Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN TERAPI NEBULIZER PADA TN.M DENGAN PPOK


(PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS)

DI RUANG IGD RSI FATIMAH CILACAP

Disusun Oleh :

Mukharom (108114010)

S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP


2018/2019

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN TERAPI


NEBULIZER DI RUANG IGD RSI FATIMAH CILACAP

Inisial pasien : Tn. M

Tanggal masuk : 11/01/2018

Diagnosa medis : PPOK

No. RM : -

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


a. Diagnosa keperawatan
DS : Tn.M mengatakan kalau sesak nafas, Tn.M mengatakan batuk-
batuk sudah 1 minggu, DO : RR : 28 X/menit, ada suara ronki basah
diagnosa keperawatan : ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
fisiologis

b. Dasar pemikiran
PPOK adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif
nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya respons inflamasi
paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya (GOLD, 2009).
PPOK/COPD (CRONIC OBSTRUCTION PULMONARY
DISEASE) merupakan istilah yang sering digunakan untuk
sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran
patofisiologi utamanya (Price, Sylvia Anderson : 2005)

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Melakukan pemberian obat bronkodilator melalui NRM (Non Rebriting
Mask) dengan obat ventolin 1 amp

3. Prinsip-prinsip
Tindakan pemberian nebulizer merupakan tindakan dengan prinsip bersih
karena bukan merupakan tindakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan
nebulizer seperti menyiapkan alat dan bahan (NRM, mesin nebulizer, obat
bronkodilator). Alat didekatkan pasien, posisikan pasien semi fowler,
memasangkan stopkontak mesin nebulizer, kemudian cuci tangan, pasang
selang NRM ke mesin nebulizer, masukan obat, lalu nyalakan mesin
nebulizer, dan pasangkan masker ke hidung pasien.

4. Analisa tindakan keperawatan


Tujuan dilakukanya pemeberian nebulizer adalah untuk melonggarkan
alan nafas dari sekret dan sputum.

5. Hasil yang di dapat dan maknanya


S : klien mengatakan sudah lega, sesak berkurang dan merasa nyaman
O : frekuensi nafas normal 20X/menit, tidak ada bunyi nafas tambahan
A : masalah teratasi
P : ajarkan klien untuk latihan nafas dalam ketika dalam situasi sesak nafas

6. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa di atas (mandiri dan kolaboratif)
a. Pemeriksaan suara nafas
b. Memposisikan semifowler
c. Latihan nafas dalam

7. Evaluasi diri
Terkadang pasien tidak tau kapan obat habis dan belum habis karena
kurangnya komunikasi.

8. Daftar pustaka
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD)
(2009). GlobalStrategy for The Diagnosis, Management, and Prevention of
ChronicObstructive Pulmonary Disease.
Price, Sylvia A, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai