Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide
ini. Dan juga tidak lupa kami berterima kasih kepada Dosen mata kuliah PPD yaitu ibu Utami
Nurhafsari Putri, S.P. Si., M.P.Si.
Berharap tugas Rekayasa Ide ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang
yang membacanya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
RINGKASAN.......................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................6
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................6
1.3 Manfaat........................................................................................................................................6
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN IDE UMUM..................................................................7
2.1 Kerangka Pemikiran....................................................................................................................7
2.2 Ide Umum....................................................................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................................10
3.1 Metode Penelitian......................................................................................................................10
3.2 Objek Penelitian........................................................................................................................10
3.3 Model Analisis Data..................................................................................................................10
BAB IV KARAKTERISTIK PENELITIAN...................................................................................11
BAB V PEMBAHASAN....................................................................................................................12
5.1 Pengertian Emosi.......................................................................................................................12
5.2 Ciri-Ciri Emosi Remaja.............................................................................................................12
5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja..........................................13
BAB VI PENUTUP............................................................................................................................14
6.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
6.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
RINGKASAN
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan kejiwaan yang
mewarnai tingkah laku. Emosi dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang
ditampilkan dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, haru
dan sejenisnya.
Biasanya emosi muncul dalam bentuk luapan perasaan, dan surut dalam waktu yang
singkat. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai situasi psikologis yang
merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Emosi
sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling): misalnya pengalaman-pengalaman
afektif, kenikmatan atau ketidaknikmatan, marah, takut, bahagia, sedih dan jijik. Emosi juga
sering berhubungan dengan ekspresi tingkah laku dan respon-respon fidiologis. Berdasarkan
sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan
dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan
dan tempat dimana individu itu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan
sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor
kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci
dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor
hubungan dengan orang lain.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan masa dewasa,
sehingga pada masa ini emosi remaja tidak stabil Masa remaja adalah masa goncang yang
terkenal dengan berkecamuknya perubahan-perubahan emosional.Perubahan-perubahan
emosional pada remaja di pengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam individu itu sendiri dan
faktor darilingkungan.
Perkembangan emosi remaja merupakan suatu proses menuju kedewasaan. Pada usia
remaja cenderung memperhatikan penampilannya dan mulai tertarik dengan lawan jenis
sehingga perlu pengawasan dari orang tua agar perkembangan emosi anaknya mengarah pada
emosi yang positif. Seringnya terjadi penyimpangan dalam usia remaja di sekolah sehingga
perlu upaya-upaya yang dilakukan dalam mengembangkan emosi remaja agar emosinya
dapat terkontrol dan mengarah ke hal-hal yang positif sehingga dapat memperbaiki moral
remaja.
Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah
pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap
tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa.Masalah yang sering terjadi pada
perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidakseimbangan antara
keduanya.Kemampuan intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai
macam sarana dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media.
Gejala- gejala emosi para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan
rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami
dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan
sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan
normal tanpa ada mengalami gangguan.
1.2 Tujuan
1. Untuk menemukan ide-ide baru dalam mengatasi emosional remaja
2. Untuk memperbaiki cara remaja dalam mengatasi emosional yang dihadapinya
1.3 Manfaat
1. Agar dapat melatih diri dalam berfikir kritis
2. Agar dapat menemukan ide-ide baru
3. Agar dapat memperbaiki program perkembangan peserta didik khususnya dalam
mengatsi emosional remaja.
BAB II
2. Meredam Emosinya.
Ketika anak tersebut marah, mereka bisa akan melakukan tindakan yang bisa
membahayakan orang lain atau dirinya sendiri. Ketika hal tersebut terjadi, orangtua
harus memberikan perhatian penuh pada anak. Selain itu, Anda juga harus mampu
meredam emosinya dengan cara menenangkannya.
3. Mengawasi Perilakunya
Orangtua harus bisa mengawasi perilaku dan pergaulan mereka. Anda disarankan agar
selalu memperhatikan teman-temannya dan kegiatan apa yang biasa dilakukannya di
rumah. Selain itu, orangtua juga harus membangun hubungan yang baik dan dekat
dengan anak-anaknya. Tujuannya adalah agar si anak tidak berani melakukan hal-hal
yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain.
Cara lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat
memiliki kecerdasan emosi adalah sebagai berikut :
1. belajar mengembangkan kesadaran diri
2. belajar mengambil keputusan pribadi
3. belajar mengelola perasaan
4. belajar menangani stress
5. belajar berempati
6. belajar berkomunikasi
7. belajar membuka diri
8. belajar menegembangkan pemahaman
9. belajar menerima diri sendiri
10. belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
Itulah cara tepat mengatasi emosi remaja. Seorang anak tak mungkin bersikap kasar
atau marah berlebihan tanpa alasan.Untuk itu, kita harus selalu mengawasinya dan menjalin
komunikasi yang baik dengan mereka agar bisa mengatasi emosinya.
Berdasarkan data yang telah terkumpul diketahui bahwa tidak ada satupun sampel
atau responden yang memiliki orangtua dengan pola asuh tertentu secara mutlak. Artinya data
yang terlampir tidak satupun sampel yang memilih jawaban otoriter seluruhnya, otoritatif
seluruhnya, mengabaikan seluruhnya, serta memanjakan seluruhnya. Ini menandakan tidak
adanya pola asuh murni yang diterapkan oleh orangtua kepada anak.
2.2 Ide Umum
1. Penanganan Kasus.
Penanganan kasus pada umumnya dapat dilihat sebagai keseluruhan perhatian dan
tindakan seseorang terhadap kasus (yang dialami oleh seseorang) yang dihadapkan
kepadanya sejak awal sampai dengan diakhirinya perhatian dan tindakan tersebut.
Dalam pengetian itu penanganan kasus meliputi:
a. Pengenalan awal tentang kasus, yang dimulai sejak mula kasus itu dihadapkan.
b. Pengembangan ide-ide tentang rincian masalah yang terkandung di dalam kasus
itu
c. Penjelajahan lebih lanjut tentang segala seluk-beluk kasus tersebut, dan akhirnya;
d. Mengusahakan upaya-upaya kasus untuk mengatasi atau memecahkan sumber
pokok permasalahan itu.
5. Pelaksanaan Bantuan.
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari langkah sebelumnya, yakni melaksanakan
kemungkinan usaha bantuan.Pemberian bantuan dilaksanakan secara terus menerus
dan terarah dengan disertai penilaian yang tepat sampai pada saat yang diperkirakan.
Bantuan untuk mengentaskan masalah emosional terutama menekankan akan
penerimaan emosional dengan mengurangi hambatan-hambatan yang menjadi latar
belakangnya.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan
digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai
suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikat
penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian
untuk melakukan penelitian.
Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan
dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu
berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk
melakukan penelitian.
Dalam penulisan kertas karya ini, kami menggunakan metode kualitatifyang diuraikan
secara deskriptif. Agar kertas karya ini dapat dipertanggungjawabkan,maka penulis harus
mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber. Adapunmetode pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) Yaitu suatu cara penelitian yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dan informasi melalui bahan-bahan pustaka yang dapat
memperjelas tulisan, seperti buku, majalah, diktat, dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas.
2. Field Research (Penelitian Lapangan) Yaitu suatu cara penelitian untuk
mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengadakan pengamatan baik secara
langsung maupun tidak langsung ke objek penelitian.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian dalam penulisan makalah kali ini adalah remaja dan anak usia muda dalam
menghadapi perkembangan emosi mereka.
3.3 Model Analisis Data
Model analisis yang kami gunakan dalam makalah ini adalah Metode Analisis
Reduksi Data. Dimana sesudah data terkumpul dibuat reduksi data, untuk menentukan data
yang relevan dan mempunyai makna, memfokuskan data yang mengarah pada pemecahan
masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Selanjutnya
melakukan penyederhanaan serta menyususn secara sistematis dan menjabarkan hal-hal
penting mengenai hasil penemuan dan maknanya. Dalam proses reduksi data, hanya temuan
data atau temuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang direduksi. Sedangkan
untuk data yang tidak ada kaitannya dengan masalah penelitian dibuang. Atau dengan kata
lain reduksi data dipakai untuk analisis yang mengarahkan, menggolongkan, menajamkan
dan membuang yang tidak penting danmengorganisasikan data. Dengan begitu maka akan
mempermudahkan peneliti untuk menarik sebuah kesimpulan.
BAB IV
KARAKTERISTIK PENELITIAN
Penelitian atau riset digambarkan sebagai proses investigasi yang dilakukan dengan
aktif, rajin dansistematis, yang mempunyai maksud untuk menemukan, menafsirkan dan
merevisi fakta-fakta yang ada.Penyelidikan intelektual menghasilkan pengetahuan lebih
dalam tentang suatu peristiwa, perilaku,teoridan hukum serta peluang untuk aplikasi praktis
dari pengetahuan itu. Beberapa persoalan antarakegiatan penelitian dengan kegiatan yang
bukan penelitian ataupun kegiatan lain pada umumnya, yaknikarakteristiknya. Maka,
penelitian hendaknya tercantum beberapa karakteristik kegiatan penelitian,yakni sebagai
berikut :
Penelitian Harus Sistematis
Penelitian ini ialah suatu kegaitan sistematis dan menyimpan elemen-elemen
yangmerupakan bagian pandangan dan kegiatan. Elemen-elemen tersebut perlu
menyingkap secaraberangkaian dan berangsur-angsur, sehingga tampak jelas alur
pandangannya dan lancardipahami oleh pembaca.
PEMBAHASAN
5.1 Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh.
Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam
emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran
yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri
individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang,
sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat
merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995).
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates.
Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka),
Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan
tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).
5.2 Ciri-Ciri Emosi Remaja
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis
yang secara normal dialami adalah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih
dan lainnya lagi. Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang
membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu
terhadap ungkapan emosi mereka. Menurut Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional
remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
Ciri-ciri emosional remaja usia 12-15 tahun :
Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
Kemarahan biasa terjadi
Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
Hurlock ( 2002 ) dalam rahmat menyatakan sejumlah penelitian tentang emosi anak
menunjukkan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung kepada faktor kematangan dan
faktor belajar. Para remaja seringkali tidak menunjukkan perasaan-perasaannya, entah
perasaan takut ataupun sedih. Walaupun mereka terkadang merasa takut dan ingin menangis
tetapi tidak berani menunjukkan perasaan tersebut secara terang-terangan. Kondisi-kondisi
kehidupan dan lingkunganlah yang menyebabkan mereka merasa perlu menyembunyikan
perasaan-perasaannya.
Dengan bertambahnya umur, menyebabkan terjadinya perubahan dalam ekspresi
emosional. Bertambahnya pengetahuan dari lingkungan serta sekolah dan pemanfaatan media
massa berpengaruh terhadap perubahan-perubahan emosional ini. Ada dua faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi remaja yaitu :
1. Faktor eksternal. Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang
dirasakan seseorang secara individu. Adapun gangguan emosi yang mereka alami
antara lain:
Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian yang mereka alami
Merasa di benci di sia-siakan , tidak mengerti dan tidak diterima oleh
lingkungan
Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dipatahkan daripada diberi
sokongan , dorongan, semangat
Merasa tidak mampu
2. Faktor eksternal. Menurut Hulrlock dan Cole faktor yang mempengaruhi emosi positif
adalah sebagai berikut;
Orang tua dan guru memperlakukan mereka seperti anak kecil sehingga harga
diri mereka terasa dilecehkan
Apabila dirintangi anak membina keakraban dengan lawan jenis
Disikapi tidak adil oleh orang tua
Merasa kebutuhannya tidak terpenuhi oleh orang tua
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
https://sukronfirudin52.wordpress.com/2012/11/03/makalah-perkembangan-emosi-remaja/
https://www.google.com/search?
q=metode+pelaksanaan+untuk+mengatasi+emosional+remaja&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab
http://www.slideshare.net/Annarasyla/perkembangan-emosi-48368067
http://www.docs-engine.com/pdf/1/jurnal-perkembangan-emosi-pada-remaja.html
Zahara, Dilla. (2013). Pengaruh Kematangan Emosi Pada Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh
Orang Tua Dan Jenis Kelamin. Riau : An – Nafs. Vol: 08(01). Hal 5-17.