Diare Traveler Pencegahan yang dapat dilakukan pada seorang
wisatawan dalam mencegah Diare traveler
Ana Maulida Septiani (465451) diantaranya adalah memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang disertai dengan mencuci Diare traveler adalah masalah Kesehatan yang tangan dengan sabun sebelumnya, mengkonsumsi sering dialami oleh wisatawan yang berpergian ke probiotik contohnya yaitu lactobacillus acidophilus negara berkembang. Risiko diare pada wisatawan dan Bifidobacterium bifidum, Mengkonsumsi sangat bervariasi seperti tempat tujuan berkunjung, Bismuth subsalicylate, dan juga Antibiotik sebagai lama berpergian, musim yang sedang berlangsung profilaksis. Terapi lainnya yang dapat diberikan ialah (cuaca), pola makanan dan jenis makanan yang asupan cairan untuk mencegah dan mengobati dikonsumsi (Tangkanakul dkk., 2015) dehidrasi ringan, dan larutan garam (oralit) untuk dehidrasi sedang hingga parah. Pada orang dewasa Diare traveler adalah buang air besar dengan Diare dapat diobati dengan menggunakan loperamide konsistensi/bentuk cair sebanyak 3 kali atau lebih (Giddings dkk., 2016). Kebutuhan cairan pada dalam sehari biasanya disertai dengan nyeri dibagian manusia ialah 25-45ml/kgBB/hari. Oralit diberikan perut maupun kram pada bagian perut. Diare traveler untuk mengganti cairan dan elektrolit di dalam tubuh Sebagian besar ditularkan melalui fases dan dapat yang telah terbuang saat diare. Walaupun air sangat pula disebabkan oleh bakteri, virus maupun patogen penting untuk mencegah dehidrasi, namun air minum protozoa (Giddings dkk., 2016), Gejala lain yang tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan sering terjadi ialah disertai dengan mual dan muntah untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit (Steffen, 2017). Diare traveler paling sering terjadi dalam tubuh sehingga lebih diutamakan penggunaan pada wisatawan yang sudah menderita penyakit lain oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung sebelumnya, pada sebuah penelitian menyebutkan dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus bahwa wisatawan yang melakukan perjalanan selama penderita diare. 2 minggu berisiko tinggi mengalami Diare traveler khususnya di daerah tropis seperti Afrika dan Asia. Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah Pentingnya menjaga kesehatan selama bepergian mencuci tangan secara berkala, hindari perairan yang dapat mengurangi risiko terkena Diare traveler sudah terkontaminasi, mencuci bahan makanan (Duplessis dkk., 2017) sebelum dimasak, meminum air kemasan saat berpergian, menghindari konsumsi unggas, telur Diare ringan (mild) yaitu diare yang dapat ditoleransi mentah danair yang bersumber dari sungai maupun dan tidak mengganggu aktivitas dengan buang air danau (Dunn, N., 2020) besar (cair) 1-2 kali sehari, diare sedang (moderate) yaitu diare yang mengganggu aktivitas sehari-hari Diare traveler umumnya diobati dengan antibiotic. dengan buang air (cair) besar 3-5 kali sehari, diare Penggunaan dengan antibiotik diberikan jika buang yang parah (severe) yaitu diare yang sepenuhnya air besar yang sudah disertai dengan darah. Anak- menghambat aktivitas sehari-hari dengan buang air anak, wanita hamil dan orang dengan lanjut usia yang besar (cair) sebanyak 6-9 kali sehari (Riddle dkk., lebih mudah mengalami dehidrasi perlu diberikan 2017) terapi cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi hal ini bisa diberikan larutal oralit. Jika mengalami demam dengan suhu 390C, mengalmi dehidrasi, buang air besar disertai darah, dan muntah beberapa Steffen, R., 2017. Epidemiology of travellers’ kali maka diharuskan untuk segera ke Dokter. diarrhea. Journal of Travel Medicine, 24: S2–S5. Tren penggunaan antibiotik dalam upaya pencegahan Tangkanakul, W., Olanwijitwong, J., Piyaphanee, Diare traveler telah berubah setiap dekadenya. W., Kittitrakul, C., Kusolsuk, T., dan Antibiotika yang diberikan harus melihat dari Lawpoolsri, S., 2015. Traveler’s Diarrhea in Foreign Travelers in Southeast Asia: A masing-masing individu termasuk pula tempat tujuan Cross-Sectional Survey Study in Bangkok, dari perjalanan, rencana perjalanan, efek samping Thailand. The American Journal of Tropical obat dan biaya yang diperlukan dalam pengobatan. Medicine and Hygiene, 93: 485–490. Hal ini bertujan untuk mengurangi tingkat resistensi dari penggunaan antibiotik. Karna perlu diketahui tidak semua Diare traveler disebabkan oleh bakteri, jadi meskipun sudah mengkonsumsi antibiotik yang sesuai hal ini tidak akan mencegah terjadinya Diare traveler yang disebabkan oleh virus maupun protozoa. Orang-orang yang berisiko mengalami Diare traveler ialah seseorang dengan lanjut usia, immunocompromised, seseorang dengan penyakit pencernaan kronis (Diptyanusa dkk., 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Diptyanusa, A., Ngamprasertchai, T., dan
Piyaphanee, W., 2018. A review of antibiotic prophylaxis for traveler’s diarrhea: past to present. Tropical Diseases, Travel Medicine and Vaccines, 4: 14. Duplessis, C.A., Gutierrez, R.L., dan Porter, C.K., 2017. Review: chronic and persistent diarrhea with a focus in the returning traveler. Tropical Diseases, Travel Medicine and Vaccines, 3: . Giddings, S.L., Stevens, A.M., dan Leung, D.T., 2016. Traveler’s Diarrhea. Medical Clinics of North America, 100: 317–330. Riddle, M.S., Connor, B.A., Beeching, N.J., DuPont, H.L., Hamer, D.H., Kozarsky, P., dkk., 2017. Guidelines for the prevention and treatment of travelers’ diarrhea: a graded expert panel report. Journal of Travel Medicine, 24: S63–S80.