Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH ONCOLOGI

KANKER VULVA
Dosen Pengampu : Erna Setyaningrum

OLEH
KELOMPOK IV

1. ANGGELINA LUISA TAE NAHAK


2. BRIGIDA FREITAS
3. EVARANBALINA DE ARAUJO NAHAK
4. GERTRIDA DEMETRIANA NENO
5. PRISILA RAIMANUS
6. YONETHA YUNIERSI BUIK

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah karena
berkat kemurahan-Nya makalah yang berjudul ‘Kanker Vulva’ ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan.. Penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja dari penugasan mata kuliah
Onkologi. Kami menyadari, bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Kami sadari,
bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Malaka, Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................1

C. Tujuan ...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kanker Vulva ................................................................................2

B. Penyebab Dan Faktor Resiko Kanker Vulva.................................................3

C. Gejala Kanker Vulva ....................................................................................3

D. Diagnosis Kanker Vulva ..............................................................................4

E. Stadium Kanker Vulva .................................................................................4

F. Pengobatan kanker vulva ..............................................................................5

G. Pecegahan kanker vulva ...............................................................................6

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kanker adalah suatu kondisi sel yang telah kehilangan kendali dan mekanisme sel
normalnya sehingga sel mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak
terkendali (Hiwari, 2004). Salah satu keluhan pada pasien kanker adalah nyeri. Rasa
nyeri terjadi karena masa tumor yang bertambah besar sehingga menekan saraf, tulang,
dan organ lain. Nyeri dapat juga disebabkan karena adanya metastasis, tindakan
diagnosis, dan komplikasi terapi (Farastuti and Windiastuti, 2005).
Penatalaksanaan untuk nyeri pada pasien kanker menggunakan analgetik, baik
analgetik golongan non-opioid dan opioid (Baumann and Strickland, 2008). Terapi nyeri
kanker dilihat dari etiologi, patofisiologi, sindrom nyeri, dan fungsi terapi nyeri.
Terapinya dibedakan menjadi 2 yaitu terapi nyeri kanker yang tidak berhubungan dengan
keadaan darurat diterapi dengan analgetik opioid dan non-opioid, dan terapi nyeri kanker
yang berhubungan dengan keadaan darurat diterapi dengan analgetik yang ditambahkan
dengan tindakan operasi, steroid, terapi radiasi, dan antibiotik (Swarm et al., 2014).
Berdasarkan prevalensi kanker yang cukup tinggi di Indonesia, maka penggunaan
analgetik pada pasien kanker organ reproduksi wanita perlu dipantau ketepatan dan
efektivitasnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka di rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa Definisi Kanker Vulva?
2. Apa Penyebab Kanker Vulva?
3. Apa gejala kanker vulva?
4. Apa Saja Jenis-Jenis Kanker Vulva?
5. Bagaimana Cara Pencegahan Terhadap Kanker Vulva?

C. TUJUAN
1. Untuk menegetahui apa defenisi kanker vulva
2. Untuk mengetahui penyebab kanker vulva
3. Untuk mengetahui gejala kanker vulva
4. Untuk mengetahui jenis;jenis kanker vulva
5. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan terhadap kanker vulva

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Kanker vulva adalah jenis kanker yang terjadi pada permukaan luar genitalia
wanita. Vulva adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris
dan labia.
Kanker vulva umumnya terbentuk sebagai benjolan atau luka pada vulva yang
sering menyebabkan gatal. Meskipun dapat terjadi pada segala usia, kanker vulva paling
sering didiagnosis pada usia tua.
Kanker terjadi ketika sel normal menjadi abnormal dan cancerous sehingga
tumbuh secara tidak terkendali. Kanker vulva adalah jenis kanker yang terjadi pada
daerah vulva. Ini adalah bagian organ seksual eksternal wanita yang meliputi bibir vagina
(labia minor dan labia mayor), klitoris, dan kelenjar Bartholin.
Berdasarkan asalnya, kanker vulva dikelompokkan menjadi kanker primer dan
kanker sekunder. Kanker primer berasal dari vulva itu sendiri, sedangkan kanker
sekunder muncul dari organ lain, yang akhirnya menyebar ke vulva.Sementara itu bila
dilihat dari tipenya, kanker vulva memiliki beberapa tipe sel, yaitu karsinoma sel
skuamosa, melanoma vulva, adenokarsinoma, sarkoma, dan karsinoma verukosa
1. karsinoma sel skuamosa, yaitu sel kanker yang terbentuk pada sel tipis dan
berpermukaan datar yang melapisi permukaan vulva.
2. Melanoma Vulva, yaitu sel kanker yang terbentuk pada sel pigmen yang terdapat di
kulit vulva.
3. Adenokarsinoma
Kanker ini berasal dari jaringan kelenjar dan sel-sel yang melapisi kelenjar di vulva.
4. Sarkoma
Kanker ini berasal dari jaringan ikat. Meskipun jarang, kanker ini bersifat ganas.
5. Karsinoma verukosa
Ini merupakan subtipe dari karsinoma sel skuamosa, dan nampak sebagai kutil yang
tumbuh secara perlahan.

2
B. Penyebab Dan Faktor Resiko Kanker Vulva
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker vulva. Pada
umumnya, kanker dimulai ketika DNA sel mengalami mutasi memungkinkan sel untuk
tumbuh dan membelah dengan cepat secara tidak terkendali. Sel-sel yang terakumulasi
membentuk tumor yang mungkin bersifat kanker, menyerang jaringan sekitar,
menginvasi jaringan disekitar dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Adapun Faktor-faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko kanker vulva:
1. Usia lanjut
2. Infeksi human papillomavirus (HPV) yang dapat menular lewat kontak langsung
antara kulit dan kulit maupun aktivitas seksual.
3. Merokok.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena mengonsumsi obat penekan
sistem imun atau menderita HIV.
5. Riwayat pra-kanker vulva seperti vulvar intraepithelial neoplasia.
6. Penyakit kulit vulva, seperti lichen sclerosus yang menyebabkan kulit vulva menipis
dan gatal.
7. Riwayat kanker kelamin lain, misalnya kanker serviks.
8. Riwayat melanoma dalam keluarga
C. Gejala Kanker Vulva
Meskipun tiap tipe kanker vulva memiliki gejala yang khas, ada sejumlah gejala
umum yang dialami wanita penderitanya.
1. Nyeri pada saat berhubungan badan.
2. Perdarahan di luar siklus menstruasi.
3. Rasa nyeri dan terbakar.
4. Gatal yang persisten.
5. Penebalan kulit.
6. Luka atau borok.
7. Gejala spesifik, seperti perubahan warna kulit yang menggelap (melanoma), dan kutil
(karsinoma verukosa)

3
Dikarenakan letak vulva yang berada di area kemaluan, banyak wanita merasa
malu untuk berkonsultasi mengenai keluhan ini ke dokter. Namun, perlu digaris bawahi,
diagnosis dini dapat meningkatkan angka keberhasilan terapi dan kesembuhan.
D. Diagnosis Kanker Vulva
Untuk mendiagnosis kanker vulva, dokter akan menanyakan riwayat gejala secara
terperinci, mencari faktor risiko terkait, dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik pada
area genital, terutama pada vulva. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat
membantu dalam mendiagnosis kanker vulva, adalah :
1. Kolposkopi
Kolposkopi menggunakan alat pembesar agar dokter dapat memeriksa bagian vulva
guna melihat area yang dicurigai sebagai kanker
2. Pemeriksaan panggul
Prosedur ini bertujuan melihat penyebaran kanker
3. Biopsi
Sebagian kecil jaringan vulva akan diambil sampel jaringan untuk diperiksa di bawah
mikroskop apakah terdapat tanda-tanda dari sel kanker. Selama prosedur biopsi, area
tersebut akan dianestesi lokal dan pisau bedah atau alat pemotong khusus lainnya
digunakan untuk menghilangkan semua atau sebagian dari area yang mencurigakan.
4. Pemeriksaan pencitraan
Digunakan untuk mencari apakah kanker telah menyebar ke jaringan sekitar panggul
atau ketempat yang jauh. Pemeriksaan pencitraan dapat meliputi rontgen dada, CT
Scan, MRI dan PET Scan.
E. Stadium Kanker Vulva
Melalui serangkaian pemeriksaan, dokter dapat menentukan tingkat keparahan
alias stadium kanker vulva yang meliputi:
1. Stadium 1
Kanker berukuran kecil, dan terdapat di vulva atau bagian di antara vagina dan anus
(perineum). Namun kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ
lain.
2. Stadium 2

4
Kanker sudah menyebar ke organ-organ di sekitarnya, misalnya uretra, vagina, dan
anus.
3. Stadium 3
Kanker telah meluas hingga ke kelenjar getah bening.
4. Stadium 4
Kanker sudah menyebar ke banyak kelenjar getah bening, vagina atau bagian atas
uretra, kandung kemih, serta tulang panggul. Kanker juga mungkin saja telah meluas
ke organ tubuh lain yang jauh dari vulva, seperti paru-paru.Deteksi stadium kanker
vulva berperan penting dalam menentukan langkah pengobatan yang akan diberikan
oleh dokter.
F. Pengobatan Kanker Vulva
Cara mengobati kanker vulva diberikan oleh dokter berdasarkan jenis dan stadium
kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara umum. Dokter dapat menyarankan tiga
jenis penanganan berikut:
1. Operasi
Operasi bertujuan mengangkat seluruh bagian yang terjangkit tumor maupun kanker.
Prosedur ini bisa dilakukan dengan:
a) Mengangkat kanker di vulva dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya.
b) Mengangkat sebagian vulva (vulvektomi parsial) atau seluruhnya termasuk
jaringan di bawahnya (vulvektomi radikal).
2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat menjadi pilihan pengobatan bagi pasien dengan kanker
vulva stadium lanjut yang telah menyebar ke area tubuh lain.Prosedur ini terkadang
dikombinasikan dengan radioterapi untuk mengecilkan atau menyusutkan ukuran
kanker sebelum operasi. Dengan ini, tingkat keberhasilan operasi pun akan
meningkat.Prosedur kemoterapi dilakukan dengan pemberian obat-obatan khusus
untuk mematikan sel-sel kanker.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan sinar X untuk membunuh sel-sel
kanker. Selama menjalaninya, pasien berbaring dan mendapat paparan radiasi dari
mesin yang diarahkan ke bagian tubuh dengan sel kanker.Selain untuk memberantas

5
sel kanker, prosedur radioterapi juga dapat memperkecil kanker vulva agar lebih
mudah dioperasi.Radiasi yang dikombinasikan dengan kemoterapi digunakan agar sel
kanker lebih rentan terhadap terapi radiasi. Apabila sel kanker berada di kelenjar
getah bening, dokter akan melakukan radioterapi di sekitar kelenjar getah bening
untuk membunuh sel kanker yang tersisa pascaoperasi. 
G. Cara mencegah kanker vulva
Cara mencegah kanker vulva sepeuhnya belum tersedia. Pasalnya, penyebab pastinya
juga belm diketahui.Namun Anda dapat menerapkan beberapa langkah pencegahan
penyakit menular seksual di bawah ini untuk mengurangi risiko kanker vulva:
1. Menghindari infeksi HPV dengan setia pada pasangan dan tidak gonta-ganti pasangan
seks.
2. Menghindari kontak langsung dengan area yang terinfeksi HPV.
3. Menggunakan kondom saat berhubungan seks.
4. Menjalani vaksin HPV.
5. Menjauhi kebiasaan merokok maupun paparan asap rokok

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kanker terjadi ketika sel normal menjadi abnormal dan cancerous sehingga tumbuh


secara tidak terkendali. Kanker vulva adalah jenis kanker yang terjadi pada daerah vulva. Ini
adalah bagian organ seksual eksternal wanita yang meliputi bibir vagina (labia minor dan labia
mayor), klitoris, dan kelenjar Bartholin.
Kanker vulva umumnya terbentuk sebagai benjolan atau luka pada vulva yang sering
menyebabkan gatal. Meskipun dapat terjadi pada segala usia, kanker vulva paling sering
didiagnosis pada usia tua.
Seperti penyebab dari kanker vulva yang belum diketahui secara pasti, maka upaya
pencagahan yang dapat dilakukan adalah untuk menurunkan faktor risiko seseorang terkena
kanker vulva meliputi: Batasi jumlah pasangan seksual, Semakin banyak pasangan seksual yang
miliki, semakin besar resiko terkena HPV, Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks
Kondom dapat mengurangi resiko tertular HPV tetapi tidak dapat sepenuhnya terlindunginya,
Vaksin HPV anak-anak dan dewasa muda dapat diberikan vaksin HPV, yang melindungi dari
strain virus yang diduga paling banyak menyebabkan kanker vulva.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai