ASURANSI
Guna memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Semester 3
Dosen Pengampu : Suryakusuma Kholid Hidayatullah, S.E., M.M.
Disusun Oleh :
S1 MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
SEMARANG 2022
Daftar Isi
1
Bab 1
Pendahuluan
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :
1.2.1 Bagaimana penggolongan asuransi?
1.2.2 Apa fungsi dan tujuan dari asuransi?
1.2.3 Apa saja prinsip dasar asuransi?
1.2.4 Bagaimana cara kerja asuransi?
3
Bab 2
Landasan Teori
Landasan teori digunakan untuk mengupas permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.
Landasan teori yang digunakan dalam pembahasan ini terdiri atas definisi dari asuransi dan
dasar hukum asuransi.
4
Bab 3
Pembahasan
3.1 Penggolongan Asuransi
3.1.1 Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian/umum adalah jenis asuransi yang memberi jaminan bagi
berbagai risiko yang mengancam harta benda dan berbagai kepentingan.
3.1.2 Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa (life insurance) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
terhadap kehilangan jiwa seseorang. Atau dengan kata lain suatu jasa yang diberikan
oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan resiko yang berkaitan dengan jiwa
atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa meliputi asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa seperti asuransi
berjangka (term insurance), asuransi seumur hidup (whole life insurance), dan
asuransi industri (industrial insurance).
3.1.3 Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang
berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang
menimpa peserta atau anggota keluarganya. Prinsipnya adalah mengedepankan
nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan subsidi silang untuk mendapatkan manfaat
yang optimal. Sederhananya, berbagai golongan masyarakat bisa saling membantu.
Bentuk-bentuk asuransi sosial antara lain asuransi harta, asuransi tanggung
gugat, asuransi kebakaran, reasuransi, loss unexpected, reasonable, catastrophic
homogenous, dan peril and hazards.
5
3.2.1.2 Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya ber-asuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut
berkembang, yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian
yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.
3.2.1.3 Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang
dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung
(equitable premium). Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan
tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarif premi (rate of premium)
dikalikan dengan Nilai Pertanggungan.
3.2.2 Tujuan Asuransi
3.2.2.1 Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita
satu pihak.
3.2.2.2 Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang
memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.
3.2.2.3 Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian
yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
3.2.2.4 Dasar pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunana yang diberikan oleh peminjam uang.
3.2.2.5 Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa.
6
3.3 Prinsip Dasar Asuransi
3.3.1 Insurable Interest
Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan
antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Jadi,
dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau
kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan untuk mengasuransikan harta benda
atau suatu kepentingan. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan
terbukti bahwa tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka
tidak berhak untuk menerima ganti rugi.
7
3.3.4 Indemnity
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
3.3.5 Subrogation
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar
ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan
kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah
menimbulkan kerugian padatertanggung".
3.3.6 Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek
yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
8
3.4.3 Membayar Klaim
Setelah dana terkumpul, maka dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan
untuk membayar klaim yang dilakukan oleh setiap nasabah yang melakukan klaim
kerugian. Sebelum membayar klaim, perusahaan asuransi tentunya akan melakukan
penyelidikan terlebih dahulu terhadap klaim yang di lakukan, apakah klaim kerugian
tersebut benar-benar terjadi tidak disengaja atau disengaja, jika kerugian terjadi
karena disengaja maka perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim tersebut.
Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan, dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan, atau sakit,
dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai
ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Penggolongan asuransi terdapat tiga jenis yaitu asuransi kerugian, asuransi jiwa yang
terdiri dari asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa seperti asuransi berjangka (term
insurance), asuransi seumur hidup (whole life insurance), dan asuransi industri (industrial
insurance), dan asuransi sosial yang terdiri dari asuransi harta, asuransi tanggung gugat,
asuransi kebakaran, reasuransi, loss unexpected, reasonable, catastrophic homogenous,
dan peril and hazards.
Untuk menyelenggarakan asuransi harus memperhatikan beberapa prinsip yaitu
insurable interest, utmost good faith, indemnity, proximate cause, subrogation, dan,
contribution.
Terdapat juga tiga cara kerja asuransi secara umum yang meliputi menarik nasabah,
kemudian mengumpulkan dana dengan premi, dan langkah yang ketiga adalah
pembayaran klaim.