Lapsusbhayangkara 171217132313
Lapsusbhayangkara 171217132313
MENYELURUH
(F41.1)
Disusun Oleh:
Ahmad Zaki. H
11120162158
Supervisor Pembimbing:
dr. Ham F.Susanto, M.Kes, Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. AR
• Umur : 63 tahun
• Jenis Kelamin : Laki - Laki
• Alamat : Cendrawasih V No. 28
• Pekerjaan : Wiraswata
• Agama : Islam
• Warga Negara : Indonesia
• Status Perkawinan : Menikah
• Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
• Tanggal Pemeriksaan : 4 September 2017
• Tempat Pemeriksaan : Kediaman PasienJl.Cendrawasih
V No. 28
LAPORAN PSIKIATRI
RIWAYAT PENYAKIT
• Keluhan utama
Cemas berlebihan disertai jantung berdebar-debar
• Riwayat Gangguan Sekarang
• Seorang perempuan 63 tahun datang ke poli jiwa rs
bhayangkara dengan keluhan cemas berlebhan disertai
jantung berdebar-debar. Keluhan ini dirasakan sejak
beberapa tahun yang lalu dan kembali memberat 3 bulan
terakhir.
• Pasien mengaku telah berobat di beberapa dokter
spesialis penyaki dalam maupun dokter spesialis jantung
namun keluhan yang dirasakan tidak juga membaik.
Pasien juga bercerita apabila ia memiliki masalah pasien
cenderung diam dan tidak menceritakan kepada
anaknya. Bahkan pasien seringkli pasien menangis di
dalam kamar karena tidak ingin diketahui oleh anaknya.
3 bulan yang lalu suami pasien meninggal.
• Semenjak itu pasien mengaku tidak bisa melihat jenazah.
Menurut sang anak, pasien tidak bisa diberi kabar buruk
secara mendadak karena takut penyakit jantungnya semakin
parah. Menurut anak pasien juga semenjak sang ayah
meninggal pasien sudah tidak pernah bersih-bersih rumah.
Padahal pasien termasuk orang yang sangat suka
membersihkan. Pasien mengaku semenjak meninggalnya
sang suami pasien merasa beban pikirannya bertambah
diantaranya dari 8 anaknya, anak keduanya yang perempuan
belum juga menikah sampai sekarang. Pasien juga merasa
bersalah kalau sampai sekarang anaknya belum
mendapatkan jodoh. Menurut pasien sudah banyak yang
melamar namun sang anak yang tidak mau. Selain itu yang
menjadi beban pikiran pasien anak terakhir yang tinggal
bersamanya yang belum mempunyai rumah sendiri.
• Pasien termasuk orang yang tertutup bahkan tak
seorang anaknya pun yang tahu apa yang dipikirkan
oleh ibunya. Hingga pada suatu saat iya mengantarkan
keluarganya ke dokter spesialis jiwa pasien turut
berkonsultasi masalah jantung berdebar-debar dan
setelah menjalani pengobatan tersebut pasien merasa
lebih baik
• Hendaya Disfungsi
• Hendaya Sosial (-)
• Hendaya Pekerjaan (+)
• Hendaya waktu senggang (-)
• Faktor Stressor Psikososial
• Kehilangan uang yang nominalnya cukup banyak namun
pasien menyangkal hal tersebut
• Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit
sebelumnya.
• Pasien belum pernah berobat ke poliklinik Jiwa
RSUBhayangkara sebelumnya
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
• Aktivitas sosial
• Pasien tinggal bersama 1 orang istrinya, namun tempat
tinggalnya bertetangga dengan saudara-saudaranya
yang lain
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
• Penampilan:
• Penampilan:
• Tampak seorang pria, wajah sesuai umur meggunakan baju
berwarna ungu dan celana pendek. Peraawatan diri cukup
dan perawakan kurus.
• Kesadaran: baik
• Perilaku dan aktivitas psikomotor : pasien bersikap tenang
dan ramah
• Pembicaraan : pasien menjawab spontan, lancar, intonasi
biasa dengan nada yang biasa
• Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Keadaan afektif
• Mood : Baik
• Afek : Cemas
• Empati : Dapat dirabarasakan
Proses berpikir
• Arus pikiran :
A.Produktivitas : Cukup
B. Kontinuitas : Relevan
C. Hendaya berbahasa : Tidak ada
• Isi Pikiran
A. Preokupasi : Tidak ada
B. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
Pengendalian impuls
Baik
Daya nilai
• Norma sosial : Tidak terganggu
• Uji daya nilai : Baik
• Penilaian Realitas : Kurang
Tilikan (insight)
• Derajat VI: Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh
pengobatan dari dokter
Taraf dapat dipercaya
• Dapat dipercaya
IKHTISAR PENEMUAN
BERMAKNA
• Seorang wanita 63 tahun datang ke poli jiwa rs
bhayangkara dengan keluhan jantung berdebar-debar
disertai cemas berlebihan. Keluhan ini dirasakan beberapa
bulan yang lalu setelah meninggalnya suami pasien.
Pasien juga mengaku semenjak meninggalnya suaminya
pasien tidak bisa melihat jenazah. Dari wawancara
didapatkan beberapa faktor stresor: (a) Pasien selalu
memikirkan anaknya yang belum menikah sampai
sekarang (b) Pasien juga merasa gagal karena masih ada
anaknya yang belum memiliki rumah sendiri
• Kesadaran composmentis, prilaku dan aktivitas
psikomotor tenang, pembicaraan spontan, lancar,
intonasi cukup. Sikap terhadap pemeriksa kooperatif.
Keadaan mood baik afek cemas, empati dapat
dirabarasakan. Fungsi kognitif, taraf pendidikan,
pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai dengan
taraf pendidikan. Daya konsentrasi baik, orientasi waktu,
tempat dan orang baik, daya ingat jangka panjang dan
pendek baik. Gangguan persepsi tidak ada, tidak ada
gangguan isi pikir, tilikan 6. Taraf dapat dipercaya.
EVALUASI
Aksis I
MULTIAKSIAL
• Berdasarkan anamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna berupa sakit
kepala, pusing (oleng), tegang leher, keram seluruh badan, sakit ulu hati dan jantung berdebar-
debar dan sulit tidur dan muncul tibap-tiba pada situasi tertentusehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.
• Pada pasien tidakada hendaya berat dalam menilai realita, tidak terdapathalusinasi ataupun
waham dll, sehingga pasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Non Psikotik.
• Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status internatidak ditemukan adanya
kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak
serta dapat mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien ini,sehingga diagnose gangguan
mental dapat disingkirkan dan didiagnosa Gangguan Jiwa Non Psikotik Non Organik.
• Dari autoanamnesis dan pemeriksaan status mental, didapatkan adanya gejala anxietas
(kecemasan, ketegangan motorik, overaktivitas otonomik) sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada situasi-situasi
tertentu dan terdapat afek cemas. Berdasarkan PPDGJ III, pasien dapat digolongkan dalam
Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1)
• Aksis II
• Pasien merupakan orang yang ramah dan mudah bergaul dikeluarga dan
lingukungannya, sehingga diarahkan pada pasien dengan ciri kepribadian
tidak khas.
• Aksis III
G00-G99
• Aksis IV
Stressor psikososial yaitu kehilangan uang yang nominalnya cukup bayak
namun pasien tidak mengakui hal tersebut.
• Aksis V
GAF scale 65 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik)
DAFTAR MASALAH
• Organobiologik
• Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
pasien memerlukan psikofarmako.
• Psikologik
• Ditemukan adanya masalah/stressor psikososial
sehingga pasien memerlukan psikoterapi.
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi :
• Farmakoterapi :
• Benzodiazepin: Clobazam 10 mg (½ pagi dan ½ siang)
• Benzodiazepin: Alprazolam 1 mg1 x 1
• SSRI: Fluoxetine20mg 1 x 1
Psikoterapi suportif
• Ventilasi
• Suportif
• Sosioterapi
PROGNOSIS
• Ad Bonam