syekh Abu Bakar menambahkan berbagai nasihat dan hikayat yang beliau
dengar dari para guru.
Resensi Kitab Al-mawaidh Al-ushfuriyah
Warisan keilmuan dari masa kejayaan Islam merupakan warisan
yang sangat berharga bagi perkembangan peradaban Islam dimasa yang
akan datang. Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan, dan mencari ilmu pengetahuan merupakan kewajiban bagi
setiap muslim dan muslimah. Di antara warisan dan peninggalan
peradaban Islam pada masa Rasulallah Saw ialah Al-Hadist. Al-Hadist
dalam pandangan penulis juga mencakup hikayat-hikayat yang pada masa
Rasulallah Muhammad Saw dan para sahabat-sahabatnya pernah
disampaikan. Kemudian oleh para sahabat-sahabat disampaikan ke tabi’in,
kemudian tabi’in-tabi’in dan akhirnya sampai kepada ulama-ulama
sesudahnya. Al-Hadist dan hikayat tersebut kemudian ditulis dan
dikumpulkan, bahkan sebagian ulama ada yang memberi penjelasan
terhadapnya.
Di antara ulama yang berhasil mengumpulkan al-hadist dan hikayat-
hikayat Rasulallah Muhammad Saw adalah syekh Muhammah bin Abu
Bakar Al-Ushfury yang berhasil mengarang kitab Al-mawaidh Al-
ushfuriyah, yang lebih dikenal sebagai kitab Ushfuriyah. Kitab ini banyak
dikaji diberbagai pesantren. Bahkan ada yang menjadikan sebagai kitab
pelajaran madrasah. Sebagian lagi menjadikan sebagai kitab kajian harian,
ada juga yang mengkajinya dalam bulan Romadlon ,seperti pada pondok
pesantren manba’ul hikam. Kitab ushfuriyah memuat 40 hadits yang
sanadnya sampai kepada Rasulullah saw. Yang beliau peroleh dari para
guru pilihan. Para guru sekh Muhammad bin Abu bakar memperoleh
hadits tersebut dengan sanad dari sebagian sahabat Nabi. Selanjutnya,
Penamaan kitab ini dengan Ushfuryah (burung pipit), nampaknya tidak
terlepas dari kisah yang tampil melengkapi hadits pertama yang
menerangkan kisah sayang terhadap semua makhluk. Diantara 40 hadits
yang dimuat dalam ushfuriyah banyak diantaranya yang berupa anjuran
atau motivasi. Sebagian lagi anjuran untuk merutinkan bacaan atau
perbuatan baik tertentu semisal membaca ayat kursi, surat Al-ikhlas dan
berangkat sholat jum’at lebih awal. Kitab al-mawa’idh Al-ushfuriyah
terdiri dari 30 halaman. (siapa peresensi?)
Seputar Bulan Shafar
Bulan shafar adalah salah satu dari dua belas bulan hijriyah. Yaitu
bulan setelah Muharam. Dinamakan hal itu kerena kekosongan Mekkah
dari penduduknya (Maksudnya kosong dari penduduknya) ketika mereka
bepergian. Pada bulan shafar karena mereka para kabilah pergi berperang
dan meninggalkan keluarga dan sanak saudaranya. Serta membawa barang
bawaan untuk bekal berperang tanpa sisa. Ada juga yang mengartikan
shafar bersiul. Karena waktu yang paling berangin sepanjang tahun terjadi
pada bulan ini.
Allah Ta’ala menciptakan setahun dan dua belas bulan. Allah telah
menjadikan diantaranya empat bulan haram yang di dalamnya peperangan
untuk mengagungkannya. Bulan-bulan ini adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah,
Muharam dan Rajab. Yang tertulis dalam firmanNya:
‫رم‬77‫إن عدة الشهور عند هللا اثنا عشر شهراً في كتاب هللا يوم خلق السموات واألرض منها أربعة ح‬
‫ذلك الدين القيم فال تظلموا فيهن‬
‫أنفسكم‬
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS.
At-Taubah: 36)
Orang-orang musyrik menjadikan bulan ‘Shafar’ sebagai pengganti dari
bulan ‘Muharam’.Mereka meyakini bahwa umrah pada bulan haji
termasuk perilaku yang sangat jelek,
Adapun sifat pesimis pada bulan Shafar, yang telah dikenal pada
penduduk Jahiliyah dan hal itu masih tersisa kepada sebagian orang Islam
hingga saat ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi
wa sallalm bersabda,
‫ رقم‬،‫اري‬7‫د (رواه البخ‬7‫ر من األس‬7‫ا تف‬7‫ذوم كم‬7‫صفَر وفر من المج‬
َ ‫ال عدوى وال طيرة وال ها َمة وال‬
‫ رقم‬،‫ ومسلم‬5387
2220 ) .
“Tidak ada penyakit menular, thiyarah dan burung hantu dan shafar (yang
dianggap membawa kesialan). Dan larilah dari penyakit kusta seperti
engkau lari dari singa.” (HR. Bukhari, no. 5387 dan Muslim, no 2220).
2. Kaum ‘Adhol dan Qorah’ datang, mereka menyebutkan di dalam
(kaum) mereka ada yang masuk Islam. Sehingga mereka meminta agar
diutus bersama mereka orang yang mengajarkan agama dan membacakan
Qur’an.
3. Perang ‘Bi’r Ma’unah (Peristiwah Sumur Maunah
4. Peristiwa pengiriman pasukan perang ‘Qutbah bin Amir bin Hadidah’
ke Khats’am
5. Utusan dari ‘Uzrah’ datang menghadap Rasulullah pada bulan Shafar
tahun kesembilan
Berikut ini amalan pada bulan shafar:
1. shalat Sunnah yang dilakukan pada hari Rabu akhir bulan Shafar
pada waktu shalat Dhuha empat rakaat dengan satu kali salam. Dibaca
pada setiap rakaat, fatihatul kitab (surat Al-Fatihah), surat Al-Kautsar
tujuh belas kali, surat Al-Ikhlas lima puluh kali, muawidzatain sekali
sekali, malakukan hal itu pada setiap rakaat dan salam.
2. Bersedekah kepada orang-orang fakir miskin, untuk menolak
bencana yang turun pada hari rabu akhir di bulan Shafar.
3. Memperbanyak dzikir dan membaca sholawat kepada Rasulullah
4. Menjenguk orang sakit

Adapun peristiwa yang terjadi di bulan shafar 5. Menyambung tali silaturrahim

1. perang ‘Abwan’ atau dikenal dengan ‘Waddan’ yaitu perang yang 6. Berjamaah pada shof pertama
pertama kali beliau ikut berperang sendiri. Terjadi pada bulan Shafar dua 7. Sholat sunnah syuruq. Yaitu sholat sunnah 2 rokaat sebelum dluha
belas bulan dari peristiwa hijrah.
8. Mandi sunnah shafar
9. Membaca do’a akhir shafar. (sha)
Hari Santri Nasional
Seperti bola yang ditenggelamkan pada air. Lama-kelamaan akan
muncul ke permukaan. Begitu juga sejarah. Sejarah yang original banyak
yang dirahasiakan oleh pihak yang tak ingin kalah. Tapi, lama-kelamaan
rahasia itu akan terbongkar. Seperti sejarah seorang kyai dan santri. Pada
masa penjajahan, kyai dan santri banyak berperan melawan penjajah.
Memerangi, membentengi, dan menjaga Negara adalah peran kyai dan
santri pada masa penjajahan. Begitu banyak peran kyai dan santri pada
masa itu,sehingga patut dicatat sebagai sejarah.
Dengan dicatatnya peran kyai dan santri sebagai sejarah, akhirnya
muncul banyak pihak yang ingin menghapuskan sejarah itu. Ada juga yang
ingin menyembunyikan dari buku sejarah. Hal ini yang menyebabkan
hilangnya catatan peran kyai dan santri dalam sejarah. KH Hasyim Asyari
adalah salah satu kyai yang pengaruhnya besar terhadap kemerdekaan
Bangsa Indonesia. Beliau adalah salah satu guru Ir. Soekarno. Berkat
bimbingannya, Ir. Soekarno dengan wibawanya bisa memimpin bangsa
Indonesia.disamping itu, Ir. Soekarno adalah salah satu pencetus dasar
ideologi Negara dengan 5 point dasar yang mana biasa kita sebut
pancasila. Selain Kh Hasyim Asyari, ada juga KH Abdul Wahab
Hasbullah yang aktif dalam berbagai bidang terutama bidang politik.
Beliau jugalah yang menciptakan lagu “YaaLal Wathon”. Sampai saat ini
lagu tersebut sering dikumandangkan dalam berbagai acara yang bertujuan
untuk memperkuat persatuan Bangsa Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, sejarah itu menampakkan wujudnya.
Sehingga banyak dari pemerintah dan sejarawan yang mengetahui peran
kyai dan santri dalam menggagas bangsa Indonesia. Dengan melihat peran
yang sangat penting tersebut, Presiden Jokowidodo menetapkan suatu hari
yang membuat hati para kyai dan santri gembira. Hari itu disebut Hari
Santri yang pertama kali ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2015.
Dengan ditetapkannya 22 oktober sebagai Hari Santri Nasional, banyak
dari berbagai daerah yang memperingatinya. Semisal kota Sidoarjo, yang
memperingatinya dengan mengaji kitab kuning bersama-sama. Kegiatan
tersebut diselenggarakan di GOR Sidoarjo.
Kita semua sekarang ini berada di kalangan pesantren. Seharusnya
kita bangga menjadi seorang santri. Disamping kita mencari ilmu akhirat,
jikalau kita berada di tengah masyarakat jasa seorang santri yang dicari-
cari. Jangan berkecil hati menjadi santri, tunjukkan kita bahwa kita bisa
atas segalanya. (wong asor & IFA)
Ngaji Islam Nusantara bareng Zainul Milal
Bizawi
Setiap mata memandang, pasti ada pelajaran yang dapat kita
ambil, namun tak semua yang kita lihat sama seperti apa yang kita
fikirkan, seringkali kebanyakan orang berspekulasi sendiri atas apa yang
dilihatnya tanpa mencari bukti kebenarannya.
Di luar sana, banyak sekali orang yang beranggapan bahwa islam
itu teroris, islam itu pembunuh, padahal mereka belum tahu
keotentikannya, bisa jadi teror-teror tersebut hanya menggunakan nama
islam untuk menghancurkan agama islam, karena sesungguhnya islam itu
Rahmatan Lil Alamin, rahmat bagi seluruh alam.
Islam disetiap daerah juga memiliki ciri khas tersendiri, sama
halnya islam di Nusantara. Pada acara Ngaji Sejarah Islam Nusantara, 4
oktober 2018 yang bertempat di masjid Manba’ul Hikam, Bpk. Zainul
Milal Bizawi, selaku pemateri, menyatakan bahwa Islam Nusantara adalah
islam yang memodifikasi kearifan lokal di Nusantara artinya islam yang pahalawan yang kini namanya tercetak dalam sejarah. Untuk itu
membumi, bersatu dengan budaya, seni dan peradaban. Hal tersebut berbanggalah menjadi santri, santrinya para ulama’, dan secara tidak
tercermin pada umat islam di Indonesia yang memakai peci dan sarung langsung kita adalah santrinya Rasulullah SAW. (ASN)
sebagai ciri khas islam di Indonesia.

Acara ini dihadiri kurang lebih 500 siswa-siswi MA dan beberapa

anggota PC IPPNU. Antusiasme siswa-siswi dalam acara ini juga cukup
tinggi, hal ini trlihat dengan danya buku catatan kecil yang mereka bawa.
Dalam syi’ir dikatakan bahwa Ilmu iti bagaikan harimau, jika tidak diikat
maka akan lepas. Nah,,, cara mengikatnya yaitu dengan tulisan.

Berbicara mengenai Bpk. Zainal Milal Bizawi, beliau adalah

seorang penulis yang karyanya sudah tersebar di berbagai daerah, dan
diantara karyanya yang pernah menjadi Best Seller adalah Master Piece
Islam Nusantara, beliau ini lahir pada tanggal 28 April 1977,sekarang
beliau menetap di Cipete, Jakarta Selatan, beliau juga masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan Hj.Anik Zahrotin Nikmah.

Bpk. Zainal Milal Bizawi bahwa Islam sangat berpengaruh pada

kemerdekaan bangsa Indonesia, karena apa?? Karena semua pahlawan
yang mengusir penjajah adalah kebanyakan dari kalangan santri. “Dapat di
kisahkan , saat abad 17, ada beberapa kerajaan yang dijajah Belanda, pada
saat itu Sultan Agung tak mampu mengalahkan mereka, maka majulah
para ulama’ sebagai garda terdepan untuk melawan penjajah.” Terang
beliau, saat pelaksanaan ngaji Sejarah Islam Nusantara. Bahkan di balik
kemerdekaan indonesia, Ir. Soekarno sempat ”sowan” ke KH.Hasyim
Asy’ari, sang pendiri NU ini, semasa hidupnya memang mampu
memunculkan semangat jihad yang tinggi bagi para santri namun saat
berganti generasi,labih tepatnya KH.Abdurrahman Wahid yang akrab
disapa dengan Gus Dur, wafat , semangat jihad santri sudah mulai
memudar sehingga jasa santri yang sangat besar pada kemerdekaan
Indonesia tak pernah tercatat dalam sejarah dan tergantikan oleh para