Anda di halaman 1dari 15

NAMA : LINA NURHASANAH

NPM : 20208735
KELAS : 2EB11

UNIVERSITAS GUNADARMA
2010

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan 2 dengan judul “ Asuransi ”.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah sebagai tugas
dari Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas
segala bantuan yang diberikan.Ucapan terima kasih, saya sampaikan kepada :
1. Ibu Estiningsih, selaku Dosen Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.
2. Teman-teman yang ikut berpartisipasi
3. Serta dari berbagai pihak yang sudah memberikan bantuan dan
dukungannya.

Dengan selesainya makalah ini, saya berharap semoga makalah ini


memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Saya
menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dan saya akan menerimanya
dengan tangan terbuka.

Jakarta, Maret 2010

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………….. 2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi………………………………………….. 2
2.2 Sifat-sifat Fundamental Industri Asuransi…………………… 3
2.3 Perusahaan Asuransi Jiwa……………………………………. 5
2.4 Perusahaan Asuransi Kerugian………………………………. 8

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………….. 10
3.2 Daftar Pustaka……………………………………………….. 11

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha apapun yang dilakukan pasti mengandung unsur resiko, apalagi yang
namanya perusahaan selalu berhadapan dengan ketidakpastian yang bisa membawa
suatu kerugian. Untuk mengurangi resiko kerugian itulah diperlukan kehadiran
perusahaan asuransi.
Resiko yang dihadapi oleh perseorangan maupun perusahaan bermacam-
macam, seperti resiko kecelakaan, kematian, kerugian, kebakaran, kegagalan suatu
kegiatan, dll. Karena itu, terdapat berbagai jenis perusahaan asuransi, yaitu asuransi
kerugian, asuransi jiwa, asuransi sosial, reasuransi. Tiap-tiap jenis asuransi itu
mempunyai spesialisasi di bidangnya masing-masing.
Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi yang memuat syarat-syarat,
hak dan kewajiban masing-masing pihak, besarnya premi yang harus dibayar ole
tertanggung, jangka waktu dan besarnya uang pertanggungan yang akan dibayar oleh
asuradur.
Pada awalnya, kegiatan asuransi di Indonesia merupakan kelanjutan dari
warisan zaman Hindia Belanda. Baru pada tahun 1976 muncul surat keputusan
Memteri Keuangan No. 1136/KMK/IV/1976 tentang penetapan besarnya cadangan
premi dan biaya oleh perusahaan asuransi. Kemudian keluar SK Menteri Keuangan
No. 1249/KMK.013/1988 tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan di bidang
asuransi kerugian dan SK Menteri Keuangan No. 1250/KMK/013/1988 tentang
asuransi jiwa. Usaha perasuransian akhirnya ditetapkan dengan UU No. 2/1992 dan
PP No. 73/1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian. Secara lebih rinci,
kedua peraturan perundang-undangan itu dilengkapi dengan Keputusan Menteri
Keuangan No. 23/KMK.017/1993 tentang izin perusahaan asuransi dan reasuransi;
No. 224/KMK.017/1993 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan
reasuransi; No. 225/KMK.017 tentang penyelenggaran usaha asuransi dan perusahaan
reasuransi; dan No. 226/KMK.017/1993 tentang perizinan dan penyelenggaraan
kegiatan usaha penunjang usaha asuransi.
Tergolong asuransi jiwa misalnya Asuransi Bumi Putera 1912 dan Asuransi
Jiwasraya, Perusahaan asuransi non-jiwa misalnya Jasa Indonesia, Indrapura, Insindo.
1
Asuransi sosial misalnya Taspen, Astek, dan perusahaan reasuransi misalnya
Askrindo, PT Pengembangan Armada Niaga Nasional ( PT PANN ), PT Indonesia
Lease Corporation, PT Indo American Leasing dan PT Clipan Leasing ( Insukrindo ).
Dilihat dari sudut kepemilikannya, perusahaan asuransi bisa digolongkan menjadi
milik pemerintah, swasta nasional, asing dan campuran.

1.2 Perumusan Masalah


Pengertian Asuransi, Sifat-sifat fundamental industri asuransi, Perusahaan
Asuransi Jiwa, dan Perusahaan Asuransi Kerugian.

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui Pengertian Asuransi, Sifat-sifat fundamental industri asuransi,
Peusahaan Asuransi Jiwa, dan Perusahaan Asuransi Kerugian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asuransi
Perusahaan Asuransi adalah lembaga keuangan yang dengan suatu harga /
premi, akan memberikan pembayaran jika suatu peristiwa terjadi, sehingga berfungsi
sebagai penanggung resiko.
Ada dua jenis perusahaan asuransi, yaitu :
 Asuransi Jiwa ( Jiwa ) yang terutama menanggung resiko kematian ( pembayaran
kepada ahli waris ) atau kehidupan ( pembayaran kepada tertanggung sendiri ).
 Asuransi kerugian ( Non-Jiwa ) yang memberi pertanggungan terhadap berbagai
peristiwa yang merugikan ( kerusakan barang, tuntutan hukum pihak ketiga ).
Perbedaan utama antara perusahaan asuransi jiwa dan non-jiwa terletak pada derajat
kesulitan untuk memprakirakan apakah tertanggung akan harus dibayar, dan berapa
besar pembayaran tersebut.
 Perusahaan asuransi jiwa relative lebih mudah memprakirakan resiko kematian
berdasarkan stastistik dan tabel mortalita.
 Perusahaan asuransi kerugian lebih sulit melakukan prakiraan terjadinya kerugian
atas kerusakan barang atau tuntutan hukum pihak ketiga.
2
Ketidakpastian mengenai waktu dan besarnya pembayaran untuk memenuhi klaim
mempengaruhi strategi investasi yang dianut oleh perusahaan asuransi kerugian.
2.2 Sifat-sifat Fundamental Industri Asuransi
1. Polis dan premi asuransi
Polis asuransi adalah perjanjian legal yang mengikat dimana pemegang polis
( pemilik ) membayar premi dengan imbalan janji perusahaan asuransi untuk
membayar jumlah pembayaran tertentu tergantung terjadinya peristiwa di masa
datang. Perusahaan asuransi dikatakan melakukan underwriting resiko pemegamg
polis dan bertindak sebagai buffer terhadap ketidakpatian hidup. Proses underwriting
termasuk
evaluasi yang teliti atas calon tertanggung.
Jika polis telah diterima oleh perusahaan asuransi, maka polis itu menjadi asset
bagi pemegang polis dan liability bagi perusahaan asuransi. Premi dapat dibayar
dalam sekaligus atau lebih biasa dalam serangkaian pembayaran. Jika pemegang polis
gagal membayar premi, maka polisnya dianggap daluwarsa ( lapse ) atau berhenti
( terminate ). Jika kedua pihak tidak memperbaharui perjanjian, maka penanggung
kehilangan arus premi mendatang, sedang tertanggung kehilangan perlindungan yang
janjikan polisnya.
2. Surplus dan cadangan.
Surplus dari perusahaan asuransi adalah perbedaan antara asset dan liabilitinya.
Dalam menetapkan surplus, terjadi komplikasi dalam menentukan nilai liability
karena perusahaan asuransi telah terikat untuk melakukan pembayaran pada suatu
waktu di masa depan yang tergantung pada terjadinya peristwa tertentu. Untuk
mencerminkan kontingensi liability ini dalam laporan keuangannya, perusahaan
asuransi harus membentuk suatu rekening yang disebut cadangan. Cadangan ini
bukan kas yang disisihkan oleh perusahaan asuransi, tetapi hanya merupakan
pencatatan akuntansi ( accounting entry ).
Surplus ini penting karena regulator memandangnya sebagai jumlah final yang
dapat ditarik untuk membayar pemegang polis. Pertumbuhan ini bagi perusahaan
asuransi akan menentukan berapa besar bisnisnya mendatang yang dapat di
underwrite. Kemampuan perusahaan asuransi untuk menanggung resiko yang
berhubungan denagn polis underwriting diukur melalui rasio penerimaan premi
tahunan dengan surplus tersebut. Umumnya, rasio ini dijaga antara 2 : 1 dan 3 : 1.
3
Oleh karena itu, Rp 2 sampai Rp 3 dalam premi tahunan dapat menunjang setiap Rp 1
yang tersedia dalam surplus.
3. Penentuan laba
Penghasilan perusahaan asuransi untuk satu tahun buku diciptakan dari dua
sumber.
Satu sumber adalah premi yang telah menjadi haknya ( earned ). Tidak semua premi
yang diterimma telah menjadi haknya ( earned ) untuk tahun buku yang bersangkutan
Contoh : Sutomo membayar Perusahaan Asuransi JS pada 1 November sebesar Rp
1.200.000,- untuk menutup premi asuransi mobil selam setahun. Pada akhir tahun
buku 31 Desember, perusahaan asuransi hanya berhak ( earned ) 2 bulan premi, yaitu
2 x Rp 1.200.000,-/12 = Rp 200.000,-. Sumber penghasilan kedua adalah hasil
invvestasi yang berhak diterima dari dana atau asset yang diinvestasikan.
4. Laba
Laba ditentukan dengan mengurangnya biaya dari penghasilan. Terdapat 2
kategori biaya yaitu tambahan terhadap cadangan dan biaya yang berhubungan
dengan penjualan polis asuransi. Bagian laba yang tidak dibagikan sebagai deviden
ditambahkan pada surplus. Jika diderita kerugian surplus dikurangi kerugian tersebut.
Laba atau rugi dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu penghasilan investasi dan
penghasilan underwriting. Penghasilan investasi merupakan penghasilan dari
portofolio asset yang diinvestasikan. Penghasilan underwriting adalah perbedaan
antara premi yang menjadi haknya dan biaya penyelesaian klaim.
5. Regulasi
Usaha perasuransian diatur dengan Undang-undang No. 2 Tahun 1992. Pada
hakekatnya, perasuransian merupakan usaha yang banyak diatur ( regulated
business ). Pengaturan ini menyangkut :
- Perlindungan kepentingan pemegang polis ( tertanggung ) yang dimaksudkan
untuk memberi jaminan kemanfaatan asuransi, meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap asuransi, dan mennjang kredibilitas serta bonafiditas usaha
perasuransian.
- Perizinan, pembinaan, dan pengawasan atas perusahaan asuransi
( penanggung ), berupa izin usaha dari Menteri Keuangan, untuk memenuhi
persyaratan organisasi dan permodalan, serta pembinaan dan pengawasan untuk
menjaga kesehatan keuangan.
4
- Ketentuan atas pelanggaran izin usaha, penggelapan premi asuransi, kekayaan
perusahaan, dan sebagainyya diancam dengan pidana penjara dan denda.

2.3 Perusahaan Asuransi Jiwa


Sifat usaha asuransi jiwa telah berubah sejak 1980an yang disebabkan karena
pengaruh inflasi, tekanan persaingan, serta kesadaran hak-hak masyarakat, sehingga
memaksa perusahaan-perusahaan asuransi jiwa menawarkan produk-produk yang
lebih menarik dan pelayanan yang lebih baik.
Perusahaan asuransi jiwa bersaing satu sama lain dalam memberikan
perlindungan asuransi. Selain itu, banyak produk asuransi jiwa yang mengandung
unsur investasi, sehingga perusahaan asuransi jiwa juga harus bersaing dengan
lembaga keuangan lain yang memberikan instrumen investasi ( seperti perbankan )
dan dengan pasar investasi langsung ( seperi bursa ).
Liability dan resiko liability. Liability dari perusahaan asuransi merupakan
kewajiban yang ditetapkan dalam polis asuransi yang telah dilakukan underwriting.
Dalam liability perusahaan ini terkandung resiko, seperti dalam portofolio asetnya.
Bagi perusahaan asuransi jiwa, pada khususnya banyak prduknya yang sensitif suku
bunga. Suku bunga yang ditawarkan pada polis asuransi jenis investasi disebut
tingkat kredit ( crediting rate ). Jika tingkat kredit dari suatu polis tidak kompetitif
dengan suku bunga pasar atau tingkat kredit yang ditawarkan perusahaan lai, maka
pemegang polis dapat membiarkan polisnya menjadi daluwarsa ( lapse ), atau
mencerminkan nilai tunainya atau jika diperbolehkan melakukan pinjaman polis
( pinjaman dengan jaminan polis asuransi ). Dalam hal itu, akibatnya berupa aliran
keluas kas dari perusahaan.
Jenis-jenis polis asuransi jiwa. Polis yang dikeluarkan perusahaan asuransi
jiwa dapat digolongkan dalam empat jenis utama :
a. perlindungan asuransi murni terhadap resiko kematian
Bentuk asuransi ini berupa asuransi jiwa waktu tertentu ( term life
insurance ) yang memberikan manfaat kematian tanpa pemupukan dana,
sehingga tidak memiliki unsure investasi. Jadi, polis asuransi ini memberikan
asuansi murni terhadap resiko kematian. Premi yang dikenakan oleh
perusahaan asuransi tetap tidak berubah, tetapi hanya untuk suatu periode
tahun tertentu.
5
Kemudian, polisnya dapat diperbaharui pada setiap akhir jangka waktu
tersebut, tetapi biasanya dengan tingkat premi yang lebih tinggi.
Bila perusahaan asuransi mengeluarkan jenis polis ini, perusahaan tahu jumlah
liability yang harus dibayar, meskipun tidak tahu kapan harus membayarnya.
Tetapi dengan menggunakan data aktuaria, penentuan waktu ( timing ) liability
dapat diprakirakan secukupnya bagi sekelompok tertanggung individual. Prmi
yang ditetapkan perusahaan asuransi biasanya sedemikian rupa, sehingga
apapun yang terjadi terhadap suku bunga, perusahaan akan memiliki dana yg
cukup untuk memenuhi kewajibannya bila pemegang polis meninggal dunia.
b. suatu paket yang terdiri dari perlindungan asuransi jiwa dan sarana investasi
( polis asuransi / asuransi )
Bentuk ini berupa asuransi jiwa seumur hidup ( whole life insurance ) yaitu
polis dengan dua segi : (a) memberikan pembayaran sauatu jumlah tertentu
pada kematian tertanggung, dan (b) memupuk nilai tunai yang dapat dipinjam
pemegang polis. Segi pertama merupakan segi perlindungan asuransi – segi
yang sama dengan yang diberikan asuransi waktu tertentu. Segi kedua adalah
segi investasi karena polisnya memupuk nilai, dan pada setiap waktu memiliki
jumlah yang dibayar perusahaan asuransi jika pemegang polis mengakhiri
polisnya. Pemegang polis mempunyai opsi untuk meminjam dengan jaminan
polis, dan jumlah yang dapat dipinjam disebut nilai pinjaman ( loan value ).
Suku bunga pinjaman dana tersebut ditetapkan dalam polis.
Resiko liability yang berhubungan dengan segi investasi dari polis asuransi
seumur hidup adalah bahwa perusahaan asuransi tidak dapat memperoleh hasil
atas investasinya yang lebih besar daripada tingkat kredit polisnya. Hal itu
akan mengakibatkan menurunnya surplus perusahaan asuransi jiwa. Jika
tingkat kredit diturunkan dibawah para pesaingnya, maka hal itu bisa
menurunkan resiko, tetapi akan menaikkan kemungkinan pemegang polis
meminjam dengan jaminan polis, atau dibiarkan daluwarsa ( lapse ).
Asuransi jiwa universal ( universal life ) merupakan poduk asuransi jiwa
seumur hidup yang diciptakan sebagai respons terhadap masalah polis standar
asuransi seumur hidup. Pemegang polis membayar premi untuk memperoleh
perlindungan asuransi, dan dengan membayar fee yang terpisah dapat
melakukan investasi dalam suatu sarana yang kompetitif daripada tingkat
6
kredit dibawah pasar yang diberikan dalam polis asuransi seumur hidup
standar. Bagi pemegang polis, keuntungan alternative investasi ini disbanding
pembelian langsung sekuritas adalah diberikannya penangguhan pajak atas
bunga yang diterima. Resikonya bagi penanggung adalah bahwa hasil yang
diterima tidak kompetitif dengan perusahaan asuransi lainnya yang
mengakibatkan polis dibiarkan daluwarsa ( variable life ).
Asuransi jiwa variable ( variable life ) adalah proses asuransi seumur hidup
yang memberikan manfaat kematian yang tergantung atas nilai pasar dari
portofolio tertanggung pada saat kematian.
Perusahaan asuransi menginvestasikan premi dalam saham, karena itu polis ini
disebut juga polis dihubungkan ekuiti ( equity-linked policy ). Meskipun
uang pertanggungan kematian bersifat variabel, tetapi diberikan manfaat
kematian minimum yang dijamin oleh penanggung. Resiko penanggung
menyangkut hasil yang lebih kecil daripada para pesaingnya, sehingga banyak
polis yang dibiarkan daluwarsa ( lapse ). Selain itu, penanggung juga
menghadapi resiko bahwa hasil yang diperoleh atas portofolio investasi
tertanggung kurang dari jaminan uang pertanggungan minimum.
c. asuransi terhadap asuransi kehidupan hari tua, khususnya berupa program
pensiun
Asuransi terhadap resiko kehidupan yaitu asurasni jiwa tidak hanya
menanggung kematian, tetapi juga jika tertanggung terus hidup, bentuknya
berupa anuiti ( annuity ) yaitu pembayaran periodic secara teratur oleh
perusahaan asuransi kepada pemegang polis selama suatu jangka waktu
terbatas atau seumur hidup. Polis anuiti digolongkan dua jenis yaitu polis
kontingensi jiwa dan polis kontingensi non-jiwa. Contoh polis kontingensi
jiwa : seseorang yang berhenti bekerja dengan sejumlah kekayaan tertentu
yang akan direntangkan selama sisa hidupnya. Ia akan sulit mengetahui lama
hidupnya, tetapi perusahaan asuransi jiwa memiliki statistik rata-rata lamanya
hidup sekelompok orang, sehingga dapat memprakirakan harapan hidup lebih
akurat, dan dapat menawarkan anuiti tetap selama sisa hidupnya.
7
Contoh polis asuransi kontingensi non-jiwa adalah polis anuiti yang dibeli
perusahaan asuransi kerugian untuk memberikan uang pertanggungan kepada
tertanggungnya. Dalam hal ini, seseorang tertabrak mobil dan sebagai
akibatnya menjadi cacat sehingga tidak bisa bekerja lagi seumur hidup.
Perusahaan asuransi kerugian membeli polis dari perusahaan asuransi jiwa
untuk membayar anuiti guna mengganti hilangnya penghasilan tertanggung.
d. Polis berorientasi investasi murni
Perjanjian jaminan investasi ( guaranteed investment contract ) atau perjanjian
jaminan penghasilan ( guaranteed income contract / GIC ) merupakan prduk
investasi murni, dimana perusahaan asuransi jiwa, atas pembayaran suatu
premi tunggal, membayar jumlah prinsipal dan suatu tingkat kredit tahunan
tertentu selama masa investasi,semuanya dibayarkan pd tanggal jatuh tempo.
Contoh: GIC 5 tahun Rp 100.000.000,- denagn tingkat kredit 10 %, berarti
bahwa pada akhir 5 tahun, perusahaan asuransi jiwa akan membayar
pemegang polis sebesar Rp 100.000.000,- x Rp 1,105 = Rp 161.051.000,-.
Sebenarnya, yang dijamin perusahaan asuransi adalah tingkat kreditnya, bukan
jumlah prinsipalnya. Resiko yang dihadapi penanggung adalah bahwa tingkat
hasil atas portofolio yang mendukung asetnya lebih rendah dari tingakat yang
dijanjikan.
Investasi. Pada prinsipnya, investasi perusahaan asuransi jiwa bersifat jangka
panjang. Oleh karena itu, sebagian besar dananya dialokasikan pada obligasi
hutang jangka panjang yang disebabkan karena sifat-sifat liabilitinya.
Sebagian besar polis asuransi jiwa didasarkan underwriting dengan suku
bunga tetap yang akan dibayarkan kepada pemegnag polis setelah jangka
waktu yang cukup panjang ( 10 tahun atau lebih ). Obligasi jangka panjang
merupakan sarana investasi yang logis untuk mengimbangi jangka waktu
liabilitinya.

2.4 Perusahaan Asuransi Kerugian


Perusahaan asuransi kerugian ( property and casualty insurance ) memberikan
berbagi perlindungan asuransi terhadap :
a. kehilangan, kerusakan, atau kehancuran properti,
b. kehilangan atau penurunan kemampuan menciptakan penghasilan,
8
c. tuntutan untuk kerugian oleh pihak ketiga karena kelalaian,
d. kerugian akibat cacat atau kematian yang berhubungan dengan kecelakan
kerja.
Produk asuransi kerugiandapat diklasifikasikan sebagai “jalur pribadi” atau “jalur
komersial”. Jalur komersial termasuk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi
kepemilikan rumah. Jalur komersial termasuk asuransi liability produk, asuransi
properti komersial, dan asuransi melpraktek profesional.
Besarnya liputan kerugian disebutkan dalam poils. Premi diinvestasikan
sampai tertanggung mengajukan klaim atas seluruh atau sebagian jumlah
pertanggungan, dan klaim tersebut ditetapkan. Untuk beberapa jenis produk,
perusahaan asuransi akan mengetahui dengan segera beban tanggung jawabnya, tetapi
jumlah klaim dan kapan harus dibayarkan bisa belum diketahui pada saat itu.
Contoh : pada 1991 suatu polis kendaraan bermotor dikelurkan yang
memberikan liputan kerugian Rp 100.000.000,- bagi Sunaryo. Polis tersebut
melindunginya terhadap klaim oleh pihak lain sebagai akibat kecelakaan mobil. Pada
1993, sebagai akibat dari kelalaian Sunaryo, ia mengalami kecelakaan mobil yang
mengakibatkan seorang pejalan kaki yaitu Susanti mengalami cacat permanent.
Perusahaan asuransi tahu bahwa mereka terkena kewajiban, tetapi berapa besar
( maksimum Rp 100.000.000,-) yang harus dibayar kepada Susanti? Proses
penyelesaian klaim bisa memakan waktu beberapa bulan, dan mungkin diperlukan
keputusan pengadilan untuk menentukan kergian moneter yang harus dibayar
perusahaan asuransi. Dalam hal ini, manajer keuangan perusahaan asuransi perlu
mempertimbangkan nilai klaim dalam tuntutan perdata untuk merumuskan strategi
investasinya.
Sifat liabiliti. Liabiliti perusahaan asuransi kerugian berjangka waktu lebih
pendek daripada perusahaan asuransi jiwa, dan bervariasi menurut jenis polisnya.
Waktu dan jumlahnya yang tepat dari masing-masing liability yidak diketahui.
Namun, jumlah maksimum liability tidak dapat melebihi jumlah yang ditetapkan
dalam polis.
Berbeda dengan produk asuransi jiwa, liability asuransi kerugian tidak
sensitive suku bunga, tetapi sensitive inflasi. Ada dua jenis resiko liability yang unik
dihadapi perusahaan asuransi kerugian, yaitu resiko geografis dan resiko harga
regulasi.
9
Resiko geografis timbul bila penanggung memiliki polis-polis dalam wilayah
geografis tertentu. Jika terjadi suatu bencana, seperti angin topan atau gempa bumi
dalam wilayah geografis tersebut, maka resiko liabilitinya meningkat. Resiko harga
regulasi timbul bila regulator membatasi tingkat premi yang dapat dikenakan oleh
penanggung bagi tertanggung.
Investasi. Karena sifat liabilitinya, perusahaan asuransi kerugian melakukan investasi
lebih besar dalam ekuiti, dan kurang besar dalam obligasi daripada perusahaan
asuransi jiwa. Berbeda dengan asuransi jiwa yang dibatasi dengan aset-aset tertentu,
asuransi kerugian mempunyai kebebasan yang lebih besar dalam investasi. Contoh :
asuransi kerugian bisa diharuskan untuk investasi dengan jumlah minimum dalam
obligasi dan hipotik. Selama minimum ini telah dipenuhi, asuransi kerugian bebas
untuk mengalokasikan investasinya sesukanya di antara golongan aset yang lain.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Pengertian Asuransi
Perusahaan Asuransi adalah lembaga keuangan yang dengan suatu harga / premi,
akan memberikan pembayaran jika suatu peristiwa terjadi, sehingga berfungsi
sebagai penanggung resiko.
 Ada dua jenis perusahaan asuransi, yaitu :
o Asuransi Jiwa ( Jiwa ) yang terutama menanggung resiko kematian
( pembayaran kepada ahli waris ) atau kehidupan ( pembayaran kepada
tertanggung sendiri ).
o Asuransi kerugian ( Non-Jiwa ) yang memberi pertanggungan terhadap
berbagai peristiwa yang merugikan ( kerusakan barang, tuntutan hukum
pihak ketiga ).
 Sifat-sifat fundamental industri asuransi :
o Polis dan premi asuransi
o Surplus dan cadangan
o Penentuan laba
10
o Laba
o Regulasi
 Jenis-jenis polis asuransi jiwa ada 4, yaitu :
o Perlindungan asuransi murni terhadap resiko kematian
o Perlindungan asuransi jiwa dan sarana investasi
o Asuransi terhadap resiko kehidupan
o Polis berorientasi-investasi murni

 Perusahaan Asuransi Kerugian memberikan berbagi perlindungan asuransi


terhadap :
o kehilangan, kerusakan, atau kehancuran properti,
o kehilangan atau penurunan kemampuan menciptakan penghasilan,
o tuntutan untuk kerugian oleh pihak ketiga karena kelalaian,
o kerugian akibat cacat atau kematian yang berhubungan dengan kecelakan
kerja.

3.2 Daftar Pustaka


o Kertonegoro Sentanoe, Pasar Uang Pasar Modal, Yayasan Tenaga Kerja
Indonesia, Bogor
o Rindjin K, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Gramedia, Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai