Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Dosen Pengampu : Sabani, S.Pd., M.Si. & Yul Ifda Tanjung, S.Pd., M.Pd.

KELOMPOK : 6 (ENAM)
ANGGOTA : BINTAMA SIHOTANG 4192421023
: GABRIEL HABEL SITORUS 4193121020
: PUTRI KURNIA 4192421003
: PUTRI PRATIWI 4191121005

A. LATAR BELAKANG

Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar
siswa, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik
pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar
peserta didik berdasarkan standar yang ditentukan oleh kurikulum. Pada standar pendidikan,
kita temukan indikator-indikator pembelajaran. Dalam indikator pembelajaran inilah nantinya
seorang guru dapat menentukan cara penilaian yang sesuai. Ada tujuh teknik penilaian yang
dapat digunakan salah satunya yaitu penilaian unjuk kerja/kinerja/performance.

Penilaian kinerja siswa merupakan salah satu alternatif penilaian yang difokuskan pada dua
aktivitas pokok, yaitu: Observasi proses saat berlangsungnya unjuk keterampilan dan evaluasi
hasil cipta atau produk. Penilaian bentuk ini dilakukan dengan mengamati saat siswa
melakukan aktivitas di kelas atau menciptakan suatu hasil karya sesuai dengan tujuan
pembelajarannya. Kecakapan yang ditampilkan siswa adalah variabel yang dinilai. Penilaian
terhadap kecakapan siswa didasarkan pada perbandingan antara kinerja siswa dengan target
yang telah ditetapkan. Proses penilaiannya dilakukan mulai persiapan, melaksanakan tugas
sampai dengan hasil akhir yang dicapainya. Oleh karena itu penilaian dengan tertulis dan
lisan saja tidak dapat mewakili secara keseluruhan segala penilaian yang di inginkan apalagi
dengan materi pembahasan yang menuntut siswa agar dapat memecahkan masalah dan
menentukan sikap, bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan lain-lainnya. Maka
penilaian kinerja akan menjawab semua pertanyaan yang belum bisa terjawab pada penilaian
secara lisan dan tulisan.

B. KAJIAN PUSTAKA

Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam pembelajaran, karena dengan
melakukan penilaian dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Selanjutnya
Sudjana (2005:4) menyebutkan bahwa tujuan dari penilaian adalah: 1) mendeskripsikan
kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam
berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya; 2) mengetahui keberhasilan
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifan dalam
mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan; 3)
menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya; dan 4)
memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan jenis penilaian yang tepat akan
menentukan keberhasilan dalam memperoleh informasi yang berkenaan dengan proses
pembelajaran.

Penilaian kinerja adalah salah satu bentuk penilaian alternatif yang tidak hanya menilai hasil
akhir tetapi juga menilai proses atau keterampilan yang ditunjukkan siswa. Menurut
Danielson (Iryanti, 2004:6) mendefinisikan penilaian kinerja sebagai berikut. Performance
assessment means any assessment of student learning that requires the evaluation of student
writing, products, or behavior. That is, it includes all assessment with the exception of
multiple choice, matching, true/false testing, or problems with a single correct answer.
Maksudnya penilaian unjuk kerja adalah penilaian belajar yang meliputi semua penilaian
dalam bentuk tulisan, produk atau sikap kecuali bentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-
salah, atau jawaban singkat.

Terdapat dua komponen penting dalam penilaian, yaitu tugas kinerja dan kriteria penskoran
(rubrik). Tugas kinerja merupakan serangkaian kegiatan atau unjuk kerja yang harus
dilakukan dan ditunjukkan oleh siswa baik berupa proses, pernyataan ataupun produk tertulis
sehingga tugas kinerja dapat diartikan sebagai tugas atau masalah, aktivitas atau pertanyaan
yang akan menghasilkan tanggapan siswa. Sedangkan kriteria penskoran adalah pedoman
dalam memberikan skor siswa yang berisikan kriteria-kriteria ataupun aspek yang ingin
dinilai dari kinerja siswa. Menurut Karim (Sa’dijah, 2009:93), rubrik atau kriteria penilaian
adalah suatu deskripsi tentang dimensi-dimensi untuk memutuskan kinerja siswa, suatu skala
nilai untuk menilai dimensi-dimensi yang telah ditetapkan, dan standar untuk memutuskan
kinerja.

Terdapat dua macam rubrik yaitu holistik dan analitik. Menurut Sa’dijah (2009:93) rubrik
holistik menggambarkan kualitas kinerja untuk tiap level sedangkan rubrik analitik
memberikan nilai untuk komponen tugas. Senada dengan Sa’dijah, menurut Iryanti (2004:13)
rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi
semua kriteria. Salah satu contoh penyebutan yang digunakan adalah tingkat 1 (tidak
memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan dengan banyak kekurangan), tingkat 3
(memuaskan dengan sedikit kekurangan), dan tingkat 4 (superior). Sedangkan rubrik analitik
adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. Dengan
menggunakan rubrik analitik dapat di analisa kelemahan dan kelebihan seorang siswa terletak
pada kriteria yang mana.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian kinerja yaitu, langkah-langkah
kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi; kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut;
kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas; upaya kemampuan yang
akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati; dan kemampuan yang akan
dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati (Pusat Kurikulum Balitbang, 2007).

C. METODOLOGI PENELITIAN
C.1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan observasi terhadap subyek secara online.
Dengan melakukan sesi tanya-jawab (wawancara) dengan subyek.

C.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 08 Septermber 2021
Pukul : 20:00

C.3. Subyek Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada seorang guru fisika. Berikut biodata guru :
Nama : Lisa Rahmayani Purba, S.Pd.
Mata Pelajaran : Fisika
Asal Instansi : MAN Serdang Bedagai
Alamat : Jl. Negara, Desa Sarang Giting, Kec. Dolok Masihul,
Kab. Serdang Bedagai.

C.4. Hasil Penelitian


NO TANGGAPAN
1 Ya pernah, tapi jarang. Karena penilaian kinerja biasanya ibu lakukan
di lab, jadi masih kendala sama fasilitas dan waktu.
2 Biasanya ibu observasi langsung dan memakai (indikator) skala
penilaian juga, misalkan waktu praktikum ibu amati secara langsung
kinerja dia waktu praktikum sambil memberi pertanyaan.
3 a. Sikap Bagaimana sikap dia selama praktikum
b. Proses Bagaimana prosesnya mendalami materi
c. Produk Apa saja yang dihasilkannya
4 Tidak tetap. Tergantung materi dan alat di laboratorium. Namun
biasanya secara mingguan atau bulanan.
5 Pernah. Kembali ke (indikator atau skala) penilaian individu yang ibu
buat. Pastinya menilai sikap dia dalam teamwork, rasa ingin tahu,
cara berdiskusi, antusiasnya, cara menghargai pendapat teman dan
saat presentase.
6 Rubrik (skala penilaian), misalnya saat di lab, saat mempersiapkan
alat dan bahan praktikum, saat pengamatan dan menghubungkan
praktik dengan materi. Apakah dia tidak bisa, kurang bisa atau bisa
7 Memberi apresiasi berupa nilai dan motivasi atas kinerja mereka.
8 Ya sudah. Karena sudah ada di indikator yang sudah ibu buat
sebelumnya.
9 Ya dan menurut ibu ini penting. Setiap memulai materi baru, guru
akan memberi tujuan dari pembelajaran, jadi dengan memberitahu
penilaian yang akan dilakukan, siswa jadi lebih bersemangat dan tahu
apa yang harus dilakukan

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan pada hasil penelitian, kami merangkum tanggapan dari Ibu Lisa
Rahmayani Purba, S.Pd., sebagai berikut :
Pertanyaan 1 :
Guru pernah melakukan penilaian kinerja, namun jarang dilakukan
karena yang dilakukan biasanya pada kegiatan di laboratorium.
Penilaian kinerja ini jarang dilakukan karena persentase kegiatan
laboratorium dan di kelas lebih kecil sehingga jarang dilakukan
penilaian kinerja.
Pertanyaan 2 :
Penilaian kinerja biasanya dilakukan dengan observasi atau
pengamatan langsung terhadap sikap, proses dan produk yang dicapai
siswa selama kegiatan laboratorium dengan berdasarkan rubrik / skala /
indikator penilaian yang telah dibuat sebelumnya.
Pertanyaan 3 :
Komponen yang biasanya dinilai, yaitu : sikap (afektif) , proses,
produk, pengetahuan (kognitif), psikomotor atau keterampilan siswa
dalam proses sains.
Pertanyaan 4 :
Penilaian kinerja sisswa tidak dapat ditentukan periode waktunya. Hal
ini disebabkan oleh jenis materi dan tingkat kesulitan dari tugas yang
diberikan. Namun untuk kegiatan laboratorium yang tidak
memungkinkan untuk membawa alat dan bahan laboratorium ke kelas,
maka penilaian akan dilakukan dalam periode mingguan atau bulanan.
Pertanyaan 5 :
Penilaian individu dari kelompok dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa indikator penilaian seperti sikap siswa selama
praktikum, proses dalam mendalami materi, kemampuan bekerjasama,
rasa ingin tahu, cara berdiskusi dan menghargai pendapat teman
sekelompok, dan sebagainya.
Pertanyaan 6 :
Tolak ukur guru dalam melakukan penilaian adalah dengan
menggunakan rubrik saat mempersiapkan alat dan bahan, pengamatan
dan kemampuan siswa dalam menghubungkan praktikum dengan teori
di kela dengan skala yang biasa digunakan adalah Tidak Bisa, Kurang
Bisa atau Bisa.
Pertanyaan 7 :
Tindak lanjut yang dilakukan guru atas hasil penilaian kinerja adalah
dengan memberikan dan mengumumkan nilai dari siswa tersebut. Siswa
dengan nilai yang baik akan merasa senang dan puas akan
pencapaiannya, sedangkan dengan siswa yang nilainya kurang baik
maka siswa diharapkan menjadi lebih termotivasi dalam belajar.
Pertanyaan 8 :
Berdasarkan dari penilaian kinerja yang dilakukan oleh guru, siswa
sudah memperoleh nilai yang disesuaikan dengan skala minimal atau
indikator penilaian yang dibuat guru.
Pertanyaan 9 :
Guru memberikan indormasi kepada siswa mengenai penilaian yang
akan dilakukan. Karena dengan memberikan informasi kepada siswa
mengenai tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan, siswa
memberi fokus lebih untuk mencapai tujuan pembelajaran.
LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan yang diajukan

1. Apakah selama Ibu mengajar pernah melakukan penilaian kinerja kepada siswa?
2. Bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja yang Ibu lakukan kepada siswa?
3. Komponen apa saja yang dinilai dalam penilaian kinerja siswa?
4. Dalam periode waktu bagaimana Ibu melakukan penilaian kinerja? (harian,
mingguan, bulanan, semester)
5. Apakah Ibu pernah membagikan tugas secara kelompok? Jika pernah, bagaimana cara
Ibu menilai kinerja siswa secara individu jika tugasnya kelompok?
6. Apa yang menjadi tolak ukur Ibu dalam melakukan penilaian kinerja?
7. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja yang Ibu lakukan?
8. Apakah hasil penilaian kinerja yang Ibu lakukan terhadap siswa sudah sesuai dengan
standar nilai yang Ibu buat?
9. Apakah Ibu memberikan informasi kepada siswa tentang penilaian yang akan Ibu
lakukan terhadap kinerja siswa?
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai