Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINI RISET

Studi Sikap Dan Perilaku Belajar Siswa di SDN 106163


BANDAR KLIPPA Kec Percut Sei Tuan
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Pendidikan)

MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Drs. ELIZON NAINGGOLAN, M.Pd.

Disusun oleh:
PUTRI JULIANTI NAIBAHO (1193111042)
NORA HANDAYANI RANGKUTI (1193111056)
ULVA MARYANI SARAGIH (1193111049)
BUNGA AULIA (1193111033)

Kelas : E Reg PGSD 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas
semua rahmat, nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya
dapat menyelesaikan Tugas Mini Riset ini dalam bentuk dan isinya yang sangat
sederhana tepat pada waktunya.

Tugas ini berisi informasi tentang bagaimana sikat dan prilaku murid di
sekolah dan kelas. Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua dan pengetahuan lebih mengenai pembelajaran Ilmu pendidikan tersebut.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnan tugas ini.

Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
bersangkutan dalam pembuatan tugas mini riset

Medan, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
RINGKASAN.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT...............................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN.................................3
2.1 URAIAN PERMASALAHAN...........................................................................3
2.2 KERANGKA BERPIKIR...................................................................................5
2.3 SUBJEK PENELITIAN......................................................................................5
2.4 ASSESMENT DATA.........................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN......................................................................6
3.1 METODE PENELITIAN....................................................................................6
3.2 LANGKAH PENELITIAN.................................................................................6
3.3 TEHNIK PENGUMPULAN DATA..................................................................7
3.4 TEHNIK ANALISIS DATA..............................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN...........................................................................................8
4.1 KEKUATAN PENELITIAN............................................................................10
4.2 KELEMAHAN PENELITIAN.........................................................................10
BAB V PENUTUP....................................................................................................11
5.1 KESIMPULAN.................................................................................................11
5.2 SARAN............................................................................................................11
LAMPIRAN..............................................................................................................12

ii
RINGKASAN

Menurut, Darsono (2000:14) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai


perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
yang lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan sangat
mempengaruhi dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku seseorang terjadi akibat
interaksi dengan orang lain. Proses belajar pada anak sangat dipengaruhi dari pihak
keluarga, pergaulan sekolah, dan lingkungan masyarakat dan hanya berupa
pengetahuan akan tetapi dapat berupa keterampilan, sikap, kemauan, kebiasaan
maupun perbuatan-perbuatan.Belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bersifat permanen di dalam diri individu
yang tampak dari tampilan individu tersebut. Defenisi ini menekankan hasil belajar
pada perilaku yang dapat diobservasi dan dapat diukur.Beberapa teori tentang belajar
memfokuskan perhatiannya pada pembentukan perilaku.
Thorndike mengemukakan teori connectionism. Belajar adalah proses
“stamping in(diingat), forming, hubungan atau sekitarnya. Menurut Sujana (1998:21)
belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan. Belajar adalah proses pertumbuhan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, Proses yang diarahkan pada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.Pada hakekatnya terdapat tiga
konsep utama yang perlu dipahami secara mendasar, yakni belajar, mengajar dan
pembelajaran. Belajar dapat didefenisi sebagai proses menciptakan hubungan sesuatu
yang sudah ada dengan sesuatu yang baru. Sebagaimana halnya yang dikemukakan
oleh Bruner dalam Romberg (1999) bahwa belajar adalah proses aktif siswa dalam
mengkonstruk (membangun) pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Sesuatu yang baru tersebut tidak koneksi antar stimulus dan respon.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah pembentukkan hubungan antara stimulus
dan respon dan penyelesaian masalah yang dapat dilakukan dengan caratrial and
error. Dengan faktor penting yang mempengaruhinya adalah reward atau pernyataan
kepuasan dari suatu kejadian.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder.Selain lingkungan keluarga,


sekolah merupakan lingkungan yang setiap hari dimasuki oleh murid. Bagi murid
yang sudah duduk dibangku Sekolah Dasar pada umumnya mereka menghabiskan
waktu sekitar tujuh jam disekolah,ini berarti hampir dari sepertiga waktunya
dihabiskan disekolah. Dewasa ini juga sering kali didengar dan dilihat didalam media
massa sering memberitahukan tentang kasus-kasus yang terjadi pada siswa, seperti
perkelahian, antar temannya , pembulian yang dilakukan siswa terhadap murid lain
dan lain sebagainya.

Seiring berjalannya waktu fungsi dari lingkungan sekolah mengalami banyak


tantangan, tidak mudah bagi para guru di sekolah menghadapi ratusan murid dengan
berbagai macam sikap dan perilaku.Sekolah juga tidak dipandang sebagai satu-
satunya lingkungan setelah lingkungan keluarga. Letak sekolah yang berada pada
tepian kota sehingga banyak sekali tempat yang dapat siswa jadikan sebagai tempat
untuk menghabiskan waktu. Selain kantin, terdapat beberapa tempat diantaranya
warnet dan warung-warung kecil dipinggir jalan.Tidak jarang ada beberapa siswa
yang berusaha bolos sekolah demi pergi kesalah satu tempat tersebut dengan
berbagai alasan. Cara murid tersebut sudah menunjukkan salah satu contoh sikap
dan perilaku siswa  dilingkungan sekolah yang kurang baik.

Melihat hal tersebut, perlu dilakukan suatu studi untuk memperoleh


gambaran yang sebenarnya tentang sikap perilaku belajar. Oleh karena itu tim
peneliti ingin melakukan suatu penelitian dengan judul “Studi Sikap Dan Perilaku
Belajar murid SDN 106163 BANDAR KLIPPA Kec Percut Sei Tuan.

1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang


sebenarnya tentang sikap dan perilaku belajar Murid SDN 106163 BANDAR
KLIPPA Kec Percut Sei Tuan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam bidang


psikologi yang berkaitan dengan sikap dan perilaku Belajar murid di lingkungan SD
METODIST.

2
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 URAIAN PERMASALAHAN

Sikap belajar adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk
bertindak atau berbuat dalam kegiatan belajar dengan perasaan tertentu didalam
menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Perilaku belajar
merupakan keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya
yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek baik fisik maupun nonfisik.

3
1. Tujuan belajar

 Untuk mendapatkan pengetahuan,hal ini ditandai dengan kemampuan


berfikirpemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak bias
dipisahkan.
 Penanaman konsep dan keterampilan,merumuskan konsep suatu
keterampilan.Keterampilan itu memang dapat didiik,yaitu dengan banyak melatih
kemampuan.
 Pembentukan sikap,dalam menumbuhkan sikap mental perilaku dan pribadi anak
didik guru harus bijak dan berhati-hati dalam pendekatannya.

2. Karakteristik belajar

 Perubahan yang disadari dan disengaja,usaha sadar dan disengaja dari individu
yang bersangkutan.
 Perubahan yang berkesinambungan,bertambahnya pengetahuan atau
keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebelumnya.
 Perubahan yang fungsional,setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan ,baik untuk
kepentingan masa sekarang da masa yang akan datang.
 Perubahan yang bersifat positif,perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif
dan menunjukkan kearah kemajuan.
 Perubahan yang bersifat aktif,untuk memperoleh perilaku yang baru, individu
yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.
 Perubahan yang bersifat permanen,perubahan perilaku yang diperoleh dari proses
belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.

4
 Perubahan yang bertujuan dan terarah,individu melakukan kegiatan belajar pasti
ada tujuan yang ingin dicapai ,baik tujuan jangka pendek,menengah ataupun
jangka panjang.
 Perubahan perilaku secara keseluruhan,perubahan perilaku bukan semata hanya
memperoleh pengetahuan semata,tetapi termasuk memperoleh perubahan dalam
sikap dan keterampilannya.

3. Faktor yang mempengaruhi belajar


 Factor internal merupakan factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar individu yang meliputi :
 Faktor fisiologis, berhubungan dengan kondisi fisik individu
 Faktor psikologis ,keadaan psikologis seseorang dapat mempengaruhi proses
belajar meliputi kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, bakat, konsentrasi,
percaya diri, kebiasaan dan cita-cita.
 Factor eksternal ,selain karakteristik siswa atau factor-faktor endogen, faktor-
faktor eksternal juga dapat juga mempengaruhi proses belajarsiswa dalam hal ini
meliputi lingkungan social seperti pergaulan siswa dengan orang lain disekitanya
dan perilaku disekitar siswa. Adapun lingkungan non social meliputi lingkungan
alamiah, instrumental ,materi pelajaran.

2.2 KERANGKA BERPIKIR

Motivasi belajar memiliki peranan penting dalam mendorong dan


menentukan siswa untuk belajar dengan aktif, sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan.Semakin tinggi motivasi belajar, maka keaktifan siswa untuk turut serta
dalam pembelajarn juga meningkat, begitupun sebaliknya.Ketika motivasi belajar
rendah maka tingkat keaktifan siswa juga rendah dalam kegiatan
pembelajarannya.Dari keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti

5
terdorong untuk meneliti seberapa besar pengaruh motivsi belajar terhadap
sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.

2.3 SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok anak-anak SD. Dalam


pelaksanaan yang dibuat ini akan diperankan terhadap kelas V-C SDN 106163
BANDAR KLIPPA Kec Percut Sei Tuan.

2.4 ASSESMENT DATA

Analisa data yang akan dilakukan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif


dan kuantitatif, dimana melalui kedua pendekatan diatas dapat diperoleh
perkembangan kemampuan dan peingkatan nilai siswa, serta perkembangan
keterampilan dan cara belajar siswa.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 METODE PENELITIAN

6
Untuk menjalankan penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian
kualitatif.Metode penelitian kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat
permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah
secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah
satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini
bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis
penelitian kualitatif.

3.2 LANGKAH PENELITIAN

Dalam penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mendapatkan hasil


yang valid. Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain:

 Meminta surat izin observasi


 Mengirim surat izin observasi ke sekolah tujuan observasi
 Pelaksanaan observasi
 Mengamati sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran
 Menganalisis sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran
 Penyusunan laporan

3.3 TEHNIK PENGUMPULAN DATA

7
Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat
pengumplan data yang sesuai dengan masalah yng diteliti. Teknik yang digunakan
diantaranya:

a. Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau
transkrip nilai.Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang hasil belajar
siswa.

b. Observasi

Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan menggunakan mata. Observasi ata


pengamatan ini meliputi kegiatan pemusatan perhatian menggunakan seluruh indra.
(Suharsini, 1998:146).Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimna sikap dan perilaku belajar siswa saat belajar.

3.4 TEHNIK ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif.Yaitu tehnik


analisis yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga
memberikan informasi yang berguna.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran


dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Menurut
ilmu psikologi sikap merupakan pola reaksi individu terhadap sesuatu stimulus yang
berasal dari lingkungan.Sikap (Attitude) dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan
untuk berekasi terhadap suatu hal orang atau benda dengan suka, tidak suka atau
acuh tak acuh.Sikap merupakan suatu kencenderungan untuk bertindak secara suka
atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati
dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima
informasi verbal.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, sikap adalah kecenderungan


untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu .sikap bukan tindakan nyata
(overtbehavior) melainkan masih bersifat tertutup (covertbehavior). Dari semua
pengertian yang di ungkapan di atas dapat diambil sebuah pengertian tentang sikap,
yaitu sikap adalah penilaian seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang
lain maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman di
lapangan yang menyatakan rasa suka (respon positif) dan rasa tidak suka (respon
negatif). Sikap merupakan salah satu tipe karakteristik afektif yang sangat
menentukan keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran.

9
Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari
hal-hal yang bersifat akademik (Djaali, 2008).Sikap belajar adalah perasaan senang
atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka
terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya.(Nasution, 1978).

Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku ketika ia


mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Perubahan sikap dapat diamati dalam
proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap
sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan
sebagainya.

Sikap belajar mempengaruhi intensitas seseorang dalam belajar.Bila sikap


belajar positif, maka kegiatan intensitas belajar yang lebih tinggi. Bila sikap belajar
negatif, maka akan terjadi hal yang sebaliknya. Sikap belajar yang positif dapat
disamakan dengan minat, minat akan memperlancar proses belajar siswa. Karena
belajar akan terjadi secara optimal dalam diri siswa apabila ia memiliki minat untuk
mempelajari sesuatu. Siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar dengan aktif.

Sikap merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan dan akan
mempengaruhi proses belajar. Seseorang akan mau dan tekun dalam belajar atau
tidak sangat tergantung pada sikap peserta didik. Dalam hal ini sikap yang akan
menunjang belajar seseorang adalah sikap positif (menerima/suka) terhadap
bahan/mata pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru, yang mengajar, dan
terhadap lingkungan belajar (kondisi kelas, teman-teman, sarana dan prasaana
belajar, dan sebagainya).Dalam implementasinya sikap dan aktivitas belajar setiap
siswa di SDN 106163 BANDAR KLIPPA Kec Percut Sei Tuan. dapat kita lihat pada
kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik  sebagai berikut:

1. Membaca buku pelajaran


2. Mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pelajaran
3. Bertanya kepada guru mengenai materi yang tidak dipahami
4. Mendengarkan pendapat teman
5. Mengerjakan soal-soal latihan yang ditugaskan guru

10
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan/aktivitas belajar dapat dilakukan pada
kegiatan pembelajaran peserta didik untuk belajar menjadi pedoman untuk menilai
seberapa ingin peserta didik dalam belajar.Setiap peserta didik pasti melakukan
aktivitas belajar seperti kegiatan-kegiatan yang telah tersebutkan diatas.

4.1 KEKUATAN PENELITIAN

Keterampilan anak diajari dengan meningkatkan kemampuan dan


potensinnya.Cara guru dalam mengembangkan minat belajar anak ialah dengan
melakukan adanya beberapa pendekatan terhadap setiap peserta didik baik dalam
meningkatkan keterampilan.

4.2 KELEMAHAN PENELITIAN

Kekurangannya pada miriset ini adalah waktu pelaksanaannya, bila seorang


guru kurang dapat memanage waktu atau mengatur waktunya maka akan banyak
memakan waktu sehingga kurang efektif dan efisien dalam memperhatikan peserta
didik.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan/aktivitas belajar dapat dilakukan pada


kegiatan pembelajaran peserta didik. Dalam implementasinya sikap dan aktivitas
belajar setiap Murid SDN 106163 BANDAR KLIPPA Kec Percut Sei Tuan. D

12
apat kita lihat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai
berikut:

1. Membaca buku pelajaran.


2. Mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pelajaran.
3. Bertanya kepada guru mengenai materi yang tidak dipahami.
4. Mendengarkan pendapat teman.
5. Mengerjakan soal-soal latihan yang ditugaskan guru.

5.2 SARAN

Setiap sikap dan perilaku yang dilakukan oleh peserta didik setidaknya
merupakan cerminan atas pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk itu
dalam praktiknya sebagai calon guru kita seharusnya dapat berlaku baik dan
membelajarkan siswa kita untuk bersikap dan bertingkah laku selayaknya seorang
guru.

LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai