Askan Op BPH - Hermanto HB
Askan Op BPH - Hermanto HB
DISUSUN : KELOMPOK 9
APRENSIUS LEMPANG
IRWAN SAYUTI
HERMANTO HUTABARAT
MUHAMAD IQBAL
SURIYADI
SYAMSINAR
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Hari/tanggal : 14 Desember 2020
Jam : 08. 00 WIB
Tempat : IBS RSUD Bayu Asih Purwakarta
Identitas Klien : Tn. R
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : menikah
Alamat : RT/RW: 001/001 Kel.Salem, Kec.Pondok
Salam, Kab.Purwakarta
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : BPH
Rencana Operasi : TURP
Berat badan : 65 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
No. RM : 00033257
Tanggal MRS :12 Desember 2020
Dokter bedah : dr. Joko Anom, Sp.U
Dokter anestesi : dr. Siti Hardiyanti, Sp.An
Rencana Anestesi : RA (Regional Anestesi)
Tanggal Operasi : 14 Desember 2020
Jaminan : BPJS Mandiri
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 53 Thn
Hubungan dengan Pasien : Istri
Alamat : RT/RW: 001/001 Kel. Salem,
Kec.Pondok Salam, Kab.Purwakarta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Sunda
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh nyeri pada saat miksi dengan skala nyeri 7 (0-10),
bila ingin miksi terasa tidak tuntas, sering beser, warna urine
kemerah-merahan.
b) Saat Pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pasien tampak gelisah, mengatakan
tidak bisa istirahat dengan baik karena nyeri pada saat miksi
disertai mual dan pusing, nyeri dirasakan sejak beberapa minggu
yang lalu, nyeri bertambah ketika pasien beraktivitas dan
berkurang apabila pasien beristirahat (tidur).
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak tanggal 9 november 2020 yang lalu klien merasakan nyeri
pada saat miksi dan sudah berobat ke klinik dokter umum diberi obat
anti nyeri dan obat gastritis namun tidak kunjung reda sakitnya
akhirnya berobat ke RSUD Bayu Asih Purwakarta ke Spesialis
Urologi, setelah dilakukan pemeriksaan diagnostic penunjang USG
ditemukan pembengkakan pada prostat, direncanakan operasi tgl 14
Desember 2020 setelah diberi obat anti nyeri.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti
diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, perdarahan tidak
normal, asma dan tidak pernah dirawat ke rumah sakit.
4) Riwayat Kesehatan
Menurut klien sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit dan
belum pernah menderita penyakit yang berat, tidak pernah
mengalami operasi dan tindakan anestesi, tidak pernah transfusi
darah.
5) Riwayat Pengobatan / Konsumsi Obat
Klien tidak pernah mengkonsumsi obat obatan dengan penyakit berat,
hanya konsumsi obat biasa bila sakit kepala, pilek, batuk. tidak
sedang mengkonsumsi obat obatan.
6) Riwayat Alergi
Tidak mempunyai riwayat alergi
7) Kebiasaan
a) Merokok : Klien perokok menghabiskan 1 bungkus dalam 1 hari
b) Alkohol : Tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol
c) Kopi / teh / Soda : Sekali sekali
c. Pola Kebutuhan Dasar
1) Udara atau Oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : tidak pakai
- Sirkulasi udara : baik
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya -
Saat ini
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : tidak pakai
- Sirkulasi udara : baik
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya -
1. Nutrisi
a. Jenis Nasi,laukpauk Bubur, lauk pauk
b. Frekuensi 3x/hari 3x/hari
c. Porsi 1 porsi 1 porsi
2. Eliminasi
a. BAB
-Frekuensi 2x/hari 1x/hari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Warna Kuning Kuning
b. BAK
3. Istirahat Tidur
-Siang 2 jam 1 jam
-Malam 6 jam 4 jam
4. Personal Hygiene
-Mandi 2x/hari 1x/hari
-Gunting 1x/seminggu 1x/minggu
Kuku 2x/hari Tidak pernah
-Keramas
e. Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
f. Interaksi Sosial
Hubungan dengan linkungan masyarakat, keluarga dan kelompok juga
teman klien mengatakan baik baik saja dan termasuk orang yang
bersosial tinggi.
g. Pemeliharaan Kesehatan
1) Rasa Aman : tidak ada masalah
2) Rasa Nyaman : merasa tidak nyaman semenjak terasa sakit
3) Pemanfaatan pelayanan kesehatan : baik dan tidak ada masalah
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : Kadang-kadang
- Imunisasi : Klien mengatakan tidak ingat
- Olahraga : Jarang olahraga
- Upaya keharmonisan keluarga : Rekreasi, nonton TV bareng
- Stres dan adaptasi : Merokok lebih sering
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Komposmetis
GCS : Verbal 5 Motorik 6 Mata 4
Penampilan : Tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,2oC
Respirasi : 16x/menit
b. Pemeriksaan Kepala
- Inspeksi :
Bentuk kepala Bulat tidak tampak kelainan, simetris,
Lainnya :-
- Palpasi :
Tidak nyeri tekan
Lainnya : Tidak teraba kelainan
c. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi :
Tampak ekspresi wajah tegang dan meringis sakit bila dipindahkan, dagu
normal, tidak ada edema, tidak ada kelumpuhan otot-otot fasialis, tidak
tampak sikatrik, raut wajah terlihat tegang.
d. Pemeriksaan Mata
1) Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata tidak ada kelainan
- T i d a k Eksoftalmus, tidak endofthalmus
- Kelopak mata / palpebra : tidak oedem, tidak ptosis, tidak
tampak peradangan, tidak ada luka, tidak terlihat benjolan
- Bulu mata tidak rontok
- Konjunctiva merah muda dan sclera tidak pucat
- Reaksi pupil terhadap cahaya isokor
- Kornea : warna hitam
- Tidak tampak nigtasmus dan strabismus
- Ketajaman Penglihatan baik
- Tidak menggunakan kontak lensa
- Penggunaan kaca mata bila sedang membaca
2) Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata tidak teraba kelainan
Lainnya : -
e. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Bentuk dan ukuran telinga simetris, fungsi pendengaran
baik, tidak terdapat kotoran dan dapat membedakan suara.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
f. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ditemukan secret, penciuman
berfungsi dengan baik dan tidak terdapat kotoran.
Palpasi : Polip dan nyeri tekan tidak ada
g. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan palpasi
- Bentuk dan ukuran lidah simetris, fungsi pengecapan baik, dapat
membedakan rasa manis, asin, pahit, dan asam serta jumlah gigi kurang
dari 32.
- Kemampuan membuka mulut lebih 3 cm
- Tonsil tidak tampak kelainan
- Mallampati II
- Tidak ada perubahan suara
h. Pemeriksaan Leher
- Leher simetris tidak terlihat peradangan dan jaringan parut, tidak teraba
massa
- Tidak ada pembesaran tiroid
- Vena jugularis tidak ada pembesaran
- Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, posisi trakea simetris
- Mobilitas leher baik
i. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Terlihat simetris warna sawo matang tidak ada pembengkakan di ketiak,
tidak ada nyeri tekan
j. Pemeriksaan Torak
Bentuk torak normal simetris tidak tampak retraksi otot pernafasan, pola
nafas baik dan normal, tidak sedang batuk, getaran antara kanan dan kiri
teraba sama, perkusi paru terdengar sonor, auskultasi suara nafas normal
tidak ada suara tambahan
k. Pemeriksaan Jantung
Tidak tampak kelaianan, hasil EKG regular normal tidak ada kelainan
l. Pemeriksaan Abdomen
Bentuk abdomen datar tidak terlihat massa, simetris, peristaltic usus baik,
nyeri tekan pada bagian perut bawah, teraba distensi abdomen
m. Pemeriksaan Tulang Belakang
Tidak terliihat kelainan tulang belakang, tidak terlihat luka, mobilitas
leluasa. Tidak teraba Fibrosis atau HNP
n. Pemeriksaan Genetalia
Tidak ada keluhan dan kelaianan, tidak teraba hernia atau pembengkakan
di sekitar genetalia.
o. Pemeriksaan Anus
Pasien menagatakan tidak ada keluhan dengan anusnya, perdarahan
negatif, haemoroid tidak ada, pada pemeriksaan Rectal Toucher teraba
benjolan prostat.
p. Pemeriksaan ekstremitas
Inspeksi :Postur tubuh normal, tidak terjadi pembengkaan,
sendi paha extreminitas atas dan bawah tidak terdapat krepitasi.
5 5
5 5
q. Pemeriksaan Neurologis
1) Memeriksa tanda – tanda rangsangan otak
Tidak ada peningkatan suhu tubuh, tidak nyeri kepala, tidak ada kaku
kuduk, tidak ada riwayat kejang , penurunan kesadaran tidak pernah,
tidak ada riwayat pingsan.
2) Memeriksa nervus cranialis
a) N I Nervus olfactorius
klien dapat membedakan bau
b) N II Nervus optikus
Klien dapat melihat dengan jelas
c) N III Nervus okulomotorius
Mata klien dapat bergerak kesegala arah
d) N IV Nervus Trokhealis
Klien dapat mengarahkan bola mata kebawah
e) N V Nervus Trigeminus
Klien dapat mengunyah dengan baik
f) N VI Nervus Apduscen
Bola mata klien dapat bergerak kesamping
g) N VII Nervus Fasialis
Raut wajah klien simetris
h) N VIII Nervus Auditorius
Klien dapat mendengar suara yang dibisikkan
i) N IX Nervus Glossoharingeus
Klien dapat menelan dengan baik
j) N X Nervus Vagus
Klien dapat menelan dengan baik
k) N XI Nervus Assesorius
Klien dapat mengangkat bahu
l) N XII Nervus Hipoglossus
Klien dapat menggerakkan lidah
3) Memeriksa fungsi sensorik
Sensorik berfungsi dengan baik
4) Memeriksa reflek kedalaman tendon
Reflek bisep, trisep, brachiradialis, Ptella, achiles normal tidak ada
kelainan
Hematologi
1. Hb 11,0 11,5-13,5 g/dL
2. Hematokrit 42 34-40 %
3. Leukosit 9.000 6000-17.500 /mm3
4. Trombosit 150,000 150000-440000 /mm3
5. Waktu bekuan 10 9 – 15 Menit
6. Waktu pdarahn 4 1–6 Menit
7. Monosit 9,0 2,0 – 11,0 %
8. Limposit 19 13 – 40 %
9. eusonofil 0 0,0 – 0,5 %
Kimia Klinik
1. GDS 115 < 140 Mg/dL
2. Rapid test Non reaktip - Non
reaktip
b. Pemeriksaan Radiologi
USG
- Kelenjar prostat terlihat membesar dan berwarna abu-abu muda sampai
gelap homogen
- Kesan : pembesaran pada kelenjar prostat
4. Therapi Saat Ini
Seftriakxon Inj 2 x 1 gram
Ketorolac Inj 2 x 30 mg
Ondanstron Inj 2 x 4 mg
5. Kesimpulan Status Fisik (ASA)
II
6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit : Tidak ada
b. Jenis Anestesi : Regional Anestesi
Indikasi : operasi daerah perut kebawah dan tidak ada kontraindikasi
c. Teknik Anestesi : inj di L3-L4 subarachonoid, Liquor keluar jernih
Indikasi : tindakan menggunakan bupivacaine 0,5% dosis 15mg
d. Persiapan Alat:
1) Mesin Anestesi disiapkan terutama oksigen
2) Siapkan juga STATIC
3) Set untuk persiapan Regional Anestesi
4) Obat2an Anestesi :
- Premedikasi Midazolam
- Antiemetik Ondansentron, Sotatic
- Analgetik Ketorolak, Tramadol, Fentanyl, Pethidin
- Induksi Bupivacain 0,5%
- Pelumpuh otot -
- Maintenance -
- Antidotum -
- Obat life saving Efedrin, SA, Adrenalin, Dexamethason, Lidocain
5) Alat lainnya
- Terpasang infus RL IV line no 18 di tangan kanan tetesan lancar
- Kateter urine terpasang
e. Cairan
1) Kristaloid
Jenis : Ringer laktat / Asering 2 labu
2) Koloid
Jenis : HES 6 % 1 labu
3) Produk darah
Jenis :-
B. Analisa Data
C. Post Anestesi
1. Resiko nyeri Post Operasi
2. RK Disfungsi Termoregulasi
3. Resiko Jatuh
Post Anestesi
1 Resiko nyeri Post Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring TTV
Operasi kepenataan anestesi 2. Lakukan penilaian
diharapkan nyeri berkurang nyeri dengan VAS Herman
dengan kriteria hasil 3. Ajarkan metode
1. Skala nyeri menjadi 1-3 distraksi selama nyeri
(nyeri ringan) akut yang tidak
2. Pasien tampak tenang membebani
dan tidak gelisah 4. Kolaborasikan dalam
3. Pasien tampak tidak pemberian anti nyeri
meringis 5. Berikan posisi
4. Tanda-tanda vital dalam nyaman
rentang normal
5. TD 120/80 mmHg -
Nadi 80x/menit - Suhu
36,5˚C - RR 12x/menit
O:
TD : 110/65 mmhg
Nadi : 80x/mnit
Suhu : 36ᵒC
RR : 18x/menit
Spo2 : 99%
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
Intra Anestesi
S : Pasien mengatakan tidak
1 Senin, 0830 RK Disfungsi
merasakan pusing
14-12 kardiovaskuler Herman
-2020 (Hipotensi)
O:
TD : 125/80 mmhg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36ᵒC
RR : 18x/menit
Spo2 : 99%
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
O:
TD : 125/65 mmhg
Nadi : 95x/menit
RR : 18x/menit
Spo2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
S:-
3 Senin, Resiko cidera Herman
14-12- trauma
O:
2021 pembedahaan
Pasien terlihat tenang
TD : 125/65 mmhg
Nadi : 95x/menit
RR : 18x/menit
Spo2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi hentikan
Post Anestesi
1 14-12- 10.45 Gangguan rasa S : Pasien mengatakan tidak lagi mual Herman
2021 nyaman mual muntah
muntah
O:
Pasien terlihat tenang
TD : 125/80 mmhg
Nadi 80x/menit
RR 18x/menit
Spo2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
O:
TD : 115/75 mmhg
Nadi : 80x/menit
RR : 14x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan