Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN - 2477-6521

Vol 5(3) Oktober 2020 (448-457)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PELAKSANAAN HANDOVER PERAWAT

Detta Trinesa1*), Yulastri Arif2), Dewi Murni3)


1)
Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh
*
Email: detatrinesa17maret@gmail.com
2,3)
Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh

Submitted :25-04-2020, Reviewed:16-05-2020, Accepted:26-05-2020


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v5i3.5283

ABSTRAK
Handover merupakan transfer informasi terkait dengan keadaan klinis pasien yang dilakukan pada saat
pergantian shift. Handover mempunyai peran sebanyak 80% dari masalah penyebab medical error,
handover yangtidak efektif dapat mengakibatkan kesalahan dan pelanggarandalam keselamatan
perawatan pasien,termasuk kesalahan pengobatan, salahoperasi, dan kematian pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan handover perawat.
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian berjumlah 138
responden yang diperoleh melalui total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa
data menggunakan uji Chi – Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
kepemimpinan kepala ruang dengan pelaksanaan handover perawat dengan p value 0,002. Ada
hubungan signifikan antara dukungan teman sejawat dengan pelaksanaan handover dengan p value
0,015 dan ada hubungan yang signifikan antara sumberdaya dengan pelaksanaan handover dengan p
value 0,005. Kesimpulan penelitian didapatkan ada hubungan signifikan antara kepemimpinan kepala
ruang, dukungan teman sejawat dan sumberdaya dengan pelaksanaan handover.
Kata Kunci : Handover, Kepemimpinan Kepala Ruang, Dukungan Teman Sejawa, Sumberdaya
ABSTRACT
Handover is a transfer of information related to the clinical condition of the patient which is done at the
time of shift change. Handover has a role as much as 80% of the problems that cause medical errors,
ineffective handovers can cause errors and violations in the safety of patient care, including medication
errors, wrong operations, and patient deaths. This study aims to determine the factors associated with the
implementation of nurse handovers. This type of quantitative research with cross sectional study design.
The research sample of 138 respondents obtained through total sampling. Data collection using a
questionnaire. Data analysis uses Chi-Square test. The results showed that there was a significant
relationship between the leadership of the head of room and the implementation of nurse handover with p
value 0.002. There is a significant relationship between peer support and the implementation of handover
with p value 0.015 and there is a significant relationship between resources with the implementation of
handover with p value 0.005. The conclusion of the study found that there was a significant relationship
between the leadership of the head of room, peer support and resources with the implementation of the
handover.

Keywords : Handover, Leadership, Head of Room, Peer Support, Resources

LLDIKTI Wilayah X 448


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

PENDAHULUAN dirawat di Rumah Sakit pernah mengalami


Handover merupakan transfer medical mismanagement dalam pemberian
informasi pada saat pergantian shift. obat, dan sekitar 17% memerlukan hari
Informasi yang ditransfer terkait dengan rawat inap yang lebih panjang atau
keadaan klinis pasien, kebutuhan, keadaan mengalami efek samping yang serius. Salah
personal, sosial yang bertujuan untuk satu penyebab terjadinya medication error
menyampaikan informasi serta memastikan adalah handover antar shift yang tidak jelas
efektifitas dan keamanan dalamperawatan dan tidak adanya validasi data ke pasien.
pasien. McCLoughen, et al. 2008 ( dikutip Pelaksaan handover di Indonesia
dalam Scovell S., 2010). Menurut Ghufron masih kurang optimal, penelitian Triwibowo
(2016) handover adalah bentuk komunikasi et al., (2016) di Rumah Sakit Paru
untuk menyampaikan berbagai informasi Sidawangi Provinsi Jawa Barat, pelaksanaan
yang diberikan oleh perawat dalam handover sebesar 46,8% tidak baik,
pertukaran shift. Berdasarkan hasil penelitian Istiningtyas (2016) di Ruang
penelitian Bomba & Prakash (2005) Rawat Inap RSUD Sukoharjo, diperoleh
kurangnya komunikasi akan menimbulkan hasil sebesar 46,2% pelaksanaan handover
ancaman terhadap keselamatan pasien dan buruk. Rata-rata skor pelaksanaan handover
kualitas perawatan. Sedangkan menurut di RSUD Jambi yaitu sebesar 65% yang
Leonard (2014) kegagalan komunikasi artinya masih belum masuk dalam kategori
adalah penyebab utama kegagalan dalam yang baik (7). Berdasarkan fenomena
pemberian pelayanan yang aman.. tersebut, menunjukkan bahwa kondisi
Penelitian yang dilakukan O'Connell handover baik di luar negeri maupun di
et al. (2008) dalam Australian Medical dalam negeri masih banyak memerlukan
Association (2006) mengungkapkan bahwa perbaikan dan rekomendasi untuk menjadi
di Australia komunikasi yang buruk sebagai proses yang lebih baik.
faktor penyebab dalam sekitar 20-25% dari Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian sentinel. Menurut The Joint pelaksanaan handover adalah
Commission. Center For Transforming kepemimpinan. Kepemimpinan kepala ruang
Healthcare’s Hand-Off Communications dalam pelaksanaan handover memiliki
Project(2012), handover mempunyai peran peranan yang penting secara langsung dalam
sebanyak 80% dari masalah penyebab pelaksaaan handover (Istiningtyas &
medical error. Menurut penelitian yang Wulandari, 2018). Hal tersebut juga sesuai
dilakukan (4) handover yang tidak efektif dengan penelitian Kesrianti dan Noer (2014)
dapat mengakibatkan kesalahan dan yang menyatakan bahwa semakin baik
pelanggaran dalam keselamatan perawatan kepemimpinan maka proses pelaksanaan
pasien, termasuk kesalahan pengobatan, handover akan semakin baik.Saat mengikuti
salah operasi, dan kematian pasien. handover, kelengkapan perawat sangat
Handover yang tidak dilakukan dengan baik, diperlukan untuk menjadikan penyampaian
akan memberi dampak yang buruk bagi informasi yang lebih akurat dan jelas,
pelayanan keperawatan dan berpengaruh sehingga tanggung jawab dan tugas dari
terhadap keselamatan pasien (Komite masing-masing perawat bisa terlaksana
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2012). dengan baik. Adanya dukungan teman
Berdasarkan penelitian Andrew (2005) sejawat akan menghasilkan kerjasama yang
dalam (Leonard, 2014) di Amerika Serikat, baik dan menjadikan kerja tim lebih optimal
menunjukkan bahwa 45% pasien yang dalam pelaksanaan handover (Nursalam,

LLDIKTI Wilayah X 449


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

2010). Menurut Kesrianti dan Noer (2014), Hasanuddin. Menurut Ayuni, Almahdy, &
variabel dukungan rekan kerja berpengaruh Afriyanti (2019), dukungan teman sejawat
terhadap pelaksanaan handover di Instalasi berpengaruh terhadap pelaksanaan
Rawat Inap Rumah Sakit Universitas handover.
Selain dukungan teman sejawat, Kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
ketersediaan sumber daya juga berhubungan nilai 1 untuk Hampir Tidak Pernah (HTP),
dengan pelaksanaan handover. Istiningtyas, lai 2 untuk Kadang-kadang (KD), nilai 3
(2016), menyatakan bahwa segala sarana untuk Sering (SR), nilai 4 untuk Selalu (SS).
prasarana dan fasilitas yang mendukung Kuesioner pelaksanaan handover
terhadap pelaksanaan handover sangat dimodifikasi dari Nursalam (2015).
membantu terhadap pelaksanaan handover Pernyataan pada kuesioner variabel
dan terdapat hubungan yang bermakna pelaksanaan handover menggunakan skala
antara sumberdaya dengan pelaksanaan likert 1-4. Kriteria penilaian adalah sebagai
handover. Menurut Nursalam (2010), berikut:Nilai 1 untuk Hampir Tidak Pernah
sumberdaya sebagai pendukung pelaksanaan (HTP), nilai 2 untuk kadang-kadang (KD),
handover adalah SOP, kelengkapan perawat, nilai 3 untuk Sering (SR), dan nilai 4 untuk
dokumentasi handover, tempat diskusi, selalu (SS)
catatan pribadi, status pasien dan papan Uji validitas dan reliabilitas kuesioner
identifikasi. Istiningtyas (2016) menyatakan dilakukan di RS Rasidin Padang kepada 30
bahwa sumberdaya dalam pelaksanaan orang perawat pelaksana. Pemilihan RS ini
handover di RSUD Sukoharjo sebesar karena setipe dan memiliki karakteristik
43,3% berada dalam kategori kurang baik. responden yang sama dengan RSUD
Keterbaruan penelitian ini adalah bertujuan Pariaman.Uji validitas dinilai dengan uji
untuk mengetahui hubungan faktor statistik menggunakan rumuskoefisien
kepemimpinan kepala ruang, dukungan Korelasi Pearson Product Moment. Semua
teman sejawat dan sumberdaya dengan pernyataan pernyataan valid dengan r hitung
pelaksanaan handover. lebih dari 0,361. Uji reliabilitas dilakukan
dengan cara melakukan uji Crombach Alpha
METODE PENELITIAN dan didapatkanvariabel reliabel dengan nilai
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif lebih dari 0,6.Analisis univariat dilakukan
menggunakan desain cross sectional. untuk mengetahui gambaran distribusi dan
Populasi padapenelitian ini adalah adalah proporsi masing masing variabel yang
seluruh perawat pelaksana di RSUD diteliti dengan tabel distribusi frekuensi.
Pariaman sebanyak 138 orang.Dengan Analisis bivariat untuk mengetahui
pengambilan sampling adalah total hubungan antara variabel kepemimpinan
sampling. Pengumpulan data dilakukan kepala ruang, dukungan teman sejawat,
menggunakan kuesioner.Pernyataan pada sumberdaya dengan variabel pelaksanaan
kuesioner variabel kepemimpinan kepala handoverdengan uji Chi Square dengan
ruangan, dukungan teman sejawat, derajat kepercayan 95% (α=0,05). Kedua
menggunakan skala likert 1-4. Kriteria variabel dikatakan berhubungan jika p 0,05
penilaian adalah sebagai berikut:Nilai 1 dan sebaliknya p ≥ 0,05 tidak ada hubungan.
untuk Sangat Tidak Setuju (STS), nilai 2
untuk Tidak Setuju (TS), nilai 3 untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
Setuju (S), dan nilai 4 untuk Sangat Setuju Hasil penelitian dapat dilihat pada
(SS). Pernyataan pada kuesioner variabel table berikut :
sumberdaya menggunakan skala likert 1-4.

LLDIKTI Wilayah X 450


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

Tabel 1 : Hubungan Faktor Kepemimpinan Kepala Ruang, Dukungan Teman Sejawat dan
Sumberdaya dengan Pelaksanaan Handover

Pelaksanaan Handover OR
Total
P CI 95%
Baik Kurang
N % N % N %
Kepemimpinan 3.293
Kepala Ruang 0.002*
Baik 62 74.7 21 25.3 83 100 (1.595-6.797)
Kurang 26 47,3 29 52,7 55 100
Total 88 63,8 50 36,2 138 100
Dukungan Teman 2.568
Sejawat 0.015*
Baik 52 74,3 18 25,7 70 100 (1.254-5.260)
Kurang 36 52,9 32 47.1 68 100
Total 88 36,2 50 47.1 138 100
Sumberdaya 2.959
Baik 60 74,1 21 25,9 81 100 0.005* (1.442-6.079)
Kurang 28 49,1 29 50,9 57 100
Total 88 63,8 50 36,2 138 100

Hasil analisis pada table 1. Hasil penelitian dari 138 perawat di


menunjukkan kepemimpinan kepala ruang RSUD Pariaman menunjukkan bahwa
yang baik melaksanakan handover dengan sebagian besar pelaksanaan handover berada
baik sebesar 74,7%, dan kepemimpinan dalam kategori baik sebanyak 88 orang
kepala ruang yang kurang baik (63,8%). Hal ini menunjukkan bahwa
melaksanakan handover dengan kurang baik sebagian besar perawat di RS telah
sebesar 52,7% dan terdapat hubungan yang melaksanakan handover dengan baik. Hasil
bermakna antara faktor kepemimpinan penelitian ini sesuai dengan penelitian
kepala ruang dengan pelaksanaan handover Manopo, Maramis dan Sinolungan (2013)di
(p=0.002, α=0.05). Dukungan teman sejawat RSU GMIM Kalooran Amurang, diperoleh
yang baik melaksanakan handover dengan hasil bahwa 63,3 % pelaksanaan handover
baik sebesar 74,3% dan dukungan teman berada dalam kategori baik. Hasil penelitian
sejawat yang kurang baik melaksanakan ini juga sesuai dengan penelitian yang
handover dengan kurang baik sebesar 47,1% dilakukan Fatrida et al., (2019),
dan ada hubungan yang bermakna antara menunjukkan bahwa responden yang
faktor dukungan teman sejawat dengan melaksanakan handover baik yaitu sebanyak
pelaksanaan handover (p=0.015, α=0.05). 39 responden (66,1%).
Perawat yang memiliki sumberdaya yang Handover adalah suatu cara dalam
baik melaksanakan handover dengan baik menyampaikan dan menerima suatu laporan
sebesar 74,1% dan perawat yang memiliki yang berkaitan dengan keadaan pasien
sumberdaya yang kurang baik melaksanakan (Manopo, Maramis, & Sinolungan, 2013).
handover dengan kurang baik sebesar 50,9% Handover adalah suatu proses pengalihan
dan ada hubungan yang bermakna antara tanggung jawab dan wewenang untuk
faktor sumberdaya dengan pelaksanaan memberikan perawatan klinis kepada pasien
handover (p=0.005, α=0.05. dari satu perawat ke perawat yang lainnya
Gambaran Pelaksanaan Handover (13). Menurut Nursalam (2015), handover
yang efektif adalah handover yang

LLDIKTI Wilayah X 451


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

dilakukan dengan penjelasan secara singkat, yang signifikan antara kepemimpinan kepala
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri ruang dengan pelaksanaan handover. Hasil
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah penelitian ini sesuai dengan penelitian
dilakukan dan belum dilakukan, dan Yudianto (2005) yang menyatakan bahwa
perkembangan pasien saat itu.Handover ada hubungan signifikan dukungan
yang dilaksanakan dengan baik dapat pimpinan dengan pelaksanaan handover (p
membantu mengidentifikasi kesalahan serta value < 0,05). Hasil penelitian ini juga
memfasilitasi kesinambungan perawatan sesuai dengan penelitian Istiningtyas &
pasien (Alvarado et al., 2006). Wulandari (2018) yang menunjukkan ada
Menurut Nursalam (2015) kegiatan hubungan signifikan antara kepemimpinan
pelaksanaan handover dilakukan setiap kepala ruang saat handover dengan
pergantian shift.Pada saat pelaksanaan pelaksanaan handover.
handover, PP shift yang bertugas akan Berdasarkan hasil penelitian dapat
melaporkan keadaan dan perkembangan dilihat kepemimpinan kepala ruang yang
pasien selama bertugas kepada PP yang akan kurang baik sebesar 47,3% melaksanakan
berdinas selanjutnya. Perawat shift yang handover dengan baik dan sebesar 52,7%
akan berdinas berikutnya memberikan kepemimpinan kepala ruang kurang baik
klarifikasi keluhan intervensi keperawatan melaksanakan handover kurang baik. Hal ini
yang sudah dan belum dilaksanakan, menunjukkan bahwa semakin baik
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana kepemimpinan kepala ruang maka
umum dan persiapan yang perlu dilakukan pelaksanaan handover pun akan semakin
serta hal yang belum jelas atau laporan yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
telah disampaikan. Marquis (2003) yang menyatakan hahwa
Hubungan Kepemimpinan Kepala Ruang keterampilan seorang pemimpin dalam hal
dengan Pelaksanaan handover ini kepala ruang antaralain harus mampu
Berdasarkan analisa bivariat mengambil keputusan, komunikatoryang
didapatkan data, kepemimpinan kepala baik, evaluator, fasilitator, motivator,
ruang yang baik melaksanakan handover pengajar, pemikir yang kritis, berpandangan
dengan baik sebesar 74,7%, dan kedepan, menyelesaikan masalah dengan
kepemimpinan kepala ruang yang kurang kreatif,agens pengubah dan menjadi model
baik melaksanakan handover dengan kurang peran bagibawahannya serta terintegrasi
baik sebesar 52,7%. Hasil uji Chi Square dengan kemampuanmanajemen dari
diperoleh nilai p value = 0,002. Hasil perencanaan hingga evaluasi. Kepala ruang
analisis juga menunjukkan bahwa dalam pelaksanaanhandover harus ikut
kepemimpinan kepala ruang yang baik berperan aktif terlibatdidalamnya dimulai
mempunyai peluang melaksanakan dari tahap persiapan, pelaksanaanhingga
handover dengan baik sebesar 3,293 kali evaluasi dan pendokumentasian(Nursalam,
dibandingkan dengan kepemimpinan kepala 2010).
ruang yang kurang baik (OR=3,293; CI Berdasarkan hasil penelitian juga
95%: 1,595 – 6,797). diperoleh sebesar 90% kepala ruangan
Kepala ruang berperan dalam mengkomunikasikan kepada perawat segala
pengawasan pelaksanaan handover. Kepala sesuatu yang berhubungan dengan
ruang mempunyai andil bahkan berperan pencapaian pelaksanan handover yang baik
langsung dalam pelaksaaan handover dan benar. Hal tersebut sesuai dengan
(Istiningtyas & Wulandari, 2018). Hasil Tappen (2004), menyatakan bahwa aspek
penelitian menunjukkan terdapat hubungan penting dalam kepemimpinan meliputi

LLDIKTI Wilayah X 452


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

pengetahuan yang kompeten tentang Berdasarkan analisa bivariat


profesinya, kejelasan dalam berkomunikasi, didapatkan data, dukungan teman sejawat
penggunaan energi dalam yang baik melaksanakan handover dengan
kepemimpinannya, serta mampu mengambil baik sebesar 74,3% dan dukungan teman
tindakan. Penggunaan energi seorang sejawat yang kurang baik melaksanakan
pemimpin harus mampu memotivasi dan handover dengan kurang baik sebesar 47,1%
memberi semangat kepada bawahannya dan ada hubungan yang bermakna antara
untuk bertindak positif faktor dukungan teman sejawat dengan
Dari hasil penelitian juga diperoleh pelaksanaan handover. Hasil uji Chi Square
sebesar 95% kepala ruang memberikan diperoleh nilai p value = 0,015. Hasil
umpan balik kepadaperawat pelaksana dan analisis juga menunjukkan bahwa ada
pemberian pujian kepada perawat pelaksana. hubungan signifikansi antara dukungan
Hasil penelitian tersebut menunjukkan teman sejawat dengan pelaksanaan
bahwa kepala ruang menerapkan aaspek handover. Dukungan teman sejawat yang
kepemimpinannya dengan memberikan baik mempunyai peluang melaksanakan
pujian bagi perawat pelaksana yang telah handover dengan baik sebesar 2,568 kali
menjalankan dinas dan melaksanakan dibandingkan dengan dukungan teman
handover serta memberikan semangat sejawat yang kurang baik (OR=2,568; CI
kepada perawat yang akan dinas 95%: 1,254-5,260).
menjalankan tugasnya. Hasil penelitian Hasil penelitian ini sesuai dengan
tersebut sesuai dengan hasilpenelitian Deni penelitian yang dilakukan oleh Yudianto
(2009) yang menyatakan bahwa terdapatnya (2005) bahwa teman sejawat memberikan
hubungan antara pemberian rewarducapan dukungan yang tinggi terhadap pelaksanaan
terima kasih dengan kedisiplinan waktusaat handover (72,9%) dan dukungan teman
mengikuti handover. sejawat berhubungan dengan pelaksanaan
Berdasarkan pemaparan tersebut maka handover. Hasil penelitian ini juga sesuai
peneliti menganalisis bahwa dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kepemimpinan kepala ruang yang baik maka Kesrianti dan Noer (2014) menunjukkan
akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan bahwa variabel rekan kerja memiliki
handover. Kepala ruang yang memiliki hubungan signifikan dengan pelaksanaan
kepemimpinan yang baik akan berperan handover (p<0,05).
aktif dalam melaksanakan handover dan Perawat merupakan salah satu tenaga
membimbing serta memberikan perhatian medis di rumah sakit yang memberikan
dan motivasi kepada perawat / anggotanya pelayanan untuk menunjang kesembuhan
untuk selalu melaksanakan handover dengan pasien, oleh sebab itu peran perawat di
baik, penuh tanggung jawab dan sesuai rumah sakit sangatlah dibutuhkan (Selvia,
dengan prosedur. Kepala ruang yang 2013). Menurut Kesrianti dan Noer (2014),
memiliki kepemimpinan dengan baik akan semakin baik hubungan kerja sama sesama
dapat membantu dalam memperbaiki perawat/ teman sejawat, maka proses
kualitas perawatan pasien, juga memperbaiki pelaksanaan handover akan berjalan dengan
lingkungan kerja perawat dan profesional baik. Menurut Ayuni et al., (2019) dukungan
lainnya. teman sejawat merupakan suatu bentuk
Hubungan dukungan teman sejawat motivasi tersendiri dalam pelaksanaan
dengan pelaksanaan handover di RSUD handover. Seseorang yang kita anggap
Pariaman penting, seseorang yang kita harap
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan

LLDIKTI Wilayah X 453


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

pendapat kita, seseorang yang berarti khusus Hubungan sumberdaya dengan


bagi kita akan banyak mempengaruhi pelaksanaan handover di RSUD Pariaman
pembentukan kita terhadap sesuatu termasuk Perawat yang memiliki sumberdaya
dalam pelaksanaan handover. yang baik melaksanakan handover dengan
Dukungan teman sewajat merupakan baik sebesar 74,1% dan perawat yang
suatu bentuk motivasi tersendiri dalam memiliki sumberdaya yang kurang baik
pelaksanaan handover. Seseorang yang kita melaksanakan handover dengan kurang baik
anggap penting dan yang kita harap sebesar 50,9%. Hasil uji Chi Square
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan diperoleh nilai p value = 0,005. Hasil
pendapat kita, seseorang yang berarti khusus analisis juga menunjukkan bahwa dukungan
bagi kita akan banyak mempengaruhi teman sejawat yang baik mempunyai
pembentukan kita terhadap sesuatu termasuk peluang melaksanakan handover dengan
dalam pelaksanaan handover (Ayuni et al., baik sebesar 2,959 kali dibandingkan dengan
2019). Orang lain di sekitar kita dalam hal dukungan teman sejawat yang kurang baik
ini teman sejawat merupakan salah satu (OR=2,959; CI 95%: 1.442-6.079).
diantara komponen sosial yang ikut Hasil penelitian ini sesuai dengan
mempengaruhi sikap kita ( Azwar, 2005 ). penelitian yang dilakukan oleh Istiningtyas
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, (2016) bahwa sumberdaya berhubungan
bahwa sebesar 52,9% perawat yang kurang dengan pelaksanaan handover. Hasil
mendapat dukungan dari teman sejawat penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
namun melaksanakan handover dengan baik. yang dilakukan oleh Yudianto (2005)
Hal ini menunjukkan bahwa perawat tetap menunjukkan bahwa variabel protap
melaksanakan handover dengan baik memiliki hubungan yang signifikan dengan
meskipun dukungan dan tanggung jawab pelaksanaan handover (p<0,05).
dari teman sejawat yang sedang bertugas Segala sumberdaya seperti fasilitas
dan yang akan bertugas pada shift dan sarana prasarana yang mendukung
selanjutnya kurang baik. Hal tersebut dapat pelaksanaan handover memiliki peran
dilihat dari kuesioner dimana diperoleh data, penting terhadap keberhasilan pelaksanaan
sebesar 24%, rekan kerja baik yang sedang handover. Ketersediaan SOP sebagai
bertugas dan yang akan bertugas pada shift panduan pelaksanaan handover, adanya
selanjutnya kurang penuh tanggung jawab dokumentasi handover dan menggunakan
melaksanakan handover sesuai dengan status pasien saat pelaksanan handover
prosedur yang ada. diseluruh ruang rawat inap dapat
Berdasarkan hasil penelitian juga meningkatkan pelaksanaan handover
diperoleh sebesar 84% rekan kerja jaga shift sehingga berdampak pada pemberian
selanjutnya melakukan tanya jawab dan pelayanan asuhan keperawatan . Johnson
melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang dan Arora (2009) menyatakan bahwa
telah di handover kan. Hasil penelitian ini sumberdaya seperti SOP, effektif dalam
juga sesuai dengan penelitian O’connell, meningkatkan kesinambungan, kualitas dan
MacDonald dan Kelly (2008), menunjukkan keselamatan dalam memberikan pelayanan
bahwa 64%perawat memiliki kesempatan kepada pasien. Menurut Istiningtyas (2016)
untuk tanya jawab dengan kolega lain dan bahwa sumberdaya yang berada dalam
59 % perawat setuju bahwa mereka kategori baik adalah perawat pelaksana
memiliki kesempatan untuk berdiskusi menyiapkan catatan tersendiri untuk mencari
masalah beban kerja. informasi penting mengenai kondisi pasien
pada saat pelaksanaan handover, adanya

LLDIKTI Wilayah X 454


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

dokumentasi pelaksanaan handover untuk memiliki kepemimpinan yang baik akan


semua shift disetiap ruangan dan berperan aktif dalam melaksanakan
penggunaan status pasien sebagai validasi handover dan membimbing serta
data-data penunjang yang penting terkait memberikan perhatian dan motivasi kepada
informasi kondisi pasien yang disampaikan perawat / anggotanya untuk selalu
dalam pelaksanaan handover. melaksanakan handover dengan baik, penuh
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti tanggung jawab dan sesuai dengan prosedur.
menemukan bahwa sebesar 25,9% perawat Kepala ruang yang memiliki kepemimpinan
yang memiliki sumberdaya baik dengan baik akan dapat membantu dalam
melaksanakan handover dengan kurang memperbaiki kualitas perawatan pasien, juga
baik. Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh memperbaiki lingkungan kerja perawat dan
data bahwa sebesar 33% dokumentasi profesional lainnya.
handover kadang-kadang tersedia diruangan, Perawat tetap melaksanakan handover
56% perawat kadang-kadang memiliki buku dengan baik meskipun dukungan dan
catatan pribadi terkait hal-hal yang sudah tanggung jawab dari teman sejawat yang
handoverkan dan 34 % kadang-kadang sedang bertugas dan yang akan bertugas
papan identifikasi pasien tersedia pada shift selanjutnya kurang baik.
diruangan. Berdasarkan analisa peneliti Ketersediaan sumberdaya di ruang rawat
bahwa ketersediaan sumberdaya di ruang inap masih belum maksimal tersedia, hal ini
rawat inap masih belum maksimal tersedia, akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan
hal ini akan mempengaruhi terhadap handover. Berdasarkan penelitian dapat
pelaksanaan handover. Berdasarkan dilihat bahwa perawat tidak selalu membawa
penelitian dapat dilihat bahwa perawat tidak buku catatan yang merupakan bagian dari
selalu membawa buku catatan yang sumberdaya. Perawat yang tidak selalu
merupakan bagian dari sumberdaya. menyiapkan catatan tersendiri untuk mencari
Perawat yang tidak selalu menyiapkan informasi penting mengenai kondisi pasien
catatan tersendiri untuk mencari informasi dan akan mendukung terhadap pelaksanaan
penting mengenai kondisi pasien dan akan handover yang kurang baik.
mendukung terhadap pelaksanaan handover
yang kurang baik. Hal ini menujukkan UCAPAN TERIMAKASIH
bahwa sumberdaya di ruang rawat inap Ucapan terimakasih penulis sampaikan
masih belum selalu tersedia di ruangan. kepada Dosen pembimbing Universitas
Ketidak lengkapan sumberdaya akan Andalas yang telah membimbing dan
mempengaruhi terhadap pelaksanaan memberi masukan demi kesempuarnaan
handover. penelitian ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Direktur Rumah
SIMPULAN Sakit Umum daerah Pariaman yang telah
Lebih dari separuh pelaksanaan memberikan ijin melakukan penelitian
handover di ruang rawat inap berada dalam kepada penulis.
kategori baik. Terdapat hubungan yang
bermakna antara faktor kepemimpinan
DAFTAR PUSTAKA
kepala ruang, dukungan teman sejawat,
sumberdaya dengan pelaksanaan handover. Aditama. Manajemen administrasi rumah
Kepemimpinan kepala ruang yang sakit. Jakarta: Penerbit Universitas
baik maka akan mempengaruhi terhadap Indonesia.; 2013.
pelaksanaan handover. Kepala ruang yang

LLDIKTI Wilayah X 455


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

Alvarado K, Lee R, Christoffersen E, Fram for a global problem. Qual Saf Heal
N, Boblin S, Poole N, et al. Care. 2009;18(4):244–5.
Transfer of Accountability :
Transforming Shift Handover to Kamil H. Handover dalam pelayanan
Enhance Patient Safety. Healthc Q. keperawatan Handover In Nursing
2006;9(Special issue):75–9. Care. idea Nurs Journaldea Nurs J.
2011;4(2):144–52.
Ayuni DQ, Almahdy, Afriyanti E. Analisis
faktor -faktor yang berhubungan Kesrianti Andi Maya , Noor Bahry Noer
dengan pelaksanaan timbang terima MA. Factor Affecting
pasien di ruang rawat inap Rumah Communication At TheTime Of
Sakit Umum Daerah Pariaman. J Handover In Inpatient Room Of
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Hasanuddin Univerity Hospital.
2019;10(1):163–72. 2014;

Leonard L. Berry. Servqual: A Multiple-


Bomba & Prakash. Description of handover Item Scale for Measuring
processes in an Australian Publich. Consumer Perception of Service
Aust Heal Rev. 2005;29(1). Quality. J Retail. 2014;64.

Dewi Mursidah. Pengaruh Pelatihan Manopo Q, M FRR, Aramis J, Sinolungan


Timbang Terima Pasien Terhadap SV. Hubungan antara Penerapan
Penerapan Keselamatan Pasien timbang terima pasien dengan
Oleh Perawat Pelaksana di RSUD keselamatan pasien oleh perawat
Raden Mattaher Jambi. J Heal pelaksana di RSU GMIM Kalooran
Sport. 2012;5(3):646–55. AMURANG. Universitas Sam
Ratulangi Manado; 2013.
Fatrida D, Nuriman DI, Jawab HT,
Dokumentasi DAN, Studi P, Nursalam. Manajemen Keperawatan:
Keperawatan SI, et al. Hubungan Aplikasi dalam Praktik
tanggung jawab, komunikasi, dan Keperawatan Profesional. 2015.
dokumentasi dengan pelaksanaan
handover. 2019;4:147–56. O’connell B, MacDonald K, Kelly C.
Nursing handover: It’s time for a
Istiningtyas A, Wulandari Y. Hubungan change. Contemp Nurse.
kepemimpinan kepala ruang saat 2008;30(1):2–11.
handover dengan pelaksanaan
handover. J Kesehat Kusuma Scovell S. Role of the nurse-to-nurse
Husada. 2018;71–7. handover in patient care. 2010. 35–
39 p.
Istiningtyas A. HubunganSumberdaya
Dengan Keselamatan Pasien. Triwibowo C, Yuliawati S, Husna N.
KesMaDaska. 2016;141–5. Handover Sebagai Upaya
Peningkatan Keselamatan Pasien
Johnson JK, Arora VM. Improving clinical (Patient Safety) Di Rumah Sakit. J
handovers: Creating local solutions Keperawatan Soedirman (The

LLDIKTI Wilayah X 456


Detta Trinesa Et All | Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Handover Perawat
(448-457)

Soedirman J Nursing), [Internet].


2016;11(2):76–80. Available from:
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.p
hp/jks/article/view/185/86
Yudianto. Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Pelaksanaan Operan Pasien
Perawat Pelaksana di Perjan Rumah
Sakit Dr Hasan Sadikin Bandung.
2005;4–5.

LLDIKTI Wilayah X 457

Anda mungkin juga menyukai