Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Anatomis dan Fisiologis Reproduksi Kuda Jantan

Gambar : Ujung kranial penis di bagian median secara in situ di kuda, aspek
medial.
a. penis corpus cavernosum,
b. corpus spongiosum glandis,
c. uretra,
d. proses uretra
e. fossa glandis
f. orifice preputial eksternal
g. rongga preputial (internal)
h. plica preputialis
i. preputium.
Gambar : Representasi grafis dari saluran urogenital dari kuda tersebut.
a. Penis
b. testis,
c. ginjal
d. ureter
e. kandung kemih
f. duktus deferens
g. vesikula seminalis
h. kelenjar prostat
i. kelenjar Cowper.

Gambar : Penis kuda jantan yang diperpanjang (menonjol dari preputium),


meninggalkan aspek lateral.
a. glans penis
b. bagian bebas dari penis
c. lampiran lapisan tipis bagian dalam lipatan preputial ke penis
d. lapisan tipis bagian dalam lipatan preputial
e. cincin preputial
f. lamina luar lipatan preputial
g. lamina internal lipatan eksternal preputium
h. fossa glandis
i. proses uretra
j. collum glandis.
k. corona glandis
BAB III
PEMBAHASAN

3.2 Anatomis dan Fisiologis Reproduksi Kuda Jantan


Alat Kelamin Primer pada reproduksi kuda jantan berupa Testis sedangkan alat
kelamin Sekunder meliputi :

 Saluran Epididimis :
o Vas Defferens / Duktus Ejakulatoris
Transpor spermatozoa dari cauda epididimis menuju urethra. Dekat
caput epididimis berjln bersama pmbuluh darah, limfe dan syaraf
=> funiculus spermaticus. Ampula duktus deferens
o Urethra
Saluran urogenitalis yang menyalurkan urine dan semen.
Colliculus seminalis terdiri dari jaringan cavernosus yang menutup
leher vesica urinaria saat ejakulasi, mencegah masuknya semen ke
dalam vesica urinaria
 Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa) :
o Penis : alat kopulasi
Penis : pengeluaran urin & peletakan semen. Penis terdiri dari akar,
badan dan ujung. Bagian ujung penis : glans penis. Bagian penis
terdiri dari :
 Bagian dorsal : corpus cavernosum penis
 Bagian ventral : corpus cavernosum urethrae
 Kedua corpus menyatu dibagian glans penis disebut :
corpus fibrosum
Tipe :
1. Fibroelastis
(sapi, db, kb, kerbau, babi)
2. Vaskuler
(kuda, gajah, primata)
Vaskularisasi penis oleh : a. Pudenda interna, a. Obturator, a.
Pudenda eksterna. Inervasi : saraf otonom plexus pelvicus, saraf
pudenda & hemoroidalis

o Scrotum : kantong testis


o Preputium : penutup glanspenis
Preputium adalah kulit penutup ujung penis (sirkumsisi).
Invaginasi berganda dari kulit yg menyelubungi bagian bebas penis
sewaktu tidak ereksi dan bagian caudal sewaktu ereksi, sekresi
cairan kental berlemak dari epitel kelenjar dinding preputium
bercampur bakteri pembusuk : smegma preputii
 Testis

Terletak dalam kantong scrotum. Jumlah sepasang / tunggal Mengalami


Desensus Testiculorum. Testis memiliki fungsi sebagai berikut:
o Fungsi reproduktif : spermatozoa dihasilkan oleh tubulus
seminiferous
o Fungsi endokrin
 hormon jantan / androgen
 Spermatogenesis : Spermatocytogenesis dan
Spermiogenesis

 Scrotum
Merupakan kantong yang membungkus testis didaerah Inguinal. Fungsi
dari skrotum adalah
o Peredam kejut
 Otot-otot licin
 Lapisan fibrosa
 Kulit
o Thermoregulator
 M cremaster eksterna et interna
 Tunika dartos
 Posisi a. testikuler dan plexus venous pampiniformos dalam
funiculus spermatikus
 KELENJAR-KELENJAR AKSESORIS
Fungsi : menghasilkan medium sperma (cairan / plasma sperma)
Terdiri dari :
1. Gl. Vesicula seminalis / vesiculosa
o Vol. Sekresi : 80% mengandung
o Prostaglandin → ritmik otot polos
o Fruktosa → sumber nutrisi spermatozoa
o pH asam : 5,7-6,2
2. Gl. Prostata/ Cowper’s
o pH basa : 7,5-8,2
o Menetralisir urin
Mekanisme Ejakulasi

Sel Spermatozoa

Terdiri dari : Bagian Kepala, Leher, Bagian Tengah, Ekor. Dilapisi membran sel
Berfungsi :

 Pembatas sel,
 Mempertahankan integritas,
 Membentuk interfase dinamis
 Antara sel dengan lingkungan
 Sistem transpor & membantu mempertahankan keseimbangan Intraseluler
 Mengandung reseptor spesifik, Komunikasi antar sel

Bagian kepala spermatozoa terdiri dari :

o Nukleus : pembawa materi genetic


o Post nuclear cap : penutup bagian posterior nucleus
o Akrosom : penutup bagian nukleus (tudung protoplasmik)

Morfologis kepala :
o Lonjong, batas teratur, bagian tepi akkrosom menutupi lebih dari sepertiga
permukaan kepala
o Panjang kepala : 8 – 9 mikron, lebar : 2 – 3 mikron

Bagian tengah :

o Ukuran nya kurang dari sepertiga lebar kepala, batas teratur


o Terletak pada satu sumbu dengan poros panjang kepala 11 – 12 mikron

Bagian leher :

o Panjang : 5 – 7 mikron
o Dipisahkan dari ekor oleh cincin annulus
o Leher adalah persambungan anatara kepala dan ekor
o Bagian leher berhubungan dengan kebutuhan energi untuk motilitas &
metabolisme oksidatif

Bagian ekor :

o Berbentuk ramping, tidak tergulung, batasnya teratur, ukuran panjang : 45


– 50 mikron
o Terdiri dari :
1. Mid piece (bagian tengah) : Mitokondria
2. Principal piece (bagian Utama)
3. Endpiece (bagian Ujung)
o Bagian Ekor mengandung poros aksonema terdiri dari mikrotubulus

SUSUNAN KIMIAWI :

o Bagian kepala mengandung DNA


o Bagian akrosom mengandung enzim proteolitik : hyaluronidase, acrosin,
coronary penetrating enzyme (cpe)
o Fungsi enzym : untuk penembusan ke zona pelusida saat fertilisasi
o Bagian leher sperma mengandung enzim glikolitik, asam amino, sufhidril,
kolesterol, sitokrom oksida, lipoprotein
o Senyawa lemak terbanyak yang terdapat di bagian ekor adalah
plasmalogen berfungsi untuk respirasi endogen

KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN REPRODUKSI

Produksi ternak kuda dapat dicapai setinggi-tingginya sehingga diperlukan


manajemen fertilitas kuda yang baik untuk memperoleh efisiensi reproduksi yang
baik. Fertilitas merupakan suatu derajat kemampuan bereproduksi. Satu kelahiran
normal kuda muda per tahun yang dapat hidup menunjukkan derajat fertilitas
yang dicapai. Rendahnya fertilitas sering terjadi 6 pada cacat secara anatomis atau
penyakit genital. Ada kecenderungan bahwa hal tersebut berhubungan dengan
defesiensi nutrisi (Anonim, 2010). Fertilitas pejantan pada kuda ditentukan dari
beberapa fenomena, yaitu: produksi semen, daya tahan hidup dan daya fertilitas
spermatozoa, libido atau keinginan mengawini, dan kemampuan mengawini.
Fertilitas betina pada kuda ditentukan dari pubertas (dewasa kelamin), estrus yang
ditimbulkan, umur dan kemampuan untuk kawin (Anonim, 2010).

Seekor kuda betina dara akan mencapai pubertas atau masak kelamin pada umur
12 sampai 15 bulan. Kuda tidak dikawinkan sebelum mencapai umur 2 tahun dan
bahkan lebih baik lagi setelah berumur 3 tahun. Kuda betina bila dikawinkan pada
umur yang lebih muda, biasanya tingkat kebuntingannya rendah. Kuda betina
dikawinkan pada umur 3 tahun dan kuda itu dirawat dengan cermat maka selama
hidupnya dapat dihasilkan 10 sampai 12 ekor anak. Kuda betina umur 20 tahun
atau lebih masih dapat beranak (Blakely dan Bade, 1995).

Pubertas dapat didefinisikan sebagai umur atau waktu dimana organ-organ


reproduksi mulai berfungsi dan perkembangbiakkan dapat terjadi. Pubertas tidak
menandakan kapasitas reproduksi yang normal dan sempurna. Hewan betina
pubertas dicerminkan oleh terjadinya estrus dan ovulasi. Pubertas atau dewasa
kelamin terjadi sebelum dewasa tubuh tercapai, sehingga hewan betina muda
tersebut menyediakan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh
anaknya dan akan menderita lebih banyak stres apabila 7 dikawinkan pada
tersebut dibandingkan dengan hewan betina yang sudah dewasa tubuh (Toilehere,
1995).
DAFTAR PUSTAKA
Toelihere, M. R. 1995. Fisiologi Reproduksi Ternak. Cetakan ke 2. Angkasa,
Bandung
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1995. The Science of Animal Husbandry.
Diterjemahkan oleh Srigandono, B. 1998 Edisi keempat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta

Schuamer, James. 2013. Equine Medicine, Surgery, and Reproduction Second


Edition. Sunders elsvier.

Anda mungkin juga menyukai