(setelah dijelaskan oleh kuasa hukum tergugat tentang tupoksi ahli dan memberikan
identitas dan surat tugas kepada majelis hakim).
Hakim : “Baik, akan saya periksa identitasnya ya, nama saudara ahli?”
Ahli : “Nirasnina Alya Usman.”
Hakim : “Tempat tanggal lahir?”
Ahli : “Semarang, 06 Maret 1973.”
Hakim : “Alamat saudara ahli?”
Ahli : “Jalan Taman Siswa RT 03 RW 03 Wirogunan, Mergangsan.
Yogyakarta.”
Hakim : “Pekerjaan?”
Ahli : “Sebagai dosen tetap hukum bisnis pada Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.”
Hakim : “Jenis kelamin perempuan, kebangsaan Indonesia, benar?”
Ahli : “Benar majelis hakim.”
Hakim : “Apakah saudara ahli mengenal Terdakwa?”
Ahli : “Tidak.”
Hakim : ”Saudara ahli apakah bersedia memberikan pendapat?”
Ahli : “Bersedia.”
Hakim : “Bersedia untuk bersumpah?”
Ahli : “Bersedia.”
Hakim : “Silahkan untuk berdiri dihadapan hakim anggota 1.”
Sumpah:
Hakim : “Ahli, saya yang melafalkan, anda yang bersumpah.
Bismillahirohmanirrahim.”
Ahli : “Bismillahirohmanirrahim.”
Hakim : “Demi Allah saya bersumpah.”
Ahli : “Demi Allah saya bersumpah.”
Hakim : “Bahwa saya akan memberikan pendapat.”
Ahli : “Bahwa saya akan memberikan pendapat.”
Hakim : “Atas soal-soal yang akan dikemukakan.”
Ahli : “Atas soal-soal yang akan dikemukakan.”
Hakim : “Sesuai dengan ilmu pengetahuan saya.”
Ahli : “Sesuai dengan ilmu pengetahuan saya.”
Hakim : “Dengan sebaik-baiknya.”
Ahli : “Dengan sebaik-baiknya.”
Hakim : “Untuk ahli silahkan duduk ditengah.”
Dalam pemeriksaan:
Hakim : “Menurut keilmuan saudara ahli, apakah kepemimpinan kepala
cabang dalam suatu perseroan terbatas (PT) dapat dilakukan
dengan cara pemberian kuasa oleh direktur utama?”
Ahli : “Berdasarkan Pasal 103 UU PT, menjelaskan bahwa direksi
dapat memberi kuasa tertulis kepada karyawan PT untuk dan
atas nama perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu,
sebagaimana yang telah dituangkan didalam kuasa.”
Hakim : “Jika sebagaimana saudara maksud, maka bagaimana jika
kepala cabang tidak diberikan kuasa oleh direktur utama?”
Ahli : “Di dalam buku yang saya baca dengan penulis M Yahya
Harahap yang berjudul Hukum Perseroan Terbatas,
menyebutkan bahwa kepala cabang mempunyai legal standing
atau legal persona standi in judicio dalam mewakili cabang
untuk dan atas nama PT, bahkan kepala cabang PT dalam
kedudukannya dan kapasitas sebagai kuasa, tidak lagi
memerlukan surat kuasa dari direktur utama.”
Hakim : “Baik saudara ahli, lalu menurut keilmuan saudara apakah
makna dari Perbuatan Melawan Hukum dan adakah
kriterianya?”
Ahli : “Di dalam Pasal 1365 KHUPer menyatakan bahwa tiap
perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan
kerugian itu, karena kesalahannya untuk menggantikan
kerugian tersebut. Untuk adanya kriteria atau tidak,
berdasarkan buku yang saya baca yaitu buku yang berjudul
“Perbuatan Melawan Hukum” dengan penulis Rosa Agustina,
PMH sendiri mempunyai 4 kriteria:
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku;
2. Bertentangan dengan hak subjektif orang lain;
3. Bertentangan dengan kesusilaan;
4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-
hatian.”
Penutup:
Hakim : “Apakah ada yang saudara ahli ingin tambahkan?”
Ahli : “Tidak, majelis hakim.”
Hakim : “Apakah ada yang saudara Tergugat ingin tanggapi?”
Tergugat : “Tidak, majelis hakim.”
Hakim : “Baik, terimakasih saudara ahli atas keterangan yang sudah
saudara kemukakan, pemeriksaan saudara ahli telah selesai,
silahkan saudara ahli untuk meninggalkan ruangan sidang.”