Pembuatan Cuka Apel PDF Free
Pembuatan Cuka Apel PDF Free
BIOKIMIA II
PEMBUATAN CUKA APEL
DOSEN PENGASUH :
MAEFA EKA HARYANI, S.PD., M.PD.
Untuk membuat vinegar wadah atau tempat yang digunakan hendaklah yang
terbuat dari kaca atau keramik. Hal disebabkan karena ketika proses fermentasi
akan beerubah asam dan asam disana adalah asam asetat. Karena sifat asam
tersebut kemungkinan kandungan plastik yaitu dioksin akan dapat keluar sehingga
vinegar yang nantinya akan dikonsumsi tidak baik untuk kesehatan karena dioksin
yang ada dalam plastik memang berbahaya untuik kesehatan.
Berdasarkan literatur yang ada dari Najwa (2010), menyatakan
bahwa dioksin adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan
dioksin untuk jangka panjang adalah kanker dan aterosklerosis sehingga
menaikkan angka kematian sampai 46% pada beberapa kasus. Dioksin merupakan
senyawa yang mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu dengan cara bergabung
dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari
sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitu kanker, menurunkan
daya tahan tubuh, mengacaukan sistem saraf, keguguran kandungan, dan dapat
mengakibatkan cacat kelahiran (birth deformity). Dioksin secara langsung mampu
menurunkan sel B dan secara tidak langsung menurunkan jumlah sel T yang
berperan dalam sistem imun. Karena mampu mengubah fungsi genetika sel, jadi
dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pembuatan vinegar
a. Pemilihan mikroba
Bakteri yang dapat memenuhi syarat yaitu yang produktivitasnya tinggi dan
mempunyai rasa enak. Sebagai contoh Bacterium schutzen bachil/ Baterium
cuvrum biasanya dipakai untuk memproduksi asam cuka biasanya dipakai
asam cuka dari etanol dengan quick vinegar process, sedang Bacteruim
orleanense pada proses Orleans (proses lambat). Jika kita salah memilih
mikroba akan dapat menghambat dalam proses pembuatan vinegar.
b. Kualitas bahan dasar
Sebagai bahan dasar adalah semua bahan yang dapat difermentasikan menjadi
alkohol.bisa dari jus buah buahan seperti buah apel, anggur, jeruk, bahan
bahan bergula , beer, anggur/ wine.
c. Fermentasi oleh yeast
Sebelum fermentasi asam cuka, gula yang berasal dari bahan dasar
difermentrasikan menjadi alkohol, sehingga yeast yang dipakai harus
diseleksi, demikian juga faktor faktor yang mempengaruhi selama fermentasi
menjadi alkohol harus diperhatikan.
d. Keasaman
Kadar alkohol terbaik dan dapat segera difermrntasikan 10-13%. Bila kadar
alkohol 14% atau lebih maka oksidasi alkohol menjadi asam cuka tidak atau
kurang sempurna sebab perkembangan bakteri asam cuka terhambat. Sedang
bila kadar alkohol rendah mungkin akan banyak vinegar yang hilang bahkan
pada konsentrasi alkohol 1-2% ester dan asam cuka akan dioksidasi yang
mengakibatkan hilangnya aroma dan flavor( aroma dan flavor menjadi jelek).
e. Oksigen
Proses fermentasi asam cuka menjadi alkohol adalah proses oksidasi maka
perlu diaerasi.
f. Supporting medium/ bahan penyangga
Bahan penyagga ini dimaksudkan untuk memperluas permukaan yang
berhubungan dengan udara serta tempat melekatnya koloni bakteri bakteri
asam cuka sehingga proses fermentasinya menjadi lebih cepat. Sebagai bahan
penyangga dapat dipakai chips/ pasahan/ tatal kayu, arang, ranting anggur,
tongkol jagung, dan sebagainya. Bahan penyangga tersebut tidak boleh
bersifat racun, serta tidak boleh mengandung besi, tembaga, sulfur, atau ion
ion lainnya yang mempengaruhi vinegar.
g. Suhu
Suhu selama fermentasi mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri asam cuka.
Bila suhu:
12-15 oC : pertumbuhan bakteri lambat, sel selnya menjadi gemuk, pendek.
sel bakteri akan memanjang membentuk semacam mycelium
42-45 oC : yang tidak bersekat.
15-34 oC : pertumbuhan sel normal dan cepat.
Untuk fermentasi asam cuka suhu yang paling sesuai 26,7-29,40C, sebab bila
suhu rendah fermentasi akan berjalan lambat sedang bila suhu tinggi akan
banyak alkohol yang menguap bersama-sama dengan bahan bahan volatil
yang membentuk flavor dan aroma dari asam cuka, sehingga asam cuka yang
dihasilkan akan mempunyai flavor ataupun aroma yang kurang sedap/ enak.
- Neraca
- Kain saring
- Baskom
- Panci
- Kompor dan gas LPG
- Apel 500 gr
- Gula pasir 100 gr
- Air 810 ml
- Ragi roti (Saccharomyces cereviseae) 0,5 gr
4. Kecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan biarkan selama 30-45 menit
hingga aroma apel keluar.
5. Kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah apel.
7. Biarkan sari apel di dalam baskom sampai dingin, kemudian tambahkan yeast
8. Masukkan sari apel yang telah ditambahkan yeast ke dalam botol kemudian
tutup
10. Jika alkohol sudah keluar, tutup botol dibuka dan diganti dengan kain kasa.
Fermentasi kembali selama kurang lebih 2 minggu sehingga terbentuk cuka
dan pH mencapai 3-4 (semakin lama fermentasi maka cuka akan semakin
bagus).
11. Setelah cuka siap dipanen, ambil cuka dari botol dan dipasteurisasi
(dipanaskan) untuk mematikan mikroba pembentuk asam.
Prosedur Pengamatan
Sari apel (coklat keruh) +
Apel dicuci bersih, kemudian diiris tipis–tipis.
serbuk ragi (putih)
Tambahkan air dan direbus hingga mendidih.
larutan berwarna coklat
keruh
Kecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan
biarkan selama 30-45 menit hingga aroma apel
keluar.
VIII. REAKSI
Glukosa Etanol
IX. PEMBAHASAN
Praktikum ini membahas cara atau proses pembuatan vinegar atau cuka
yang berasal dari buah. Buah yang digunakan dalam pembuatan vinegar atau cuka
buah adalah buah apel hijau. Seperti yang diketahui bahwa apel banyak sekali
manfaatnya, salah satunya itu bisa dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan
vinegar atau cuka.
Berdasarkan teori (Salle, A.J., 1974 dalam Kwartiningsih dan Mulyati,
2005), dalam pembuatan cuka apel terjadi dua kali permentasi yaitu fermentasi
pembentukan alkohol dengan ragi atau yeast Saccharomyces cerevisiae dan
fermentasi perubahan alkohol menjadi asam asetat dan air dengan
bakteri Acetobacter aceti. Fermentasi pembentukan alkohol berlangsung secara
anaerobik. Sedangkan, fermentasi pembentukan asam asetat berlangsung secara
aerobik. Respirasi aerobik terjadi karena Acetobacter aceti mengoksidasi alkohol
dan karbohidrat lainnya menjadi asam asetat.
Metabolisme bakteri Acetobacter aceti yang bersifat aerobik
mempunyai fungsi yang penting, karena mempunyai kemampuan untuk
mengoksidasi alkohol dan karbohidrat lainnya menjadi asam asetat. Mekanisme
fermentasi pada pembuatan asam asetat dibagi menjadi dua, yaitu fermentasi
alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada fermentasi alkohol mula–mula gula yang
terdapat pada bahan baku diubah oleh khamir menjadi alkohol dan CO2 yang
berlangsung secara anaerob dan dipengaruhi oleh suhu, pH dan konsentrasi
inokulum (Hidayat dkk, 1999 dalam blog
http://suchiandrianiml.blogspot.com/2012/07/pembuatan-vinegar.html).
Fermentasi cuka apel ini menggunakan wadah yang terbuat dari kaca, bukan
dari wadah yang berbahan plastik. Hal ini bertujuan agar dioksin yang dihasilkan
tidak bereaksi dengan senyawa plastik. Reaksi antara dioksi dan plastik dapat
menyebabkan terjadinya penyakit kanker jika cuka apel dalam wadah plastik
dikonsumsi. Selain itu, fermentasi cuka apel ini tidak boleh ditutup rapat. Hal ini
bertujuan agar Acetobacter aceti dapat memperoleh oksigen yang cukup dan
proses fermentasi asam cuka menjadi alcohol dapat berlangsung.
Dalam proses fermentasi ini, larutan cuka apel harus terhindar dari sinar
matahari. Hal ini dikarenakan bila cuka apel terkena sinar matahari kemungkinan
yang akan terjadi yaitu menghambat kerja bakteri untuk melakukan fermentasi
dan membuat alkohol. Jika bakteri tidak bekerja sesuai dengan fungsinya dalam
fermentasi cuka apel ini, maka akan terjadi kebusukan. Sehingga fermentasi yang
terjadi akan gagal dan tidak akan dapat dijadikan cuka apel yang diinginkan.
X. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
Terdapat dua tahap pada proses fermentasi cuka apel. Tahap pertama, gula dari
sari apel diubah menjadi alkohol (etanol). Selanjutnya fermentasi akan
berlanjut dengan pengubahan alkohol menjadi asam asetat.
Mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi cuka apel adalah
Saccaromyces cereviseae yang ada pada ragi roti.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada pembuatan cuka apel adalah apel dan
ragi yang digunakan, kesterilan alat dan kesterilan selama proses fermentasi,
pH, konsentrasi ragi, serta lamanya waktu fermentasi.
Pembuatan cuka apel juga harus mengggunakan wadah yang terbuat dari
gelas/ kaca agar terhindar dari bereakasinya senyawa dioksin yang akan
menyebabkan kanker pada manusia.
Penyimpanan cuka apel haruslah dalam kedaan yang gelap untuk mencegah
terhambatnya kerja bakteri karena paparan sinar matahari.
XII. LAMPIRAN
Apel Hijau Ragi roti Gula pasir LPG