Anda di halaman 1dari 4

UTS ILMU KALAM

Oleh :
NASRULLAH (205104010005)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA


JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
SOAL UTS ILMU KALAM
1. a. Jelaskan hubungan antara ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf!
b. Masih relevankah mempelajari Ilmu Kalam di era modern saat ini? Jelaskan
alasan saudara!
2. Jelaskan perbedaan paham Jabariah dan Qadariah!. Bagaimana implementasi kedua
faham tersebut bagi kehidupan seorang Muslim dalam menyikapi masalah takdir!
3. Pada dasarnya, penganut aliran Khawarij sudah tidak ditemukan lagi, akan tetapi
watak beragama kaum Khawaij sesungguhnya masih sering kita temui.
Carilah benang merah karakteristik Khawarij masa klasik dengan Khawarij masa
modern!
4. a. Hadits Ghadir Khum adalah salah satu landasan theologis bagi sekte Syi’ah.
Jelaskan kronologi munculnya hadits Ghadir Khum serta bagaimana pendapat
saudara mengenai status hadits tersebut jika dilihat dari kacamata sifat rasul!
b. Sebutkan dan jelaskan (min.3) doktrin dari ajaran Syi’ah!

JAWABAN

1. a. Hububungan antara ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf yaitu bersifat


komplementer. Ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam
pemahaman ilmu kalam sehingga menjadikan lebih terhayati dan teraplikasi
dalam perilaku. Sedang filsafat berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan
keduanya. Dilihat dari aspek objeknya ketiga ilmu tersebut sama sama membahas
tentang masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
b. masih relevan, guna memperkuat akidah.

2. Jabariyah adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa manusia dipaksa oleh
tuhan / tidak mempunyai kuasa dan pilihan sama sekali. Sedang qodariah adalah
suatu aliran yang berpendapat bahwa manusia mepunyai kebebasan dan kekuatan
sendiri untuk perbuatan perbuatanya atau menentukan perjalanan hidupnya.
Dalam hidup ada dua kemungkinan, baik dan buruk. Itulah yang implikasi pilar
rukun yang ke enam. Oleh karena itu, kita sebagai muslim harus menjalani takdir
tersebut, wajib bersukur saat nasib baik, dan bersabar saat nasib buruk.
3. Karakteristik khawarij klasik dengan khawarij modern yaitu mempunyai sikap
berlebihan sehingga mereka mengkafirkan siapa saja yang tidak sependapat
dengan mereka.

4. a. Hadist ghadir khum


Membahas tentang sabab wurud hadits Ghadir Khum menurut Syiah tidak
bisa dilepaskan dari ayat “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu, jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu,
berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya dan Allah yang akan
melindungimu dari gangguan manusia.” (QS. Al-Maidah: 67). Dalam pandangan
mereka, ayat tersebut merupakan perintah Allah kepada Rasulullah untuk
menyampaikan kepada umat bahwa Ali adalah pemimpin sepeninggal beliau.
Perintah Allah itu Rasulullah laksanakan dengan mengucapkan hadits tersebut.
Ayat tersebut menurut mereka turun di Ghadir Khum ketika Rasulullah dan para
sahabat yang berjumlah 100.000 (seratus ribu) orang lebih dalam perjalanan
pulang menuju Madinah setelah menunaikan haji wada‟. Tempat tersebut juga
diyakini Syiah sebagai titik awal keberangkatan orang-orang dari berbagai daerah
sebelum melanjutkan perjalanan pulang menuju daerah masing-masing.
Akan tetapi, Sabab wurud hadits Ghadir Khum yang diyakini Syiah
bertolak belakang dengan kenyataan sebenarnya. Sebab, sabab wurud sebenarnya
dari hadits tersebut yaitu, ketika Rasulullah berada di Ghadir Khum beliau
mendapatkan banyaknya kaduan dari pasukan Ali yang kurang setuju dengan
keputusan Ali terkait masalah pembagian harta rampasan perang ketika
Rasulullah mengutusnya ke Yaman untuk memimpin sariyah sebelum haji wada‟.
Melihat hal tersebut, maka Rasulullah mengingatkan mereka untuk saling
berwala‟ (mencintai dan tolong-menolong) dan tidak boleh saling mencela dan
membenci. Nasehat beliau ini berlaku umum bagi setiap mukmin, hanya saja
dalam hadis ini nasehat beliau tujukan terkhusus kepada orang-orang yang tidak
setuju dengan beberapa keputusan Ali. Berdasarkan keterangan sebenarnya dari
sabab wurud hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan sebenarnya dari
sabda Rasulullah di Ghadir Khum bukan dalam rangka menobatkan Ali sebagai
pemimpin sepeninggal beliau sebagaimana yang diyakini Syiah. Akan tetapi,
dalam rangka menasihati umatnya untuk saling mencintai dan tidak saling
membenci.

b.1.)Imamah
Istilah imamah berasal dari kata imam yang berarti pemimpin. Jadi imamah
berarti kepemimpinan. Ali syariati menjelaskan bahwa imamah dalam syiah
adalah kepemimpinan yang progresif dan revolusioner yang bertentangan dengan
rezim rezim politik lainnya, guna membimbing manusia serta membangun
masyarakat diatas pondasi yang benar dan kuat, yang kekal mengarahkan manusia
menuju kesadaran perubahan dan kemandiriran dalam mengambil keputusan.
2.) Taqiyah
Konsep taqiyah adalah menyembunyikan sesuatu dari apa yang dirahasiakan
dengan berpura-pura mengikuti guna hadir atau menjauhkan diri dari segenap
bahaya.
3.) Al mahdi
Al mahdi adalah kepercayaan akan munculnya imam mahdi ketika hari akhir
sebagai pemimpin ummat.

Anda mungkin juga menyukai