ُ
ِ ل زَ نَ لُ نَ ّ ز ٌ ز
ٌَِا َ ء ْ ننَ نَ ر
ِِ ن اْ لُ رْآ زِا ر َ ن ن ء ل
ُ ن
ََ ن َِزَ نَ ن َ رؤ ز
يُ ْ رزل ل
ِ لاز ظَ اّْاْزَزََ ين ز
ن ظ َا رَاَ ن ن
Tanda Tangan
Photo
2x3
(Dyna Refiany)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan dan
melimpahkan nikmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Komunikasi Terapeautik.
Laporan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Komunikasi Terapeautik yang mana merupakan tugas kelompok dari salah satu
komponen yang harus dipenuhi pada perkuliahan semester I di Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang. Selain daripada melaksanakan tugas laporan makalah,
pada hakikatnya saya belajar serta menambah wawasan akan pengetahuan Anxiety
Disorder.
Saya berharap laporan resensi buku ini bisa memberikan manfaat dan turut
memperkaya wawasan materi para pembaca.Akhir kata, penulis menyadari masih
terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca sehingga pada penulisan selanjutnya bisa lebih sempurna.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................…………......... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................………… 1
C. Tujuan ....................................................................................................………… 2
D. SAP……………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
A. Gangguan Kecemasan…………………………………………………………….5
1. Pengertian Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) .................………..5
2.Ciri-ciri Gangguan Kecemasan ..................................................…….5
B. Tipe-tipe Gangguan Kecemasan………………………………………………………6
1. Gangguan Panik/Cemas .................................................................... 6
2. Gangguan Cemas Menyeluruh ......................................................... 7
3. Gangguan Obsesif Komplusif ........................................................... 7
4. Fobia .................................................................................................... 8
5. Gangguan Stress Akut dan Pasca Trauma ...................................... 9
C. Faktor-faktor yang memengaruhi gangguan kecemasan……………………………..9
D. Penanganan Gangguan Kecemasan .................................................……………….9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yangdapat
memicu munculnya kecemasan. Misalnya ujian mendadak, presentasi tugas,terlambat
masuk kelas,deadline pekerjaan, dan sebagainya. Sebenarnya kecemasan adalah
reaksi yang wajar yang dapat dialami oleh siapapun, sebagai respon terhadap situasi
yang dianggap mengancam atau membahayakan. Namun jika kecemasan tersebut
berlebihan dan serta tidak sesuai dengan proporsi ancamannya, maka dapat mengarah
ke gangguan yang akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan (anxiety disorder)?
2. Mengapa bisa terjadi gangguan kecemasan?
3. Bagaimana karakteristik dari gangguan kecemasan?
2
C. Tujuan
1. Dapat memahami definisi dari gangguan kecemasan (anxiety disorder)
2. Untuk mengetahui penyebab dari gangguan kecemasan
3. Untuk memahami karakteristik gangguan kecemasan
4. Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam penanganan gangguan kecemasan
3
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga mampu
memahami dan mengetahui cara mengatasi kecemasan
B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian kecemasan
2. Menguraikan tingkatan kecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stress.
5. Mempraktikkan cara mengatasi kecemasan
6. Melakukan perawatan pasien di rumah
C. Materi
1. Pengertian Kecemasan
2. Tingkat Kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress
5. Cara mengatasi kecemasan
6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet
2. Brosur
4
G. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan kesehatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal :6
5. Jenis soal : Essay
6. Butir soal /pertanyaan :
a. Apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?
b. Sebutkan tingkat kecemasan dan jelaskan?
c. Sebutkan tanda dan gejala dalam kecemasan ?
d. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi?
e. Bagaimana cara mengurangi cemas?
f. Bagaimana cara merawat pasien dirumah?
5
Kegelisahan, kegugupan.
Tangan atau anggota tubuh bergetas.
Banyak berkeringat.
Pening.
Mulut atau tenggorokan terasa kering.
Sulit berbicara dan bernafas.
Jantung berdebar keras atau berdetak kencang.
Leher atau punggung terasa kaku.
Sakit perut atau mual.
Wajah terasa memerah.
Perilaku menghindar.
Perilaku melekat dan dependen.
6
Perilaku terguncang.
1. Gangguan Panik/Cemas
Sedikitnya satu dari serangan tersebut diikuti oleh setidaknya satu bulan rasa takut
yang persisten dengan adanya serangan berikutnya atau merasa cemas akan
implikasi atau konsekuensi dari serangan (misalnya, takut kehilangan akal‘menjadi
7
gila’ atau serangan jantung) atau perubahan tingkah laku yang signifikan. Gangguan
panik biasanya dimulai pada akhir masa remaja sampai pertengahan usia 30- an
tahun. Perempuan mempunyai dua kali besar untuk mengembangkan gangguan
panik.
3. Gangguan Obsesif-Komplusif
Obesisif adalah pikiran, ide, atau dorongan yang intrusive dan berulang yang
berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya. Obsesi dapat
menjadi sangat kuat dan persisten sehingga dapat mengganggu kehidupan sehari-
hari dan menimbulkan distress serta kecemasan yang signifikan. Contoh pola pikir
obsesif yaitu berpikir bahwa tangannya tetap kotor walaupun dicuci berkali-kali,
kesulitan untuk melengkapi pikiran bahwa seseorang dicintai telah terbunuh dll.
8
Secara klinis, obsesi yang paling banyak terjadi berkaitan dengan ketakutan akan
kontaminasi, ketakutan mengekspresikan impuls seksual, atau agresif, dan
ketakutan hipokondrial akan disfungsi tubuh. Obsesi juga dapat berupa keragu
raguan ekstrem, prokrastinasi, dan ketidaktegasan.
Komplusif adalah suatu tingkah laku yang repetitif (seperti mencuci tangan
atau memeriksa kunci) atau tindakan mentalritualistik (seperti bedoa atau
mengulang kata tertentu) yang dirasakan oleh seseorang sebagai suatu keharusan
atrau dorongan yang harus dilakukan. Komplusif terjadi sebagai jawaban terhadap
pikiran obsesif dan muncul dengan cukup sering serta kuat sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari atau menyebabkan distress yang signifikan.
4. Fobia
Kata fobia berasal dari bahasa Yunani phobos, berarti takut. Takut adalah
perasaan cemas dan agitasi sebagai respon terhadap ancaman. Gangguan phobia
adalah rasa takut yang persisten terhadap objek atau situasi yang tidak sebanding
dengan ancamannya. Orang dengan gangguan fobia tidak kehilangan kontak
dengan realitas, mereka biasanya tahu bahwa ketakutan mereka itu berlebihan dan
tidak pada tempatnya. Orang dengan fobia mengalami ketakutan untuk hal-hal yang
biasa yang untuk orang lain sudah tidak difikirkan lagi, seperti naik elevator atau
naik mobil di jalan raya. Fobia terdiri dari tiga tipe, yaitu:
1. Fobia spesifik, adalah ketakutan yang beralasan dan disebabkan oleh kehadiran
atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik.
2. Fobia sosial, adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya
berkaitan dengan keberadaan orang lain. Individu yang menderita fobia sosial
biasanya mencoba menghindari situasi yang membuatnya mungkin dinilai dan
menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau berperilaku secara memalukan. Fobia sosial dapat
bersifat umum atau khusus, tergantung rentang situasi yang ditakuti dan dihindari.
simptom panik seperti pusing yang menghalangi mereka untuk keluar dari
tempat tersebut.
Gangguan stress akut adalah suatu reaksi yang diperkirakan dari seseorang
yang mengalami suatu trauma yang sangat berat, saat ini individu membutuhkan
jumlah dan jenis stres yang berbeda untuk menimbulkan gangguan tersebut.
Gangguan stres akut secara khas akan menghilang setelah 1 hingga 2 minggu
(apabila berlanjut), tetapi berlangsung lebih dari sebulan, diagnosis perlu diubah
menjadi gangguan stress pasca trauma.
Gangguan stress pasca trauma adalah reaksi maladaptive yang
berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis.Dalam kondisi ini
kemungkinan berlangsung lama, berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau sampai
beberapa dekade dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun
setelah adanya pemaparan terhadap peristiwa traumatis.
1. Gangguan Panik/Cemas
Penanganan biologis diberikan obat-obatan antipanik. Beberapa obat
obatan tersebut menunjukkan keberhasilan sebagai penanganan biologi bagi
penderita gangguan panik. Sisi negatif pemberian obat-obatan adanya efek
samping, berkurangnya ingatan serta kecanduan. Dari penanganan psikologis
adalah dengan dilakukannya terapi pengenadalian kepanikan.
10
4. Gangguan Fobia
Penanganan fobia dilakukan dengan pendekatan psikoanalisis, pendekatan
behavioral, pendekatan kognitif serta pendekatan biologis.
1. Jahe
Jahet sangat efektif menghilangkan stres dan tekanan. Salah satu cara
terbaik adalah mengonsumsi teh jahe. Anda juga bisa mengirisnya
dan menaruh potongan jahe dalam air. Biarkan mendidih dan
kemudian saring airnya. Minumlah setelah air mendingin.
2. Jojoba
Jojoba memiliki efek menenangka pada tubuh Anda. Mandilah
dengan sabun yang mengandung jojoba karena menenangkan tubuh
adalah langkah pertama dalam menenangkan pikiran.
Minyak jojoba juga bagus untuk pijat atau Anda dapat menambahkan
beberapa tetes untuk mandi. Ini akan memiliki efek relaksasi pada
pikiran Anda.
3. Ginkgo Biloba
Ini obat terbaik untuk stres dan cemas. Ginkgo Biloba memiliki sifat
antioksidan dan obat penenang. Ekstrak daun Ginkgo Biloba
mengandung glikosida flavonoid dan terpenoid, yang bisa meredakan
kecemasan dan stres. Anda dianjurkan berkonsultasi ke dokter
sebelum menggunakannya apabila Anda mengonsumsi obat pengence
atau antidepresan.
4. Bergamot
Minyak Esensial bergamot merupakan minyak aromatik yang
diekstrak dari kulit jeruk bergamot.
Pengobatan aromaterapi dengan minyak esensial bergamot sangat
dianjurkan bagi mereka yang ingin menghilangkan stres dan
kecemasan dengan cara alami, karena membantu mengurangi kadar
hormon stres. Minyak esensial Bergamot dapat dihirup setelah
diteteskan ke kain atau kertas tisu.
5. Lavender
Tanaman ini menenangkan tubuh dan pikiran. Cobalah menggunakan minyak esensial
lavender di kamar mandi Anda untuk menghilangkan stres.
12
Anda juga bisa membuat teh lavender dari bunga (segar atau kering). Tanaman ini juga
akan membantu Anda jika Anda menderita tidur gelisah.
6. Eucalyptus
Zat ini hadir dalam kayu putih yang efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres.
Anda dapat minum teh yang terbuat dari daun kering atau menghirup minyak esensial
eucalyptus setelah memercikkan minyak ke ke kain atau tisu. Ini akan memiliki efek
menenangkan pada pikiran Anda.
7. Theanine
Theanine adalah asam amino yang ditemukan dalam teh. Theanine mengurangi stres
mental dan fisik serta membuat mood membaik.
Ini memiliki efek menenangkan juga. Jadi jika Anda ingin bersantai, suplemen theanine
mungkin hal yang tepat untuk Anda. Dosis yang dianjurkan untuk theanine adalah 200
mg per hari.
8. Vitamin B
Anda juga perlu memastikan memperoleh cukup vitamin, terutama B6, yang diperlukan
untuk membuat zat kimia dalam otak Anda yang membuat Anda bahagia seperti
serotonin.
Studi menunjukkan kadar rendah vitamin B12 terkait dengan kecemasan. Anda dapat
menggunakan suplemen B-kompleks yang biasanya mengandung semua vitamin B
yang Anda butuhkan, termasuk B6.
9. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang dapat membantu tidur dan kecemasan, karena
mengurangi ketegangan otot dalam tubuh dan dianggap mineral relaksasi yang kuat.
Kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup mineral penting ini, sehingga konsumsi
400-800 mg setiap hari dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan stres.
10. Chamomile
Chamomile adalah obat kuno untuk relaksasi, tetapi penelitian ilmiah juga
menemukan bahwa chamomile efektif untuk menghilangkan stres.
Cobalah minum teh chamomile di pagi hari dan memulai hari dengan sukacita.
13
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kecemasan merupakan suatu sensasi aprehensif atau takut yang menyeluruh
yang bersifat normal pada berbagai kondisi, namun dapat menjadi abnormal jika
berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsi ancamannya. Pola-pola tingkah laku
terganggu dimana kecemasan menjadi ciri yang paling menonjol diberi label
gangguan kecemasan. Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yaitu gangguan
panik, gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif inklusif, gangguan fobia dan
stress akut serta stress pasca trauma. Berbagai perspektif teoritis menjelasakan
mengenai terjadinya gangguan kecemasan ini, seperti perspektif psikoanalisa,
behavioral, kognitif, dan biologis. Perbedaan perspektif tersebut juga berdampak
pada perbedaan bentuk penanganan yang diberikan untuk mengatasi gangguan
kecemasan.
2. Saran
1. Kenali pemicu kecemasan dan rasa takut dengan cara menenangkan diri secara
fisik dan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Rizki Kurniadi. 2012. Penyuluhan Kesehatan Peran Keluarga Dalam Penanganan Pasien
Gangguan Jiwa.