Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASURANSI

Guna memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Semester 3
Dosen Pengampu : Suryakusuma Kholid Hidayatullah, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

Muhammad Iqbal 12211355

Tifani Arya Tri Purbo 12211512

Ardi Mukhamad Syahda 12211377

Muhammad Ardian Satya Nugraha 12211370

S1 MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
SEMARANG 2022
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................... 1

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................................. 2


1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................................ 3
1.4 Manfaaat Pembahasan ........................................................................................................... 3
Bab 2 Landasan Teori ............................................................................................................. 4
2.1 Asuransi Secara Umum ........................................................................................................... 4
2.2 Dasar Hukum Asuransi ............................................................................................................ 4
Bab 3 Pembahasan ................................................................................................................... 5
3.1 Penggolongan Asuransi ........................................................................................................... 5
3.1.1 Asuransi Kerugian ........................................................................................................... 5
3.1.2 Asuransi Jiwa ................................................................................................................... 5
3.1.3 Asuransi Sosial................................................................................................................. 5
3.2 Fungsi dan Tujuan Asuransi .................................................................................................... 5
3.2.1 Fungsi Asuransi ............................................................................................................... 5
3.2.2 Tujuan Asuransi ............................................................................................................... 6
3.3 Prinsip Dasar Asuransi............................................................................................................. 7
3.3.1 Insurable Interest ............................................................................................................ 7
3.3.2 Utmost Good Faith .......................................................................................................... 7
3.3.3 Proximate Cause ............................................................................................................. 7
3.3.4 Indemnity ........................................................................................................................ 8
3.3.5 Subrogation ..................................................................................................................... 8
3.3.6 Contribution .................................................................................................................... 8
3.4 Cara Kerja Asuransi ................................................................................................................. 8
3.4.1 Menarik Nasabah (Pemegang Polis) ............................................................................... 8
3.4.2 Mengumpulkan Dana (Premi) ......................................................................................... 8
3.4.3 Membayar Klaim ............................................................................................................. 9
Bab 4 Penutup .......................................................................................................................... 9
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 9

1
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Risiko di masa yang akan datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang,
mislanya kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis, risiko
yang dapat dihadapi berupa risiko akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan ataupun
risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap risiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi
sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Untuk mengirangi risiko yang
tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti risiko kehilangan, risiko kebakaran,
risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko lainnya, maka diperlukan perusahaan
yang mau menanggung risiko tersebut.
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai
peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang
diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan
nonasuransi.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali risiko yang tidak dapat di prediksi. Secara rasional,
para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Pada
tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk
mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota
keluarga yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup
pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun 1980-an. Dipertegas lagi
dengan keluarnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang
Usaha Perasuransian. Diharapkan dengan semakin berkembangnya industri asuransi di
indonesia, maka akan semakin berkembang pula pertumbuhan ekonomi indonesia dari
tahun ketahun akan semakin meningkat,
Pada era globalisasi seperti ini kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin
meningkat oleh karena itu pertumbuhan atau perkembangan industri asuransi di indonesia
semakin dan akan terus meningkat.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :
1.2.1 Bagaimana penggolongan asuransi?
1.2.2 Apa fungsi dan tujuan dari asuransi?
1.2.3 Apa saja prinsip dasar asuransi?
1.2.4 Bagaimana cara kerja asuransi?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.3.1 Memahami penggolongan asuransi.
1.3.2 Memahami fungsi dan tujuan dari asuransi.
1.3.3 Memahami memahami prinsip dasar asuransi.
1.3.4 Memahami cara kerja asuransi.

1.4 Manfaaat Pembahasan


Berdasarkan tujuan pembahasan di atas, maka manfaat yang diperoleh dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Mengetahui penggolongan asuransi.
1.4.2 Mengetahui fungsi dan tujuan dari asuransi.
1.4.3 Mengetahui prinsip dasar asuransi.
1.4.4 Mengetahui cara kerja asuransi.

3
Bab 2
Landasan Teori

Landasan teori digunakan untuk mengupas permasalahan yang dibahas dalam makalah ini.
Landasan teori yang digunakan dalam pembahasan ini terdiri atas definisi dari asuransi dan
dasar hukum asuransi.

2.1 Asuransi Secara Umum


Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan, dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan, atau sakit,
dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai
ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Menurut Ketentuan pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah Perjanjian
dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen
(peristiwa tidak pasti).

2.2 Dasar Hukum Asuransi


2.2.1 Pasal 1774 KUH Perdata
Suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak
maupun bagi sementara pihak, tergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu,
demikian juga persetujuan pertanggungan yang diatur dalam kitab undang-undang
hukum dagang.
2.2.2 KUHD Buku 1 Bab 9 Pasal 146-286 mengenai asas-asas asuransi, perjanjian
asuransi, unsur asuransi, jenis asuransi.
2.2.3 Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, terutama terhadap
norma dan hukum perasuransian.
2.2.4 PP No. 73 Tahun 1992 tentang sanksi pidana dan administratif asuransi.

4
Bab 3
Pembahasan
3.1 Penggolongan Asuransi
3.1.1 Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian/umum adalah jenis asuransi yang memberi jaminan bagi
berbagai risiko yang mengancam harta benda dan berbagai kepentingan.
3.1.2 Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa (life insurance) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
terhadap kehilangan jiwa seseorang. Atau dengan kata lain suatu jasa yang diberikan
oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan resiko yang berkaitan dengan jiwa
atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa meliputi asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa seperti asuransi
berjangka (term insurance), asuransi seumur hidup (whole life insurance), dan
asuransi industri (industrial insurance).
3.1.3 Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang
berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang
menimpa peserta atau anggota keluarganya. Prinsipnya adalah mengedepankan
nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan subsidi silang untuk mendapatkan manfaat
yang optimal. Sederhananya, berbagai golongan masyarakat bisa saling membantu.
Bentuk-bentuk asuransi sosial antara lain asuransi harta, asuransi tanggung
gugat, asuransi kebakaran, reasuransi, loss unexpected, reasonable, catastrophic
homogenous, dan peril and hazards.

3.2 Fungsi dan Tujuan Asuransi


3.2.1 Fungsi Asuransi
3.2.1.1 Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko /
kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai “Original Risk Bearer”
kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism).
Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang berupa kemungkinan terjadinya
kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi
proteksi asuransi yang pasti (certainty) mengubah kerugian menjadi ganti
rugi atau santunan klaim dengan syarat pembayaran premi.

5
3.2.1.2 Penghimpun Dana
Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan
dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya ber-asuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut
berkembang, yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian
yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.
3.2.1.3 Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang
dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung
(equitable premium). Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan
tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarif premi (rate of premium)
dikalikan dengan Nilai Pertanggungan.
3.2.2 Tujuan Asuransi
3.2.2.1 Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita
satu pihak.
3.2.2.2 Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang
memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.
3.2.2.3 Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti / membayar sendiri kerugian
yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
3.2.2.4 Dasar pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan
jaminan perlindungan atas agunana yang diberikan oleh peminjam uang.
3.2.2.5 Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa.

6
3.3 Prinsip Dasar Asuransi
3.3.1 Insurable Interest
Adalah hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan
antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Jadi,
dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila menderita
kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau
kerusakan atas obyek tersebut.
Kepentingan keuangan ini memungkinkan untuk mengasuransikan harta benda
atau suatu kepentingan. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan
terbukti bahwa tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka
tidak berhak untuk menerima ganti rugi.

3.3.2 Utmost Good Faith


Adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua
fakta yang material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun
tidak. Artinya penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala
sesuatu tentang luasnya syarat dan kondisi dari asuransi dan tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
Intinya Anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan dengan teliti
mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang
diasuransikan. Prinsip inipun menjelaskan risiko-risiko yangdijamin maupun yang
dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti.

3.3.3 Proximate Cause


Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatuakibat tanpa adanya intervensi suatu yang diawali dan secara
aktif oleh sumber yang baru dan independen. Jadi apabila kepentingan yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka cari penyebab yang aktif
dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus.
Sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu
prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien
adalah "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang
tidak terputus.

7
3.3.4 Indemnity
Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia
miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).

3.3.5 Subrogation
Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar
ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan
kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah
menimbulkan kerugian padatertanggung".

3.3.6 Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity. Anda dapat saja mengasuransikan harta benda yang
sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek
yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.

3.4 Cara Kerja Asuransi


3.4.1 Menarik Nasabah (Pemegang Polis)
Artinya perusahaan asuransi mencari orang yang akan menjadi nasabahnya
(membeli asuransinya). Perlu diketahui bahwa perusahaan akan mengelompokkan
nasabah berdasarkan jenis asuransinya, semisal asuransi kesehatan, maka
perusahaan akan mengelompokkan orang-orang yang membeli asuransi kesehatan
menjadi satu, termasuk dana yang nantinya terkumpul, dan juga klaim kerugian yang
dilakukan. Jadi setiap jenis asuransi tidak di campur menjadi satu, melainkan di
kelompokkan berdasarkan jenis asuransinya.

3.4.2 Mengumpulkan Dana (Premi)


Setelah nasabah membeli asuransi maka nantinya perusahaan akan menarik
dana dari anda, yang nantinya akan dijadikan satu sesuai jenis asuransi yang anda
beli dengan dana nasabah lainnya.

8
3.4.3 Membayar Klaim
Setelah dana terkumpul, maka dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan
untuk membayar klaim yang dilakukan oleh setiap nasabah yang melakukan klaim
kerugian. Sebelum membayar klaim, perusahaan asuransi tentunya akan melakukan
penyelidikan terlebih dahulu terhadap klaim yang di lakukan, apakah klaim kerugian
tersebut benar-benar terjadi tidak disengaja atau disengaja, jika kerugian terjadi
karena disengaja maka perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim tersebut.

Bab 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan, dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan, atau sakit,
dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai
ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Penggolongan asuransi terdapat tiga jenis yaitu asuransi kerugian, asuransi jiwa yang
terdiri dari asuransi kecelakaan diri, asuransi jiwa seperti asuransi berjangka (term
insurance), asuransi seumur hidup (whole life insurance), dan asuransi industri (industrial
insurance), dan asuransi sosial yang terdiri dari asuransi harta, asuransi tanggung gugat,
asuransi kebakaran, reasuransi, loss unexpected, reasonable, catastrophic homogenous,
dan peril and hazards.
Untuk menyelenggarakan asuransi harus memperhatikan beberapa prinsip yaitu
insurable interest, utmost good faith, indemnity, proximate cause, subrogation, dan,
contribution.
Terdapat juga tiga cara kerja asuransi secara umum yang meliputi menarik nasabah,
kemudian mengumpulkan dana dengan premi, dan langkah yang ketiga adalah
pembayaran klaim.

Anda mungkin juga menyukai