya tadi)? Atau
dinilai? • Seberapa banyak
Penilai Angka Kredit
(seperti profesi
rekomendasi seorang AK dosen)
yang digunakan sebagai • Apakah ada jenjang
rujukan perumusan “kepangkatan” AK?
kebijakan oleh para policy
maker? • Apakah kinerja seorang
AK akan mempengaruhi
promosi dan juga insentif
yang akan diterima
seorang AK
Apa Rujukan Nilai AK

• Tugas AK adalah membela kepentingan publik dan


mewujudkan nilai-nilai kepublikan
• Sensing public problems;
• Merumuskan masalah yang kompleks dan tidak
tersetruktur menjadi simple dan terstruktur;
• Mengusulkan alternatif pilihan kebijakan dengan
pertimbangan untung dan ruginya atas dasar
kepentingan public.
• Agar hal tersebut bisa dilakukan, AK perlu bekerja dengan
prinsip-prinsip scientific
• Berbasis data/evidence
• Menggunakan analisis yang obyektif dan rasional
Etika untuk AK

• Panduan etika dibutuhkan bagi AK agar mereka bekerja


profesional:
• Melindungi kepentingan public;
• Menghindari abuse of power;
• Menghindari conflict of interest.
• Nilai-nilai yang abstrak perlu diwujudkan dalam bentuk
pedoman etika yang dapat menjadi penuntun para AK
bertindak untuk mewujudkan profesionalismenya.
• Seperti profesi yang lain, AK perlu membantuk
organisasi profesi yang kuat untuk mensupervisi
anggotanya.
• Ada mekanisme yang jelas terkait sanksi bagi
pelanggaran etika
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai