Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus Keperawatan Keluarga

Santy baru-baru ini didiagnosis diabetes tipe 2. Selama dua tahun terakhir, setiap kali
santy pergi ke dokter, dokter selalu mengatakan padanya untuk mengurus dirinya sendiri
karena berat badannya yang semakin meningkat dan tidak melakukan aktivitas fisik.
Dokter mengatakan, jika santy tidak mengambil tindakan untuk menurunkan berat
badan, santy berisiko memiliki penyakit kronis. Santy berjanji pada dokter bahwa dia
akan berusaha lebih keras untuk mengendalikan berat badannya, namun dia tidak
menunjukkan tanda tanda perubahan. Sekitar setahun yang lalu, dokter mengatakan
bahwa santy berada pada borderline diabetes. Santy mengalami kenaikan berat badan
sebesar 20 sampai 25 kg selama tiga sampai empat tahun, dan dia disarankan untuk lebih
aktif dan mengontrol makanannya.

Pada kunjungan terakhirnya, dokter mengatakan bahwa santy baru berusia 40 tahun
namun dia memiliki diabetes. Dia harus mengubah kebiasaannya jika dia ingin memiliki
umur panjang dan sehat. Meskipun demikian, Santy melanjutkan pola hidup/perilakunya
tanpa berusaha untuk mengubah gaya hidupnya. suami dan keluarga besarnya yang
tinggal di dekatnya mengatakan bahwa dia tampak tidak lagi terlibat dengan keluarga
atau teman-teman. Dia sering tidur larut malam dan sering tidur siang dalam waktu yang
lama. Dia takut pergi keluar di depan umum. Dia menjadi tidak aktif, meninggalkan
piring kotor bertumpuk dan dapur yang kotor. Dia tidak pernah membahas masalah ini
dengan dokter, tapi terus mengambil obat yang sama yang sudah ia dapat sejak lama.

Pada kunjungan dokter terakhir, dokter mengatakan bahwa dia sekarang memiliki
diabetes tipe 2 dan memintanya untuk melihat seorang perawat pendidik di kliniknya.
Santy menghabiskan sekitar 30 menit dengan perawat untuk belajar tentang kondisinya.
Santy menulis tentang perubahan diet, resep obat, glucometer, dan alat-alat lain untuk
melakukan pemantauan darah setiap hari.

Dalam perjalanan pulang, Santy berpikir tentang kondisinya. Dia tidak siap untuk
perubahan yang perlu dibuat. Bahkan, dia merasa kewalahan. Meskipun ia memiliki
hipertensi selama bertahun-tahun, ia menjadi sangat takut ketika dia belajar bahwa
diabetes juga menempatkan dirinya pada risiko lebih besar untuk penyakit jantung,
stroke, penyakit ginjal, dan kebutaan. Dia juga belajar bahwa diabetes bias menyebabkan
kakinya mati rasa dan kesemutan (neuropati), dan jika diabaikan, itu bisa mengakibatkan
luka yang sembuh perlahan-lahan (gangrene) dan dapat menyebabkan amputasi.

Saat tiba di rumah, dia mulai berpikir tentang keluarganya dan bagaimana mereka akan
menanggapi penyakit kronis nya. Keluarganya juga sangat suka makan nasi dalam porsi
yang banyak dan memakan daging2. Bahkan, makan malam pilihn kelurganya adalah
makanan yg digoreng, nasi dalm porsi besar, dan makanan bersantan. Buah-buahan dan
sayuran hijau bukan merupakan makanan favorit keluarganya. Keluarganya sering
ngemil. Mereka sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Kebiasaan memasak santy ini
berhubungan dengan keadaannya dari kecil yang hidup dalam keluarga yang suka
mengkonsumsi makanan berminyak.

Saat ia berpikir tentang keluarganya, ia membayangkan kedua putranya, Han yang


berusia 17 tahun, dan Jude 25 tahun. Hobi mereka adalah menonton televisi dibandingkan
bermain bola kaki atau bola basket sperti anak lain yang seusianya. Mereka sering
bermain video game dan menghabiskan waktu berjam jam duduk di sofa dengan mata
tertuju pada layar dan jari2 yang rajin bekerja (bermain game).

Santy harus mengakui bahwa kedua anak laki-lakinya memiliki kelebihan berat badan,
bahkan berada pada borderline (batas) menuju obesitas. Suaminya, Jon, seorang sopir
truk untuk perusahaan lokal. Berangkat setiap pagi dan pulang kerumah dengan kelelahan
pada malam hari. Dia berpikir bahwa pekerjaannya merupakan bagian dari olahrga. Ia
menjalani gaya hidup yang sama sekali berbeda dari ayahnya yang telah bertahun-tahun
bekerja di pertambangan. Dia bercerita kepada anak-anaknya tentang pekerjaan yang dia
lakukan sebagai remaja muda di kebun keluarganya setiap musim panas. Meskipun
rumah mereka yang terletak di area yang cukup besar untuk memiliki taman yang bagus,
namun mereka tidak berpikir untuk membuatnya.

Jon mengalami stres yang berlebihan daripada biasanya. Dia prihatin tentangstatus
ekonominya yang kurang stabil. Sedangkan santy berpikir tentang diagnosis barunya.
Ibunya juga didiagnosis dengan diabetes tipe 2 beberapa tahun yang lalu. Santy
mengingat masalah ibunya yang mengalami kerusakan saraf dan pandangan mata yang
buruk sebelum dia meninggal. Santy penuh ketidakpastian tentang perubahan yang
dibutuhkan dan takut tentang apa yang bisa terjadi jika ia tidak mengindahkan petunjuk
dokter nya. Selama ini dia telah mengkonsumsi obat-obtan untuk penyakit hipertensinya,
dan saat ini ditambah lagi dengan obat diabetes, monitor glukosa, dan tumpukan materi
mengenai penyakit diabetes, dia merasa kewalahan. Santy menyadari bahwa perubahan
pola hidup yang diperlukan, tetapi dengan semua kompleksitas ini, dia tidak tahu
bagaimana dan di mana untuk memulai.

Anda mungkin juga menyukai