PROPOSAL
OLEH :
HESTI HESTURINI
17.11.075
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2021
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP INTENSITAS
NYERI PADA LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DI
RUANG 3 OBGYN RSU.SEMBIRING
TAHUN 2021
PROPOSAL
OLEH
HESTI HESTURINI
NPM : 17.11.075
HESTI HESTURINI
NPM : 17.11.075
Oleh :
Dosen Pembimbing
Diketahui,
Dekan Fakultas Keperawatan
2021.
Dosen Penguji I
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena
2. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Deli
4. Ns. Meta Rosaulina, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Jurusan Program Studi
5. Peny Ariani, SST, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing saya telah banyak
7. Ns. Zuliawati, S.Kep, M.Kep selaku wali tingkat yang telah banyak
8. Seluruh staff dosen Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua yang telah
awal hingga akhir. Terima kasih untuk semua motivasi dan dukungan segala
9. Ucapan terima kasih yang teristimewa yang tak terhingga kepada kedua orang
tua saya. Ayahanda Misdianto, Ibunda Cahaya Chairani, serta Abang saya
Rendi Alfian, Wahyu Mawardi dan Kakak saya Yeni Ria Ningsih, Widia
material, semangat, dan doa yang tiada hentinya kepada saya selama
Terima kasih untuk semua orang yang terlibat dalam penyusunan proposal ini
sangat jauh dari kata kesempurnaan, baik dari isi maupun teknik penulisan. Untuk
itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang
ada penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
dan masyarakat. Semoga Allah SWT Yang Maha Esa melimpahkan kesejahteraan
HESTI HESTURINI
NPM: 17.11.075
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Agama : Islam
II. PENDIDIKAN
HESTI HESTURINI
NPM : 17.11.075
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................i
PROPOSAL........................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
BAB 1..............................................................................................................................10
PENDAHULUAN...........................................................................................................10
BAB II.............................................................................................................................17
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................17
2.1Sectio Caesarea...........................................................................................................17
2.1.2 Etiologi............................................................................................................17
2.1.4 Patofisiologi....................................................................................................18
2.1.5 Komplikasi......................................................................................................18
2.2Intensitas Nyeri...........................................................................................................20
2.2.7 Nyeri Dapat Diatasi Dengan Intervensi Manajemen Nyeri Terutama Pada
Nyeri Post Operasi...................................................................................................25
2.3Terapi musik...............................................................................................................26
2.3.3Manfaat Musik.................................................................................................28
2.7 Hipotesis....................................................................................................................32
BAB III............................................................................................................................33
METODE PENELITIAN.................................................................................................33
3.1Desain Penelitan..........................................................................................................33
3.2.1Lokasi Penelitian..............................................................................................34
3.2.2Waktu Penelitian..............................................................................................35
3.3Populasi dan Sampel...................................................................................................35
3.3.1Populasi Penelitian...........................................................................................35
3.3.2Sampel Penelitian.............................................................................................35
3.4.1Variabel Penelitian...........................................................................................37
3.4.2Defenisi Operasional........................................................................................37
3.5Instrumen Penelitian....................................................................................................39
3.7Prosedur Penelitian......................................................................................................40
3.8Pengolahan Data.........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................44
indonesia menurut SDKI tahun 2017 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan
atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan.Di jawa tengah tercatat dari 17.665
sendiri sebanyak 27%, disporposi janin panggul 21%, gawat janin 14%, placenta
previa 11%, pernah sectio caesarea 10%, kelainan letak janin 10%, preeklamsia
Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir
Persalinan caesar dikota jauh lebih tinggi dibandingkan di desa yaitu 11%
metode operasi caesar sebesar 17,6% dari total 78.736 kelahiran sepanjang tahun
2016 sampai dengan 2018 , dengan proporsi tertinggi di DKI jakarta (31,1%) dan
jumlah pasien di RSUD kota madiun yang melakukan sectio caesarea mencapai
yang di sebabkan oleh infeksi post sectio caesarea di Indonesia pada tahun 2013
mencapai 7,3% dan 90% dari morbiditas pasca operasi disebabkan oleh infeksi
Kematian ibu pada masa nifas di Sulawesi Utara tahun 2015 berdasarkan
faktor penyebab kematian ibu di Sulawesi Utara tahun 2013-2015”, yaitu 71 kasus
(Buangsampuhi, 2016).
Ibu post SC biasanya akan mengalami dampak seperti nyeri pada daerah
penurunan kemampuan fungsional, penurunan elastisitas otot perut dan otot dasar
nyeri pada bagian perut di daerah luka bekas operasi beberapa jam sesudah
operasi sejalan dengan mulai hilangnya efek anestesi pada tubuh ibu. Hal ini yang
mempengaruhi fisiologi dan psikologi dari orang tersebut yaitu seseorang akan
lebih mudah emosi, denyut nadi menjadi cepat, cemas dan gangguan pada pola
yang tidak dapat dihindari. Pasien pasca bedah mendapatkan pengobatan nyeri
yang tidak adekuat sebanyak 77%, setelah diberi obat 71% pasien masih
mengalami nyeri dan 80% nya mendeskripsikan masih mengalami nyeri tingkat
postpartum yaitu dengan melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara teratur
dan benar. Teknik relaksasi akan mengurangi intensitas nyeri pada ibu pasca
SCdan membantu merelaksasi otot serta membantu pernafasan menjadi lebih baik
dirasakn pada bagian tubuh yang sakit. (Ani dan Diah, 2016).
rasa nyeri, dengan cara teknik non farmakologi yang dikenal dengan beberapa
metode terdiri dari teknik distraksi dan relaksasi. Teknik distraksi yaitu salah
memberikan haasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi rasa nyeri pasca
denyut jantung, tekanan daarah, dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang
meningkat pada saat stres, serta dapat merangsang pelepasan hormone endofrin
dan hormon tubuh yang memberikan perasaaan senang yang berperan dalam
operasi tersebut menunjukan bahwa terapi musik dapat dijadikan sebagai terapi
non farmakologi sebgaai tindakan perawat dalam mengatasi nyeri. Perawat dapat
lagu atau mendengarkan musik. Perawat sebagai tenaga profesional yang banyak
menghabiskan waktu dengan pasien dibandingkan dengan tenaga profesional
penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi sehingga dapat disimpulkan
mental, emosional, sosial dan spiritual. Dan musik juga mapu mengurangi nyeri,
depresi, serta meningkatkan relaksasi dan suasana hati yang positif. (Ani & Diah,
2016).
intensitas nyeri pada luka post operasisectio caesarea di RSU Sembiring Tahun
2021.
RSU.Sembiring.
pengaruh pemberian terapi musik terhadap intensitas nyeri pada luka post operasi
sectio caesarea.
dengan pemberian obat analgesik, tetapi dengan terapi non farmakologi seperti
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien paska operasi sectio
caesarea di RSU.Sembiring.
Husada Deli Tua dan Dapat dikembangkan ilmu pengetahuanya atau digunakan
janin melalui sayatan dinding perut (abdomen) dan dinding melalui rahim
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.Sectio sesarea adalah suatu
tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan di atas 500 gram, melalui
melalui pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan
dinding rahim ibu, dengan syarat rahim harus keadaaan utuh, serta janin memiliki
bobot badan diatas 500 gram.Jika bobot janin dibawah 500 gram, maka tidak
2.1.2 Etiologi
Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau
yang tepat untuk melakukan sectio caesarea. Adapun secara lebih rinci dari
kontraindikasi sectio caesarea adalah: janin matik, syok, anemia berat. Sebaiknya
2.1.4 Patofisiologi
Terjadi kelainan pada ibu dan kelainan pada janin menyebabkan persalinan
2.1.5 Komplikasi
1) Infeksipuerperal
Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa
hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsis dan
sebagainya.
2) Perdarahan
Penyembuhan luka pada fase inflamasi terjadi sampai hari ke-5 setelah
pembedahan, lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi. Proses
penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : usia, nutrisi, obat-
aseptik, penutupan terjadi dengan baik, jaringan granulasi tidak tampak, dan
Pada luka terjadi penyembuhan pus atau tepi luka tidak saling merapat,
Terjadi pada luka yang dalam yang belum dijahit atau terlepas dan
luas.
2.2Intensitas Nyeri
Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa
rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung
trauma dan proses inflamasi, terutama bersifat nosisetif, pada waktu istirahat dan
sering kali bertambah pada waktu bergerak. Nyeri operasi memicu respon stres,
yaitu respon neuro endokrin yang berpengaruh pada mortalitas dan berbagai
morbiditas komplikasi pasca operasi. Nyeri operasi bersifat dapat sembuh dengan
sendirinya (tak lebih dari 7 hari) dan nyeri hebat memicu kejadian nyeri kronik di
d. Periotonium tertarik
f. Hipoksia
g. Vagina tertekan
2) Faktor Psikologis
a. Ketakutan
b. Panik
a. Intensitas persalinan
b. Posisi janin
c. Kelelahan
d. Karakteristik panggul
Nyeri perut (rahim) pada saat hamil, rahim seorang ibu akan membesar
sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim
akan menyusut dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke
bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa seperti kram pada perut. Dalam
kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini diperlukan agar
rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka saat lepsnya ari-ari
dari dinding rahim dapat segera menutup kembali, Sehingga tidak terjadi
merupakan masalah yang relatif sulit. Ada beberapa metode yang umumnya
digunakan untuk menilai intensitas nyeri, antara lain. (Dwin Indah, 2020)
Metode ini menggunakan suatu word list untuk mendiskripsikan nyeri yang
menggambarkan karakteristik nyeri yang dirasakan dari word list yang ada.
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui nyeri dari saat pertama kali
nyeri yaitu :
dirasakn dari angka 0-10. “0” menggambarkan tidak ada nyeri sedangkan “10”
Dengan gambaran :
a. Tidak nyeri : 0
b. Nyeri Ringan : 1-3, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
dengan baik.
d. Nyeri Berat : 7-10, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri,
tidak dapat mendeskripsikanya, serta tidak dapat diatasi dengan alih posisi
garis sepanjang 10cm yang enggambarkan keadaan tidak nyeri sampai nyeri yang
sangat hebat. Klien menandai angka pada garis yang menggambarkan intensitas
digunakan dalam kondisi klinis. Kerugian nya adalah tidak dapat digunakan pada
anak-anak di bawah 8 tahun adan mungkin sukar diterapkan jika klien sedang
Wong Baker Faces Pain Rating Scale cocok digunakan pada pasien dewasa
dan anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyeri
dengan angka.
Bagian 2.4 Wong Baker Faces Pain Rating Scale
1. Terapi farmakologi
simple dan tidak berbiaya mahal. Terapi ini dapat dilakukan dengan cara teknik
2016)
c. Menonton TV
manajemen nyeri adalah musik klasik. Hal ini dikarenakan musik klasik memiliki
tempo yang berkisar antara 60-80 beats per menit selaras dengan detak jantung
2.3Terapi musik
penggunaan profesional dari musik dan elemenya sebagai salah satu intervensi di
2017).
prosedur, musik yang digunakan dan berbagai hal lain yang menjadi detail dalam
(Rahardjo, 2016).
emosional, sosial dan spiritual. Dan musik juga mampu mengurangi nyeri,
depresi, serta meningkatkan relaksasi dan suasana hati yang positif (Moekroni,
2016).
itu seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan alami akan
tubuh, terutama musik lambat yang tenang. Jenis musik ini dapat memiliki efek
jantung, menurunkan tekanan darah, dan menurukan kadar hormon stress (Denir,
2011).
1. Aktif-kreatif
spontan dengan menyanyi ataupun bermain musik pada saat itu juga
2. Pasif-Reseptif
musik. Terapi ini lebih menekankan pada phsycal emotional intellectual, aesthetic
of spiritual dari musik itu sendiri sehingga klien akan merasakan ketenangan atau
musik.
motorik kasar.
timbulnya rasa nyeri luka bekas operasi, selain itu menyebabkan tidak
nyaman, kesakitan dan aktivitas mobilisasi terganggu.Adapun manajemen untuk
mengurangi rasa nyeri pada bekas luka bekas operasi dengan menggunakan obat
anti nyeri dan akan lebih efektif di tambah dengan menggunakan manajemen non
farmakologi yaitu terapi musik.
Nyeri akibat luka postsectio biasanya terjadi sekitar 12 jam sampai 36 jam
setelah pembedahan dan akan menurun pada hari ke 3 postsectio (kozier.etal,
2004). Nyeri, biasanya cukup mengganggu aktivitas ibu. Hampir semua ibu yang
mengalami operasi sectio mengeluh nyeri, dan sebenarnya hal ini sangat wajar
terjadi karena tubuh sedang mengalami luka dan proses penyembuhan belum
sempurna.
2.Akibat Dari Terapi Musik Saat Diberikan Pada Pasien Post Operasi
Sectiocaesarea (SC)
2020)
keterampilan fisiologis.
4. Meningkatkan hubungan terapis, klien dan keluarga
Durasi yang diberikan dalam pemberian terapi musik adalah 20-35 menit,
tetapi untuk masalah kesehatan yang lebih spesifik terapi musik di berikan dengan
durasi 30-45 menit. Ketika mendengarkan terapi musik klien berbaring dengan
posisi yang nyaman, sedangkan tempo harus sedikit lebih lambat, menggunakan
Nyeri post SC
Farmakologi :
Manajemen
Non Farmakologi
1. Anastesi Nyeri
1. Imajinasi
2.
2. Relaksas
Terapi musik 3. Distraksi
4. Stimulasi
Musik klasik
Bagan 2.4 Kerangka Teori
Sumber : Rosdalh, Kowalski, 2015 dan Anindya Evrita Swasta Tasari, 2017,
Novrida Roberia, 2018
pemberian terapi musik terhadap intensitas nyeri pada luka post operasi sectio
untuk mengetahui
2.7 Hipotesis
Ha : Ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap intensitas nyeri pada luka
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akaibat dari sesuatu yang dikenakan
pada subjek yang diteliti dengan nebcari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
Pada penelitian ini terdiri dari 2 keompok yaitu kelompok control dan
pemberian terapi musik klasik oleh peneliti sebelum diberikan terapi analgesic
selama 20 menit. Setelah itu diukur kembali intensitas nyeri responden seteleh
diberikan intervensi. Pada kelompok control hanya akan diukur intensits nyeri
responden pretest dan posttest tanpa diberikan terapi music klasik. Kegiatan ini
O1 X O2
O3 O4
Tabel 3.1
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami sectio
Dalam penelitian ini jumlah dan indentitas anggota populasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan jenis non probably sampling
menggunakan metode Consecutive sampling. Menurut Suharsimi Arikunto tahun
2020, Consecutive sampling adalah semua subjek yang datang dan memenuhi
kriteria pemilihan dimasukan dalam sampel penelitian sampai jumlah subjek yang
kriteria utamanya adalah orang tersebut merupakan pasien yang mengalami sectio
Pada Penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua pasien yang
berdasarkan rumus :
N = 10% x N
Keterangan :
N = besar sampel
N = Populasi
= 10
responden yang mana sampel akan dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok
b. Kriteria Eksklusi
Penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek dalam suatu
intensitas nyeri.
konsisten antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain
(Notoatmodjo, 2018)
1. Terapi musik adalah Salah satu bentuk dalam pengobatan non farmakologi
untuk menurunkan intensitas nyeri pada luka post operasi sectio caesarea.
2. Intensitas nyeri adalah Skala nyeri untuk mengukur rasa nyeri yang
dirasakan klien.
Tabel 3.4.2
Defenisi Operasional Variable Independen Dan Dependen
Defenisi Indicator
No Variable Alat ukur Hasil ukur Skal
Operasional
1. Variable Pemberian terapi Pemberian Lembar 1 = Sebelum diberi Ordin
Independent : musik dengan terapi Observasi terapi musik al
Pemberian mendengarkan, music 2=Setelah diberi
terapi musik Ketika diberikan 1 terapi musik
mendengarkan kali sehari
terapi musik sebelum
klien berbaring terapi
dengan posisi analgesic,
yang nyaman, pada pukul
sedangkan tempo 08.00 wib.
harus sedikit Dilakukan
lebih lambat, dan selama 2
menggunakan hari
irama yangg
tenang
2. Variable Penderita Lembar - Tidak nyeri : Rasio
Dependent : nyeri SC Observasi
Intensitas 0
nyeri Nyeri merupakan
rasa tidak - Nyeri
nyaman yang
dirasakan oleh Ringan : 1-3
klien saaat post
operasi sectio - Nyeri
caesarea, akibat
luka insisi Sedang : 4-6
- Nyeri Berat :
7-10
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan oleh peneliti untuk
Pengumpulan data merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
suatu penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan relevan dan
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung didapatkan dari responden berupa
2. Data Sekunder
berupa data di Rumah Sakit, Yaitu data rekam medik, catatan medik,
a. Pretest
1) memberikan salam pembuka
b. Intervensi
Memberikan terapi music klasik pada kelompok intervensi pada pagi hari pukul
c. Postest
Mengukur kembali itensitas nyeri setelah diberikan terapi music klasik pada
berikut :
1. Editing
Editing adalah data yang terkumpul baik data kualitatif maupun kuantitatif
harus dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data tersebut dijadikan
2. Coding
3. Tabulating
Untuk memperoleh Anaisa data, pengolahan data serta pengambilan
4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber dua atau responden selesai
menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boelh ada
paksaaan atau penekanan tertentu. Responden dalam penelitian juga berhak untuk
Confidentiality).
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
informasi yang menyangkut privasi subjek yang tidak ingin indentitas dan segala
Inclusiveness).
penelitian dilakukan dengan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan
5. Informend concent
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
a. Analisis Univariat
diteliti.
b. Analisis Bivariat
pada penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ani, A.,& Diah, M.(2016). Pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan
tingkat skala nyeri pasien post operasi, Jurnal ipteks terapan, 148-154.
Arikunto.S, 2020. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Yogyakarta
Kineka Cipta.
Depkes RI, 2017.Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi
Indonesia.www.KesehatanKandungan.com.
Jitowiyono, 2017. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Metasari, D., & Sianipar, B. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGAARUHI PENURUNAN NYERI POST OPERASI SECTIO
CAESAREA DI RS. RAFLESSIA BENGKULU. Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan Masyarakat, 6 (1).
Nurani, D. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Proses Penyembuhan
Luka Post Sectio Caesarea.
Nurul, I.S. (2018). Efektifitas terapi musik islami terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu post sectio caesarea di RSUD Puri Husada Tembilahan.
Jurnal Kesehatan husda gemilang, 27-32.
Putra, dkk 2016.Perbedaaan Kecemasan Antara Ibu Dalam Menghadapi
Persalinan Pervaginam Dan Sectio Caesarea Diruang Bersalin RSUD Kota
Madiun.Madiun : Skripsi.
Riskesdas, Kemenkes RI.(2018). Riset Dasar Kesehatan Indonesia. Jakarta :
Kemenkes RI.
Roasdalh, C. B., & Kawalski, M. T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Dasar (Edisi
10 volume 3). Jakarta: ECG.
Solehati, T.2017. Determinan persalinan Sectio Caesarea Di Indonesia (Analisis
Lanjut Data Riskesdas 2013).
Solehati, T. 2017. Konsep Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas, Bandung, Pt
Refika Aditama.
Suharsimi Arikunto, 2020. PT. Asdi Mahasalya.
Tubagus, E.N., & Budi, A (2019). Pengaruh terapi musik tradisional terhadap
respon nyeri pada pasien pask operasi di rumah sakit imanuel bandar
lampung. Holistik Jurnal Kesehatan, 163-171.
Zulfa Rufaid,dkk, 2018. E-Book Penerbit STIKes Majapahit.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
“TERAPI MUSIK”
NO PROSEDUR
Pre interaksi
1. Cek catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
5. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
6. Memperkenalkan diri dan melakukan kontrak
7. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
8. Mendekatkan alat-alat
Tahap kerja
9. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
Batasi stimulasi eksternal seperti, cahaya, suara, pengunjung , panggilan
10.
telepon selama mendengarkan terapi musik
11. Dekatkan tape musik/handphone dengan klien
12. Pastikan tape musik dalam kondisi baik
Nyalakan musik dan lakukan terapi musik klasik mozart selama 20
13.
Menit
14. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
Hindari menghidupkan musik dan meninggalkanya dalam waktu yang
15.
lama
16. Saat klien mendengarkan musik, arahkan untuk fokus dan rileks
Setelah musik berhenti, klien dipersilahkan mengungkapkan perasaan
17. yang muncul saat musik tersebut diputar serta perubahan yang terjadi
pada dirinya
Terminasi
18. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
19. Simpulkan hasil kegiatan
20. Kontrak pertemuan selanjutnya
21. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
22. Bereskan alat
23. Cuci tangan
Dokumentasi
24. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
- Nama Px, Umur, Jenis Kelamin, dll
- Keluhan Utama
- Tindakan yang dilakukan (terapi musik)
- Lama tindakan
- Jenis terapi musik yang diberikan
- Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi musik
- Respon pasien
- Nama perawat
- Tanggal pemeriksaan
(Sumber: penelitian Dwin Indah, 2020)
LEMBAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGUKURAN SKALA
NYERI
LEMBAR OBSERVASI
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA
LUKA SECTIO CAESAEREA (SC) DI RUANG 3 OBGYN RSU.
SEMBIRING
- Tidak nyeri : 0
- Nyeri Ringan : 1-3, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
- Nyeri Sedang : 4-6, secara objektif klien menyeringai, dapat menunjukan
baik.
- Nyeri Berat : 7-10, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti
nyeri, tidak dapat mendeskripsikanya, serta tidak dapat diatasi dengan alih
Hasil Pemeriksaan Intensitas Nyeri pada luka Post Operasi Sectio Caesarea
Pretest Posttest
1
2
3
4
5
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Di tempat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1
Npm : 17.11.075
Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Luka Post Operasi Sectio Caesarea
responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan
Peneliti
Hesti Hesturini
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
dilakukan oleh :
Npm : 17.11.075
sebagai mestinya.
DeliTua, ...................... 2021
Responden
(.................)