KELOMPOK IB
ANNISA (H041201018)
DZULKIFLI (H041201021)
DONI (H041201041)
PENDAHULUAN
utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom
merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam.
sukrosa dan kapas, semuanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama
sangat banyak menurut jumlah atomnya seperti triose, pentose, hexose dan
misalnya sukrosa, maltosa, laktosa dan sellobiosa (Iswari dan Yuniastuti, 2006).
Polisakarida adalah senyawa yang terdiri dari banyak satuan
banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. (Mahalle dan Shiris, 2012).
perak beramoniak, larutan Fehling A dan Fehling B dan dengan uji Benedict.
kimia.
perak beramoniak, larutan Fehling A dan Fehling B dan dengan uji Benedict.
2. untuk mengidentifikasi disakarida dengan mereaksikannya dengan larutan
sifat yang ada pada monosakarida dengan menggunakan larutan fehling A dan
sifat yang ada pada monosakarida dan disakarida pada glukosa dan sukrosa
2.1.1 Monosakarida
M ke dalam tabung (1) dan NH4OH berlebih ke dalam tabung (2). Ditambahkan 1
dalam air panas selama beberapa menit. Diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi.
Ditambahkan 1 mL larutan glukosa 10% dan kocok. Larutan dipanaskan dalam air
glukosa 10% ke dalam tabung reaksi. Larutan dipanaskan dalam air panas selama
2.1.2 Disakarida
M ke dalam tabung (1) dan NH4OH berlebih ke dalam tabung (2). Ditambahkan 1
dalam air panas selama beberapa menit. Diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi.
sukrosa 10% ke dalam tabung reaksi. Larutan dipanaskan dalam air panas selama
2.1.3 Polisakarida
larutan yodium dan kocok. Larutan dipanaskan selama beberapa menit. Dinginkan
dalam air panas selama beberapa menit. Diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi.
Beramoniak
Fehling + Glukosa
Biru tua berubah menjadi merah bata
(setelah dipanaskan)
Benedict + glukosa
Endapan merah bata
(setelah dipanaskan)
2,2,2 Disakarida
Benedict + sukrosa
Biru
Sebelum pemanasan
Benedict + sukrosa
Endapan hijau kebiruan
Setelah pemanasan
2.2.3 Polisakarida
2.3 Reaksi
O O
C H C OH
H C OH H C OH + 2Ag + 4NH + H O
+ 2Ag(NH3)2OH 3 2
OH C H OH C H
H C H H C H
H C OH H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH
C H C OH
2+ -
H C OH + 2Cu + 5OH + 2H2O H C OH + 2CO2 + H2O
OH C H OH C H
H C H H C H
H C OH H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH
C H C OH
OH C H OH C H
H C H H C H
H C OH H C OH
H C OH H C OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH
O O CH2OH
OH + OH
OH OH OH
OH OH
OH
OH
O + Ag + 4 NH3
OH C
OH OH
OH
CH2OH
H O H CH2OH H
H O
OH H H OH
O CH2OH
OH
H OH OH H
CH2OH CH2OH
O CH2OH
O
OH
OH +
OH OH OH
OH OH
OH OH
O OH
OH + 2 CuO O + Cu2O
OH C
OH OH OH OH
OH OH
HOH2C
O
HO I2
HO HOH2C
OH O
O
HO HOH2C
OH O
O
HO OH
n OH
HOH2C
I2 O
HO HOH2C
OH O
I O
HO HOH2C
I OH O
I OHO I2
I
n OH
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
OH H OH H + HCl + NaOH
O O O
H OH Amilum/bening H OH
n
CH2OH CH2OH
H O H H O H
H H
OH H OH H
O O + H2O
O
H OH H OH n
CH2OH
H O H
H
OH H
OH
OH
H OH n
OH OH
O OH
OH + 2 CuO O + Cu2O
OH C
OH OH OH OH
OH OH
2.4 Pembahasan
2.4.1 Monosakarida
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, yaitu reaksi glukosa dengan
menghasilkan endapan putih keruh, hal ini disebabkan karena pereaksi yang
mengandung perak nitrat AgNO3 bereaksi positif dengan glukosa yang memiliki
ditambahkan dengan glukosa dan NH4OH tetap berwarna bening atau tidak
endapan cermin perak denagn warna kecokelatan, hal ini terjadi karena glukosa
cermin perak, dan percobaan telah sesuai dengan teori bahwa larutan glukosa
yang direaksikan dengan larutan perak beramoniak atau larutan AgNO 3 akan
menghasilkan larutan berwarna biru tua. Larutan berubah warna menjadi endapan
merah setelah dilakukan pemanasan. Hal ini disebabkan karena larutan Fehling
yang terdiri dari campuran kupri sulfat, Na-kalium tatrat, dan NaOH dengan gula
reduksi yang dipanaskan akan membentuk endapan yang berwarna hijau, kuning
orange atau merah, tergantung dari macam gula reduksi, dan percobaan telah
sesuai dengan teori bahwa glukosa yang direaksikan dengan larutan Fehling akan
dilakukan pemanasan warna larutan berwarna biru tua, dan setelah dilakukan
pemanasan, terbentuk endapan merah bata. Hal ini sesuai dengan teori karena
reaksi Benedict dengan gula reduksi akan terjadi reaksi oksidasi dan
2.4.2 Disakarida
larutan perak beramoniak atau larutan AgNO3, pada saat AgNO3 ditambahkan
yang ditambahkan dengan NH4OH yang berlebih, larutan kembali tidak berwarna
seperti semula, kemudian AgNO3 yang ditambahkan dengan sukrosa dan NH4OH,
larutan tetap tidak berwarna, dan setelah dilakukan pemanasan larutan yang
tadinya bening berubah warna menjadi hijau kecoklatan dengan endapan coklat.
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang seharusnya jika sukrosa direaksikan dengan
larutan perak beramoniak akan menghasilkan cermin perak pada dinding tabung
reaksi setelah dipanaskan. Larutan sukrosa yang direaksikan dengan larutan perak
beramoniak akan membutuhkan waktu yang lama untuk menunjukkan hasil reaksi
selanjutnya hasil hidrolisis tersebut dalam hal ini yaitu glukosa yang beraksi
pemanasan, larutan berubah warna menjadi hijau kebiruan. Hal ini tidak sesuai
dengan teori yang seharusnya terbentuk endapan merah bata karena sukrosa
memiliki gugus aldehid yang akan bereaksi positif terhadap pereaksi Benedict.
Hal ini tidak sesuai dengan teori karena kesalahan dari praktikan saat melakukan
penambahan atau mencampur senyawa yang satu dengan senyawa yang lainnya.
2.4.3 Polisakarida
iodium. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru,
didinginkan, warna biru akan timbul kembali. Warna biru yang dihasilkan
diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin.
Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan, warna yang
dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang. Dan sewaktu
didinginkan warna biru akan muncul kembali. Di dalam amilum sendiri terdiri
dari dua macam amilum yaitu amilosa yang tidak larut dalam air dingin dan
amilopektin yang larut dalam air dingin. Ketika amilum dilarutkan dalam air,
tidak kasat mata karena hanya pada tingkat molekuler. Micelles ini dapat
mengikat I2 yang terkandung dalam reagen iodium dan memberikan warna biru
khas pada larutan yang diuji. Pada saat pemanasan, molekul-molekul akan saling
menjauh sehingga micelles pun tidak lagi terbentuk sehingga tidak bisa lagi
Pada reaksi hidrolisis amilum yang berwarna putih keruh saat direaksikan
dengan larutan HCl tetap berwarna putih keruh atau tidak mengalami perubahan
ditambahkan dengan NaOH, larutan tetap tidak berwarna. Saat larutan tersebut
ditambahkan dengan benedict, larutan berubah warna menjadi biru, dan setelah
dihidrolisis dengan HCl pekat akan terurai menjadi disakarida yang dengan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
setelah pemanasan .
dengan larutan perak beramoniak membentuk cermin perak, dan dilakukan uji
pemanasan . dimana hal ini tidak sesuai dengan teori yang seharusnya terdapat
micelles tidak dapat lagi mengikat iodium akibatnya warna biru akan
reaksi hidrolisis amilum yang berwarna putih keruh direaksikan dengan HCL
akan tetap berwarna keruh tetapi pada saat dipanaskan akan berubah warna.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kusbandari, A., 2015., Analisis Kualitatif Sakarida dalam Tepung dan Pati Umbi
Ganyong, jurnal Pharmaciana, 2(1), 35-42.
Fessenden dan Fessenden., 1997, Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid 2, Erlangga,
Jakarat.
Iswari, R.S., dan Yuniastuti, A., 2006, Biokimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mahalle, R. dan Shirish, P. Desmukh., 2012, Synthesis of some Paracetyalated
N-Galactopyranosyl,1,2,4- Dithiazolidines, Internasional Journal Of
Carbohydrate Research, 1(1), 1-3.
Ouellette, R.J., dan Rawn, J.D., 1998, Principles of Organic Chemistry, a Brief
Introduction, Boston.
Ramesh, B.Y., Neethu B.K., dan Harini, B.P., 2014, Carbohydrate and Protein are
an Attribute to Enhance the Life-History Determinants in Drosophila,
International Journal of Advanced Research, 2(1): 527-536
1.1 Monosakarida
AgNO3 0,1 M
Hasil
Hasil
Uji benedict
Benedict
Hasil
1.2 Disakarida
AgNO3 0,1 M
Hasil-
Uji benedict
Benedict
1.3 Polisakarida
Hasil
Reaksi amilum dengan yodium
Amilum 2%
Hasil
Hidrolisis amilum
Amilum 2%
Hasil
Lampiran 2. Gambar Percobaan
2. Uji Benedict
1. Uji Yodium