Makalah Asuransi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Bonjeruk, Juni 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………....... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………....... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 2
A. Pengertian Asuransi …………………………………………………………… 2
B. Prinsip Dasar Asuransi ………………………………………………………….. 3
1. Insurable interest ………………………………………………………… 3
2. Utmost good faith ………………………………………………………… 4
3. Proximate cause ………………………………………………………… 4
4. Indemnity ………………………………………………………… 4
5. Subrogation ………………………………………………………… 4
6. Contribution ………………………………………………………… 4
C. Tujuan Asuransi ………………………………………………………………… 4
D. Fungsi Asuransi ………………………………………………………………… 5
1. Pengalihan risiko …………………………………………………………… 5
2. Penghimpun dana …………………………………………………………… 5
3. Premi seimbang …………………………………………………………… 5
E. Jenis-jenis Asuransi …………………………………………………………… 5
1. Dilihat dari segi fungsinya …………………………………… 5
a. Asuransi kerugian (non-life insurance) …………………………………… 5
b. Asuransi jiwa (life insurance) …………………………………… 5
c. Reasuransi (reinsurance) …………………………………… 5
2. Dilihat dari segi kepemilikannya …………………………………… 6
a. Asuransi milik pemerintah …………………………………… 6
b. Asuransi milik swasta nasional …………………………………… 6
c. Asuransi milik perusahaan asing …………………………………… 6
d. Asuransi milik campuran …………………………………… 6
F. Keuntungan Asuransi …………………………………………………………… 7
G. Jenis-jenis Risiko Asuransi …………………………………………………… 8
H. Polis Asuransi ………………………………………………………………… 9
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………. 10
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui kata asuransi bukanlah hal yang baru di
pendengaran kita. Tetapi pemahaman terhadap asuransi itu sendiri secara mendalam, masyarakat
belum mengenal dan mengetahuinya. Yang masyarakat umum tahu tentang asuransi hanyalah
sebagai jaminan dan ketergantungan pertolongan kepada orang lain bahkan sering kali
menyebutkan asuransi itu haram untuk masyarakat yang awam. Padahal arti dan peran
sesungguhnya di dalam asuransi ini sangatlah baik dan memberikan manfaat di antara kedua
belah pihak, baik perusahaan asuransi maupun nasabahnya.
Dengan adanya asuransi bisa memberikan ketenangan dan kemudahan dalam urusan,
karena dengan kita memiliki asuransi tak perlu lagi cemas untuk menghadapi risiko yang akan
datang dimasa datang, dan juga memudahkan kita dalam menghadapi urusan jika sewaktu-waktu
terjadi musibah atau bencana kita tak dipusingkan dengan pembebanan risiko atau pun kerugian
karena telah ada perusahaan yang akan menanggung semua itu sesuai perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya.
Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan-perusahaan yang berjalan dibidang
asuransi ini, tinggal kita memilah dan memilih asuransi mana yang akan kita ambil sesuai
dengan kebutuhan dan keuangan kita. Untuk bisa memilih dan memilah asuransi tersebut, maka
diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pengertian dasar-dasar asuransi. Maka dari itu
penulis bermaksud menuliskan pengetahuan tentang dasar-dasar pengetahuan tentang asuransi
yang akan dibahas dalam bab 2 tentang pembahasan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asuransi?
2. Bagaimana prinsip dasar asuransi?
3. Apa tujuan asuransi?
4. Apa fungsi asuransi?
5. Apa saja jenis-jenis asuransi?
6. Apa keuntungan asuransi?
7. Apa saja jenis-jenis risiko asuransi?
8. Apa yang dimaksud dengan polis asuransi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko, dengan cara
mengalihkan/mentransfer risiko tersebut dari pihak pertama ke pihak lain, dalam hal ini adalah
kepada perusahaan asuransi. Pelimpahan tersebut didasari dengan aturan-aturan hukum dan
prinsip-prinsip yang berlaku secara universal, yang dianut oleh pihak pertama maupun pihak
lain. Di Indonesia pengertian Asuransi menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang
Usaha Asuransi adalah sebagai berikut:
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.”
Badan yang menyalurkan risiko disebut “tertanggung”, dan badan yang menerima risiko
disebut “penanggung”. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah
kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar
oleh “tertanggung” kepada “penanggung untuk risiko yang ditanggung disebut “premi”. Ini
biasanya ditentukan oleh penanggung untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya
administratif, dan keuntungan. Sedangkan menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa:
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu”.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu:
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak
penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada
pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang
mengandung unsur tak tertentu.
3. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya).
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tertentu.

2
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka asuransi merupakan suatu bentuk perjanjian di
mana harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH Perdata, namun dengan
karakteristik bahwa asuransi adalah persetujuan yang bersifat untung-untungan sebagaimana
dinyatakan dalam Pasal 1774 KUH Perdata. Menurut Pasal 1774 KUH Perdata yaitu:
“Suatu persetujuan untung–untungan (kans-overeenkomst) adalah suatu perbuatan yang
hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak,
bergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu”.
Dalam perjanjian asuransi di mana tertanggung dan penanggung mengikat suatu
perjanjian tentang hal dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi membebankan
sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung premi yang harus dibayar sebelumnya sudah
ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai risiko yang akan dihadapi. Semakin besar
risiko, semakin besar premi yang harus dibayar dan sebaliknya. Perjanjian asuransi tertuang
dalam polis asuransi, di mana disebutkan sarat-sarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak,
jumlah uang yang dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan
terjadi risiko, pihak asuransi akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan
ditandatangani bersama sebelumnya.
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut “assurantie” yang terdiri dari kata
“assuradeur” yang berarti penanggungan dan “geassureerde” yang berarti tertanggung.
Kemudian dalam bahasa Prancis disebut “assurance” yang berarti menganggung sesuatu yang
pasti terjadi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut “assecurare” yang berarti meyakinkan orang.
Selanjutnya bahasa Inggris kara asuransi disebut ”Insurance” yang berarti menanggung sesuatu
yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan “assurance” yang berarti menganggung sesuatu
yang pasti terjadi.

B. Prinsip Dasar Asuransi


Pelaksanaan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-
prinsip asuransi. Tujuan adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian
hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya. Prinsip-prinsip asuransi yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost good faith

3
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun
tidak. Artinya adalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala
sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
3. Proximate cause
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru
dan independen.
4. Indemnity
Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
6. Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity.

C. Tujuan Asuransi
Pada dasarnya tujuan masyarakat menjadi nasabah perusahaan asuransi untuk
mengurangi risiko yang pasti (misalnya kematian) dan mungkin (misalnya kecelakaan) terjadi
dalam masyarakat dengan cara mempertanggungkan risiko tersebut pada perusahaan asuransi
atau risiko yang terjadi dalam masyarakat akan ditanggung perusahaan asuransi. Secara rinci,
berikut ini disajikan tujuan masyarakat menjadi nasabah perusahaan asuransi yaitu:
1. Dalam pertanggungan dapat dilakukan pencegahan kerugian yang akan memberikan
keuntungan tertentu yaitu berupa pengurangan kerugian dan pengurangan biaya yang
menyangkut pertanggungan tersebut.
2. Pencegahan dan perlindungan untuk memperkecil kerugian yang terjadi dapat berupa
pengeliminiran sebab-sebab yang dapat menimbulkan keerugian, perlindungan produk atau
orang yang akan dirugikan, pengurangan kerugian, dan perlindungan agar produk yang telah
rusak tidak semakin rusak.

4
3. Memberikan keuntungan tertentu pada masyarakat yang mengikuti asuransi karena dengan
mengetahui besarnya risiko yang terjadi dapat diketahui besarnya kerugian yang dialami.

D. Fungsi Asuransi
1. Pengalihan risiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan risiko/kerugian (chance of
loss) dari tertanggung sebagai “original risk bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a
risk transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang berupa kemungkinan
terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi
proteksi asuransi yang pasti (certainty) merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan
klaim dengan syarat pembayaran premi.
2. Penghimpun dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan
kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau
biaya berasuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola sedemikian
rupa sehingga dana tersebut berkembang, yang kelak akan dipergunakan untuk membayar
kerugian yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.
3. Premi seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh
masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan risiko yang
dialihkannya kepada penanggung (equitable premium). Dan besar kecilnya premi yang harus
dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarif premi (rate of premium) dikalikan
dengan nilai pertanggungan.

E. Jenis-jenis Asuransi
Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia ini jika dilihat dari berbagai segi
adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non-life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi, menjelaskan bahwa asuransi kerugian menjalankan
usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu risiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga dari suatu peristiwa yang tidak
pasti. Jenis asuransi ini tidak diperkenankan melakukan usaha di luar asuransi kerugian dan
reasuransi. Kemudian yang termasuk dalam asuransi kerugian adalah sebagai berikut:1)

5
Asuransi kebakaran yang meliputi kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan kapal terbang
dan lainnya.2) Asuransi pengangkutan meliputi:a) Marine hul policyb) Marine cargo
policyc) Freight3) Asuransi aneka, yaitu asuransi yang tidak termasuk dalam asuransi
kebakaran dan pengangkutan seperti asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan dari
pencurian, dan lainya.
b. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa merupakan perusahaan asuransi yang dikaitkan dengan
penanggulangan atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Jenis-jenis asuransi
jiwa adalah:1) Asuransi berjangka (term insurance).2) Asuransi tabungan (endowment
insurance).3) Asuransi seumur hidup (whole life insurance).4) Anuity contrak insurance
(anuitas).
c. Reasuransi (reinsurance)
Merupakan perusahaan yang memberikan jasa asuransi dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian. Jenis asuransi ini sering
disebut asuransi dari asuransi dan asuransi ini digolongkan ke dalam:1) Bentuk treaty.2)
Bentuk fakultatif.3) Kombinasi dari keduanya.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Dalam hal ini yang dilihat adalah siapa pemilik dari perusahaan asuransi tersebut, baik
asuransi kerugian, asuransi jiwa atau pun reasuransi.
a. Asuransi milik pemerintah
Yaitu asuransi yang sahamnya dimiliki sebagian besar atau bahkan 100% oleh
pemerintah Indonesia.
b. Asuransi milik swasta nasional
Asuransi ini kepemilikan sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh swasta nasional
sehingga siapa yang paling banyak memiliki saham maka memiliki suara terbanyak dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS).
c. Asuransi milik perusahaan asing
Perusahaan asuransi jenis ini biasanya beroperasi di Indonesia hanya merupakan
cabang dari negara lain dan jelas kepemilikannya pun dimiliki 100% oleh pihak asing.
d. Asuransi milik campuran
Merupakan jenis asuransi yang sahamnya dimiliki campuran antara swasta nasional
dengan pihak asing.

6
F. Keuntungan Asuransi
Pengetahuan masyarakat terhadap jasa asuransi memang belum seperti pemahamannya
terhadap menabung konvensional baik di bank umum maupun bank syariah. Padahal dari sisi
mengelola keuangan, dengan berbagai bentuk jasa asuransi, sama-sama menertibkan dalam hal
mengelola keuangan terutama untuk pos-pos tertentu yang sifatnya darurat. Sekalipun
manajemen asuransi terus meningkat dan berbagai macam asuransi disediakan oleh perusahaan
asuransi besar, image di masyarakat tentang perusahaan asuransi tidak salamannya positif.
Beberapa model stigma negatif terhadap perusahaan asuransi misalnya saja menggadaikan
nyawa kepada lembaga, ini untuk jenis asuransi kesehatan atau kecelakaan. Susah mengurus
klaim, ini untuk hampir seluruh jenis asuransi. Padahal yang terakhir ini hanya gara-gara data
yang tidak valid atau kelengkapan administrasi yang tidak bisa dipenuhi.
Dengan pengetahuan yang belum baik tentang asuransi, dengan demikian keuntungan
asuransi bagi sebagian masyarakat Indonesia belum begitu dipahami. Dengan demikian, budaya
asuransi masih belum terlalu akrab di tengah masyarakat Indonesia. Kalaupun telah memiliki
pemahaman bahwa yang namanya kecelakaan tidak bisa diprediksi sehingga perlu
mempersiapkan dana khusus sebagai persiapan menanggulangi keadaan darurat, masih banyak
yang berpikir untuk mempersiapkan dana tersebut dalam bentuk tabungan dan membeli emas
bukan dalam bentuk menjadi nasabah asuransi kesehatan atau asuransi jiwa misalnya.
Secara umum yang menjadi penyebab belum tertariknya masyarakat Indonesia terhadap
berbagai program asuransi adalah sebagian masyarakat Indonesia masih memiliki perekonomian
yang kurang stabil. Sehingga mereka lebih banyak memilih untuk membelanjakan uang mereka
guna membeli kebutuhan sehari-hari daripada untuk hal lain yang dianggap kurang penting atau
untuk mempersiapkan hal-hal yang sifatnya darurat. Memang tidak bisa dipungkiri dengan masih
terbatasnya penghasilan, masyarakat Indonesia masih sulit untuk memenuhi pos-pos kebutuhan.
Sehingga masih berkutat dalam mengatasi kebutuhan untuk pos yang sifatnya kebutuhan primer
dan sekunder semata. Dan pengertian kebutuhan primer dan sekunder juga dipahami dalam arti
sempit.
Salah satunya adalah asuransi. Padahal kalau dilihat dari manfaat, sebenarnya program
asuransi ini termasuk kebutuhan primer. Karena itulah tidak perlu heran sekalipun
mengedepankan tentang keuntungan asuransi ini, namun pandangan sebagian masyarakat
Indonesia asuransi sama saja dengan membuang uang. Selain itu ada pandangan dari masyarakat
yang menganggap bahwa asuransi adalah haram. Sebab, dengan asuransi itu dianggap sama
halnya dengan mengandalkan keselamatan dan menggadaikan diri pada sesama manusia.
Padahal, pandangan seperti itu sebenarnya keliru. Karena pada dasarnya asuransi bukan
membuang uang atau mengandalkan masalah keselamatan pada sesama manusia.

7
Pada dasarnya, asuransi adalah sebuah kegiatan yang bersifat mengalihkan risiko sesuatu
pada pihak ketiga. Sehingga apabila kita mendapatkan musibah atau bencana, yang akan
mengganti semua kerugian kita adalah pihak asuransi. Secara nilai nominal, kita akan
mendapatkan ganti rugi atas semua hal yang sudah dijaminkan pada perusahaan asuransi
tersebut. Sehingga kalaupun ada kejadian atau kondisi darurat, menjadi nasabah asuransi tidak
perlu bingung seperti sering dialami masyarakat, terutama ketika uang dalam bentuk tabungan
atau barang berharga tidak cukup.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ketika mengurus klaim terhadap perusahaan atau
menuntut hak kita sebagai nasabah perusahaan asuransi tersebut, tidak segampang mencairkan
uang di dalam tabungan atau menjual barang berharga seperti emas. Untuk mengajukan klaim
kepada perusahaan asuransi diperlukan persyaratan administrasi yang sebenarnya sejak awal
sudah disepakati. Hal ini terutama sebagai salah satu langkah mengatasi berbagai cara orang
jahat yang memanfaatkan proses klaim asuransi ini.
Dengan demikian ketika persyaratan administrasi telah terpenuhi, perusahaan asuransi
akan dengan mudah melaksanakan berbagai klaim yang diajukan oleh para nasabah. Bahkan
sekarang ini perusahaan asuransi telah bekerja dengan perusahaan lain secara langsung, seperti
misalnya dengan rumah sakit atau klinik kesehatan untuk jenis asuransi kesehatan atau asuransi
jiwa. Sehingga ketika seorang nasabah asuransi kesehatan mengalami keadaan darurat, cukup
menunjukkan kartu asuransi, dan rumah sakit atau klinik kesehatan itulah yang secara langsung
mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi setelah melayani nasabah asuransi tersebut.

G. Jenis-jenis Risiko Asuransi


Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapi, besar
kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan besarnya premi asuransi yang harus
dibayar. Dalam perakitnya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha pertanggungan
asuransi adalah sebagai berikut:
1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidakpastian terjadinya sesuatu kerugian atau dengan
kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contoh rumah
mungkin akan terbakar, atau mobil yang dikendarai akan tertabrak atau kapal dan
muatannya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi
sama sekali.
2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang untuk
mengalami kerugian keuangan atau memperoleh keuntungan dalam hal ini kemungkinan
terjadi kerugian atau keuntungan.
3. Risiko individu.

8
Risiko individu dibagi tiga macam:
a. Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan, akibat sesuatu
hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri hilang atau rusak yang menyebabkan
kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian
seseorang dan kita harus membayar. Contohnya kelalaian di jalan yang menyebabkan orang
lain tertabrak dan harus mengganti kerugian tersebut.

H. Polis Asuransi
Menurut ketentuan pasal 225 KUHD perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis
dalam bentuk akta yang disebut polis yang memuat kesepakatan, syarat-syarat khusus dan janji-
janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para pihak (penanggung dan
tertanggung) dalam mencapai tujuan asuransi. Dengan demikian polis asuransi adalah bukti
tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan
adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum.
Menurut ketentuan pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa harus memuat
syarat-syarat khusus berikut ini:
1. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi.
2. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga.
3. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan.
4. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan).
5. Bahaya-bahaya/evenemen yang ditanggung oleh penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung.
7. Premi asuransi.
Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala janji-janji khusus
yang diadakan antara para pihak.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karakteristik dengan perusahaan non-asuransi
seperti kegiatan underwriting-akutaria, klaim, dan reasuransi-retrosesi. Pada dasarnya, asuransi
dapat memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan
perlindungan, sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat
dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan dan sumber pendapatan, sebagai
alat penyebaran risiko, serta dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasar-tentang-asuransi.html
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-asuransi-umum-tujuan.html
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/02/makalah-asuransi-syariah.html
http://www.tugu.com/understanding-insurance/principles-of-insurance.html
http://shandy07.files.wordpress.com/2011/12/makalah-asuransi.docx
http://asuransibinagriya.blogspot.com/2011/11/disamping-sebagai-bentuk-pengendalian.html

11

Anda mungkin juga menyukai