BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
1
2
Universitas Sriwijaya
3
pasir dapat membunuh mikroba. NaCl atau garam dapur banyak digunakan
sebagai agen osmosis untuk proses dehidrasi osmosis sayur – sayuran. Tekanan
osmosis yang dihasilkan larutan garam lebih besar dibandingkan dengan larutan
gula. Tetapi garam tidak dapat digunakan dalam konsentrasi yang tinggi karena
kemampuannya yang mampu merubah rasa bahan.
Labu siam (Sechium edule) merupakan tanaman sayuran yang tumbuh
dengan cara merambat. Tiara (2014) mengemukakan bahwa di dalam 100 gram
labu siam terkandung 6,5 karbohidrat; 0,6 protein; 0,3 mineral dan 14 mg kalsium.
Selain kandungan nilai gizi yang tinggi, labu siam juga berkhasiat untuk
kesehatan, diantaranya adalah kalium pada labu siam dapat membantu
menurunkan kolesterol dan darah tinggi serta memiliki efek diuretik sehinggan
bisa melancarkan urin, mengobati asam urat dan baik untuk kesehatan ginjal. Pada
umumnya labu siam hanya diolah menjadi sayur dan lalapan, tetapi kini ada
alternatif pengolahan labu siam yaitu menjadi buah kering.
Diharapkan dengan adanya penelitian tentang analisis laju perpindahan
massa pada osmosis buah labu siam sebagai pre-treatment pengeringan dapat
memberikan informasi mengenai pengaruh proses osmosis terhadap proses
pengeringan bahan khususnya laju perpindahan massa.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari laju perpindahan
massa bahan selama proses perendaman osmosis sebagai pre-treatment proses
pengeringan
Universitas Sriwijaya
BAB 2
PELAKSANAAN PENELITIAN
Universitas Sriwijaya
4
5
S3 = 5% : 50 %
4. Kemudian dilakukan proses blansir menggunakan air panas dengan suhu 800C
selama 5 menit, lalu labu siam ditiriskan pada keranjang selama 30 menit
hingga tidak ada air yang menetes dari buah.
Universitas Sriwijaya
6
3. Hasil osmosis labu siam ditiriskan pada keranjang saring selama 30 menit
hingga tidak ada larutan osmosis yang menetes.
4. Buah labu siam yang telah kering dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan.
Wo−W
WR ¿ ………………..…………………….…………………...…(1)
Wo
Keterangan :
Universitas Sriwijaya
7
S−So
SG ¿ …………………………………………………….….........…(2)
So
Keterangan :
SG = Peningkatan padatan bahan (%)
S0 = Berat awal bahan kering (g)
S = Berat kering bahan (g)
Universitas Sriwijaya
8
2.5.2.3. Randemen
Rendemen merupakan persentase produk yang didapatkan dari
perbandingan berat akhir produk dengan berat awal produk. Berat awal
merupakan berat yang dari bahan segar, sedangkan berat akhir merupakan berat
bahan setelah dioven. Rendemen biasa dinyatakan dalam satuan persen (%).
Rumus menghitung randemen adalah :
Wa
Randemen ¿ x 100% ………………………………..………..……………(4)
Wf
Keterangan :
Universitas Sriwijaya
9
Anonim. 2009. Sukade / Buah kering Labu Siam. [Online : http://bisnisukm .com
/sukade- manisan- kering -labu -siam. html] Diakses pada 24 Februari
2017 Pukul 15 : 40 pm
El-Aouar, A.A., Azoubel, P.M. dan Mur, F.E.X., 2006. Influence Of The Osmosis
Agent On The Osmosis Dehydration Of Papaya (Carica Papaya L.).
Journal of Food Engineering, 75:267-274.
Kartika, P. N., dan Nisa, F. C. 2015. Studi Pembuatan Osmodehidrat Buah Nanas
(Ananas comosus L. Merr) Kajian Konsentrasi Gula Dalam Larutan
Osmosis dan Lama Perendaman. Jurnal Pangan dan Agoindustri. Vol. 3
No (4) : Hal 1345 -1355
Rumahorbo, P., Terip, KK., dan Julianti, E. 2015. Pengaruh Konsentrasi Sorbitol
dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Buah kering Pepaya. Jurnal
Rekayasa Pangan dan Pertanian. Vol. 3 No (1) : Hal 63 – 70
Universitas Sriwijaya
10
Rozana. 2016. Respon Suhu dan Bentuk Irisan Terhadap Laju Pengeringan dan
Mutu Manisan Mangga (Mangifera indica, L.). Jurnal Keteknikan
Pertanian, Vol. 4 No (1) : Hal 59 - 66
Siregar, N. E., Setyohadi., dan Mimi, N. 2015. Pengaruh Konsentrasi Kapur Sirih
(Kalsium Hidroksida) dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Keripik Biji
Durian. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, Vol. 3 No (2) : Hal 193 –
197.
Universitas Sriwijaya