Jawab : Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan
oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit
atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.
Ciri-ciri tunadaksa :
- anggota gerak tubuh tidak bisa digerakkan/lemah/kaku/lumpuh
- setiap bergerak mengalami kesulitan
- tidak meiliki anggota gerak lengkap
- tidak dapat tenang
- terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan keadaan normal pada
umumnya.
2. Program pengembangan diri bagi anak gangguan gerak / fisik (tunadaksa) dalam
lingkup pendidikan tidak bisa lepas dari keterampilan diri dan gerak dalam rangka
untuk ADL (Activity of Daily Living). Pengembangan diri dan gerak bagi peserta
didik tunadaksa pelaksanaannya meliputi activty of daily living (ADL) in
Bad dan ADL out Bad. Sebutkanlah apa saja ruang lingkup pengembangan diri dan
gerak bagi peserta didik tunadaksa!
Jawab : Ruang lingkup pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik Tunadaksa
adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri peserta didik tunadaksa meliputi:
1 Menolong diri sendiri, (kebersihan, berpakaian)
2 Merawat, dan merias diri sendiri
3 Mengurus diri sendiri
4 Berkomunikasi dengan orang lain
5 Bersosialisasi dalam kehidupan di lingkungannya
6 Mengembangkan keterampilan hidup sehari-hari
7 Menyelamatkan diri dari bahaya.
b. Pengembangan Gerak
Pengembangan gerak peserta didik tunadaksa meliputi:
1 Melakukan gerak kontrol kepala, melakukan gerak anggota tubuh ( tangan,
kaki, badan).
2 Melakukan gerak pernapasan,
3 Melakukan gerak pindah diri,
4 Melakukan gerak koordinasi (motorik kasar dan motorik halus), koordinasi
mata dan tangan, koordinasi mata dan kaki),
5 Menggerakkan alat bantu gerak, (menggunakan alat bantu yang dipakai,
alat bantu gerak, dan alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing.
Ruang lingkup program pengembangan diri dan gerak sebagaimana
diuraikan diatas, membutuhkan waktu yang lama, sehingga implementasinya
dilakukan dengan cara :
1. Reguler, yaitu program dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
2.Terpadu, yaitu program dilaksanakan dengan cara diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran yang lain.
3.Prioritas, yaitu program dilaksanakan secara khusus kepada peserta didik
yang mengalami masalah tertentu dan membutuhkan penanganan secara
cepat.
Jawab : Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa Strategi yang bias diterapkan bagi
anak tunadaksa yaitu melalui pengorganisasian tempat pendidikan, sebagai
berikut:
• Pendidikan integrasi (terpadu)
• Pendidikan segresi (terpisah)
• Penataan lingkungan belajar
Strategi pembelajaran bagi anak tunalaras Untuk memberikan layanan kepada
anak tunalaras, Kauffman (1985) mengemukakan model-model pendekatan
sebagai berikut;
• Model biogenetic
• Model behavioral/tingkah laku
• Model psikodinamika
• Model ekologis
4. Sebutkan dan jelaskanlah secara singkat factor apa yang paling berat pada anak yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
7. Buatlah sebuah lembar observasi yang akan digunakan pada anak kesulitan dalam
menulis.
Pada saat asesmen guru dapat melakukan observasi kemampuan anak dalam hal
sebagai berikut :
2. memegang pensil
4. menulis huruf-huruf
7. posisi kertas
9. posisi duduk
Instrumen Informal Untuk Menilai Bentuk Huruf
2 a seperti u
3 a seperti ci
4 b seperti li
5 d seperti cl
7 h seperti hi
9 m seperti w
10 n seperti v
11 o seperti a
12 r seperti i
13 r seperti n
14 t seperti l
Atau
Aspek Deskripsi
Posisi duduk
Posisi kertas
Memegang pensil/alat tulis
Bentuk
Ukuran
Spasi (antar huru dan antar kata)
Ketepatan pada garis
Kualitas garis
Contoh hasil asesmen
Aspek Deskripsi
Posisi duduk Pada saat duduk, badan kurang tegak, dagu
menempel pada meja, telapak kaki menapak
dengan baik pada lantai, dan posisi tangan
tidak menopang badan tapi direntangkan ke
depan.
Posisi kertas Posisi kertas miring/tidak sejajar dengan
badan
Memegang pensil/alat tulis Mampu memegang pensil dengan tiga jari
Bentuk Bentuk tulisan huruf dan kata terlalu condong
dan tidak konsisten;kadang condong kadang
tegak.
Ukuran Ukuran huruf tidak konsisten ada yang terlalu
besar hingga melewati garis dan ada yang
terlalu kecil
Spasi (antar huruf dan antar kata) Anak belum memahami spasi antar kata
sehingga kata yang ditulis cenderung
menumpuk.
Ketepatan pada garis Huruf ditulis mengangkang di atas garis.
Kualitas garis (terlalu tebal atau terlalu tipis) Tulisan terlalu menekan sehinga huruf
terlihat tebal dan kotor.
Penafsiran:
Anak membutuhkan materi/latihan posisi duduk, posisi kertas, latihan bentuk huruf yang
konsisten, ukuran, spasi antar kata, ketepatan pada garis, dan kualitas garis.
Pekanbaru, …………………
Mengetahui,
......................... ……………… …………………..
8. Jelaskan menurut pendapat anda, mengapa kita sebaiknya melibatkan orantua ABK
dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai program pelayanan pendidikan
ABK?
Jawab : Peran orang tua dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, memiliki peran
yang sangat vital. Orang tua sebagai orang yang sudah dari awal hidup
bersama dengan anak sejak mulai dilahirkan, mereka memahami betul
tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Ketika anak
memasuki masa sekolah dituntut untuk proaktif dengan para guru terkait
pertumbuhan dan perkembanganya. Potensi dan bakat yang nampak pada diri
anak sangat penting sekali untuk diinformasikan kepada guru sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam memberikan program pendidikan yang
tepat bagi anak berkebutuhan khusus. Sehingga dalam perkembanganya anak
akan tumbuh bersama bakatnya tersebut.
9. Mengapa assesmen harus dilakukan secara ketat dengan prosedur yang baku
(standart)?