Anda di halaman 1dari 3

LEAFLET

HEMOFILIA DAN THALASEMIA

DOSEN PENGAMPUH:
OKLAN BT. LIUNOKAS, SKM, MSc

Disusun Oleh:
JOHNIYANTO UMBU YABU
RANDJAWALI
(PO5303203200725)
TINGKAT 1-B (Gab.1)

P0LITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
WAINGAPU
2020/2021
 yang akan muncul pada penderita hemofilia  Hindari kegiatan yang berisiko menimbulkan
adalah: cedera dan menggunakan pelindung seperti helm,
HEMOFILIA
 Perdarahan pada hidung (mimisan) yang sulit bantalan pelindung lutut, dan sabuk pengaman.
berhenti  Lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau
 Perdarahan padal luka yang sulit berhenti kondisi hemofilia dan kadar faktor pembekuan
 Perdarahan pada gusi yang dimiliki oleh pasien.
 Perdarahan setelah sunat (sirkumsisi) yang sulit  Hati-hati ketika mengonsumsi obat yang dapat
berhenti mempengaruhi proses pembekuan darah, seperti
 Ditemukannya darah pada urin dan feses (tinja) aspirin.
 Mudah mengalami memar  Jaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut,
 Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri termasuk dengan rutin melakukan pemeriksaan ke
dan bengkak pada sendi siku dan lutut dokter gigi.

Penyebab Hemofilia

 Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik yang


menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan
VII dan IX. Kekurangan faktor ini akan
menyebabkan darah sukar membeku dan
menyebabkan perdarahan sulit berhenti.
 Mutasi genetik yang terjadi pada hemofilia
mempengaruhi kromosom X. Kelainan pada
kromosom X kemudian diturunkan oleh ayah, ibu,
 Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah atau kedua orang tua kepada anak. Hemofilia yang
akibat kekurangan faktor VII dan IX. Saat bergejala biasanya terjadi pada laki-laki. Anak
mengalami hemofilia, perdarahan akan perempuan lebih sering menjadi pembawa (carrier)
berlangsung lebih lama. Kondisi ini merupakan
gen abnormal yang berpotensi untuk diwariskan
penyakit keturunan yang lebih sering terjadi pada
pria. kepada keturunannya.
 Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi Pencegahan Hemofilia
genetik yang terjadi pada hemofilia menyebabkan
darah kekurangan protein pembentuk faktor . Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah melakukan
pembekuan. Kekurangan faktor pembekuan ini pemeriksaan sejak dini jika terjadi
akan menyebabkan darah sukar membeku.

Gejala Hemofilia

 Gejala utama hemofilia adalah darah sukar


perdarahan dan konseling genetik untuk mengetahui
membeku sehingga menyebabkan perdarahan sulit
risiko anak mengalami hemofilia.
berhenti atau berlangsung lebih lama. Beberapa
gejala dan tanda  Jika Anda menderita hemofilia, lakukan langkah
yang dapat mencegah terjadinya luka dan cedera
berikut:
Gejala Thalasemia Tetapi tidak semua penderita thalasemia membutuhkan
transfusi darah. Penderita thalasemia minor hanya
THALASEMIA  Penderita thalasemia akan mengalami anemiayang memerlukan pemeriksaan rutin dan transfusi darah
membuat penderitanya merasa mudah lelah dan pada kondisi tertentu, misalnya setelah melahirkan atau
lemas. Gejala ini biasanya muncul pada saat 2 operasi.
tahun pertama kehidupan. Akan tetapi, bagi
penderita thalasemia yang ringan (minor), anemia Komplikasi Thalasemia
bisa tidak terjadi. Penyakit thalasemia dapat menyebabkan komplikasi
 Waktu munculnya gejala serta keparahan gejala berupa gangguan tumbuh kembang, kerusakan tulang,
yang dialami akan berbeda setiap penderita, sesuai hingga penyakit jantung. Selain itu, penanganan
dengan jenis thalasemia yang dialami. Pada thalasemia dengan transfusi berisiko menimbulkan
thalasemia mayor, penderitanya akan merasakan penumpukan zat besi dalam tubuh penderita.
gejala-gejala kurang darah yang parah. Kondisi ini
dapat merusak organ tubuh, bahkan berujung pada
kematian.

Diagnosis Thalasemia

 Thalasemia dapat diketahui melalui gejala


yang timbul, serta pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter. Dokter akan melakukan
 Thalasemia adalah kelainan darah yang pemeriksaan darah untuk melihat kelainan sel
diturunkan dari orang tua. Kelainan ini darah merah dan kelainan genetik penyebab
membuat penderitanya mengalami anemia thalasemia.
atau kurang darah.
Pengobatan Thalasemia
 Kurang darah yang dialami penderita
thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat Thalasemia merupakan kelainan genetik yang
lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. berkepanjangan, sehingga perawatannya perlu
Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan dilakukan seumur hidup. Penderita thalasemia akan
terganggu. melalui Tranfusi darahberulang untuk menambah sel
 Thalasemia perlu diwaspadai, terutama darah yang kurang. Pada kasus thalasemia yang parah,
thalasemia yang berat (mayor), karena dapat dokter mungkin akan menganjurkan penderita untuk
menyebabkan komplikasi berupa gagal melakukan transfuse sumsum tulang
jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan
hati, hinggku a kematian.

Anda mungkin juga menyukai